BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Olahraga merupakan bentuk-bentuk

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGARUH PENGGUNAAN RAKET HEAD-HEAVY DAN HEAD-LIGHT TERHADAP HASIL FOREHAND GROUNDSTROKE PADA CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini olahraga tenis sudah tak asing lagi dimasyarakat. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan PENDAHULUAN BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana paling tepat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan sehat, disamping

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tingkat keterampilan, pria maupun wanita memainkan olahraga ini di

BAB I PENDAHULUAN. diakui bahwa peminat olahraga ini sebagian besar adalah orang-orang dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belanda pada awal abad 20. Sebelum PELTI (Persatuan Tenis Lapangan Seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metode. Metode merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. benar, diperlukan beberapa teknik dan taktik jitu. Dengan teknik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kebutuhan jasmani setiap manusia. Setiap orang melakukan olahraga disamping menjaga

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lapangan mulai dari anak - anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam hal melakukan gerak, contoh dalam olahraga tenis meja. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

WISNU NUGROHO, 2016 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tenis lapangan. Kegiatan olahraga tenis lapangan dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

Kata kunci : Pengaruh Latihan Medicine Ball, Kekuatan, Kemampuan Akurasi Groundstroke.

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya masyarakat, mulai anak usia dini yang ikut serta dalam setiap

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

Tatang Iskandar 1 Universitas Islam 45 Bekasi

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

1.1 Latar Belakang Masalah

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erpan Herdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB I PENDAHULUAN. kota hingga desa hampir selalu ada sarana bermain tenis meja. Sekarang ini,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sebagai kegiatan fisik atau jasmani memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Olahraga juga berperan untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Olahraga merupakan bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi optimal. Dalam kehidupan modern ini, manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan olahraga, baik sebagai kebutuhan hidup ataupun sebagai gaya hidup guna menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat maupun sebagai arena "adu" prestasi. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat, sedangkan secara khusus pembinaan olahraga diarahkan untuk pencapaian prestasi, baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Salah satu cabang olahraga yang digemari masyarakat Indonesia adalah olahraga tenis lapangan. Permainan tenis lapangan dapat dimainkan oleh berbagai kalangan, dari berbagai lapisan masyarakat baik anak-anak, remaja, dan juga orangtua. Tujuan dari olahraga tenis itu sendiri bagi sebagian orang antara lain ada untuk kesehatan, untuk rekreasi, dan untuk prestasi.

2 Tenis adalah olahraga permainan yang menggunakan alat berupa bola yang dimainkan dengan cara dipukul setelah memantul dari lantai menggunakan raket sesuai dengan aturan permainannya, seperti yang dijelaskan oleh Nuriman (1994:1) sebagai berikut : "Tenis merupakan olahraga permainan, karena memiliki ciri-ciri yaitu adanya alat yang digunakan dan benda yang dimainkan. Dengan kata lain adanya media yang digunakan berupa raket dan bola". Tujuan, dari permainan tenis adalah memenangkan permainan melalui game dengan cara memukul bola kearah lapangan lawan melewati net sehingga bola tidak dapat dijangkau oleh lawan dan menghasilkan angka. Tenis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang dipertandingkan baik perorangan maupun beregu. Sedangkan nomor yang dipertandingkan adalah tunggal, ganda, dan campuran. Pembinaan tenis lapangan yang bertujuan untuk peningkatan prestasi dapat diterapkan dilingkungan sekolah melalui pelajaran, ekstrakurikuler, maupun di luar lingkungan sekolah melalui klub tenis lapangan. Teknik yang paling sulit dalam permainan tenis adalah servis. Servis merupakan pukulan yang sangat penting dalam permainan tenis lapangan. Servis adalah teknik atau keahlian paling dasar yang harus di miliki oleh setiap pemain. Kemenangan seorang pemain banyak disebabkan karena pemain tersebut mahir dalam teknik servis. Servis sangat di butuhkan oleh setiap pemain karena servis adalah modal utama setiap pemain dan merupakan untuk memulainya suatu permainan. Peranan servis sangat penting dalam permainan, karena dengan servis yang baik seorang pemain

3 mempunyai kesempatan untuk mengolah bola sehingga daerah pertahanan lawan terbuka dan kesempatan memperoleh angka lebih besar. Jika kondisi tersebut terjadi maka kendali permainan dapat dikuasai. Ada empat kegunaan teknik servis dalam permainan tenis, yaitu: Memulai suatu permainan, kesempatan memperoleh angka lebih besar, pertahanan lawan lebih terbuka, dan kesempatan memblok serangan lawan lebih mudah. Servis yang baik adalah servis yang keras dan akurat. Dengan servis yang keras dan akurat memberikan peluang terjadinya angka bagi pemain. Servis yang keras dan akurat sangat dipengaruhi oleh jenis raket yang digunakan. Berdasarkan observasi dilapangan nampak bahwa masih banyak petenis yang hanya mengandalkan kekuatan fisiknya saja ketika melakukan servis, sehingga tidak jarang yang mengalami cedera. Mereka tidak menyadari akan adanya dukungan kekuatan yang berasal dari alat yang digunakan (raket string). Raket yang di gunakan dalam permainan tenis lapangan terbagi menjadi dua jenis, yaitu oversize dan midsize. Masing-masing jenis raket tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Mengenai hal ini Effhar (1996:1) menjelaskan : Oversize akan membuat elastisitas dari senar meningkat sehingga akan mudah menghasilkan power yang tinggi, tapi akan membuat sangat susah dalam mengontrol pukulan, sedangkan midsize akan membuat mudah untuk mengontrol pukulan tapi akan sangat susah dalam membuat power yang kuat. Berdasarkan konsep tersebut maka jenis raket merupakan salah satu aspek yang penting dalam bermain tenis karena dengan raket yang tepat pemain tenis akan mampu berbuat dan berkarya lebih banyak lagi sehingga akan tercapai prestasi yang

4 maksimal. Tampaknya penggunaan jenis raket tersebut berpengaruh pada performa atlet, sehingga pemain tenis perlu mengetahui karakteristik dari jenis raket yang digunakan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang tingkat ketepatan dan kecepatan servis tenis lapangan berdasarkan raket oversize dan midsize. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan servis antara jenis raket oversize dan midsize pada permainan tenis lapangan? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan servis antara jenis raket oversize dan midsize pada permainan tenis lapangan?

5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk: 1. Untuk mengetahui jenis raket manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan servis antara jenis raket oversize dan midsize pada permainan tenis lapangan. 2. Untuk mengetahui jenis raket manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan terhadap kecepatan servis antara jenis raket oversize dan midsize pada permainan tenis lapangan. D. Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut: 1. Secara teoritis dapat dijadikan sebagai informasi dan sumbangan keilmuan yang berarti dalam bidang kepelatihan olahraga, khususnya mengenai olahraga tenis lapangan. 2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman oleh guru Penjaskes, pelatih, atlet maupun pembina olahraga dalam meningkaikan keterampilan latihan tenis lapangan. 3. Dapat dijadikan informasi dan acuan UKM yang lain untuk memelihara dar. meningkatkan keterampilan olahraga

6 E. Pembatasan Masalah Agar peneliti ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam melaksanakannya serta sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi seperti yang tertera dibawah ini: 1. Variable bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan raket oversize dan midsize 2. Variable terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan dan kecepatan servis dalam permainan tenis lapangan. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM tenis UPI sebanyak 30 orang akan tetapi yang dijadikan sampel sebanyak 10 orang, yang diperoleh dengan cara penggunaan teknik purposive sampling (sampel tujuan). F. Anggapan Dasar Ada berbagai macam teknik pukulan dalam permainan tenis diantaranya forehand groundstroke, backhand groundstroke, spin, slice, service, volley, dll. Ditinjau dari jenis pukulannya, maka masing-masing jenis pukulan mempunyai fungsi yang berbeda tapi mempunyai tujuan yang sama yaitu mematikan bola lawan. Begitu pula dengan jenis raket yang memiliki fungsi berbeda-beda. Ada beberapa macam ukuran yang dapat digunakan dalam bermain tenis lapangan yaitu ukuran menengah, menengah plus dan ukuran besar. Hal demikian dijelaskan juga oleh Hendrabayu (2011) sebagai berikut: "Secara garis besar terdapat

7 3 jenis raket berdasarkan luas kepalanya, yaitu; 1) Midsize: 85-90 sq.inch, 2) Midplus: 95-105 sq.inch, 3) Oversize: 110-135 sq.inch". Ketiga ukuran di atas berpengaruh pada tipe dan tingkat permainan dari seorang petenis. Yang akan diteliti adalah raket oversize dan midsize karena kedua jenis ini memiliki fungsi yang berbeda dan banyak berpengaruh terhadap hasil servis. Semakin besar raket yang dipakai, semakin besar titik target memukul bola, sehingga akan memudahkan untuk melakukan pukulan dengan baik. Biasanya ukuran raket yang besar hanya dipakai oleh pemain pemula atau orang tua. karena biasanya pemain pemula masih mementingkan power dari pada penempatan, tapi berbeda dengan orang tua, raket yang besar sangat berguna karena orang tua tidak dapat bergerak selincah orang muda. Seperti yang dikemukakan oleh Hendrabayu (2011) : Semakin besar ukuran raket maka akan membuat sweetspot lebih besar dan akan membuat elastisitas dari senar meningkat sehingga akan mudah menghasilkan power yang tinggi, tapi akan membuat sangat susah dalam mengontrol pukulan. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan raket besar akan menghasilkan power yang tinggi tetapi sangat susah untuk mengontrol pukulan. Lebih lanjut Hendrabayu (2011) juga mengemukakan,..."semakin kecil ukuran kepala raket akan membuat mudah untuk mengontrol pukulan tapi akan sangat susah dalam membuat power yang kuat"... dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan raket kecil akan mudah untuk mengontrol pukulan.

8 G. Hipotesis Berdasarkan anggapan dasar yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan servis antara jenis raket oversize dan midsize pada permainan tenis lapangan. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan servis antara jenis raket oversize dan midsize pada permainan tenis lapangan. H. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan secara operasional istilahistilah tersebut sebagai berikut: 1. Jones, C. M. & Angela Buxton menyatakan servis merupakan pukulan pembuka permainan. 2. Ketepatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah terarah, tak berselisih sedikitpun, mengenai tepat kepada sasarannya, tujuannya, maksudnya, dsb. Jadi, akurasi servis adalah pukulan hasil servis yang menunjukan ketepatan pada daerah yang telah ditentukan dengan perhitungan nilai yang sebenarnya.

9 Ketepatan servis adalah kesesuaian antara usaha dan tujuan. Misalnya bola hasil servis jatuh pada daerah lapangan sesuai dengan sasaran yang dituju dan arahnya sulit dijangkau oleh penerima servis. 3. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Harsono (1988:216). Kecepatan servis adalah suatu kemampuan laju bola hasil servis untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 4. Raket menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah alat pemukul bola dalam permainan tenis, terdiri atas jarring (dari bahan nilon) yang dibentuk bidang oval (bulat telur) bergagang dilengkapi dengan pegangan. 5. Raket oversize adalah raket dengan ukuran kepala 110-135 sq.inch. 6. Raket midsize adalah raket dengan ukuran kepala 90-105 sq.inch. Para pemain tenis top level dunia banyak menggunakan raket midsize diantaranya Roger Federer dengan raket Wilson Pro Staff 6.1 90 BLX size 90 sq, Novak Djokovic dengan raket Head YOUTEK IG Speed MP size 100 sq, dan Andi Muray dengan raket Head YOUTEK Radical MP size 98 sq

10 7. sq.inch / square inch / inch 2. square inch = a unit of area equal to one inch square. 8. Sweet spot = A sweet spot is a place where a combination of factors results in a maximum response for a given amount of effort. In tennis, baseball, or cricket, a given swing will result in a more powerful hit if the ball strikes the racquet or bat on the latter's sweet spot. (Brody: 1987) Menurut penjelasan diatas dapat diartikan sweet spot yaitu tempat dimana kombinasi dari hasil ketepatan dalam sebuah raket, pendaratan bola yang bagus terhadap raket. Ayunan diberikan akan memperoleh hasil yang lebih kuat jika bola mengenai daerah sweet spot. I. Metode Penelitian Metode penelitian berguna untuk mencari jawaban atau menggambarkan terhadap permasalahan yang akan dibahas. Pemilihan suatu metode penelitian harus sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Mengenai metode penelitian Arikunto (2010 : 2) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

11 Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskiptif. Metode deskiptif menurut Arikunto (2010 : 3) adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam laporan penelitian yang sistematis dan berencana.