FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA (MPKP) DI INTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA ASUHAN KEPERAWATAN DI UNIT RAWAT INAP RSUD KAB. MUNA

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT MELALUI MOTIVASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT DALAM MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT WOODWARD PALU

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

Association of Competence, Motivation and Nurse Workload with Nurse Performance at Mental Hospital in Bali Province

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

ARTIKEL ILMIAH. Oleh : Woko Lestariyanto NIM : ST 14073

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

PENGARUH KEPUASAN PERAWAT TERHADAP KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD AMBARAWA

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS DI RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek. mencerminkan perubahan pada praktek keperawatan.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

ERY SANDI NIM I

PENGARUH SUPERVISI KEPALA RUANG TERHADAP DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD UNGARAN

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI FAKTOR PALING MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO

*Pascasarjana Universtas Sam Ratulang Manado **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

HUBU GA MOTIVASI DE GA KI ERJA PERAWAT DI RUA G RAWAT I AP RSUD U GARA. Yuli Setiyaningsih *) iken Sukesi **), Muslim Argo Bayu Kusuma ***)

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN

HUBUNGAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SINJAI

KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN REWARD SYSTEM BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT (Individual Characteristic and Reward System Relate to Nurses Performance)

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

PRODUKTIFITAS PERAWAT BERDASARKAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

ANALISIS FAKTOR: PERILAKU PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURABAYA

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KOMUNIKASI KEPALA BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI UNIT RAWAT INAP RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2013

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

Transkripsi:

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TAHUN 2013 FACTORS RELATED TO THE IMPLEMENTATION OF NURSING CARE STANDARDS IN THE WARD LABUANG BAJI HOSPITAL MAKASSAR YEAR 2013 Nurlina 1, Veny Hadju 2,Werna Nontji 3 1 Akademi Keperawatan Muhammadiyah Makassar, 2 Bagian Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, 3 Bagian Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat korespondensi: Nurlina Akper Muhammadiyah Makassar Jl. Dr. Ratulangi, No. 101 Makassar, kode pos: 90135 HP: 081260674014 Gmail: nurlinajamal@gmail.com

2 ABSTRAK Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan tanggung jawab perawat dalam melaksanakan Asuhan keperawatan pada klien dengan menggunakan standar nasional sebagai pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan menilaifaktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan standar Asuhan keperawatan yang meliputi: karasteristik responden, motivasi perawat, insentif, dan fasilitas di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Metode penelitian menggunakan cross-sectional terhadap 81 perawat pelaksana pada 13 ruang rawat inap. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan yaitu perawat berpendidikan S1 Ners dan DIII Keperawatan. Data dianalisis menggunakan uji statistik yaitu uji chi-square dan uji regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan karasteristik responden meliputi : umur dalam penerapan standar Asuhan keperawatan dengan nilai (p=0,559), umumnya responden dengan usia > 30 tahun 71 orang (87,7%), jenis kelamin (p=1,000) umumnya dengan jenis kelamin perempuan 73 orang (90,1%), pendidikan (p=0,207), S1 Ners 38 orang (46,9%), masa kerja (p=0,326), umumnya dengan masa kerja lama 5 tahun 76 orang (93,8%), status pernikahan (p=0,475), rata-rata sudah menikah 73 orang (90,1%) dan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi (p=0,026), insentif (p=0,002), fasilitas (p=0,013), dengan penerapan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD. Labuang Baji Makassar. Penerapan standar asuhan keperawatan dengan nilai baik (92,6%) serta faktor paling dominan berhubungan dengan penerapan standar asuhan keperawatan adalah insentif dengan nilai exp (B) 0,082. Disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi, insentif, fasilitas dalam penerapan standar Asuhan keperawatan sehingga disarankan perlunya penetapan kebijakan tentang insentif perawat untuk dapat meningkatkan pencapaian penerapan standar Asuhan keperawatan. Kata Kunci : motivasi, insentif, fasilitas, penerapan standar asuhan keperawatan ABSTRACT Implementation of nursing care is the responsibility of nurses in implementing nursing care to clients by using national standards as guidelines for nurses in implementing nursing care. This study aims to assess the factors associated with the application of standards covering nursing care: karasteristik responders, nurses motivation, incentives, and inpatient facilities at the General Hospital Labuang Baji Makassar. The method uses a cross-sectional study of the 81 nurses on 13 wards. Purposive sampling is done by considering the level of education that nurses educated nurses and DIII Nursing. Data were analyzed using the statistical test chi-square test and logistic regression. The results showed no association karasteristik respondents include: age in the implementation of standards of nursing care with value (p = 0.559), respondents generally with age> 30 years 71 (87.7%), gender (p = 1.000) generally to the type of 73 female (90.1%), education (p = 0.207), S1 38 nurses (46.9%), year (p = 0.326), generally with terms of 76 years old 5 people (93, 8%), marital status (p = 0.475), an average of 73 people were married (90.1%) and there is a significant relationship between motivation (p = 0.026), incentives (p = 0.002), facilities (p = 0.013 ), the implementation of standards of nursing care in hospital wards. Baji Labuang Makassar. Implementation of standards of nursing care with good grades (92.6%) as well as the most dominant factors related to the implementation of standards of nursing care is an incentive to the value of exp (B) 0.082. Concluded that there is a relationship between motivation, incentives, facilities in the standard implementation Asuhan keperawatan thus suggested the need for the establishment of policy incentives for nurses to increase the achievement of the implementation of standards of nursing care. Keywords: motivation, incentives, facilities, implementation of standards

3 PENDAHULUAN Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan tanggung jawab perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien melalui pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dengan menggunakan standar keperawatan sebagai pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Salah satu bentuk kegiatan keperawatan adalah mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan. Dokumentasi merupakan catatan autentik dalam penerapan manajemen asuhan keperawatan profesional. Keperawatan profesional akan tercapai dengan baik apabila sistem pendokumentasian dapat dilakukan dengan benar (Nursalam, 2008). Pendokumentasian yang efektif dan efisien dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang dirasakan oleh klien (Suarli dkk, 2009). Data dari RSUD Labuang Baji Makassar pada tahun 2010 penerapan standar asuhan keperawatan secara keseluruhan mencapai 61,65% yang dilaksanakan di ruang penyakit dalam, bedah, kebidanan dan perinatal dengan rincian yaitu pengkajian 59%, diagnosa Keperawatan 57,7%, perencanaan 73,,55%, tindakan keperawatan 68,5%, evaluasi 43,5% dan catatan keperawatan 67,7%. Dengan melihat hal tersebut tidak menutup kemungkinan perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya tidak dilandasi dengan motivasi yang tinggi sehingga penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit Labuang Baji masih rendah, belum mencapai standar yang diharapkan sesuai dengan standar asuhan keperawatan menurut Depkes (2005) yakni 75% dari rata-rata pelaksanaan kompenen asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Royani dkk (2010) tentang hubungan sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dalam penerapan asuhan keperawatan dengan p-value (menurut persepsi perawat) = 0,720, p-value (berdasarkan hasil observasi) = 0,716.

4 RSUD Labuang Baji Makassar merupakan salah satu rumah sakit milik pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit rujukan bagi masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan Khususnya bagi pasien Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) dan Jamkesda (jaminan kesehatan daerah) sehingga jumlah pasien yang masuk di RSUD Labuang Baji Makassar Cukup banyak yaitu pada tahun 2009 jumlah kunjungan rawat inap 13.607 pasien, tahun 2010 jumlah kunjungan 14.117 pasien akan tetapi tahun 2011 menurun menjadi 12548 pasien. Salah satu penyebab dari kondisi tersebut bisa disebabkan oleh kurangnya kepuasan pelanggan terhadap kinerja perawat dalam penerapan standar asuhan keperawatan yaitu tingkat kepuasan pasien pada tahun 2010 dalam pemenuhan makan minum 30%, perawat memberikan penjelasan sebelum melakukan tindakan keperawatan/pengobatan 45%. Sedangkan dari segi ketenagaan perawat bertugas di ruang rawat inap pada 13 ruangan sebanyak 144 perawat.dengan melihat jumlah tenaga yang ada di masing-masing ruangan sudah cukup karena termasuk tenaga magang. Disampimg itu ketersediaan fasilitas dalam pelayanan keperawatan juga cukup karena di masing-masing ruang perawatan tersedia format askep, SOP yang lengkap, dan fasilitas penunjang lainnya. Penelitian ini bertujuan menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan standar Asuhan keperawatan yang meliputi: karasteristik responden, motivasi perawat, insentif, dan fasilitas di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. BAHAN DAN METODE Desain penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptifanalitik, cross sectional yang meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan standar asuhan keperawatan di RSUD Labuang Baji Makassar.

5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit Labuang Baji Makassar, di ruang perawatan rawat inap.penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Februari s.d 25 Maret 2013. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana PNS yang bertugas di ruang rawat inap sebanyak 81 responden.teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalahpurposive sampling. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dengan menggunakan kuisener yang diisi oleh perawat dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang meliputi : Kuisener A digunakan untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan Askep yaitu : karasteristik individu, motivasi, insentif dan fasilitas. Penilaian menggunakan skala likert dengan skor dari setiap item yaitu : sangat setuju 4, setuju 3, tidak setuju 2, sangat tidak setuju 1. Dan kuisener B yang disertai lembar observasi untuk menilai penerapan standar asuhan keperawatan. Kuisener yang peneliti gunakan adalah kuisener baku yang telah digunakan pada beberapa penelitian sebelumya dan sudah dilakukan uji validitas dan realibilitas. Kuisener B tentang penerapan standar asuhan keperawatan yang ditetapkan berdasarkan standar Depkes 2005. Penelitian ini menggunakan skala likert, dengan skor dari setiap item yaitu : dilakukan sepenuhnya dengan tepat = 4, dilakukan sepenuhnya namun tidak tepat = 3, dilakukan hanya sebagian = 2, tidak dilakukan sama sekali = 1. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan yakni editing, coding, prosesing atau memasukan data (entry data) dan cleaning. Setelah itu data dianalisis secara bivariate dan multivariat

6 HASIL Karasteristik Responden Tabel 1. Menunjukkan sebagian besar responden dengan usia yang tua sebanyak 71 orang (87,7%). Dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 73 orang (90,1%). dengan tingkat pendidikan hampir sama yaitu D III sebanyak 43 orang (53,1%) dan S1/Ners sebanyak 38 orang (46,9%). juga menunjukkan umumnya responden dengan masa kerja yang lama sebanyak 76 orang (93,8%). Sedangkan berdasarkan status responden yang belum menikah sebanyak 8 orang (9,9%) dan yang sudah menikah sebanyak 73 orang (90,1%). Hubungan Motivasi dengan Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Tabel 2. Menunjukkan sebagian besar responden denganmotivasi tinggi sebanyak 77 orang (95,1%) yang menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik sebanyak 73 orang (90,1%). Sedangkan responden dengan motivasi rendah sebanyak 4 orang (4,9%) dimana masing-masing 2 orang (2,5%) yang menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik dan kurang baik.hasil uji statistic Chi-Square, metode yang digunakan adalah fisher s exact test. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh nilai ρ = 0,026. Dengan demikian nilai ρ < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi dalam penerapan standar asuhan keperawatan.nilai Odds Ratio sebesar 18,250 dengan CI = 2,016 165,248. Hubungan Insentif dengan Penerapan Standar Askep Tabel 3. Menunjukkan sebagian besar responden yang mendapatkan insentif yang sesuai sebanyak 76 orang (93,8%) dimana yang menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik sebanyak 73 orang (90,1%). Hasil uji statistic Chi-Square, metode yang digunakan adalah fisher s exact test. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh nilai ρ = 0,002. Dengan demikian nilai ρ < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan insentif yang diterima dalam penerapan standar asuhan keperawatan.nilai Odds Ratio yang didapat sebesar 36,500 dengan CI = 4,340 306,957.

7 Hubungan Fasilitas dengan Penerapan Standar Askep Tabel 4. Menunjukkan sebagian besar responden yang merasa fasilitas kerja di RS baik sebanyak 78 orang (96,3%) dimana yang menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik sebanyak 74 orang (91,4%) dan yang kurang baik sebanyak 4 orang (4,9%).Hasil uji statistic Chi-Square, metode yang digunakan adalah fisher s exact test. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh nilai ρ = 0,013. Dengan demikian nilai ρ < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan fasilitas kerja dalam penerapan standar asuhan keperawatan.nilai OR sebesar 37,000 dengan CI = 2,740 499,545. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karasteristik responden dengan penerapan standar asuhan keperawatan (α = 0,05) yaitu: umur dengan nilai P= 0,559, jenis kelamin nilai P= 1,000, pendidikan P= 0,207, masa kerja P= 0,326, status pernikahan P= 0,475. Penelitian ini di dukung oleh Ningsih, dkk (2003), Nasution A. (2009) bahwa tidak ada pengaruh umur, jenis kelamin dan lama kerja terhadap kinerja perawat. Salah satu faktor yang berperan dalam penerapan standar asuhan keperawatan dalam penelitian ini adalah motivasi kerja perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan motivasi tinggi sebanyak 77 orang (95,1%) dimana yang menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik sebanyak 73 orang (90,1%) dengan nilai ρ = 0,026. Dengan demikian nilai ρ < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi dalam penerapan standar asuhan keperawatan. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Rinaldo, dkk (2009) bahwa tidak terdapat hubungan antara motivasi perawat dalam penerapan standar asuhan keperawatan dengan nilai p = 0,702 hal ini bisa terjadi karena perbedaan besar sampel yaitu 23 responden, jauh lebih kecil dibandingkan dengan 81 responden pada penelitian ini. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Royani (2010), Pomatahu R. A. (2010), Walin (2005) Badi ahi, dkk (2008), Putra (2012), Centisari, dkk (2008)

8 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara motivasi yang tinggi dengan penerapan standar asuhan keperawatan dengan nilai p = 0,003. Pencapaian tujuan suatu organisasi dipengaruhi oleh kuat lemahnya motivasi kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil pekerjaan yang dilakukan. Sehingga manajer perlu memperhatikan kondisi motivasi kerja stafnya dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya agar staf dapat melaksanakan pekerjaannya dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian, motivasi merupakan bagian integral dari kegiatan organisasi dalam menggerakkan dan mengarahkan stafnya. Faktor yang juga bisa berperan dalam penerapan standar asuhan keperawatan adalah insentif/reward yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mendapatkan insentif yang sesuai sebanyak 76 orang (93,8%) dimana yang menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik sebanyak 73 orang (90,1%) dengan nilai ρ = 0,002. Dengan demikian nilai ρ < α (0,05), maka ada hubungan insentif yang diterima dalam penerapan standar asuhan keperawatan. Penelitian ini di dukung oleh Triyanto E, dkk (2008), Stanly P, dkk (2008) dan Walin (2005) bahwa faktor insentif berpengaruh terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan, Sedangkan berdasarkan hasil wawancara umunya perawat menyatakan insentif yang diberikan tidak sesuai dengan yang seharusnya di terima oleh perawat. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Wardana N, dkk (2011). Rahayu S. dkk (2009) dan Centisari, dkk (2008). hal ini bisa terjadi sesuai dengan pendapat Maslow bahwa manusia pada hakikatnya memiliki kebutuhan ego atau penghargaan seperti kebutuhan untuk di hormati, dihargai dan memiliki status prestasi/reputasi dan menurut Herzberg dalam teori motivasinya bahwa pengakuan dari seorang pimpinan atas keberhasilan perawat melakukan suatu pekerjaan sangat penting seperti dengan menyatakan keberhasilan langsung atas pekerjaan yang dilakukanm memberikan piagam penghargaan dan lain-lain. Faktor lain yang juga sangat berperan dalam penerapan standar asuhan keperawatan adalah fasilitas kerja. Hasil penelitian menunjukkan responden yang

9 merasa fasilitas kerja di RS cukup baik sebanyak 78 orang (96,3%) dimana yang menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik sebanyak 74 orang (91,4%) dengan nilai ρ = 0,013. Dengan demikian nilai ρ < α (0,05), Nilai Odds Ratio yang didapat sebesar 37,000 dengan CI = 2,740 499,545. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mendapatkan fasilitas kerja yang baik memiliki kemungkinan 37 kali menerapkan standar asuhan keperawatan dengan baik dibandingkan dengan responden yang mendapatkan fasilitas kerja yang kurang. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Watimena M (2008), Feri J. (2007) bahwa terdapat hubungan antara fasilitas dengan penerapan standar asuhan keperawatan. Faktor lingkungan kerja merupakan salah satu faktor lain yang mampu mempengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dalam arti sempit tempat/lokasi kerja aman, nyaman, bersih dan tenang, peralatan yang baik, teman sejawat akrab, pimpinan yang pengertian akan memberikan kepuasan karyawan. Kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh penerangan yang cukup, kondisi suara di ruangan yang tidak gaduh, warna dalam ruangan. Salah satu faktor yang menentukan kinerja adalah kondisi lingkungan kerja yang mendukung (Robbins, 2008). Hasil penelitian penerapan standar asuhan keperawatan menunjukkan bahwa penerapan standar asuhan keperawatan di RSUD Labuang Baji Makassar mencapai 92,6%, hal ini berarti bahwa penerapan standar asuhan keperawatan di RSUD Labuang Baji Makassar menunjukkan hasil yang baik sesuai dengan standar Depkes (2005) yaitu 75%. Hal ini bertentangan dengan hasil observasi peneliti baik observasi melalui catatan dokumentasi pasien maupun observasi langsung pada pelaksanaan proses keperawatan. Hal ini disebabkan karena dalam penelitian ini perawat pelaksana menilai dirinya sendiri dalam hal penerapan standar asuhan keperawatan sehingga hasil yang dicapai masih bersifat subyektif. Uji analisis multivariat yang dipakai adalah regresi logistik dengan mengukur kekuatan hubungan antar variabel yang dapat dilihat dari nilai OR {Exp(B)} mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu insentif (OR = 0,082), fasilitas kerja (OR = 0,050) dan motivasi (OR = 0,037). Jadi dapat disimpulkan insentif yang diterima merupakan faktor yang paling berperan dalam

10 penerapan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Labuang Baji Kota Makassar. KESIMPULAN DAN SARAN Tidak terdapat hubungan antara karakteristik responden dengan penerapan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar, faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Labuang Baji Kota Makassar terdapat 3 variabel yaitu motivasi, insentif dan fasilitas kerja, penerapan standar asuhan keperawatan dengan nilai baik telah mencapai (92,6%) dan penerapan standar asuhan keperawatan yang kurang baik (7,4%) dan Faktor yang paling berperan dalam penerapan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar adalah insentif. Perlunya peningkatan sarana penunjangang memadai terutama alat dan bahan yang digunakan sehingga asuhan keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik., Perlu dintingkatkan supervisi keperawatan terutama supervisi Kepala Ruangan dan Ketua Tim sehingga dapat meningkatkan motivasi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien, Perlunya penetapan kebijakan tentang insentif perawat sehingga dapat meningkatkan pencapaian penerapan standar asuhan keperawatan dan Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang berbagai faktor yang berhubungan dengan penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit. DAFTAR PUSTAKA Badi ahi Atik. dkk (2008). Hubungan motivasi dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Panembahan Senopati Bantul. Journal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Volume 12. No. 02 Juni 2009: 74-82. Centisari, dkk. (2008). Faktor-Faktor kinerja Yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang IRNA E. Paviliun Embun Pagi RSUP Dr. Muhammad Jamil Padang Tahun 2010. http://repository.unand.ac.id/14848/. Depkes. (2005). Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

11 Feri. J dkk. (2007). Kepatuhan perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS DR. Sobirin Kab. Musi Tawas Sumatera Selatan Tahun 2007. Politeknik Kesehatan Depkes Palembang. Nasution Ade Ira Zahriany. (2009). Pengaruh karasteristik individu dan psikologis terhadap kinerja perawat dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap rumah sakit umum DR. Pringadi Medan. Program Pascasarjana Universitas Sumatra Utara. Ningsih, dkk. (2003). Beberapa Karasteristik Individu yang Berhubungan dengan Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Perwat dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di RSU Kardinah Tegal. http://www. Fkm. Undip.ac.id Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Pendekatan Keperawatan Profesional. edisi 2. Salemba Medika: Jakarta. Pomatahu R. A. Motivasi Perawat Terhadap Penerapan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit W. Aloe Saboe. Journal Inovasi. Volume 7. Nomor 4. Desember 2010. ISSN. 1693-9034: 240-252. Putra Aryata P. I. (2012) Analisis Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara. Yogyakarta. UGM. Tesis Universitas Gajah Mada 2012. Rahayu S, dkk.(2009). Hubungan Antara Sistem Reward dengan Kinerja Perawat dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di RSUD Sragen. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697. Vol. 2. No.2. Mei 2009. 51-56. Rinaldo A, dkk (2009)Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat dalam Penerapan Askep di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Batang Hari Tahun 2009. http://eprints.undip. Ac.id/10797/. Royani dkk (2010). Hubungan system penghargaan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah kota Cilegon. FIK UI. 2010. Diakses tanggal 12 Desember 2012. Robbins Stephen dan Judge Timothy (2008) Prilaku Organisasi. Buku 1. Edisi 12. Salemba Empat: Jakarta. Suarli dkk (2010) Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Erlangga: Jakarta. Stanly P dkk. (2008). Analisis Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan Kompensasi Perawat : Studi deskriptif di Ruang Rawat inap RSUD Kabupaten Fakfak Propinsi Irian Jaya Barat. Tesis Universitas Gajah Mada. 2008. Triyanto E, dkk. (2008). Gambaran Motivasi Perawat dalam Melaksanakan Dokumentasi Keperawatan di RSUD. Prof. Dr. Margono Soeharjo Purwokerto. Jurnal Keperawatan Soedirman. Volume 3. No.2. Juli 2008. Walin (2005)Factor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat puskesmas rawat inap dalam penerapan standar asuhan keperawatan di Kabupaten Kabumen. Tesis Program Pascasarjana. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Undip. Wardana N dkk. (2011). Hubungan Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Medikal RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal Tiers Indonesia, volume 1. No.2. Maret 2011.

Wattimena Maria. (2008). Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) oleh Bidan Di RSUD Kabupaten Sorong Papua Barat. Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Kebijakan Kesehatan Peminatan Kesehatan Ibu dan Anak Universitas Diponegoro. Diakses tanggal 5 Oktober 2012. 12