Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Pendahuluan. mardalita et all, Penerapan Metode Inkuiri Dengan...

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Widoyo et al., Penerapan Metode Open-Ended...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Ari et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Kata Kunci : Pembelajaran Kontrkstual berbantuan media poster, karangan dekripsi, Penelitian tindakan kelas.

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Cahyo et al., Penigkatan Hasl Belajar Menyimak...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

TAHUN AJARAN 2015/2016

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Abstrak. Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan Metode Inquiry

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Hoiroh et al., Penerapan Strategi Peta Konsep...

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Pendahuluan. Prayudi et al., Penerapan pendekatan komunikatif...

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Pendahuluan. Nurlaili et al., Penerapan teori belajar Bruner dan metode Discovery...

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

Wulandari et al., Template untuk Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa UNEJ...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Mardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Jln. Kalimantan 37, Jember

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN PENDEKATAN INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGOMENTARI KUTIPAN NOVEL SISWA KELAS VIII B SMPN 2 TANGGUL

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Kata Kunci : Strategi Sustained Silent Reading (SSR), membaca pemahaman, dan hasil belajar. Abstract

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

Transkripsi:

Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman dengan Teknik Peer Correction pada Siswa Kelas IV A di SDN Semboro 04 Jember Tahun Pelajaran 2013/2014 (Improving Skill Writing Announcement by Using Peer Correction Technique on Class 4 A in SDN Semboro 04 Jember the Academic Year 2013/2014) Indi Meturana Kharisma, Hari Satrijono, Misno A. Latif Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jalan Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: Harisatrijono_FKIP@unej.ac.id Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV A SDN Semboro 04 Jember dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pengumuman melalui penerapan teknik peer correction. Hal ini dikarenakan kemampuan menulis siswa kelas IV A masih rendah, yang salah satunya disebabkan karena kurang bervariasinya teknik pembelajaran yang diterapkan guru. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, tes, dokumentasi, dan wawancara. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV A dengan jumlah 32 siswa.. Berdasarkan hasil penelitian, ketuntasan belajar dari tahap pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 15,6%, sedangkan dari tahap siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 24,2%. Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik peer correction dapat meningkatkan keterampilan menulis pengumuman pada siswa kelas IV A SDN Semboro 04 Jember. Kata Kunci : keterampilan menulis, pengumuman, teknik peer correction Abstract This research was conducted in class 4A of SDN Semboro 04 Jember with the purpose to improve writing skills in announcements through the implementation of peer correction techniques. The problem of the students in class 4A is skills writing still low, one of the problem caused the less varied used by the teacher. The kind of the technique used in this research are Classroom Action Research (CAR) which was conducted in two cycles and four stages are, there are: planning of the action, implementation of the action, observation, and there reflection. The research data collection method used observation, test, documentation and interview. The subject of the research are students of class 4A with the total number 32 students. Based on the result of the research, that the learning mastery from pre cycled to the first cycle improved 15,6%, while the learning mastery from first cycle to the second cycle improve 24,2%. Based on the data above, it can conclude that the application of peer correction technique could improve the students writing skills in announcement in the class 4A of SDN Semboro 04 Jember Keywords : writing skills, announcements, peer correction techniques Pendahuluan Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa bukan hanya sekedar berfungsi sebagai alat berkomunikasi, tetapi juga untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan yang diwujudkan dalam keterampilan berbahasa. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 untuk tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis. Menurut Marwoto (dalam Kusumaningsih, 2013:66) menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran dan pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan dapat dipahami orang lain. Keterampilan menulis sangat penting bagi setiap siswa karena dalam menulis diperlukan banyak ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup. Hal ini merupakan modal dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan menulis. Di samping modal dasar itu, seorang penulis harus menguasai banyak perbendaharaan kata untuk menyampaikan ide-ide, pengetahuan, serta pengalaman yang dimiliki. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006) mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk

SD kelas IV semester 2, salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dalam menulis adalah menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar, serta memperhatikan penggunaan ejaan. Oleh karena itu, kepada siswa perlu dilatihkan kemampuan menulis sebuah pengumuman agar siswa dapat menyampaikan ide, pikiran atau gagasan dengan baik. Menulis pengumuman merupakan kompetensi yang sudah ada dan dimulai di jenjang Sekolah Dasar. Sehubungan dengan itu kemampuan menulis harus ditingkatkan sejak kecil atau mulai dari pendidikan Sekolah Dasar. Siswa dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain melalui kegiatan menulis pengumuman. Keterampilan menulis pengumuman tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur, sehingga siswa lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Apabila kemampuan menulis tidak ditingkatkan, maka kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui tulisan tidak berkembang. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas IV A SDN Semboro 04 Jember, kemampuan siswa dalam menulis pengumuman masih rendah. Sebanyak 62,5% dari 32 siswa mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan, yaitu 65. Siswa yang belum tentus berjumlah 20 siswa, sedangkan jumlah siswa yang tuntas adalah 12 siswa. Kemampuan menulis pengumuman masih rendah dikarenakan siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran menulis karena siswa menganggap pembelajaran menulis merupakan pembelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga siswa kurang berminat dalam belajar menulis, serta kurangnya latihan menulis pengumuman yang dilakukan siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV A diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam kegiatan menulis masih sangat rendah dikarenakan siswa masih merasa kesulitan dalam menulis, baik dalam menulis kosakata, penguasaan ejaan, penggunaan kata hubung, membuat kalimat efektif, bahkan dalam menggunakan tanda baca. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka guru perlu melakukan upaya perbaikan dengan menerapkan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pengumuman. Guru harus memilih teknik pembelajaran menulis yang tepat, kreatif, inovatif, dan mampu mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pengumuman adalah dengan teknik peer correction (koreksi teman). Hal ini akan membuat siswa tidak menjadi penerima materi tetapi mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam proses analisis tulisan. Kegiatan seperti ini akan mudah dipahami siswa, dan menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang tidak hanya menerima pasif tentang materi apa yang disampaikan. Dengan menerapkan teknik koreksi antar teman, dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi siswa karena memberikan latihan bagi mereka untuk mengetahui kesalahan penulisan yang mereka lakukan atau yang dilakukan oleh teman-temannya, sehingga siswa tidak mengulangi kesalahan-kesalahan penulisan tersebut saat menulis pengumuman. Berdasarkan uraian di atas, maka penerapan teknik peer correction dapat diterapkan pada pembelajaran menulis di kelas. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melaksanakan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman dengan Teknik Peer Correction pada Siswa Kelas IV A di SDN Semboro 04 Jember Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV A SDN Semboro 04 Jember tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa yaitu 32 siswa yang terdiri atas 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibatasi sampai 2 siklus dimana setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut. Data-data dari tes dianalisis dengan tahapan sebagai berikut: 1. Analisis keterampilan menulis siswa dengan rumus : NP = R x 100% SM 2. Analisis hasil belajar siswa secara klasikal, dengan rumus TKT = JKM x 100% JKS Hasil dan Pembahasan Penelitian Langkah awal sebelum melakukan penelitian adalah meminta ijin penelitian kepada Kepala Sekolah SDN Semboro 04 Jember. Pada tindakan pendahuluan ini peneliti menggunakan berbagai berbagai metode pengumpulan data antara lain, teknik wawancara, dokumen, dan observasi. Langkah awal dalam penelitian ini dimulai dari observasi dan wawancara pada 21 Februari 2014. Setelah peneliti mengadakan observasi selama 2 jam pelajaran maka peneliti menarik kesimpulan bahwa : (1) kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas masih cenderung dilakukan dengan metode ceramah dan penugasan, (2) siswa masih belum aktif dalam pembelajaran (3) kurangnya bimbingan yang diberikan guru pada kegiatan menulis. Peneliti juga melakukan tanya jawab dengan guru kelas IV A dan hasil yang diperoleh adalah guru dalam membelajarkan siswa tanpa teknik pembelajaran yang lain, hanya sesekali saja melakukan tanya jawab dengan siswa. Setelah melakukan tanya jawab dengan guru kelas IV A peneliti berdiskusi dengan guru untuk mengetahui kendala dan menentukan teknik yang cocok dengan permasalahan

yang dihadapi yaitu teknik pembelajaran dengan teknik peer correction. Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hasil belajar prasiklus Tuntas (nilai > 65) 12 37.50% Belum tuntas (nilai < 65) 20 62.50% Berdasarkan tabel 1. dapat disimpulkan bahwa pada tahap prasiklus, lebih dari 50% siswa yang belum tuntas. Jumlah siswa sebanyak 32 siswa, hanya 12 siswa yang tuntas dan 20 siswa belum tuntas. Oleh karena itu, keterampilan menulis pengumuman pada siswa kelas IV A SDN Semboro 04 Jember perlu ditingkatkan dengan adanya usaha perbaikan dengan menerapkan teknik peer correction pada pembelajaran menulis pengumuman yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Penerapan teknik peer correction ini dilakukan pada siklus 1 kompetensi dasar menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar, serta memperhatikan penggunaan ejaan. Kegiatan siklus 1 ini diawali dengan menyusun perangkat pembelajaran (RPP dan silabus), meyusun pedoman observasi dan wawancara, menyusun lembar kerja siswa dan mendesain alat evaluasi. Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, 26 Mei 2014 pukul 07.35 08.45 WIB dan pada hari Jumat 30 Mei 2014 pukul 07.00-08.10. Berikut penjelasan dari kedua pertemuan tersebut. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan apersepsi serta motivasi. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memulai menjelaskan materi tentang menulis pengumuman dan memberikan sebuah contoh pengumuman untuk dikoreksi siswa. Guru menyampaikan langkah-langkah dalam koreksi teman sebaya, serta memberikan pedoman hal-hal yang harus dikoreksi pada contoh pengumuman yang telah dibagikan guru. Guru meminta siswa mengoreksi contoh pengumuman tersebut. Guru menentukan sebuah tema menulis pengumuman, kemudian meminta siswa menulis pengumuman berdasarkan tema yang telah ditentukan. Setelah semua siswa selesai menulis pengumuman, guru meminta siswa untuk menukarkan hasil kerjanya dengan siswa yang lain untuk dikoreksi berdasarkan pedoman penilaian yang telah dijelaskan guru. Setetalh kegiatan pengkoreksian selesai, guru meminta siswa untuk memberikan hasil koreksi kepada siswa yang bersangkutan untuk diperbaiki dengan cara ditulis ulang. Guru memberikan tes kemampuan menulis kepada siswa untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis siswa. Di akhir pembelajaran, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi serta menyimpulkan pembelajaran yang telah selesai. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1 sudah cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan yaitu kurang tegasnya guru, penguasaan kelas yang masih kurang, penggunaan bahasa lisan harus lebih diperhatikan dan belum dilakukannya bimbingan secara merata kepada siswa. Hasil observasi aktivitas siswa yaitu siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Pada saat kegiatan pengkoreksian berlangsung masih ada beberapa siswa yang ramai dan berbicara sendiri dengan temannya. Ketika guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya siswa masih saling tunjuk karena malu dan takut. Secara klasikal siswa masih belum mencapai ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah mengkaji ulang hasil pelaksanaan siklus 1 untuk menentukan langkah perbaikan pada siklus 2. Kelebihan dan kekurangan pada siklus 1 dijadikan acuan dalam melaksanakan siklus 2. Keberhasilan yang diperoleh pada siklus 1 yaitu siswa antusias dan termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran menulis. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan guru yang telah sesuai dengan rencana pembelajaran dan penerapan teknik pembelajaran yang baik. Namun, meskipun terjadi peningkatan pada jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar individual, ketuntasan belajar siswa secara klasikal masih belum tercapai yakni 75%, hal ini disebabkan siswa masih kurang mampu untuk menulis pengumuman dengan baik berdasarkan tata tulis, sehingga siswa harus lebih dibimbing oleh guru. Aktivitas dan hasil dari refleksi ini adalah siklus 2 harus dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus 1, yaitu guru harus lebih dapat mengkondisikan kelas sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru harus lebih tegas dalam pembelajaran, dan guru harus lebih terampil dalam memberikan motivasi berupa reward dan bimbingan agar aspek-aspek yang ingin dicapai dalam indikator penilaian menulis pengumuman dapat tercapai. Tabel 2. Hasil Belajar siklus 1 Berdasarkan tabel 2. Perbandingan ketuntasan belajar siswa, dapat dilihat bahwa pada tahap prasiklus sebesar 37,50% setelah diterapkan teknik peer correction pada siklus I meningkat menjadi 53,13%, sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas pada prasiklus sebesar 62,50% setelah diterapkan teknik peer correction berkurang menjadi 46,87%. Tabel 3. Perbandingan hasil belajar pada prasiklus dengan siklus 1 Kategori Pra Siklus (%) Siklus 1 (%) Tuntas (nilai > 65) 37.50% 53,13% Belum tuntas (nilai < 65) Tuntas (nilai > 65) 17 53.13% Belum tuntas (nilai < 65) 15 46.87% 62.50% 46,87% Total 100 100,00%

Berdasarkan tabel 3. Perbandingan hasil belajar siswa, dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar siswa pada tahap prasiklus meningkat sebesar 15,63% setelah diterapkan teknik peer correction pada siklus 1 menjadi 53,13%, sedangkan kategori belum tuntas pada prasiklus sebesar 62,50% setelah diterapkan teknik peer correction berkurang menjadi 46,87%. Setalah dilaksanakan pembelajaran pada siklus 1, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 sebagai perbaikan untuk mengatasi masalah yang apa pada siklus 1. Kegiatan awal yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan desain yang telah dibuat sebelumnya pada siklus 1. Berdasarkan rencana yang telah disusun bersama antara peneliti dan guru, maka pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Juni 2014 dan berlangsung pukul 07.00-08.10 WIB. Proses pembelajaran pada siklus 2 tidak jauh berbeda dengan siklus sebelumnya. Seluruh persiapannya didasarkan pada kekurangankekurangan pada siklus 1. Kegiatan pendahuluan dimulai dengan salam sebagai pembuka pelajaran, selanjutnya guru memberikan apersepsi dan motivasi berhubungan dengan menulis pengumuman, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan hasil tulisan siswa pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis pengumuman pada siklus 1. Guru mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya dengan menyampaikan materi menulis pengumuman dan langkahlangkah pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik koreksi teman sebaya, seperti pada siklus 1. Guru meminta siswa menulis sebuah pengumuman dengan tema yang telah ditentukan guru, kemudian siswa diminta menukarkan hasil tulisannya dengan siswa yang lain (bangku depan dengan bangku belakang) Setelah kegiatan pengoreksian selesai, guru kembali meminta siswa menulis pengumuman dengan tema kehilangan barang. Guru memberikan penegasan kembali tentang penulisan pengumuman yang baik dan benar, baik dari segi kelengkapan bagian pengumuman, isi, penyusunan kalimat, pilihan kata, penggunaan ejaan dan kerapian tulisan. Setelah siswa selesai menulis, guru meminta siswa mengumpulkan hasil tulisannya dan bertanya kepada siswa tentang kesulitan-kesulitan yang dialami selama melakukan kegiatan menulis dan mengoreksi Diakhir pembelajaran guru membantu siswa melakukan refleksi dengan menyimpulkan kegiatan dan materi yang telah dipelajari secara bersama-sama. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup, dan siswa menjawab salam tersebut. Berdasarkan pembelajaran siklus 2 ini diperoleh hasil observasi yaitu guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelelajaran. Guru dapat memperbaiki kekurangan pada siklus 1 yaitu guru dapat mengkondisikan kelas dengan baik, guru juga lebih banyak membimbing siswa dibanding pada siklus 1, sehingga pembelajaran dapat berjalan maksimal dan siswa bisa lebih baik dalam menulis pengumuman ataupun dalam kegiatan pengkoreksian. Siswa sudah lebih baik saat mengoreksi, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum berani menyalahkan tulisan siswa yang lain karena takut salah. Siswa sudah lebih terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa sudah berani menjawab pertanyaan dari guru dan ada siswa yang sudah berani bertanya seputar materi pembelajaran. Kekurangan guru pada siklus 2 adalah bahasa lisan guru yang masih perlu diperbaiki. Hal ini dikarenakan terkadang guru masih menggunakan bahasa Jawa saat menyampaikan materi pembelajaran. Secara keseluruhan, penerapan pembelajaran pada siklus 2 sudah lebih baik daripada siklus 1. Penerapan teknik peer correction pada siklus 2 berlangsung lebih baik dikarenakan kelemahan yang didapat pada siklus 1 dijadikan perbaikan pada siklus 2 dan keberhasilan yang semakin dimantapkan pada siklus 2. Pada siklus 2, motivasi dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran semakin meningkat. Ketika diberikan kesempatan bertanya seputar materi pembelajaran, siswa sudah berani bertanya seputar materi pembelajaran yang belum siswa pahai. Siswa juga tidak lagi ragu dan takut salah dalam melakukan kegiatan koreksi hasil kerja siswa yang lain dibandingkan pada siklus 1 dimana siswa masih ragu-ragu dalam menggarisbawahi kesalahan pada tulisan siswa lain karena takut salah. Kekurangan yang didapat pada siklus 2 yaitu siswa masih gaduh saat menukarkan hasil kerjanya karena beberapa siswa tidak mendengarkan penjelasan guru tentang aturan dalam menukarkan hasil pekerjaan mereka, sehingga siswa berteriak dan bingung. Secara keseluruhan, keterampilan menulis siswa dapat dikatakan telah meningkat secara signifikan. Kesalahan penulisan seperti peggunaan huruf kapital dan penggunaan tanda baca titik (.) dan koma (,) sudah berkurang daripada siklus 1, meskipun masih ada beberapa siswa yang belum mengakhiri kalimat dengan tanda titik (.). Penulisan huruf kapital di setiap awal kalimat juga sudah diterapkan siswa. Bagian pengumuman juga sudah dilengkapi siswa, seperti tanggal pembuatan pengumuman dan nama pembuat pengumuman. Berdasarkan perbandingan tes keterampilan menulis antara siklus 1 dan 2, siswa yang tidak mencapai ketuntasan berkurang dari 15 siswa menjadi 7 siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan teknik peer correction dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas IV A SDN Semboro 04 Jember tahun pelajaran 2013/2014. berikut hasil belajar pada siklus 2: Tabel 4. Hasil belajar siklus 2 Tuntas (nilai > 65) 24 77.42% Belum tuntas (nilai < 65) 7 22.58% Berdasarkan tabel 4. perbandingan ketuntasan belajar siswa, dapat dilihat bahwa pada siklus 1 sebanyak 15 siswa masih belum tuntas dan pada siklus 2 berkurang menjadi 7 siswa yang belum tuntas. Jumlah siswa yang

tuntas pada siklus 1 sebanyak 17 siswa dan pada siklus 2 bertambah menjadi 24 siswa yang tuntas dengan persntase 77,42%. Tabel 5. Perbandingan aktivitas belajar pada siklus 1 dengan siklus 2 Kategori Siklus 1 (%) Siklus 2 (%) Tuntas (nilai > 65) 53.13% 77.42% Belum tuntas (nilai < 65) 46.87% 22.58% Total 100 100,00% Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat. Kategori cukup aktif pada siklus 1 sebesar 53,13% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 77,42%. Kategori belum aktif pada siklus 1 sebesar 46,87% dan berkurang pada siklus 2 menjadi 22,58%. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil dari penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan teknik peer correction untuk meningkatkan keterampilan menulis pengumuman pada siswa kelas IV A di SDN Semboro 04 Jember tahun pelajaran 2013/2014 dilakukan dengan cara guru menyampaikan materi pembelajaran dalam menulis pengumuman, kemudian melakukan sebuah kegiatan dengan meminta siswa menukarkan hasil tulisannya dengan siswa lain, selanjunya siswa kelas IV A SDN Semboro 04 dituntut secara aktif dan teliti merespon dengan mengoreksi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam tulisan temannya yang meliputi kelengkapan bagian pengumuman, pemilihan kata, penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Pengoreksian dilakukan dengan menggarisbawahi letak kesalahan dalam tulisan. Keterampilan menulis menulis pengumuman pada siswa kelas IV A di SDN Semboro 04 Jember tahun pelajaran 2013/2014 setelah diterapkannya teknik peer correction mengalami peningkatan. Peningkatan dapat diketahui dari perbandingan rata-rata nilai yang diperoleh siswa antara nilai prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Pada tahap prasiklus, rata-rata nilai siswa adalah sebesar 54,1%, siklus 1 sebesar 64,5% dan siklus 2 sebesar 73,5. Berdasarkan presentase rata-rata nilai tersebut, maka pada siklus 1 terjadi peningkatan sebesar 10,4% dan pada siklus 2 terjadi peningkatan sebesar 9%. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diajukan yaitu untuk guru SD hendaknya menerapkan teknik peer correction pada pembelajaran menulis atau pada mata pelajaran yang lain dan pada guru kelas yang lain. Bagi kepala sekolah hendaknya memberikan dukungan dan kesempatan bagi guru kelas IV ataupun guru kelas yang lainnya agar menerapkan teknik peer correction pada pembelajaran karena telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk penelitian lebih lanjut dan mengarah pada perbaikan. Ucapan Terima Kasih Penulis I.M. mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II atas waktu, perhatian, dan sarannya dengan penuh kesabaran selama bimbingan penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada orang tua dan teman-teman-teman seperjuangan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2010 atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis demi kelancaran pengerjaan skripsi ini. Daftar Puataka [1] Akhaidah, S., Arsjad, dan Ridwan. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga. [2] Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas. [3] Kusumaningsih, Dewi. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi. [4] Satrijono, Hari. 2009. Keterampilan Bahasa Indonesia. Jember: Depdiknas FKIP Unej. [5] Tim Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang. 2013. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. Malang: UMM Press. [6] Walz, Joel C. 1982. Correction Technique for the Foreighn Language Classroom, Language in Education: Theory and Practice Series No. 5. Washington D.C. Center for Applied Linguistick.