SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP :

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pengecer yang melanggar ketentuan Pasal 4 UUPK dan Pasal 8 wajib

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut maka setiap manusia mengkonsumsi atau menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Imam Baehaqi, dkk, 1990, Menggugat Hak: Panduan. Konsumen bila dirugikan, YLKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pembahasan, maka dapat

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dalam konsep kesejahteraan (welfare) dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang hasilnya dipergunakan untuk

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai

I. PENDAHULUAN. Transportasi adalah suatu alat yang terus berlangsung dalam kehidupan manusia. 1

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau biasa disingkat dengan UUPK dan mulai diberlakukan pada tanggal 20 April UUP

BAB I PENDAHULUAN. memang harus diperhatikan agar tidak mengalami kerugian. berkaitan satu dengan yang lain dengan demikian tujuan mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas dan. beragam,baikitukebutuhanprimer,kebutuhansekunder maupunkebutuhan tersier.

BAB I PENDAHULUAN. serta penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen. 1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan. Pada negara Indonesia, tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

BAB III PENUTUP. telah penulis lakukan pada bab-bab terdahulu, berikut ini disajikan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB IV PENUTUP. 1. Berdasarkan dari data-data yang telah penulis peroleh dari penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. Pertanahan Nasional juga mengacu kepada Pasal 33 ayat (3) UUD 1945

PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR (Studi Pasar Tavip Kota Binjai)

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf sebagai perbuatan hukum sudah lama melembaga dan dipraktikan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dalam perkembangannya tidak hanya orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 4/Apr/2016

JURNAL SKRIPSI. Diajukan oleh: LIVIA BENITA. NPM : Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebudayaan atau pun kebiasaan masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik dalam bentuk perorangan ( natural person ) ataupun dalam bentuk badan

BAB III TINJAUAN UMUM. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam

BAB III PENUTUP. pada bab-bab terdahulu, berikut disajikan kesimpulan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang industri. Hal ini didukung dengan tumbuhnya sektor

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

PENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kekayaan alam yang tersedia di dalam bumi ini. Salah satu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pemamparan penulis yang dituliskan dalam Bab sebelumnya

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan pembangunan Indonesia. transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu antar moda transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih

BAB I PENDAHULUAN. Selaras dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA TELKOMSELFLASH ATAS PENGURANGAN KUOTA SECARA SEPIHAK SKRIPSI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. memuat asas-asas atau kaidah-kaidah yang bersifat mengatur dan mengandung sifat

PENUTUP. A. Kesimpulan BAB III. Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaku usaha sangat penting artinya bagi konsumen. Penyebarluasan informasi barang

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang

DAFTAR PUSTAKA. AZ Nasution, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1995.

Transkripsi:

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG (Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum) Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP : 07 140 165 PROGRAM KEKHUSUSAN: HUKUM PERDATA BISNIS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 No.Reg.3359/PKII/07/2011

Perlindungan Hukum Bagi Pemakai Layanan Operator Selular Telkomsel Cabang Padang (Fadli Zaini Dalimunthe. 07 140 165, Fakultas Hukum Unand, 71 Halaman) ABSTRAK Jasa telekomunikasi selular merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia. Dalam industri jasa telekomunikasi ini tentu patut diikuti dengan sistem perlindungan yang memiliki kepastian hukum. Tujuannya untuk melindungi jutaan masyarakat yang menggunakan jasa telekomunikasi selular dan menimbulkan tanggung jawab bagi para pelaku usaha untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para konsumen. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen. Telkomsel sebagai pelaku usaha yang memiliki pasar cukup besar dalam industri jasa telekomunikasi seluler di Indonesia. Telkomsel juga memberikan layanan dan fitur penunjang untuk memberikan kenyaman kepada konsumennya. Namun, terkadang fitur yang ditawarkan justru menjebak dan menimbulkan kerugian konsumen sehingga timbul sengketa konsumen. Adapun permasalahan yang penulis angkat adalah : 1. Bagaimanakah perlindungan hukum bagi pemakai layanan operator selular Telkomsel di kota Padang; 2. Apa saja kendala yang dihadapi selama penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK 3. Bagaimanakah penyelesaikan sengketa konsumen terhadap layanan operator selular Telkomsel yang merugikan konsumen di kota Padang. Dalam penelitian penulis melakukan pendekatan yuridis sosiologis, penelitian bersifat deskriptif, data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Alat pengumpul data yang dipakai adalah wawancara semi terstruktur dan studi dokumen. Analisis data yang dipakai adalah analisis data kualitatif. Dari penelitian yang penulis lakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa: 1. Perlindungan hukum bagi pemakai layanan operator selular Telkomsel dijamin dengan adanya layanan call center 116 untuk menyediakan informasi dan kesediaan Telkomsel menyelesaikan sengketa konsumen secara patut 2. Proses penyelesaian sengketa yang dilakukan dalam kasus ini melaui jalur non litigasi yakni konsiliasi. BPSK bertugas mempertemukan para pihak yang bersengketa, dan penyelesaiannya diserahkan kepada para pihak. Baik itu jalannya perundingan maupun hasil akhir perundingan diserahkan kepada para pihak, BPSK hanya menerima hasil akhir dari perundingan kedua belah pihak. 3. Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian sengketa melalui BPSK meliputi kendala internal yaitu: Kedudukan BPSK masih belum memiliki kekuatan hukum yang kuat berdasarkan Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang No. 8 tahun 1999 serta banyaknya peran yang dibebankan pada BPSK. Dan kendala eksternal yaitu: Mayoritas konsumen belum mengetahui dan memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen, masih adanya hubungan asimetris antara pelaku usaha dengan konsumen yang menjadikan anggapan sebagian besar konsumen, dan mayoritas konsumen belum sadar dan memahami penyelesaian sengketa melalui BPSK.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kemajuan teknologi dan komunikasi sangat pesat dalam beberapa tahun belakang. Tuntutan zaman yang mengharuskan agar informasi disampaikan serba cepat, tanpa megenal batas jarak dan waktu. Teknologi diperbaharui setiap saat untuk menciptakan kualitas hidup manusia yang lebih baik. Termasuk di bidang telekomunikasi yang berperan vital dalam pertukaran informasi. Orang-orang dahulu berkomunikasi jarak jauh menggunakan surat, dengan memakan waktu berhari-hari dan ditulis dengan tangan. Ketika ingin mengetahui jawaban surat itu harus menunggu lagi. Kemudian orang-orang menggunakan telepon rumah yang lebih cepat dan murah. Informasi dapat disampaikan tanpa memakan waktu dan jarak yang jauh. Sifat manusia yang semakin mobilitas membuat telepon rumah tidak efektif lagi. Telepon rumah dianggap sulit untuk dibawa dan hanya berada di tempat tertentu saja. Terutama bagi kalangan pengusaha yang menuntut pertukaran informasi yang serba cepat. Maka, saat ini orang-orang menggunakan telepon selular yang mudah dibawa dan digunakan. Telekomunikasi seluler di Indonesia memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kelancaran hubungan pekerjaan, tugas serta

komunikasi lainya. Banyak orang yang menganggap bahwa bidang telekomunikasi telah menjadi kebutuhan pokok. Sehingga, sekarang banyak produk berupa barang atau jasa yang ditawarkan pelaku usaha di bidang telekomunikasi. Keinginan pelaku usaha untuk menjadi yang terbaik telah meningkatkan persaingan antara pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Maka untuk jangka waktu tertentu sebenarnya persaingan antar pelaku usaha tersebut tidak selalu berakibat positif bagi konsumen. Persaingan yang sehat antar pelaku usaha sesungguhnya tidak salah asalkan dengan diimbangi peningkatan kualitas dan mutu barang dan/ atau jasa serta didukung pelayanan yang jujur, baik serta pemberian informasi yang benar dari pelaku usaha kepada konsumen tentu akan sangat bermanfaat dan menguntungkan konsumen. Berbeda jika persaingan usaha hanya didasarkan pada pencarian keuntungan belaka dari pelaku usaha dengan cara yang tidak sehat, maka sudah tentu dapat berakibat buruk bagi konsumen. Operator telepon selular memberikan layanan dan fasilitas bagi pengguna ponsel untuk dapat berkomunikasi. Adapun fasilitas yang diberikan tidak hanya penghubung komunikasi yang hanya difokuskan untuk percakapan saja. Tetapi fasilitas dari operator ponsel dapat berupa sms, akses internet dan lain sebagainya. Hal ini membuat para pelaku usaha berlomba-lomba untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin. Dengan memberikan penawaran yang menarik melalui media cetak maupun elektronik. Promosi dengan memberikan tarif sms,

telepon dan internet yang murah, serta paket-paket layanan harian hingga bulanan. Pelaku usaha dituntut kembali untuk komitmen dalam membangun hubungan dengan pelanggan, karena hal ini para pelanggan bukan hanya setia melainkan layaknya penggemar berat, sehingga selalu menuntut adanya inovasi dan peningkatan fasilitas. Harus diketahui bahwa teknologi suatu produk memiliki pengaruh yang besar terhadap loyalitas konsumen di samping harga, ciri dan bentuk barang. Apabila barang yang diperoleh sesuai dengan harapan nantinya konsumen akan menggunakan berulang kali dan tidak akan meninggalkan produk tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi semakin harmonis, memberikan dasar bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas. Dalam melindungi kepentingan konsumen dari perbuatan curang yang dilakukan pelaku usaha, maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan tujuan menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum. Sehingga, konsumen tidak khawatir terhadap adanya perbuatan pelaku usah yang berindikasi kepada pelanggaran konsumen. Perlunya undang-undang perlindungan konsumen tidak lain karena lemahnya posisi konsumen dibanding posisi produsen. Proses sampai hasil produksi barang atau jasa dilakukan tanpa campur tangan konsumen sedikit pun.

Tujuan hukum perlindungan konsumen secara langusung adalah meningkatkan martabat dan kesadaran konsumen. 1 PT. Telkomsel selaku salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi operator selular di Indonesia mempunyai pengaruh terhadap produk yang disediakanya. Berdasarkan pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan diatas itulah sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dalam skripsi dengan judul : PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, ialah sebagai berikut: a. Bagaimanakah perlindungan hukum bagi pemakai layanan operator selular Telkomsel di kota Padang. b. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK. c. Bagaimanakah penyelesaian sengketa konsumen terhadap layanan operator selular Telkomsel yang merugikan konsumen di kota Padang. C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pemakai layanan operator selular Telkomsel di kota Padang. 1 Sri Redjeki Hartono, makalah Aspek-Aspek Hukum Perlindungan Konsumen dalam buku Hukum Perlindungan Konsumen, hlm. 36

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi selama penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK. 3. Untuk mengetahui penyelesaikan sengketa konsumen terhadap layanan operator selular Telkomsel yang merugikan konsumen di kota Padang. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini tidak hanya ditujukan bagi penulis sendiri, namun juga bagi masyarakat luas serta bagi aparat penegak hukum dalam praktik penegakan hukum. Oleh karena itu, manfaat penelitian ini dikempolokan menjadi 2, yaitu : 1. Manfaat Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan ilmu hukum khususnya dalam bagian hukum perdata dan bermanfaat bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan tentang perlindungan hukum terhadap produk operator selular yang merugikan konsumen. 2. Manfaat Praktis Agar penelitian yang penulis lakukan ini bermanfaat bagi aparat penegak hukum yakni BPSK dan penyedia jasa telekomunikasi selaku pelaku usaha serta masyarakat selaku konsumen. E. Metode Penelitian 1. Metode Pendekatan Masalah

Metode yang digunakan dalam masalah ini adalah metode yuridis sosiologis yaitu pendekatan masalah melalui penelitian hukum dengan melihat norma hukum yang berlaku dan menghubungkan dengan fakta yang ada dilapangan sehubungan dengan permasalahan yang ditemui dalam penelitian. 2. Sifat Penelitian Sifat Penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan bagaimana perlindungan hukum terhadap produk operator selular yang merugikan konsumen. 3. Sumber Data a. Penelitian kepustakaan Penelitian Kepustakaan dilaksanakan dengan memanfaatkan bahan kepustakaan, baik acuan umum (buku pelajaran) maupun acuan khusus (laporan penelitian, jurnal). b. Penelitian Lapangan. Penelitian Lapangan dilaksanakan dengan cara mengamati hukum sebagaimana terdapat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.untuk memperoleh bahan-bahan yang terkait dengan penelitian ini. 4. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer

Data ini diperoleh melalu penelitian lapangan ( Field research ) yaitu mewawancarai pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah ini. (PT.Telkomsel, dan BPSK). b. Data Sekunder Data Sekunder adalah yaitu data yang mudah diolah dan didapat melalui penelitian kepustakaan ( Library research ), meliputi: 1) Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat autoritatif yang diperoleh dengan mempelajari semua peraturan meliputi peraturan perundang-undangan, konvensi, resolusi dan peraturan terkait lainnya yang, wawancara. 2) Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum yang berupa publiksi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi, Meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum dan komentar-komenta atas putusan pengadilan. 3) Bahan Hukum Tersier Bahan hukum yang memberikan penjelasan maupun petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti : Kamus besar bahasa Indonesia, Kamus bahasa Inggris, Jurnal, Ensiklopedia,

Majalah, Data internet, dan bahan elektronik lainnya yang mendukung. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Dokumen. Dilakukan dengan cara studi kepustakaan, artinya penulis mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan objek kajian penelitian ini. Tempat-tempat yang dikunjungi adalah: Perpustakaan Pusat Universitas Andalas di Padang, Perpustakaan Fakultas Hukum Unversitas Andalas di Padang, Perpustakaan Daerah Sumatra Barat di Padang. b. Wawancara Dilaksanakan dengan cara bertanya jawab dengan orang yang terkait dengan masalah ini. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur yakni di samping menyusun pertanyaan, juga akan mengembangkan pertanyaan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dilakukan. Adapun pihak yang diwawancarai yaitu pihak Bapak Mulya Budiman selaku Manager Branch PT. Telkomsel Cabang Padang, dan Bapak Nurmatias selaku Sekretariat Pengaduan Konsumen BPSK Padang. 6. Pengolahan dan Analisis Data a. Pengolahan Data Dalam melakukan pengolahan data yang penulis peroleh dari lapangan akan dilakukan dengan cara editing tujuannya adalah untuk memeriksa

data yang telah diperoleh dari responden untuk menjamin apakah data itu sudah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kenyataannya. b. Analisis Data Data yang dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan (data primer dan data sekunder) akan dianalisis dengan menggunakan metode analisa kualitatif yaitu uraian yang dilakukan terhadap data yang terkumpul dengan tidak menggunakan angka angka tetapi dengan uraian-uraian kalimat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dan dihubungkan pada teori dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pendapat para ahli. Kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Perlindungan hukum bagi pemakai layanan operator telkomsel dimuat dalam kartu perdana maupun dalam perjanjian berlanganan telkomsel yang mencantumkan layanan call center 116. Dan juga telkomsel menjamin kesediaan untuk mengikuti upaya penyelesaian sengketa secara patut. 2. Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian sengketa melalui BPSK meliputi kendala internal yaitu: Kedudukan BPSK masih belum memiliki kekuatan hukum yang kuat berdasarkan Pasal 45 ayat 2 UU No. 8 tahun 1999 dan banyaknya peran yang dibebankan pada BPSK. Kendala eksternal yaitu: mayoritas konsumen belum mengetahui dan memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen, masih adanya hubungan asimetris antara pelaku usaha dengan konsumen yang menjadikan anggapan sebagian besar konsumen, dan mayoritas konsumen belum sadar dan memahami penyelesaian sengketa melalui BPSK. 3. Proses penyelesaian sengketa yang telah dilakukan di BPSK dalam kasus Telkomsel ini adalah dengan cara konsiliasi. BPSK bertugas mempertemukan para pihak yang bersengketa, dan penyelesaiannya diserahkan kepada para pihak. Baik itu jalannya perundingan maupun hasil akhir perundingan

diserahkan kepada para pihak, BPSK hanya menerima hasil akhir dari perundingan kedua belah pihak dan membuat keputusan. B. Saran 1. BPSK harus lebih bekerja keras melakukan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban konsumen. Sehingga setiap konsumen peka terhadap kejadian yang akan merugikan konsumen dan menimbulkan sengketa. Sosialisasi dapat dilakukan berupa seminar dan penyebaran brosur kepada semua lapisan masyarakat. BPSK juga dapat memanfaatkan perkembangan telekomunikasi dalam melakukan sosialisasi melalui internet dan situs jejaring sosial yang saat ini menjadi gaya hidup masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat dengan mudah mengikuti wacana dan topik yang dibahas BPSK karena disampaikan melalui media yang diminati oleh masyarakat. 2. Masyarakat diharapkan dapat lebih kritis dalam menanggapi persoalanpersoalan yang berkaitan dengan bidang perlindungan konsumen sehingga ketika terjadi sengketa konsumen diharapkan dapat memperoleh keadilan melalui lembaga atau badan atau institusi hukum yang berwenang. Disamping BPSK juga mensosialisasikan mengenai tata cara penyelesaian sengketa konsumen. 3. UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen harus direvisi karena masih terdapat kelemahan sebagai dasar hukum pelaksanaan tugas BPSK, serta pengurangan peran dari BPSK yakni hanya sebagai lembaga yang menyelesaikan sengketa konsumen dan menerima pengaduan masyarakat.

DAFTAR KEPUSTAKAAN A. Buku Ashshofa, Burhan. 2004. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Budhijantto, Danrivanto. 2010. Hukum Telekomunikasi, Penyiaran dan Teknologi Informasi. Jakarta: Refika Aditama. Judhariksawan. 2005. Pengantar Hukum Telekomunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mahmud Marzuki, Peter. 2008. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana. Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo. 2010. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nasution, Az. 1995. Konsumen dan Hukum. Jakarta: Penerbit Pustaka Sinar Harapan.. 2001. Hukum perlindungan Konsumen suatu Pengantar. Jakarta: Diadit Media. N.H.T Siahaan, 2005. Hukum Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Produk. Panta Rei. Saydam, Gouzali. 2006. Sistem Telekomunikasi di Indonesia. Bandung: Alfabeta. Shidarta. 1996. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia Widiarsana Indonesia Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tri Siwi Kristiyanti, Cerlina. 2009. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Sinar Grafika. Widjaja, Gunawan. 2001. Alternatif Penyelesaian Sengketa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Widjaja, Gunawan dan Yani, Ahmad. 2001. Hukum tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

B. Peraturan Perundang-undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No:350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengekta Konsumen C. Internet www.pemantauperadilan.com www.hukumonline.com www.hukumpedia.com www.telkomsel.com