MENELUSURI FATWA DSN-MUI TENTANG EKONOMI SYARI AH (Produk Penghimpunan Dana)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Simpanan Pelajar (SIMPEL) KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI. yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip. Menurut pendapat lain, Wadi ah adalah akad penitipan

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan secara luas dinegara lain untuk menyebutkan bank dengan prinsip

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Sekilas Tabungan Wisata Sejarah Tabungan Wisata

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

BAB II LANDASAN TEORI

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENETAPAN BONUS DALAM AKAD WADI AH DI ARTHA GROUP JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Sesuatu yang seseorang tinggalkan pada orang lain agar dijaga disebut

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sumber hukum Islam yaitu Al-Qur an dan As-Sunah. Sumber. hukum Islam ini adalah dasar sebagai pedoman untuk melakukan

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB III WADIAH DALAM PERSPEKTIF FIQH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah. 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

Materi 6 Produk Penghimpunan Dana. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan

Porsi. Nasabah. Porsi. Bank. SUMBER DANA: Giro Wadiah Tab Wadiah Tab. Mudharabah Dep. Mudharabah Equity. Profit Distribution.

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN MINAT NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN TABUNGAN DI BANK BNI SYARIAH KCP DIPONEGORO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI. dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

Transkripsi:

27 Helmi Kamal: Menelusuri Fatwa DSN MUI...27 MENELUSURI FATWA DSN-MUI TENTANG EKONOMI SYARI AH (Produk Penghimpunan Dana) Helmi Kamal 1 Abstrak: Bank memainkan peranan penting dalam kehidupan ekonomi modern, dan pada banyak Negara mempunyai aturan Undang-undang, dan struktur yang lengkap dan komprehensif dimana bank dijadikan sebagai media efektif dalam membangkitkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Sejalan dengan perkembangan pesat industri perbankan syariah yang dimungkinkan pula adanya berbagai penafsiran dalam penyusunan akad produk dan jasa bank syariah sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian hukum bagi para stakeholder dan pihak-pihak yang terkait. Dengan demikian diperlukan pengaturan akad penghimpunan dana bank syariah dalam rangka memelihara kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah. Ketentuan persyaratan minimum akad ini disusun berpedoman kepada Fatwa yang diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dengan memberikan penjelasan rinci aspek teknis perbankan guna menyediakan landasan hukum yang cukup memadai bagi para pihak yang berkepentingan Kata Kunci: Produk Penghimpunan Dana Pendahuluan Manusia adalah aktifitas ekonominya (yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya) berhubungan dengan lingkungan masyarakat yang membekalinya dengan nilai-nilai hidup. Manusia berinteraksi dengan masyarakat karena seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan dirinya sendiri. Kita memahami bahwa perekonomian Islam secara prinsip bersandar pada akidah. Perekonomian Islam mempunyai beberapa unsur; keimanan, pengabdian, etika dan interaksi sesama manusia dan lingkungan. Unsur-unsur ini tidak terdapat dalam perekonomian konvensional kecuali hanya unsur hubungan antara manusia dan unsure ini pun berbeda dalam Islam. Perbedaan yang terletak pada pondasi awalnya adalah aqidah dan ideology. Perbedaan ini terlihat jelas pada bagaimana memberlakukan manusia Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini dipengaruhi oleh beberapa factor: 2 pertama, adanya ketidakpuasan yang sangat besar atas penyelesaian masalah-masalah ekonomi dan cara-cara yang digunakan. Kedua, arti penting ekonomi neo-klasik mempunyai dasar yang sempit dan mempunyai asumsi yang tidak realistic tentang tingkah laku manusia. Ketiga, selama era penjajahan terjadi, secara sistematik mencoba untuk menghancurkan masyarakat tradisional dalam keadaan terjajah dengan alas an bahwa system kapitalis lebih efisien dan lebih produktif. Kebangkitan Ekonomi Islam bagian dari panorama Islam secara umum. Suatu kenyataan yang mengagumkan ekonomi Islam tidaklah dibangkitkan dengan bantuan suatu kekuatan politik atau sekelompok orang yang bersatu, namun oleh para mujahid ekonomi Islam yang terpisah di berbagai belahan dunia. Domain perbankan adalah salah satu aspek yang dihadapi oleh pejuang ekonomi Islam untuk membebaskan umat dan bahaya besar yang bersembunyi dibalik semua aktifitas perbankan konvensional yang sudah mendominasi ekonomi umat Islam dan sarat berbau riba sehingga mereka mengira bahwa system ini tidak akan dapat dirubah lagi. Lembaga perbankan 1 Dosen Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo 2 Muhammad, Muhammad On Islamic Economic, (Yogyakarta; Orbittrust, 2008), h. 34.

28 28 Helmi Kamal: Menelusuri Fatwa DSN MUI... sebagai salah satu instrument keuangan modern mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu Negara. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai intermediasi antara pihak-pihak yang mengalami kelebihan dana (Surplus of Fund) dengan pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana (Lack of Fund). Untuk menjalankan fungsinya kelembangaan, perbankan akan bergerak melalui kegiatan penghimpunan dana sebelum kemudian menyalurkan kembali dana tersebut. Sejalan dengan perkembangan pesat industri perbankan syariah yang dimungkinkan pula adanya berbagai penafsiran dalam penyusunan akad produk dan jasa bank syariah sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian hukum bagi para stakeholder dan pihak-pihak yang terkait. Dengan demikian diperlukan pengaturan akad penghimpunan dana bank syariah dalam rangka memelihara kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah. Ketentuan persyaratan minimum akad ini disusun berpedoman kepada Fatwa yang diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dengan memberikan penjelasan rinci aspek teknis perbankan guna menyediakan landasan hukum yang cukup memadai bagi para pihak yang berkepentingan. Produk Penghimpunan Dana Bank Syariah Bank memainkan peranan penting dalam kehidupan ekonomi modern, dan pada banyak Negara mempunyai aturan Undang-undang, dan struktur yang lengkap dan komprehensif dimana bank dijadikan sebagai media efektif dalam membangkitkan kehidupan sosial ekonomi negeri tersebut. Sebagaimana diketahui, bank mempunyai kegiatan menarik, tabungan dan deposito sehingga ia mempunyai suatu kemampuan keuangan untuk melakukan berbagai investasi. Proses penghimpunan dana (Funding), padanya bank menarik simpanan dan tabungan dari masyarakat gunan membuat suatu kemampuan keuangan ditambah dengan modalnya sendiri yang cukup kuat sehingga ia dapat terjun pada lapangan investasi dengan mantap dan berani. Pelayanan jasa simpanan/tabungan berupa simpanan/tabungan yang diselenggarakan adalah bentuk simpanan/tabungan yang terikat dan tidak terikat atas jangka waktu dan syaratsyarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya. Berkaitan dengan itu, jenis simpanan/tabungan yang dapat dikumpulkan oleh bank syariah adalah sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki simpanan tersebut. Adapun akad yang mendasari berlakunya simpanan, tabungan dan deposito di bank syariah adalah Akad Wadiah dan Mudharabah. 1. Akad Wadi ah a. Pengertian Istilah Wadi ah berasal dari kata wada a yang berarti meninggalkan atau menitipkan sesuatu pada seseorang untuk dipelihara. 3 Merupakan titipan dana yang tiap waktu dapat ditarik pemiliki atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga pemindah bukuan/transfer dan perintah membayar lainnya. b. Landasan Syari ah (1). Al-Qur an Q.S. Al-Baqarah [2] : 283 Q.S. An Nisaa [4]: 58 (2). Hadis Sampaikanlah amanat kepada orang yang mempercayaimu dan janganlah berkhianat kepada orang yang berkhianat kepadamu (H.R. Abu Dawud) 3 Burhanuddin S., Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. (Yogyakarta; UII Press, 2008), h. 262.

29 Helmi Kamal: Menelusuri Fatwa DSN MUI...29 c. Dasar Aplikasi dalam Perbankan Dari segi fungsinya, akad Wadi ah ada dua : 1. Wadi ah Yad-Amanah, merupakan jenis penitipan dimana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang titipan, sehingga tidak menanggung atas kerusakan atau kehilangan barang tersebut. 4 Skema Wadia ah Yad-amanah Nasabah (Mudaddi) Penitip 1 Titipan Barang 2 Imbalan Jasa (athaya) BANK (Mustawda) Penyimpan 2. Wadi ah Yad dhamanah, yaitu akad penitipan dimana pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan, sehingga menanggung kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut. 5 Skema Wadia ah Yad-Dhamanah Investor (Shahibul sahm) 2. Titip dana 4. Bonus / Hasil Bank (Musyarik) Pengguna dana 2. Akad Mudharabah a. Pengertian Kata Mudharabah berasal dari kata adh dharb yang berarti pukulan atau melempar, dan menurut para ulama, asal-usul pengambilan nama ini karena dalam akad Mudharabah masing-masing pihak (penyandang dana dan pengelola) sama-sama melempar suatu saham (kontribusi dan hasil) bagi diri mereka. 6 Merupakan tabungan/simpanan pemilik dana yang penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Bagi hasil diberikan sebagai pembentukan laba bagi Bank Syari ah. b. Landasan Syari ah a. al-qur an Q.S. al Muzzammil [73] : 20 Q.S. al Baqarah [2] : 198 Q.S. al- Jumuah [62 ] : 10 4 Ibid, h. 264. 5 Muhammad, Konstruk Mudharabah dalam Bisnis Syariah, (Yogyakarta; Ekonisia, 2003), h. 64. 6 Muh. Shalah M. Ash-Shawi, Musykilat al-istitsmar Fi al bunuk al-islamiyah wa Kaifa, diterjemahkan oleh Alimin dengan judul Problematika Investasi pada Bank Islam & Solusi Ekonomi Islam. (Jakarta; Migunani, 2008), h. 11.

30 30 Helmi Kamal: Menelusuri Fatwa DSN MUI... b. Hadis Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan : jual beli tangguh, mudharabah, dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual (H.R. Ibnu Majah) Operasional Perbankan Syariah dalam Tinjauan Hukum Perbankan Syari ah harus senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat baik dari aspek financial maupun kesesuaian terhadap prinsip syariah yang menjadi dasar operasinya. Perbankan syariah sebagai lembaga yang berfungsi untuk menghimpun dana masyarakat, harus memiliki dana yang optimal sebelum melakukan penyaluran kembali kepada pihak yang membutuhkan. Dalam proses penghimpunan dana, prinsip-prinsip syari ah yang perlu mendapat perhatian lembaga perbankan ialah bagaimana menjamin perolehan dana yang halal, serta bagaimana menjalankan transaksi dengan pihak nasabah secara syar i. Berdasarkan ketentuan (Pasal 36 huruf a) Peraturan Bank Indonesia No. 6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah, ditegaskan bahwa penghimpunan dana dari masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk simpanan dan investasi antara lain: (1) Giro berdasarkan prinsip wadi ah, (2) Tabungan berdasarkan prinsip wadi ah dan atau mudharabah, (3) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah. 7 1. Giro Wadi ah Salah satu cara yang digunakan perbankan syari ah dalam memobilisasi dana ialah dengan menggunakan giro. Giro adalah simpanan yang dikembalikan saat diminta, biasanya digunakan untuk menyelesaikan berbagai kewajiban penitip melalui cek atau perintah transfer. Menurut Fatwa DSN MUI No: 01/DSN-MUI/IV/2000, Giro yang dibenarkan secara syari ah, yaitu Giro yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi ah 8. Titipan (wadi ah) merupakan simpanan yang dijamin keamanan dan pengembaliannya tetapi tanpa memperoleh imbalan /keuntungan. Yang menjadi bahan kajian kita disini adalah tentang simpanan uang (giro dan tabungan) yang biasanya digunakan bank untuk mencari laba, lalu bank berjanji mengembalikan uang tersebut saat diminta nasabah, sedang bank tidaklah menjaga titipan tersebut, sedang titipan harus dijaga. Maka, apa nama transaksi ini dalam pandangan hukum fikih? Tidak diragukan lagi bahwa transaksi titipan tidak menjadi tujuan dalam transaksi simpanan perbankan seperti ini karena hakikat akad titipan perwakilan untuk menjaga suatu harta. Berikut definisi ulama tentang transaksi titipan: 9 a. Suatu perwakilan untuk sekedar menjaga harta, atau pendelegasian dalam menjaga harta. (Definisi Ulama Maliki). b. Nama untuk suatu barang yang diletakkan Pemiliknya/wakil pemilik pada orang lain, agar ia menjaganya. (Definisi Ulama Syafi i) c. Memberikan otoritas pada orang lain untuk menjaga harta. (Definisi Hanafi) d. Suatu perwakilan dari pemilik harta untuk menjaga hartanya pada penjaga sebagai perbuatan sukarela (amal kebaikan) dari penjaga. (Ulama Hambali) 7 Burhanuddin. S., op cit., h. 286. 8 Ibid., h. 287. 9 Muhammad Shalah Muhammad Ash-Shawi, op. cit., h. 337.

31 Helmi Kamal: Menelusuri Fatwa DSN MUI...31 Penjagaan harta tidak terdapat pada simpanan perbankan karena bank diberi hak untuk memakai titpan tersebut dimana ia memakai uang yang dititpkan padanya untuk kepentingannya, lalu ia berjanji untuk mengembalikannya saat diminta kembali oleh penitip. Format transaksi ini menjadikan transaksi titipan perbankan (simpanan perbankan) masuk dalam akad hutang piutang, karena yang diakui dalam hukum transaksi adalah tujuan dan substansi dari transaksi itu, bukan pada kata dan istilah yang digunakan. 2. Tabungan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menurut Fatwa DSN-MUI No: 02/DSN-MUI/IV/2000, Tabungan yang dibenarkan menurut prinsip syri ah adalah tabungan Wadi ah dan Mudharabah.10 Tabungan Wadi ah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad Wadi ah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Sedangkan Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad Mudharabah. Pada simpanan/tabungan Mudharabah tidak diberikan bunga sebagai pembentukan laba bagi BankSyari ah tetapi diberikan bagi hasil. Variasi jenis tabungan yang berakad Mudharabah dapat dikembangkan kedalam berbagai variasi tabungan, seperti: - Tabungan Haji - Tabungan Pendidikan - Tabungan Idul Qur ban - Dan lain-lain. 3. Deposito mudharabah Selain Giro dan Tabungan, produk perbankan Syari ah lainnya yang termasuk Funding adalah deposito. Berdasarkan UU No 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas undang-undang No 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Yang dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Adapun yang dimaksud disini adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syari ah. 11 Menurut Fatwa DSN-MUI No: 03/DSN-MUI/IV/2000. Penutup Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan menerima dana dalam bentuk simpanan uang adalah kegiatan pertama yang harus dilakukan bank agar ia dapat melaksanakan fungsinya dalam menyalurkan kredit sebagai fungsi utama bank. 2. Berdasarkan masa pengembaliannya, simpanan perbankan terbagi dua yaitu giro dan deposito. 3. Akad yang mendasari berlakunya simpanan, tabungan dan deposito di bank syariah adalah Akad Wadia h dan Mudharabah 4. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, meliputi:1) Giro berdasarkan wadi ah; 2) Tabungan berdasarkan prinsip wadi ah atau mudharabah dan; 3) Deposito berjangka berdasakan prinsip mudharabah dan bentuk lainnya berdasakan prinsip wadi ah atau mudharabah. 10 Burhanuddin. S., op. cit., h. 287. 11 Ibid., h 289

32 Helmi Kamal: Menelusuri Fatwa DSN MUI... 32 DAFTAR PUSTAKA Burhanuddin S., Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. (Yogyakarta; UII Press, 2008) Muh. Shalah M. Ash-Shawi, Musykilat al-istitsmar Fi al bunuk al-islamiyah wa Kaifa, diterjemahkan oleh Alimin dengan judul Problematika Investasi pada Bank Islam & Solusi Ekonomi Islam. (Jakarta; Migunani, 2008). Muhammad, Konstruk Mudharabah dalam Bisnis Syariah, (Yogyakarta; Ekonisia, 2003). Muhammad, Muhammad On Islamic Economic, (Yogyakarta; Orbittrust, 2008).