PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI

dokumen-dokumen yang mirip
TELAAH SUBSTANSI ARTIKEL JURNAL ILMIAH BEREPUTASI.

PENULISAN ARTIKEL untuk JURNAL ILMIAH BEREPUTASI INTERNASIONAL.

MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI

KEBIJAKAN DIKTI tentang AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK.

PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI.

Penulisan Kerangka Artikel Ilmiah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TERBITAN BERKALA ILMIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

8. Pengusul diperbolehkan mengusulkan lebih dari 1 (satu) artikel tetapi hanya diperbolehkan menerima 1 (satu) hibah. Usulan lebih dari 1 (satu) supay

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

DASAR-DASAR PENULISAN ARTIKEL (MANUSKRIP) UNTUK PUBLIKASI JURNAL ILMIAH BAGI MAHASISWA BK FIP UNNES

TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL. DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI, PROSIDINGS TERINDEKS, DAN NASIONAL TERAKREDITASI

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI / PROSIDINGS TERINDEK / NASIONAL TERAKREDITASI TAHUN 2015

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

PANDUAN PENGAJUAN INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI / NASIONAL TERAKREDITASI TAHUN 2014

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014

oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013)

3. Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu.

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014

Sistem akreditasi jurnal ilmiah Indonesia. Suminar Setiati Achmadi

RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL. Suminar Setiati Achmadi

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL BANTUAN PUBLIKASI ARTIKEL PADA

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN BAGI GURU-GURU DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM. oleh, I Made Kirna

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG AKREDITASI BERKALA ILMIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN

Kebijakan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian RISTEKDIKTI

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Kebijakan dan Peraturan Pengelolaan Jurnal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Writing of Scientific Manuscript. Kuswanto Editor in Chief of AGRIVITA, Journal of Agriculture Science (Indexed SCOPUS, PROQUEST, DOAJ)

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

Standar Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam penyusunan karya ilmiah yang akan di publikasikan dalam jurnal.

PEMBINAAN KARIER DOSEN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG AKREDITASI JURNAL ILMIAH

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH

PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2014

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

MENYIAPKAN TULISAN ILMIAH UNTUK PUBLIKASI. Oleh: Prof. Dr. Slamet Ibrahim S, DEA. Apt. KK Farmakokimia SF- ITB 2009

TEKNIK PENYUNTINGAN DEMI PEMANTAPAN GAYA PENULISAN

PENERBITAN JURNAL INTERNASIONAL MAHASISWA PROGRAM DOKTOR DAN PROGRAM MAGISTER

LATAR BELAKANG KEWAJIBAN MENULIS DI JURNAL INTERNASIONAL ACADEMIC LEGAL WRITING 9/14/2014

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL BANTUAN UNTUK KARYA ILMIAH YANG SUDAH DITERBITKAN DI JURNAL INTERNASIONAL

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL INSENTIF PUBLIKASI JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI DAN JURNAL INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

PANDUAN USULAN HIBAH MAGANG MANAJEMEN PADA JURNAL INTERNASIONAL

Konferensi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

SISTEMATIKA PENULISAN JURNAL ILMIAH. Dr. H. R. Taufiqurrochman, MA

ARTI PENTING DAN TANTANGAN PENGELOLAAN JURNAL DI PERGURUAN TINGGI

Vol. 1 No. 2 September BIODATA PENULIS

KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS. Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena

PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

Kenapa Harus Menulis Jurnal?

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL

PENERIMAAN PENILAI INTERNAL PENELITIAN USU

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL INSENTIF PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK PUBLIKASI JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015

STRATEGI PENGELOLAAN PENERBITAN ILMIAH: Standar Mutu TBI Terakreditasi & Indeksasi (DOAJ, Scopus, etc) Era paper base daring (OL)

Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi no. 152/ET/2012. Sarjana S1, S2, dan S3

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1

MAKALAH OBSERVASI JURNAL LITERA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA KULIAH : PENYUNTINGAN TEKS DOSEN PENGAMPU:

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal ( Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN. Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN. Dwi Harsono

Vol. 1 No. 1 Maret BIODATA PENULIS

PANDUAN PENULISAN JURNAL. Buku Panduan Penulisan Jurnal

PENGACUAN, CATATAN KAKI, CATATAN AKHIR, DAN BIBLIOGRAFI. Ali Saukah

Catatan Akhir adalah sistem pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas lengkap suatu sumber rujukan di bagian akhir sebuah artikel

Fungsi Tinjauan Pustaka

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL INSENTIF PENYUSUNAN ARTIKEL JURNAL YANG BERASAL DARI TUGAS AKHIR MAHASISWA

Kebijakan dan Peraturan Pengelolaan Jurnal

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009

PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN

STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL

PEDOMAN AKADEMIK GUGUS KENDALI MUTU. No Dokumen : K-GKM-SPs-MMPP-1-00 Tanggal Terbit Edisi : 25 September 2017 Status Revisi : 00

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya. Nomor : 00441/UN9/KU/2017 Tanggal : 22 Mei 2017

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

PANDUAN AKREDITASI BERKALA ILMIAH

INSENTIF PUBLIKASI ARTIKEL JURNAL

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2015

MANAJEMEN NASKAH MANAJEMEN NASKAH. Naskah. Siapa yang berperan? Naskah. Manajemen Naskah 10/8/2011. Peran Pengelola Memroses Mengembalikan

PANDUAN USULAN HIBAH PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI

Transkripsi:

STRATEGI PUBLIKASI HASIL PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI alisaukah@yahoo.com 1

(1) jurnal ilmiah lokal (2) jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi (3) jurnal ilmiah nasional terakreditasi (4) jurnal ilmiah internasional (5) Jurnal luar negeri 2

Jurnal Ilmiah Lokal (1) artikelnya memuat karya ilmiah berupa artikel hasil penelitian dan artikel konseptual (2) penulisnya adalah para dosen dari kalangan unit kerja sendiri (3) pengelola dan penyuntingnya berasal dari para dosen di unit kerja tersebut (4) distribusi jurnalnya lebih banyak terbatas pada kalangan sendiri 3

Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi (1) keterlibatan pakar nasional berasal dari luar lingkungannya sebagai penyunting ahli (2) banyak penulis artikel berasal dari luar lingkungan sendiri (3) distribusi jurnal secara nasional (menjangkau seluruh nusantara) (4) Tampilan jurnal dan isinya belum memenuhi kriteria untuk terakreditasi 4

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi (1) keterlibatan pakar nasional/internasional berasal dari luar lingkungannya sebagai penyunting ahli (2) banyak penulis artikel berasal dari luar lingkungan sendiri (3) distribusi jurnal secara nasional (menjangkau seluruh nusantara) (4) Tampilan jurnal dan isinya sudah memenuhi kriteria untuk terakreditasi 5

Jurnal Ilmiah Internasional (1) adanya keterlibatan beberapa pakar bereputasi dalam bidangnya dari berbagai negara sebagai mitra bestari (2) penulis artikelnya berasal dari berbagai negara (3) distribusi jurnal telah menjangkau ke berbagai negara (4) menggunakan salah satu bahasa internasional 6

Definisi jurnal ilmiah internasional? Jurnal ilmiah internasional = terbit di luar negeri? Pasal 6 (4) SK MENDIKNAS No. 36/D/O/2001 TGL. 4 Mei 2001 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen Majalah ilmiah internasional adalah majalah ilmiah yang terbit pada negara lain yang memiliki reputasi yang tidak diragukan atau majalah ilmiah nasional terakreditasi yang menurut penilaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi disamakan dengan majalah ilmiah internasional. 7

Menurut PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR; DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI DEPARTMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2009 Majalah ilmiah internasional adalah majalah ilmiah yang terbit pada Negara lain yang memiliki reputasi yang tidak diragukan atau majalah ilmiah nasional terakreditasi yang menurut penilaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi disamakan dengan majalah ilmiah internasional yaitu yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 8

(1) Editorial Board (Dewan Redaksi) adalah pakar di bidangnya dan berasaldariberbagaib negara serta berdomisili di negara masing-masing. (2) Bahasa yang digunakan adalah Bahasa PBB (Inggris, Perancis, Arab, Rusia, dan Cina) (3) Artikel ilmiah berasal dari penulis berbagai negara. (4) Terbit secara teratur atau berkesinambungan serta beredar di berbagai negara. 9

Menurut Draft Akhir Permendiknas Tahun 2010 tentang Akreditasi Berkala Ilmiah (Pasal 7 ayat 5) : Berkala ilmiah nasional yang terakreditasi sangat baik bisa mendapat pengakuan bereputasi internasional apabila juga memenuhi persyaratan: (1) Ditulis dalam salah satu bahasa resmi Persatuan Bangsa Bangsa. (2) Memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia. 10

(3) Penerbitannya dikelola l secara terbuka sehingga melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia, dan setiap artikelnya melewati sistem penelaahan oleh mitra bebestari internasional secara anonim. (4) Penyumbang artikelnya merupakan pakar berspesialisasi yang berasal dari pelbagai negara. (5) Persebarannya mendunia karena dilanggan oleh pelbagai lembaga dan/atau pakar dari berbagai negara. 11

Jurnal Ilmiah Luar Negeri Jurnal ilmiah yang terbit di luar negeri Mungkin termasuk kategori: (1) Jurnal Internasional (2) Jurnal Nasional (3) Jurnal Lokal 12

Tujuan utama menerbitkan jurnal adalah (a) merekam perkembangan ilmu (b) sertifikasi/registrasi temuan (c) menyebar luaskan temuan keilmuan (d) mengarsipkan semua produk (d) mengarsipkan semua produk kecendekiaan

Oleh karena itu, hasil penelitian e yang ditulis dalam bentuk laporan penelitian (termasuk dalam bentuk tesis dan disertasi) akan tetapi tidak ditulis dalam bentuk artikel untuk dimuat dalam jurnal ilmiah tidak ada manfaatnya bagi orang lain. Jika dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, bermanfaat bagi (a) diri i sendiri, i (b) lembaga tempat bekerja, (c) negara (jika dimuat di Jurnal Internasional), dan (d) masyarakat luas

JENIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL ILMIAH (1) Artikel Hasil Penelitian (induktif, deduktif-induktif, induktif deduktif) (2) Artikel Ulasan 15

ASPEK YANG PERLU DICERMATI: ISI Artikel Hasil Penelitian, dan Artikel Ulasan FORMAT Sesuai dengan gaya selingkung jurnal yang dituju (lihat Pedoman Penulisan Artikel jurnal tersebut: pembaban, lay-out, tabel, gambar, cara pengacuan, daftar pustaka, dll) 16

Dalam kesempatan ini, paparan selanjutnya diarahkan pada penulisan artikel hasil penelitian.

KOMPONEN ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN Judul Penulis Abstrak Kata Kunci Pendahuluan u Metode Hasil Pembahasan Simpulan Daftar Rujukan 18

JUDUL Informatif mencerminkan isi artikel Tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang (kira-kira5sd14kata) kata) Memuat variabel atau konsep yang dicakup dalam artikel Tidak ada singkatan Tidak menggunakan kata-kata klise

Karena judul artikel harus mencerminkan isi artikel: (a) Judul pada waktu masih menjadi proposal penelitian/tesis/disertasi perlu diubah karena mungkin masih berupa rancangan acaga tentang ta penelitian e yang akan aa dilakukan (b) Inspirasi i penulisan judul ldicarii dari bagian simpulan (c) Kata-kata yang mengarah pada metode penelitian tidak perlu dicantumkan dalam judul

Nama Penulis Tanpa disertai gelar akademik Nama lembaga asal penulis Disertai alamat untuk korespondensi (alamat surat atau e-mail penulis) Sponsor (ucapan terima kasih) di catatan kaki pada halaman pertama di catatan akhir sebelum daftar rujukan.

Oleh karena itu, keterangan yang memberi informasi tentang gelar akademik penulis perlu dihindari pada setiap bagian jurnal: (a) Tidak perlu ada biodata penulis (b) Tidak perlu ditulis statusnya di lembaga asal (dosen, guru besar, mahasiswa PPs, guru dll) (c) Dalam paparan isi teks, perlu dihindari penyebutan identitas penulis

Jika penulis melakukan penelitiannya untuk memperoleh gelar S2 atau S3, nama Pascasarjana tempat penelitian dilakukan juga dapat disebutkan. Jika penulis jumlahnya lebih dari satu, perlu disepakati satu nama yang akan menjadi juru bicara (corresponding author) untuk berkorespondensi dengan para pembacanya

ABSTRAK dan KATA KUNCI Abstrak ringkas dan padat (dalam 1 alinea) tentang ide-ide yang paling penting Abstrak memuat: masalah dan/atau tujuan penelitian prosedur penelitian ringkasan hasil penelitian simpulan Abstrak ditulis dalam Bhs Inggris utk bisa diakses sehingga memperoleh peluang untuk disitasi Menurut UU ttg Bahasa, abstrak juga harus ditulis dalam bahasa Indonesia Kata kunci memuat kata-kata konseptual Jumlah kata kunci sekitar 3-5

PENDAHULUAN Biasanya tidak diberi i judul Memuat: latar belakang atau konteks penelitian landasan teori (jika diperlukan) hasil kajian pustaka yang menunjukkan adanya kesenjangan temuan penelitian wawasan rencana pemecahan masalah rumusan tujuan penelitian

Jika artikel ditulis berdasarkan tesis atau disertasi, bagian pendahuluan artikel dipilih dari isi: (a) Bab I tesis/disertasi yang relevan dan dipaparkan dalam bentuk alinea yang mengalir ega dari satu isi ke isi yang lain tanpa disertai sub-sub bagian lagi. (b) BbII Bab tesis/disertasi i (yang biasanya berisi paparan pp hasil kajian pustaka) hanya yang dapat digunakan untuk mendukung argumentasi penulis

Semua hal yang terkait dengan paparan kajian teori, kajian pustaka, kerangka teori, atau definisi-definisi konseptual yang biasanya ada dalam Bab I dan/atau Bab II tesis dan disertasi i dipilihilih yang relevan saja untuk mendukung argumentasi penulis di bagian pendahuluan. Salah satu indikator kualitas isi pendahuluan adalah adanya hasil-hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dan dasar penulis melakukan penelitiannya

Bagian pendahuluan artikel untuk jurnal diakhiri dengan alinea yang berisi masalah penelitian yang dirumuskan dalam bentuk tujuan penelitian, persis sebelum paparan bagian a Metode Penelitian eeta

METODE Secara ringkas dalam paragraf-paragraf memuat: Desain/Prosedur penelitian Populasi & Sampel/Sumber data Alat/Instrumen&Bahan yang digunakan Bagaimana data dikumpulkan Bagaimana data dianalisis

Dalam pemaparannya, semua isi bagian metode ditulis dalam bentuk alinea yang terpadu (tidak dipaparkan secara terpisah seperti dalam tesis atau disertasi). Masing-masing komponen bagian metode sedapat mungkin ug dikaitkan a satu sama a lain secara bermakna. Kutipan-kutipan i dari sumber pustaka tidak perlu ada dalam bagian metode; jika dianggap perlu, cukup disebut sumbernya saja tanpa ada yang dikutip.

Penulis cukup memaparkan apa saja yang memang dilakukan dalam penelitiannya tanpa harus menyebutkan label-label istilah yang belum tentu jelas bagi pembacanya. Ada kaidah yang berlaku dalam pemaparan bagian a metode: Follow my recipe and you will get the same result Ibarat masak makanan, jika resepnya ditulis dengan jelas, orang lain bisa memasak sesuai dengan resep yang sama untuk menghasilkan makanan yang sama (can be replicated)

HASIL Bagian utama artikel ilmiah Hasil bersih analisis data Hasil pengujian hipotesis Dapat disajikan dengan tabel atau gambar selain penyajian secara verbal untuk memperjelas Oleh karena itu, jawaban terhadap semua pertanyaan penelitian ditulis dalam bagian ini

PEMBAHASAN Bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah Bagian pembahasan berisi: Pemaknaan/penafsiran hasil analisis data membandingkan dengan hasil-hasil temuan penelitian sebelumnya pengintegrasian hasil-hasil penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan penyusunan teori baru atau modifikasi teori yang ada.

Oleh karena itu, dalam Bagian Pembahasan: (a) Istilah-istilah yang bersifat teknis statistik/metodologis perlu diberi makna yang langsung terkait dengan substansi bidang ilmu yang diteliti. (b) Harus ada hasil kajian pustaka yang digunakan oleh penulis untuk membandingkan dengan hasil-hasil h penelitiannya.

KESIMPULAN Memuat esensi hasil penelitian Dalam bentuk esai, bukan dalam bentuk numerikal Ada 2 pendekatan menyusun kesimpulan: Menjawab masalah penelitian yang diajukan pada bagian pendahuluan Merupakan inti sari hasil pembahasan yang dianggap ppaling gpenting/yang g mengandung sesuatu yang baru

Oleh karena itu, dalam bagian kesimpulan: (a) Paparannya dalam bentuk alinea yang mengalir yang berisi kaitan satu isi dengan isi yang lain. (b) Jumlah isi yang dipaparkan tidak harus sama dengan jumlah pertanyaan penelitian; pilih yang dianggap penting dan menunjukkan temuan baru berdasarkan hasil pembahasan (c) Gunakan istilah-istilah yang bermakna substantif tif dl dalam bidang ilmu dan hindari i istilah-istilah teknis statistik/metodologis

DAFTAR RUJUKAN Lengkap sesuai dgn yang diacu dalam teks: semua yang dirujuk dalam teks masuk ke daftar rujukan semua yang ada dalam daftar rujukan memang dirujuk dalam teks Lebih banyak menggunakan pustaka primer (hasil( penelitian) ) dan mutakhir (10( th terakhir) ) Tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti gaya selingkung yang berlaku di jurnal yang bersangkutan

Oleh karena itu, kualitas rujukan ditandai dengan terpenuhinya tiga kriteria: (a) Relevansi dengan bidang ilmu yang diteliti (b)kemutakhiran sumber pustaka (minimal 80% terdiri i atas pustaka yang terbit 10 th terakhir) (c) () Keprimeran, sebaiknya yang dimuat dalam jurnal bereputasi (minimal jumlahnya 80%) Jumlah rujukan tidak menjadi indikator mutu rujukan. Penulis harus tahu jurnal yang dituju untuk mengetahui gaya selingkungnya.

TERIMA KASIH 39