BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

Nama : Abung Fayshal NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB III DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan berbagai macam perubahan

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

BAB III MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU. A. Gambaran Umum AJB Bumiputra 1912 Wilayah Syariah Semarang. 1. Sejarah Singkat AJB Bumiputa 1912

PENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. lain risiko kematian, risiko kecelakaan, risiko kebangkrutan, dan lain

BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG. 1. Latar Belakang Berdirinya AJB Bumiputera 1912

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Simpanan Pelajar (SIMPEL) KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluknya. Pada diri manusia terletak dimensi rohani dan jasmani sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

(ASURANSI SYARIAH) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL DI KANTOR CABANG PERWAKILAN SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA SYARIAH PEKALONGAN. A. Profil Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih tersendiri yang coba ditawarkan oleh Bank Syariah. 1. Adapun akad yang digunakan dalam produk penghimpunan dana adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

MAQA>S{ID SHARI> AH DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam Al-Qur an dan Sunnah Rasulullah SAW merupakan sumber

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. Dapat dikatakan bahwa manusia sekarang sudah berada pada peradaban

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang menginginkan jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BumiPutera 1912 Cabang

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan prinsip bunga melainkan berdasarkan prinsip syariah. 7

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kita sebagai manusia tak seorang pun mengetahui tentang apa yang akan terjadi di masa datang secara sempurna walaupun menggunakan berbagai alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan ketidakpastian. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata. Resiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit atau dipecat dari pekerjaan. Dalam bisnis yang dihadapi dapat berupa resiko kebakaran, kerusakan atau kehilangan. Setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. Maka diperlukan perusahaan yang mau menanggung resiko tersebut yaitu perusahaan asuransi. Perusahaan ini merupakan lembaga keuangan non bank yang ada di Indonesia. Lembaga ini menampung uang dari nasabah untuk masa depan. Namun terdapat beberapa kekurangan di dalam polis asuransi seperti, adanya unsur penipuan yang halus di lembaga asuransi yang nakal, ada juga yang lainnya seperti pemindahan resiko yang diikuti pemindahan kepemilikan yang sebelumnya dimiliki oleh seseorang menjadi milik perusahaan asuransi yang diikuti oleh orang tersebut, dan masih banyak kejanggalankejanggalan yang ada di dalam asuransi konvensional yang merupakan 1

2 pelanggaran hukum terselubung dari perusahaan asuransi konvensional, keberadaan asuransi syariah menjadi solusi atas kecurangan atau kelemahan yang terdengar pada asuransi konvensional. Berikut firman Allah SWT QS. Al-Hasyr ayat: 18 aynitra: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. 1 Asuransi yang berdasarkan prinsip syariah, harus sesuai dengan syariat Islam dengan kata lain akad yang dilakukan oleh perusahaan asuransi tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, yaitu tidak mengandung unsur: 1. Gharar (penipuan), dalam asuransi syariah dihindari dengan premi peserta dibagi dua, menjadi rekening peserta dan rekening tabbaru untuk menolong peserta yang mengalami musibah. 2. Maisyir (perjudian), Islam menghindari adanya ketidakjelasan informasi dalam melakukan transakasi, Maisyir pada hakekatnya muncul karena peserta atau nasabah tidak di ketahuinya informasi tentang berbagai hal 1 Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Quran dan Terjemah (Jakarta: Pustaka Al-Kaustar, 2009), h. 548.

3 yang berhubungan dengan produk, dalam mekanisme asuransi syariah keterbukaan merupakan akselerasi prinsip-prinsip syariah. 3. Riba (bunga), riba adalah penambahan, pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima, dalam asuransi syariah tidak diperbolehkan menginvestasikan dana dengan riba yaitu melipatgandakan keuntungan secara tidak adil. 2 Perkembangan dunia perasuransian di Indonesia, khususnya asuransi syariah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sebagaimana pertumbuhan bank syariah. Kini hampir semua perusahaan asuransi konvensional telah dan akan membuka cabang atau unit syariah baik di kota besar maupun di berbagai pelosok daerah. Hal ini disebabkan karena masyarakat saat ini telah menyadari betapa perlunya lembaga keuangan syariah, khususnya asuransi syariah, untuk memenuhi transaksi keuangan yang biasa mereka lakukan. Asuransi syariah mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1994, ditandai dengan beroperasinya asuransi syariah Takaful. Yang menjadi dasar beroperasinya pada waktu itu adalah kebijaksanaan Departemen Keuangan saja, karena tidak satupun undangundang yang mengatur asuransi syariah beroperasi. Semua mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang seharusnya diperuntukan untuk peraturan pelaksanaan asuransi konvensional. 1994), h. 150. 2 M. Safi`i Antonio, Prinsip Dasar Operasional Asuransi Takaful, (Jakarta: Gema Insani,

4 Maka banyak hal yang perlu diatur dalam asuransi syariah tidak diatur dalam undang-undang itu. 3 Asuransi syariah, kini semakin berkembang. Sejak diperkenalkan di Indonesia pada 1994, hingga saat ini jumlah industri asuransi syariah mencapai 39 perusahaan dengan ratusan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kendati demikian, pangsa pasarnya yang masih di bawah lima persen, dipastikan akan terus berkembang di masa depan. Dalam Ensiklopedia hukum Islam bahwa asuransi (at-ta min) adalah transaksi perjanjian antara dua pihak ; pihak pertama berkewajiban membayar iuran dan pihak lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat. 4 Asuransi syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan adanya unsur -unsur yang diharamkan dalam hukum Islam seperti adanya unsur riba, maisyir (judi), gharar (ketidakpastian) dan penginvestasian yang tidak sesuai syariat Islam. Dengan demikian kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan-persoalan tersebut telah mendapatkan jawaban dengan lahirnya asuransi syariah atau Takaful. 3 M. Lutfi Hamidi, Jejak-jejak Ekonomi Syari ah, Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003, h. 255. 4 AM. Hasan Ali., Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis, (Jakarta : Prenada Media ), 1999 h. 59.

5 Perkembangan dunia perasuransian di Indonesia, khususnya asuransi syariah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sebagaimana pertumbuhan bank syariah. Kini hampir semua perusahaan asuransi konvensional telah dan akan membuka cabang atau unit syariah baik di kota besar maupun di berbagai pelosok daerah. Hal ini disebabkan karena masyarakat saat ini telah menyadari betapa perlunya lembaga keuangan syariah, khususnya asuransi syariah, untuk memenuhi transaksi keuangan yang biasa mereka lakukan. 5 Salah satunya adalah asuransi syariah PT. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA 1912. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera adalah perusahaan asuransi jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Bumiputera teridri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng Dwidjosewojo. Beliau adalah sekretaris Persatuan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus sekretaris I pengurus besar Budi Utomo. Beliau adalah penggagas pendiri perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru Bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di kongres Budi Utomo, tahun 1910. dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha sebagai salah satu keputusan kongres pertama PGHB di Magelang, 12 februari 1912. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 syariah di Banjarmasin didirikan pada tahun 2007 berdasarkan keputusan dari pusat. Berdirinya perusahaan ini di Banjarmasin dikarenakan kebutuhan akan bertambahnya 5 Abdullah Amrin, Asuransi Syari ah, (Jakarta: Gramedia), 2006, h. 2.

6 nasabah yang berada di Banjarmasin. Sehingga berdirinya perusahaan ini memberikan kemudahan bagi para nasabah bumiputera yang ingin berasuransi khususnya syariah. Asuransi jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Syariah memperoleh izin pendirian sejak 26 september 2002, sesuai dengan surat keputusan Direksi AJB Bumiputera 1912 NO.SK9/DIR/2002 tentang pembentukan Divisi Asuransi Syariah dan cabang Asuransi jiwa syariah, karena semakin meningkatnya kesadaran umat untuk bermuamalah sesuai prinsip syariah, bahwa dalam rangka mengantisipati perubahan lingkungan makro yang demikian pesat serta dalam upaya mempertajam penetrasi pemasaran asuransi jiwa syariah dan cabang asuransi jiwa syariah. Kantor cabang Asuransi Jiwa Syariah yang berdiri pertama kali di Jakarta sesuai surat keputusan Direksi NO.SK9/DIR/2002 tanggal 8 November 2002, dan kemudian menyebar luas di berbagai kota termasuk salah satunya di Banjarmasin. Salah satu produk asuransi syariah yang diminati oleh nasabah maupun calon nasabah adalah produk penghimpunan dana yaitu tabungan. Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung berarti seseorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslim untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik.

7 Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (an- Nisa: 9) 6 Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-bersiap dan mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman/ taqwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaan adalah dengan menabung. Adapun Asuransi Jiwa Bersama (AJB) bumiputera 1912 cabang Syariah mempunyai produk-produk untuk dipasarkan atau dijual oleh perusahaan tersebut adalah ada produk Mitra Iqro dan Mitra Mabrur. a. Produk Mitra Iqro Produk Mitra Iqro adalah asuransi yang dalam pengelolaannya adalah tabungan plus investasi. Produk Mitra Iqra merupakan membiayai perlindungan dan pendidikan anak, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, baik dalam keadaan kedua orang tua masih hidup atau telah meninggal dunia, berdasarkan syariah. 7 Produk Mitra Iqra merupakan 6 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahannya (Bandung: Sinar Baru, Algesindo, 2007), h. 78. 7 Brosur produk Mitra Iqra

8 gabungan antara unsur tabungan dengan unsur tolong menolong (ta awun). Premi Mitra Iqra terdiri dari premi tabungan, premi tabarru dan premi biaya. b. Produk Mitra Mabrur adalah mempersiapkan dana untuk menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip syariah. 8 Dari kedua produk tersebut, masing-masing memiliki kegunaan, manfaat dan spesifikasi yang berbeda-beda yang bias dipilih oleh nasabah sesuai keinginan mereka. Dari sedikit penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tabungan dari kedua produk tersebut memiliki konsep dan mekanisme yang sedikit berbeda. Sehingga dengan adanya spesifikasi-spesifikasi tentang kedua produk tersebut nasabah akan lebih mudah untuk menentukan tabungan dengan produk mana yang akan mereka ambil sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Dari kedua jenis produk yang ada pada asuransi jiwa syariah AJB Bumiputera 1912 tersebut adalah banyak nasabah atau pemegang polis yang berbeda-beda memilih produk untuk kebutuhan sesuai dengan keadaan si pemegang polis atau nasabah. Dari kedua jenis produk antara produk Mitra Iqra dengan Mitra mabrur pada kantor cabang Banjarmasin ditemui beragam-ragam minat nasabah dalam 8 Brosur produk Mitra Mabrur.

9 memilih produk pada asuransi jiwa syariah AJB Bumiputera kantor cabang banjarmasin yang nasabah lebih banyak atau yang mendominasi adalah produk Mitra Iqra dengan jumlah nasabahnya 893 dibandingkan dengan Mitra Mabrur dengan jumlah nasabah 596 nasabah. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba untuk menganalisa lebih lanjut temuan-temuan ini dalam skripsi Perbandingan Minat Nasabah terhadap Produk Mitra Iqra dengan Mitra Mabrur pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syariah kantor Cabang Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dibuatlah rumusan masalah yaitu, bagaimana perbandingan minat nasabah terhadap Produk Mitra Iqra dengan Mitra Mabrur pada AJB Bumiputera 1912 Syariah kantor Cabang Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari latar belakang yang mendasari lahirnya pokok permasalahan dan rumusan masalah diatas, maka tersirat tujuan penelitian masalah ini, yaitu untuk mengetahui perbandingan minat nasabah terhadap Produk Mitra Iqra dan Mitra Mabrur pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syariah kantor Cabang Banjarmasin D. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, baik secara teoritis maupun praktis :

10 1. secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk : a. bahan informasi ilmiah untuk menambah wawasan pengetahuan penulis khususnya dan pembaca umumnya seputar minat nasabah terhadap kedua produk yang ada pada AJB Bumuputera 1912 syariah. b. Sumbangan pemikiran dalam mengisi khazanah ilmu pengatahuan bagi perpustakaan Fakultas Syariah dan Ekonomi Syariah khususnya dan IAIN Antasari pada umumnya dalam berntuk karya ilmiah khususnya disiplin ilmu pengetahuan dalam lembaga keuangan maupun non bank c. Bahan referensi bagi peneliti berikutnya secara kritis dan mendalam lagi tentang hal-hal yang sama dari sudut pandang yang berbeda. 2 secara praktis penelitian ini diharapkan bisa berguna sebagai bahan informasi bagi pihak perusahaan asuransi tersebut dalam meningkatkan dan mempertahankan produk-produknya di tengah masyarakat. E. Definisi operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memahami maksud dari penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:

11 1. perbandingan adalah persamaan (selisih) suatu kesamaan. Perbandingan yang dimaksud penelitian ini adalah perbandingan minat nasabah mengenai produk-produk pada AJB Bumiputera 1912 syariah. 2. minat adalah keinginan, kehendak, kesukaan. 9 Maksud minat disini ialah minat nasabah terhadap Mitra Iqra dan minat nasabah terhadap Mitra Mabrur. 3. nasabah disini maksudnya adalah masyarakat yang ingin atau sedang atau telah melakukan perasuransian pada perusahaan asuransi tersebut. 4. produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. 10 Produk yang dimaksud sini adalah produk Mitra Iqra dan Mitra Mabrur. 5. AJB Bumiputera 1912 adalah nama perusahaan lembaga keuangan non bank yang ada di Indonesia. 6. syariah yang dimaksud syariah di sini adalah prinsip yang sesuai dengan hukum Islam. F. Tinjaun Pustaka 1. Tuti Rahmawati (072310068) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah dalam memilih Produk Tabungan Haji pada 9 Bambang Marhijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini, (Surabaya: Terbit Terang, 1999), h. 247. 10 http://id.wikipedia.org/wiki/produk (diakses tanggal 26 februari jam 3:44).

12 Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Pekanbaru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku nasabah dalam memilih produk tabungan haji dan untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan mempengaruhi perilaku nasabah Bumiputera 1912 cabang syariah Pekanbaru. Persamaan penelitian ini terletak pada pembahasan yang sama-sama mengetahui salah satu faktor pada produk AJB Bumiputera 1912 yaitu produk Mitra Iqra atau tabungan haji, dan penelitian saya pun salah satunya juga ingin mengetahui faktor nasabah memilih produk Mitra Iqra atau abungan haji. Perbedaannya adalah, peneliti Tuti Rahmawati hanya salah satu produknya saja, sedangkan saya dua produk yang saya ingin mengetahui faktor nasabah dalam memilih produk Mitra Iqra dan Mitra Mabrur atau tabungan haji. 2. Dewi Pratami Bhakti(40208350) Perhitungan Premi Asuransi Mitra Iqra dan Mitra Mabrur pada AJB Bumiputera Syariah 1912. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kerja AJB Bumiputera Syariah 1912, mengetahui cara perhitungan premi asuransi dan penumpukan data yang diperoleh dengan menggunakan

13 metode studi lapangan dan wawancara langsung dengan pihak AJB Bumiputera Syariah 1912. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama para nasabah banyak memilih produk Mitra Iqra dari pada produk Mitra Mabrur. G. Kerangka pemikiran Dalam kerangka pemikiran peneliti menggambarkan perbandingan minat nasabah terhadap produk Mitra Iqra dengan produk Mitra Mabrur, adalah sebagai berikut: Produk Mitra Iqra Harga Pengambilan dana/penarikan dana Minat Nasabah Investasi Produk Mitra Mabrur Harga Pengambilan dana/penarikan dana Investasi Tertarik Perhatian Kebutuhan

14 H. Hipotesa Hipotesa dapat diartikan sebagai suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan rumusan masalah di atas peneliti menggunakan hipotesa komparatif. Ho = tidak terdapat perbedaan minat nasabah terhadap produk Mitra Iqra dengan Mitra Mabrur. Ha = terdapat perbedaan minat nasabah terhadap produk Mitra Iqra dengan Mitra Mabrur. I. Sistematis penulisan Dalam penelitian ini membagi 5 (lima) bab yaitu sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, kajian pustaka dan sistematis penulisan. Bab II Landasan teori, pada bab ini akan dijabarkan masalah-masalah yang akan dihubungkan dengan objek penelitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang di teliti dan juga sumber informasi dari penelitian selanjutnya. Bab III Metode Penelitian, yang memuat terdiri dari jenis, sifat dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data,

15 teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisa data, serta tahapan penelitian. Bab IV Hasil dan Pembahasan, yaitu berisi tentang hasil analisa data serta jawaban atas rumusan masalah. Bab V Penutup, yaitu berisi kesimpulan dan saran.