NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA KHUSUSNYA NILAI PERSATUAN INDONESIA PADA ETNIS THIONGHOA. (Studi Kasus Perkumpulan Masyarakat Surakarta Tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

PROFIL NASIONALISME DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012)

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

IDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA

SIKAP TOLERANSI TERHADAP SISWA PENYANDANG DISABILITAS DALAM SEKOLAH INKLUSI (Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013

EDY NOVIYANTO A

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dan Implementasinya (Bag. 3) Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

PELAKSANAAN SAMBATAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN IDEOLOGI NEGARA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MODEL HOMESCHOOLING (Studi Kasus di Homeschooling Kak Seto Surakarta Tahun 2012)

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

2 pribadi yang kokoh dan tahan uji, melainkan juga bersifat kuratif secara personal maupun sosial. Pendidikan karakter bisa menjadi salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan menjawab rumusan masalah tentang pemahaman nilai

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

Transkripsi:

NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM KEGIATAN ORGANISASI TAPAK SUCI (Studi Kasus pada Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode Kepengurusan 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: PRIYANTI A220100190 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

2

NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM KEGIATAN ORGANISASI TAPAK SUCI (Studi Kasus pada Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode Kepengurusan 2013) Priyanti, A2200100190, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014 Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi tapak suci (studi kasus pada unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta periode kepengurusaan 2013). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus, keabsahan data menggunakan dua macam triangulasi yaitu sumber data dan teknik pengumpulan data. Sumber data didapatkan dari narasumber (informan), tempat penelitian, arsip maupun dokumen. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang meliputi; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pembahasan di hasilkan simpulan yaitu (1) muatan nilai-nilai nasionalisme pada organisasi tapak suci terlihat, bahwasannya tradisi sebagai budaya yang mengedepankan makna perjuangan bangsa serta nilai-nilai moral dalam pelaksanaan kegiatan seperti upacara saat pembukaan dan kejuaraan, adanya bendera Merah Putih, terdapat burung garuda dalam UKM, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya ketika kejuaraan. (2) pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi tapak suci terlihat dalam bentuk rasa cinta tanah air dan bangsa, mengembangkan rasa bangga berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, meningkatkan semangat Bhineka Tuggal Ika kecintaan bangsa yang ditunjukkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan prestasi yang diraih sehingga membentuk jiwa nasionalisme serta membawa nama baik bangsa. Melaksanakan peraturan seperti halnya instruksi, sikap hormat, menanamkan sikap prestasi dan kedisiplinan seperti halnya melengkapi atribut seragam serta mengamalkan Ikrar Tapak Suci. (3) kendala pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi yaitu dipengaruhi oleh dua faktor antara lain: faktor eksternal terdiri dari lingkungan organisasi. Sedangkan faktor internal yaitu keluarga dan diri sendiri. Kata kunci: nasionalisme, organisasi 3

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kaya akan kebudayaan yang bermacammacam, sekaligus sebagai ciri khas bangsa yang harus dilestarikan. Melestarikan keanekaragaman budaya tersebut tidak cukup hanya mempelajari saja, namun dengan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta pembinaan secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan hanya merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, akan tetapi memiliki arti lebih luas yaitu sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturasi dan sosialisasi). Menurut Hermawan (2001:10), kebudayaan adalah hasil budi manusia yang bisa dialihkan dan diubah lewat proses belajar. Oleh sebab itu kementrian pendidikan dan kebudayaan berusaha untuk mengupayakan pelestarian budaya Indonesia dalam pembinaan di sekolah dalam rangka melahirkan generasi muda yang cinta akan budayanya. Adanya bangsa Eropa yang tertarik pada budaya Indonesia yaitu dengan mempelajari seni beladiri khas Indonesia, serta masuknya budaya asing yang mengakibatkan masyarakat lupa akan budaya yang dimiliki, mengakibatkan kurangnya perhatian akan pelestarian budaya. Pencak silat merupakan budaya asli Indonesia. Oleh karena itu kementrian pendidikan dan kebudayaan menyatakan bahwa, Sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia warisan nenek moyang, pencak silat harus dilestarikan dan layak untuk dipertahankan dan terus dikampanyekan baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Bahwa pelestarian budaya itu harus di pertahankan karena budaya merupakan ciri khas suatu bangsa. Hal yang perlu dicermati dari proses alkulturasi tersebut, apakah dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia. Menurut Syarbaini (2012:205), lunturnya nilai-nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor yaitu sebagai berikut: 1

1. Semakin menonjolnya sikap individualistis yaitu mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum. Hal ini bertentangan dengan azas gotong royong. 2. Semakin menonjolnya sikap materialistis yang berarti harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. Hal ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya menjadi tidak dipersoalkan lagi. Bila hal ini terjadi berarti etika dan moral telah dikesampingkan. Agar dapat meneruskan perjuangan dan tidak hanya dikenang sejarah serta jasa-jasanya saja maka, generasi mudalah yang harus meneladani sikap nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat. Karena perjuangan masa dahulu dengan saat ini sangatlah berbeda maka, generasi muda harus menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat. Kesenjangan akan identitas nasional serta nasionalisme pada masyarakatlah serta kurangnya pelestarian budaya yang menjadi tantangan nasional dalam era globalisasi saat ini adalah bagaimana cara untuk mengembangkan potensi masyarakat. Adanya tantanan globalisasi serta fenomena yang terjadi, sekaligus untuk mendukung upaya tersebut, mahasiswa yang merupakan bagian dari integral masyarakat dan sekaligus merupakan calon intelektual yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi maka, jelas bahwa warga negara (khususnya kalangan mahasiswa) merupakan komponen paling utama yang harus memahami dinamika perkembangan kenegaraan serta pelestarian budaya di lingkungannya. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka cukup penting alasan peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Nilai-nilai Nasionalisme dalam Kegiatan Organisasi Tapak Suci (Studi Kasus pada Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode Kepengurusaan 2013). Penulis merumuskan permasalahan yaitu: 1. Bagaimanakah muatan nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam program kegiatan unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta periode kepengurusan 2013? 2

2. Bagaimana pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi pada unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta periode kepengurusan 2013? 3. Bagaimana kendala pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi pada unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendiskripsikan muatan nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam program kegiatan unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta periode kepengurusan 2013. 2. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi pada unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta periode kepengurusan 2013. 3. Untuk mendiskripsikan kendala pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi pada unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta. LANDASAN TEORI Menurut Herzt sebagaimana dikutib Isjwara (1992:130), cita-cita negara nasionalisme dimasa depan senantiasa menjadi tujuan dan ilham natie dan nasionalisme. Cita-cita kebangsaan ini, bertujuan untuk kemerdekaan bangsa serta cita-cita untuk membentuk suatu bangsa. Dengan demikian cita-cita nasionalisme merupakan usaha bersama untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, dan mewujudkan kesejahteraan dalam suatu negara. Nasionalisme harus dikembangkan dan disadari oleh setiap warga negara. Berdasarkan hasil seminar nasional yang dirumuskan oleh Suwarno dkk. (1992:7), nasionalisme mengacu pada beberapa hal dan sekaligus dapat dijadikan sebagai indikator dari nilai nasionalisme yaitu: 1. Keinginan. Keinginan yang dimaksud adalah keinginan untuk mengabdi serta keinginan berkorban untuk suatu ikatan formal yang bernama negara. 3

2. Rasa loyal. Rasa loyal dimaksudkan untuk senantiasa setia terhadap negara dan tidak berkhianat serta menghancurkan negara sendiri demi kepentingan pribadi. 3. Rasa hormat. Rasa hormat merupakan suatu perasaan untuk menghormati negara dalam hal apapun. 4. Rasa cinta dari seseorang kepada negaranya. Hal ini merupakan perasaan untuk senantiasa mencintai negara. Hakekat nasionalisme itu sendiri dan merupakan jati diri sebagai satu masyarakat, bangsa dan negara. Sifat ideologi yang terbuka mengandung makna kehadiran dinamika internal di dalam diri, oleh karena itu menjadikan suatu ideologi yang hidup dan dinamis. Logikanya, nasionalisme bangsa Indonesia adalah nasionalisme yang hidup dan dinamis (lentur) dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Parsons dikutip oleh Etzioni (1985), organisasi adalah unit sosial (atau pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu. Menurut Etzioni (1985:10), tujuan organisasi ialah keadaan yang dikehendaki pada masa yang akan datang yang senantiasa dikejar oleh organisasi agar dapat direalisasikan. Menurut Salim (2012) sebagaimana dikutip Zaenudin (2013:57), bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ialah salah satu organisasi di tingkat universitas yang merupakan jalan altelnatif bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual serta potensi minat dan bakat mahasiswa. Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan bentuk wadah apresiasi mahasiswa dalam melampiaskan segala fikiran dan kreatifitas yang ada dalam diri setiap mahasiswa supaya dapat berkembang secara positif bagi dirinya dan orang lain, maka UKM merupakan wadah yang cocok dalam lingkungan dunia kependidikan di Universitas yang dapat membantu mahasiswa melampiaskan ide, gagasan, dan kreatifitasnya dalam bentuk lain di luar akademik dunia perkuliahan. Menurut Martha Brown sebagaiman dikutib Sobirin (2007:168), mengatakan bahwa nilainilai organisasi dipengaruhi oleh nilai-nilai masyarakat karena organisasi sering disebut sebagai sub sistem dari sistem sosial yang lebih besar. Mahasiswa adalah generasi muda yang diharapkan ikut berperan dalam pengembangan ilmu 4

pengetahuan, teknologi, dan budaya yang bertujuan untuk memperoleh kenyataan dan kebenaran yang sesuai dengan etos ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu terbuka, universal, objektif, kritis, dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Unit 003 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, yaitu bulan Desembar 2013 sampai dengan Maret 2014. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode penelitian yaitu menggunakan penelitian kualitatif interaktif. Sumber data penelitian ini adalah terdiri dari narasumber atau informan terdiri dari Dewan Kader, Pengurus dan mahasiswa yang mengikuti tapak suci, tempat dan peristiwa, dan arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan mengkaji dokumen atau arsip. Instrumen penelitian ini adalah observasi, kisi-kisi wawancara, dan telaah dokumen atau arsip. Teknik yang digunakan untuk mengetahui keabsahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan trianggulasi teknik pengumpulan data, trianggulasi sumber data. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan model interaktif. Menurut Miles dan Huberman (1992:20) sebagimana dikutip oleh Patilima (2005:97-100), adapun langkah-langkah analisis data model interaktif yaitu berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Menurut Moleong (2004: 127-148), prosedur penelitian ini terdiri dari tahap pra lapangan, tahap penelitian lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Nilai nasionalisme mutlak diperlukan oleh generasi penerus bangsa, Adapun hasil dari penelitian ini dapat dijelaskan berdasarkan uraian masingmasing indikator nilai-nilai nasionalisme berikut ini: 5

1. Keinginan. Keinginan yang dimaksud adalah keinginan senantiasa untuk menjadi warga negara yang baik dan selalu melindungi negaranya. 2. Rasa Loyal. Rasa Loyal yang dimaksudkan adalah rasa selalu setia terhadap negara dan tidak berkhianat serta menghancurkan negara sendiri demi kepentingan pribadi 3. Rasa Hormat. Suatu perasaan untuk menghormati negaranya dalam keadaan apapun 4. Rasa cinta dari seseorang kepada negaranya. Perasaan untuk senantiasa mencintai negaranya. Muatan nilai-nilai nasionalisme dalam program kegiatan unit kegiatan mahasiswa tapak suci terlihat bahwa tradisi Tapak Suci dibangun sebagai karya budaya perguruan yang mengedepankan pada kesadaran hidup beragama, berbudaya, dan beramal ibadah. Tradisi Tapak Suci lahir dan berkembang sejalan dengan kemajuan perguruan Tapak Suci itu sendiri. Adapun yang dimaksud tradisi Tapak Suci adalah kebiasaan, adat istiadat, maupun kelaziman yang diterapkan secara turun temurun oleh para pendahulu. Pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme pada saat kegiatan terlihat saat para anggota melaksanakan peraturan-peraturan yang diberikan oleh Dewan Kader, seperti halnya instruksi, sikap hormat, menanamkan sikap prestasi dan kedisiplinan seperti halnya melengkapi atribut seragam. Ini terbukti bahwa nilainilai nasionalisme ditanamkan kepada anggota Tapak Suci untuk melakukan peraturan-peraturan yang telah diberikan sebagaimana Ikrar Tapak Suci. Pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme ditamamkan ketika kegiatan berlangsung seperti halnya kedisiplinan, menanamkan sikap prestasi, menghormati anggota Dewan Kader, mengenakan atribut seragam, serta mengamalkan Ikrar Tapak Suci. Kenda yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Tapak Suci, diantaranya ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yaitu pada lingkungan organisasi. Sedangkan faktor internal sebagai berikut: Pertama, keluarga. Keluargalah yang menentukan arah dan tujuan setiap individu untuk memiliki jiwa nasionalisme, karena keluarga memiliki peranan yang sangat 6

penting dalam membentuk jiwa nasionalisme. Kedua, individu. Suatu pribadi seseorang yang mampu untuk menentukan dan membentuk jiwa nasionalisme, karena secara tidak langsung jiwa nasionalisme tersebut tertanam dalam diri setiap individu dan bagaimana setiap individu menyalurkannya kepada bangsa dan negara. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, 1. Muatan nilai-nilai nasionalisme pada organisasi Tapak Suci terdapat dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan. Antara lain seperti, upacara saat pembukaan kegiatan selalu ada bendera merah putih, terdapat lambang burung garuda, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya ketika ada kejuaraan dan juga turnamen. 2. Pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi Tapak Suci perlu lebih dipahami pada kalangan anak muda karena menjadi sesuatu yang sangat penting bagi setiap bangsa, dari hasil penelitian dapat penulis tunjukkan bahwa mengikuti kegiatan Tapak Suci dapat membentuk jiwa nasionalisme bagi generasi penerus bangsa. Khususnya dalam unsur-unsur kecintaan pada tanah air, cinta dan bangsa terhadap lagu dan bahasa nasional, cinta dan menghargai kebudayaan bangsa, meneladani jiwa pahlawan, kepedulian terhadap lingkungan, berperilaku baik dalam kehidupan seharihari, kebanggaan terhadap identitas dan lambang negara, kewajiban pelajar dalam mengisi kemerdekaan, kepedulian terhadap sesame dalam kehidupan sehari-hari. 3. Kendala pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi Tapak Suci dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan organisasi, faktor pergaulan mahasiswa itu sendiri. Sedangkan faktor internal yaitu faktor keluarga dan diri sendiri. 7

SARAN Sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan nilai-nilai nasionalisme pada generasi bangsa, maka penulis perlu menyampaikan beberapa saran yaitu ditujukan pada: Pengurus Tapak Suci, kepengurusan mendatang, Dewan Kader Tapak Suci, dan peneliti berikutnya. 8

DAFTAR PUSTAKA Etzioni, Amitai. 1985. Organisasi-organisasi modern. Jakarta: UI-Press. Hermawan, Eman. 2001. Politik membela yang benar teori, kritik dan nalar. Yogjakarta: KLIK. Http:// Content-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.htm (diakses hari Selasa, 12 November 2013 pukul 18.34 WIB). Isjwara, F. 1992. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Binacipta. Miles, Mathew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: UIP. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Resdakarya Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Setiawan, Iwan. 2011. Pendidikan Karakter Bangsa dalam Pembelajaran Indonesia di Sekolah dalam Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia. Semarang. Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi, pengertian, makna dan aplikasinya dalam kehidupan organisasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Suwarno, dkk. 1992. Rumusan Hasil Seminar Nasional Nasionalisme dalam Menyongsong Era Kebangkitan Nasional Kedua. Malang: Universitas Merdeka Malang. Syarbaini, Syahrial. 2012. Pendidikan Pancasila (Implementasi nilai-nilai karakter bangsa di perguruan tinggi). Bogor: Ghalia Indonesia. Zainudin, Muhammad (2013). Nilai-nilai pendidikan islam dalam unit kegiatan mahasiswa tapak suci universitas muhammadiyah Surakarta periode 2012 skripsi-s1. Surakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. 9