BAB III LANDASAN TEORI. tempat ke tempat lain (http://www.satriakurnia.com/telecomunication.php). Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi,

BAB III LANDASAN TEORI. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi,

BAB III LANDASAN TEORI. infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain (Sunomo,2008). Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KABUPATEN TANGERANG

Dasar Telekomunikasi

Diagnosa, Perbaikan, dan Setting Ulang WAN. Nama : Gede Wiarta Kusuma Dika Kelas : XII TKJ2 No : 13. SMKN 3 Singaraja

BAB III LANDASAN TEORI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN MENARA TELEKOMUNIKASI. A. Pelaksanaan Perizinan Menara Telekomunikasi

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini meliputi ringkasan temuan, kontribusi teoritik,

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

Membangun BTS Internet

BAB IV PEMBAHASAN. Semakin banyaknya pertumbuhan tower tower telekomunikasi oleh para

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

ABSTRAK. peran pemerintah khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika. (DINKOMINFO) kota Surabaya. Dengan semakin pesatnya industri

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

layanan telekomunikasi, sehingga diperlukan bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana Mengingat : l. Menimbang : a.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat,

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 26 TAHUN 2011

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

BAB III FUNGSI DAN DASAR KERJA RADIO COMBA

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

Optimasi BTS Untuk Peningkatan Kualitas Jaringan CDMA 2000

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TEMANGGUNG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel)

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2012 SERI E.2 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG


BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Telekomunikasi Seluler Global System for Mobile Communication (GSM)

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

BUPATI SERANG BUPATI SERANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB II KOMUNIKASI SELULER INDOOR. dalam gedung untuk mendukung sistem luar gedung (makrosel dan mikrosel

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

KOMUNIKASI DATA ST014 Komunikasi data nirkabel dan topologi jaringan

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 42.A TAHUN 2014 TENTANG

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 31 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 841 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

Dasar- dasar Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Microwave base transceiver station (BTS microwave) merupakan jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dasar Sistem Telekomunikasi. Nyoman S, ST, CCNP

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

Designing WLAN based Metropolitan Area Network (MAN)

BAB III RADIO MICROWAVE

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Telekomunikasi 3.1.1 Pengertian Telekomunikasi Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari suatu tempat ke tempat lain (http://www.satriakurnia.com/telecomunication.php). Dalam kaitannya dengan telekomunikasi bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam : 1. Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Pager, televise, dan radio. 2. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : telepon dan VOIP. 3. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah, pengirim dan penerima informasi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh : Walkie Talkie dan FAX. Perangkat telekomunikasi bertugas menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain. Kedua pemakai ini bisa berjarak dekat dan bisa berjarak jauh. Kalau menilik arti harfiah dari telekomunikasi (tele = jauh, komunikasi = hubungan dengan pertukaran informasi) memang teknik telekomunikasi dikembangkan manusia untuk menembus 14

perbedaan jarak yang jauhnya bisa tak terbatas menjadi perbedaan waktu yang sekecil mungkin. Perbedaan jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang sekecil mungkin dengan cara merubah semua bentuk informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima menjadi bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, yakni diruang hampa adalah seratus ribu KM per detik. Jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkat telekomunikasi yang dapat menghubungkan pengguna dengan pengguna lain, sehingga kedua penggua tersebut dapat saling bertukar informasi (dengan cara bicara, menulis, menggambar, atau mengetik) pada saat itu juga. 3.2 Macro Cell Macro Cell adalah sel pada jaringan telepon mobile yang menghasilkan/memancarkan sinyal radio yang terhubung oleh selular base station bertenaga tinggi (http://stakeholders.ofcom.org.uk/sitefinder/glossary/jargon/). Umumnya, Macro Cell menghasilkan sinyal yang jauh lebih luas daripada Micro Cell. Antenna yang terdapat pada Macro Cell menempel dengan tiang besar yang tertancap ditanah, rooftop, dan struktur bangunan lainnya. Dengan ketinggian yang dapat dengan mudah menyebar ke seluruh bangunan dan medan. Macro Cell memiliki output puluhan watt. 15

3.3 Pengertian BTS (Base Transceiver Station) Macro Cell BTS (Base Transceiver Station) berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain (http://www.idt.com/application/wireless-infrastructure/wireless-base-station-bts). cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat optik. Satu Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasi nirkabel, biasanya dan yang umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM yang beroperasi di frekuensi 900 MHz dan CDMA yang beroperasi di frekuensi 800 MHz/1900 MHz. 3.3.1 Jenis Tower BTS Macro Cell Tower BTS adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa, baik segi empat, segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang, yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Tower BTS Macro Cell sebagai sarana komunikasi dan informatika, berbeda dengan Tower SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi. Tower BTS Macro Cell komunikasi dan informatika memiliki derajat keamanan tinggi terhadap manusia dan makhluk hidup di bawahnya, karena memiliki radiasi yang sangat kecil. Sehingga aman bagi masyarakat dibawah maupun disekitarnya. 16

Tower Macro Cell juga dibedakan berdasarkan jenis lokasinya, ada 2 jenis (dinkominfo.surabaya.go.id) yaitu: 1. Rooftop : Tower yang berdiri di atas sebuah gedung. (http://steelintheair.com/different-types-of-cell-tower-leases-explained.html) Gambar 3.1 Tower pada rooftop sebuah gedung. 2. Greenfield : Tower yang berdiri langsung di atas tanah) (http://www.indiamart.com/rohan-infotech/tower.html Gambar 3.2 Tower di atas tanah 17

Sedangkan jika diklasifikasi berdasarkan bentuk, tower dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Tower dengan 4 kaki (Rectangular) Tower 4 kaki sangat jarang roboh, karena memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio pemancar. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan perusahaan bisnis komunikasi yang bonafid. (http://mer-telecom.com/telecom_towers) Gambar 3.3 Tower 4 kaki 18

2. Tower dengan 3 kaki (Triangle) Tower 3 kaki dibagia 2 macam: Pertama, tower tiga kaki besi pipa berdiameter 9 cm keatas. Tower ini juga mampu menampung banyak antenna dan radio. Kedua, tower tiga kaki besi pipa berdiameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dibawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasikan adalah 60 meter. Ketinggian rata ratanya dalah 40 meter. (wwwen.zte.com.cn/en/products/power/infrastructure/tower/201102/t20110216_ 3. Tower dengan 1 kaki (Pole) 352292.html) Gambar 3.4 Tower 3 kaki Tower satu kaki dibagi 2 macam. Pertama tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal sebagai monopole. Tower kedua lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat disarankan 19

tidak melebihi 20 meter (jika lebih dari itu, tower akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. Tower ini bias dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/noc = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angina kencang, serta benar benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya. (http://www.indiamart.com/laasmapower/high-mast-lighting-system.html) Gambar 3.5 Tower berbentuk pipa. 20

3.4 Micro Cell Micro Cell adalah sel pada jaringan telepon mobile yang terhubung dengan selular base station bertenaga rendah, menghasilkan sinyal yang lebih kecil daripada macro cell (http://stakeholders.ofcom.org.uk/sitefinder/glossary/jargon/). Micro cell biasanya digunakan di daerah dengan kepadatan pengguna yang tinggi, seperti mall, areal kantor, dll. Agar suatu daerah yang memiliki populasi pengguna yang padat dapat dilayani dengan baik, maka daerah tersebut tidak dapat hanya dilayani dengan macro cell yang hanya mengandalkan coverage luas saja. Tapi harus dibagi bagi menjadi beberapa daerah coverage yang lebih kecil yang disebut micro cell. Dengan pembagian ini, maka kapasitas kanal dapat ditingkatkan. Sehingga daerah padat pengguna tersebut dapat dilayani dengan baik. Keuntungan lain micro cell adalah daya transmisinya tidak terlalu besar, karena wilayah coverage-nya juga tidak terlalu jauh. Maksimal hanya dapat memancarkan sinyal sejauh radius 500 meter. (http://misnt.indstate.edu/harper/umts.html) Gambar 3.6 Coverage dari masing-masing jenis teknologinya. 21

3.4.1 Spesifikasi Micro Cell Memiliki tinggi antara 18 20 meter Jarak antara micro cell yang satu dengan yang lainnya maksimum 1 kilo meter Lebih diutamakan meletakkannya pada daerah padat penduduk Maksimal 3 provider pada satu micro cell 3.5 Kelebihan dan kekurangan Macro Cell Kelebihan: 1. Jangkauan sinyal luas 2. Cepat dalam pelebaran wilayah coverage jika ingin ditambah 3. Penerapan lebih efekti pada daerah tidak padat penduduk Kekurangan: 1. Memakan banyak tempat 2. Resiko rubuh 3. Membutuhkan daya besar 3.6 Kelebihan dan kekurangan Micro Cell Kelebihan: 1. Ukuran bandwith bisa jauh lebih besar 2. Lebih banyak kanal yang digunakan dalam satu waktu lebih banyak 3. Kualitas sinyal pada daerah sekitar gedung gedung besar lebih reliable 4. Sinyal yang lebih stabil 5. Membutuhkan daya yang kecil 22

6. Tidak banyak membutuhkan tempat Kekurangan: 1. Proses pemasangan yang membutuhkan waktu cukup lama karena banyaknya jumlah 2. Penerapan hanya efekti pada daerah padat penduduk 3. Jangkauan hanya kurang dari radius 500 meter 23