BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

dokumen-dokumen yang mirip
2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dibagi menjadi dua yakni, daya tahan otot dan daya tahan cardiovascular.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat luas saat ini. Dalam perkembangannya, bola voli semakin

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. antusias masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. manusia untuk melakukan aktifitas fisik. Mengembangkan fungsional,

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017 SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET BULUTANGKIS PB. PAHLAWAN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. atlet dari tingkat pelajar sampai mahasiswa. Turnamen-turnamen dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang berukuran 9,75 m x 6,4 m. tujuan dari permainan Squash adalah menjauhkan

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

Dasar Melatih. Indah prasetyawati tri purnama sari Fik uny Materi 4

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan secara berencana dan bertahap untuk segala bidang diperlukan usaha usaha untuk lebih mengupayakan dan mendayagunakan sumber sumber yang ada. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang penting di perhatikan dan ditingkatkan kualitasnya. Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia adalah melalui usaha pendidikan keolahragaan, pelatihan dan pembinaan kondisi fisik. Kegiatan olah raga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena kegiatan olah raga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Dengan berolahraga dapat menciptakan rasa nasionalisme dan menumbuhkan rasa keimanan, meningkatkan harkat dan martabat bangsa selain itu dengan berolahraga dapat meningkatkan serta menyehatkan system kerja organ organ tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat. Dalam pencapaian prestasi olahraga ada beberapa Faktor yang harus diketahui dan perlu mendapat perhatian khusus, yaitu 1. Faktor fisik 2. Faktor teknik, 3. Faktor taktik dan 4. Faktor mental. Faktor fisik yang baik menjadi hal dasar yang harus dimiliki seorang atlit agar dapat menjadi juara. Kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam mengikuti program latihan dan pada saat bertanding. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara 1

2 baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kemampuan pungsional dari system tubuh sehingga memungkinkan atlit untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Peningkatan kondisi fisik akan berpengaruh terhadap peningkatan dalam 1. Kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung, 2. peningkatkan dalam kekuatan, kelentukan,stamina,kecepatan, daya tahan, koordinasi keseimbangan dan lain lain komponen kondisi fisik, 3.Ekonomi garak yang lebih baik pada waktu latihan, 4. Pemulihan yang lebih cepat dari organ-organ tubuh setelah latihan serta, 5. Respon yang lebih cepat dari organism tubuh bilasewaktu waktu di perlukan. (harsono, 2001: 153). Salah satu komponen dalam menentukan kondisi fisik seorang atlit adalah daya tahan (Endurance). Tolak ukur yang sering dipakai dalam menentukan daya tahan adalah kemampuan tubuh atlit dalam mengambil oksigen secara maksimal. (VO2Max). Menurut pate dkk (1993:252) tenaga aerobic maksimal sering disebut penggunaan oksigen maksimal, yaitu tempo tercepat tubuh seorang untuk menggunakan oksigen selama olahraga.tenaga aerobic maksimal tersebut sering disebut sebagai VO2Max. peningkatan daya tahan jantung dan paru (cardiorespiratory Endurance) terutama dapat dicapai melalui peningkatan tenaga aerobic maksimal (VO2Max) dan ambang aerobic. Dalam merancang program latihan daya tahan, pelatih harus menentukan cara, frekuensi, lamanya latihan dan intensitas latihan. Cara latihan sesuan akan dapat meningkatkan angka metabolisme aerobic tubuh (VO2), meningkatkan denyut jantung dan memungkinkan peningkatan tersebut dipertahankan dalam waktu lama. Frekuensi latihan yang sesuai akan dapat menghasilkan peningkatan kesegaran jantung paru, baik bagi pemula juga bagi para olahragawan. Bagi para

3 pemula peningkatan kesegaran jantung paru dapat diperoleh melalui latihan dengan frekuensi sedikitnya 2 kali dalam seminggu, namun bagi para olahragawan memerlukan latihan harian untuk mempertahankan kapasitas yang sudah tinggi. Intensitas latihan dapat di ukur dengan beberapa cara. Namaun yang paling tepat adalah pengukuran denyut jantung, hal ini disebabkan denyut jantung dan tingkan pemakaian energy aerobic (VO2) Berhubungan secara linier. Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok olahraga permainan perorangan. Tujuan permainan ini adalah untuk memukul bola ( kok atau shuttlecock) melewati net agar jatuh dibidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya. Permainan ini cukup dikenal dan merakyat di Negara kita. Prestasi Bulutangkis dinegara kita cukup menggembirakan dan sering menjuarai berbagai tournament, namun beberapa tahun kebelakangan ini agak menurun. PB Angsapura merupakan salah satu Klub Bulutangkis yang ada di jalan logam Medan yang berdiri sejak tahun 1948. Klub ini dalam mengadakan latihan di pimpin oleh Armada Sembiring sakaligus sebagai pelatih utama dan Pajar sebagai asisten pelatih.

4 Table 1. BIODATA ATLIT BULUTANGKI PB ANGSAPURA MEDAN NO NAMA Jenis kelamin USIA TINGGI BADAN 1 Deva Laki-Laki 17 thn 165 cm 2 Hafis Laki-Laki 19 thn 175 cm 3 Ibrahim Laki-Laki 19 thn 170 cm 4 Padlan Laki-Laki 17 thn 167 cm 5 Joko Laki-Laki 17 thn 175 cm 6 Ihwan Laki-Laki 17 thn 169 cm 7 Hudi Laki-Laki 18 thn 173 cm 8 Agung Laki-Laki 18 thn 165 cm 9 Ibnu Laki-Laki 17 thn 165 cm 10 Aswendi Laki-Laki 17 thn 165 cm 11 Irza Laki-Laki 16 thn 163 cm 12 Fahmi Laki-Laki 17 thn 175 cm 13 Thomas Laki-Laki 18 thn 173 cm 14 Lucas Laki-Laki 24 thn 178 cm 15 Handy bos Laki-Laki 23 thn 165 cm 16 Arif Laki-Laki 16 thn 160 cm 17 Fikri Laki-Laki 16 thn 165 cm 18 Kalvin Laki-Laki 16 thn 162 cm 19 Alven barus Laki-Laki 17 thn 165 cm 20 Reza hendrik Laki-Laki 23 thn 165 cm 21 Roby Laki-Laki 16 thn 169 cm 22 Bobby Laki-Laki 16 thn 169 cm 23 Vinka Perempuan 17 thn 161 cm 24 Maudy Perempuan 16 thn 162 cm 25 Nur Perempuan 16 thn 163 cm 26 Tiara Perempuan 16 thn 161 cm 27 Wawan Laki-Laki 16 thn 165 cm 28 Salbila Perempuan 15 thn 160 cm 29 Taufik Laki-Laki 19 thn 165 cm 30 Agung Laki-Laki 25 thn 171 cm PB Bulutangkis Angsapura Medan mempunyai waktu latihan Senin, Rabu dan Jumat jam 15.00-20.00 wib. Fasilitas fisik yang di miliki terdiri dari 2 lapangan Bulutangkis, 10 reket, 5 Slopp Shuttlecock dan kantor Club.

5 Dari wawancara yang dilakukan dengan pelatih PB Angsapura Medan bahwa sebagian besar atlit PB Angsapura Medan usia 16-19 tahun kurang sekali VO2 max nya. itu terlihat di saat atlit mengikuti pertandingan resmi seperti kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional, atlit selalu mengalami kelelahan di lapanga pada set-set penenntu. Itu di sebabkan kurang nya VO2 Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan usia 16-19 tahun. Untuk itu peneliti tertarik meneliti kondisi daya tahan cardiovaskular atlet Bulutangkis putra PB Angsapura usia 16-19 tahun terutama mengenai VO2 Max. Untuk lebih jelasnya apakah atlet Bulutangkis putra PB Angsapura usia 16-19 tahun memiliki VO2 Max. Peneliti sebelum meneliti telah melakukan pengambilan data dengan mengadakan tes VO2 Max dengan mengunakan lari 15 menit tes Balke terhadap atlet putra Bulutangkis putra PB Angsapura Medan. Adapun daftar nama-nama atlet beserta hasil dari test pendahuluan dapat di lihat dari tabel berikut : NO NAMA UMUR (TAHUN) Table 2. Tes Awal JARAK LARI (METER) VO2Max(ml/kg BB/Menit) Katagori 1 Alven 18 3235 47,52 Kurang 2 Fahmi 17 3098 45,95 Kurang 3 Deva 18 3494 50,49 Cukup 4 Aswendi 18 3303 48,30 Kurang 5 Agung 19 3540 47,02 Kurang 6 Adnan 18 3658 45,37 Kurang 7 M. Fadlan 17 2994 44,76 Kurang 8 Thomas 16 3089 45,84 Kurang 9 Ibrahim 18 3647 48,24 Kurang 10 Hafis 19 2836 42,94 Kurang Jumlah 481,43 Jumlah Rata-rata 48,143 Kurang

6 Tabel 3. Norma Penilaian test lari 15 Menit (Nurhasan 1978:17) Untuk Putra (Dalam Meter) Bagus sekali > 4200 Bagus 3900 4200 Sedang 3600 3899 Kurang 3300 3599 Kurang sekali < 3300 Dari uraian diatas serta permasalahan yag dihadapi Atlet Bulutangkis PB Angsapura Medan, maka penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan judul: Perbedaan Pengaruh latihan Fartlek dengan Interval training terhadap peningkatan V02 Max Atlet Bulutangkis usia 16-19 tahun PB Angsapura Medan Tahun 2014 B. Identifikasi masalah Berdasarkan uraian di atas pada latar belakang masalah maka dapat di identifikasi beberapa masalah : Faktor Faktor apa saja yang mendukung peningkatan VO2Max atlit Bulutangkis? Seberapa pentingkah peningkatan ketahanan bagi seorang atlit Bulutangkis Angsapura Medan tahun 2014? Apakah yang dimaksud latihan Fartlek? Apakah kegunaan dari latihan Fartlek bagi atlit Bulutangkis? Apakah latihan Fartlek dapat meningkatkan daya tahan (Endurance) bagi atlit Bulutangkis? Apakah yang dimaksud latihan Interval Training? Apakah latihan Interval Training dapat meningkatkan daya tahan (Endurance) bagi atlit Bulutangkis? Apakah yangdimaksud dengan VO2Max?

7 C. Pembatasan masalah Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Fartlek dengan Interval Training terhadap peningkatan VO2Maxatlit Bulutangkis Angsapura Medan tahun 2014. D. Rumusan masalah Permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Fartlek terhadap peningkatan VO2Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikn latihan Interval Training terhadap peningkatan VO2Max Atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014? 3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Fartlek dengan latihan Interval Training Terhadap peningkatan VO2Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014?

8 E. Tujuan penelitian Tujuan yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. pengaruh dari latihan Fartlek terhadap peningkatan Vo Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014? 2. pengaruh dari latihan Interval Training terhadap peningkatan VO2 Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014? 3. pengaruh yang lebih besar antara latihan Fartlek dengan Interval Training terhadap peningkatan VO2 Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014? F. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang system latihan Fartlek dengan Interval Training dan pengaruhnya terhadap peningkatan VO2 Max. 2. Penelitian ini barguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan olahraga khususnya mengenai system latihan Fartlek dengan Interval Training dan pengaruhnya terhadap peningkatan VO2 Max. 3. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian karya ilmiah, terutama dalam system latihan Fartlek dengan Interval Training dan VO2 Max.