BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS RUMUS TRIGONOMETRI DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT

ANALISIS RUMUS TRIGONOMETRI DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai penentuan arah kiblat, khususnya di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengahadap kiblat adalah salah satu syarat sah shalat. Kiblat yang

ANALISIS HAVERSINE DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT SKRIPSI

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN SAADOEDDIN DJAMBEK TENTANG ARAH KIBLAT. A. Penentuan Arah Kiblat Pemikiran Saadoeddin Djambek

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan

BAB I PENDAHULUAN. benda-benda langit saat ini sudah mengacu pada gerak nyata. Menentukan awal waktu salat dengan bantuan bayang-bayang

PENGENALAN PENGUKURAN ARAH KIBLAT DI TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH/SEKOLAH DASAR MELALUI MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SUDUT

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sesuai tuntutan zaman, baik pada zaman pra-

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB ARAH KIBLAT DR. ING KHAFID DALAM PROGRAM MAWĀQIT 2001

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Arus perkembangan informasi dan teknologi masuk dengan sangat deras. Di setiap

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari lintasan benda-benda langit pada orbitnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, berkualitas dan mampu bersaing dalam era teknologi. Dewasa ini. membantu proses pembangunan disemua aspek kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Matahari dan Bulan maupun kondisi cuaca yang terjadi ketika rukyat.

Oleh Muhamad Mannan Ma nawi ( NIM: )

PENENTUAN ARAH QIBLAT

BAB I PENDAHULUAN. Penentuan arah kiblat pada dasarnya mengkaji posisi atau markaz

DAFTAR PUSTAKA. Abd al-mu thi, Fathi Fawzi Misteri Ka bah (Kisah Nyata Kiblat Dunia Sejak Nabi Ibrahim hingga Sekarang), Jakarta: Zaman, 2010.

BAB II TRIGONOMETRI DAN TEORI PENENTUAN ARAH KIBLAT

BAB I PENDAHULUAN. baik secara nasional maupun internasional dalam halnya menentukan awal bulan

BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA. 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati

BAB I PENDAHULUAN. oleh Mbah Shonhaji. Mbah Shonhaji adalah murid Sunan Ampel yang. Sunan Ampel dengan menunjuk jari tangannya ke arah barat, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. dan seluruh tubuhnya ke arah Ka bah yang berada di Masjidil Haram, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT SLAMET HAMBALI. A. Analisis Konsep Pemikiran Slamet Hambali tentang Metode

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. (Kunandar,

BAB I PENDAHULUAN. Arah kiblat adalah arah terdekat menuju Ka bah (al-masjid al-haram)

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB ṠAMARĀT AL-FIKAR

TINJAUAN USHULIYAH TERHADAP STATUS ANAK LUAR KAWIN. (Studi Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010)

STUDI ANALISIS PENDAPAT IBNU QUDAMAH TENTANG SYARAT WANITA ZINA YANG AKAN MENIKAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang. sebagainya. Demikian pula hari-hari besar dalam Islam, semuanya

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu falak merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita.

BAB II KAJIAN TEORITIK. mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang. sesuatu melalui akal dari hasil olahan informasi.

Penguasaan Siswa Pada Materi Trigonometri Di MAN Darussalam Aceh Besar. Miksalmina 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang pelayaran sudah dikenal oleh masyarakat dunia. sejak lama. Ekspedisi-ekspedisi besar pernah dilakukan hingga

BAB I PENDAHULUAN. keislaman yang terlupakan, padahal ilmu ini telah dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK DAN HISAB KARYA K.R. MUHAMMAD WARDAN SKRIPSI

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA

Seri Ilmu Falak. Pedoman Praktis Perhitungan Awal Waktu Salat, Arah Kiblat dan Awal Bulan Qamariyah

Semua Trigonometriku

TELAAH KETEPATAN DAN KEAKURATAN DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT

PENGARUH MINAT MENONTON SINETRON TERHADAP PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VIII DAN IX DI MTs SHOLIHIYYAH KALITENGAH MRANGGEN DEMAK

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID BAITUSSALAM DUKUH GIRIKUSUMA DESA BANYUMENENG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK. Skripsi

HISAB ARAH KIBLAT MENGGUNAKAN RUBU MUJAYYAB (Studi Pemikiran Muh. Ma sum Bin Ali Dalam Kitab Ad-Durus Al-Falakiyyah) SKRIPSI

ANALISIS PENDAPAT AS-SYIRAZI DALAM KITAB AL-MUHAZZAB TENTANG HAK HADHANAH KARENA ISTERI MURTAD DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK METHODA AL-QOTRU KARYA QOTRUN NADA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Ahmad Ghozali dalam

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini umat Islam di dunia sering mengalami perbedaan dalam

BAB IV APLIKASI DAN UJI AKURASI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN AZIMUTH MATAHARI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID UNTUK HISAB ARAH KIBLAT

HUKUM JAMA SHALAT (Studi Analisis terhadap Faktor-faktor Jama Shalat dalam Konteks Kekinian)

DISSENTING OPINION HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA TENTANG PENGANGKATAN ANAK OLEH KAKEK NENEKNYA

BAB I PENDAHULUAN. terbenam terlebih dahulu dibandingkan Bulan. 2. ibadah. Pada awalnya penetapan awal bulan Kamariah ditentukan

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zakiyah Darajat, Ilmu Fiqih, PT Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1995, hlm 2.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. banyak manfaatnya dalam kehidupan praktis. Berbagai aspek kehidupan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari

APLIKASI DATA EPHEMERIS MATAHARI DAN BULAN BERDASARKAN PERHITUNGAN JEAN MEEUS PADA SMARTPHONE ANDROID S K R I P S I

M. YAKUB MUBAROK NIM :

ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG HAPUSNYA HAK MENUNTUT PIDANA KARENA DALUWARSA DALAM PASAL 78 KUHP

STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN WAKTU SALAT DALAM KITAB AD-DURUS AL-FALAKIYYAH KARYA MA SUM BIN ALI

ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG THALAK PAKSAAN S KRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,

BAB III METODE PENELITIAN

09. Mata Pelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum pendidikan, misalnya, yang sebelumnya terbatas pada Al-Qur an dan

BAB IV ANALISIS RUMUS TRIGONOMETRI DALAM PENERAPANNYA PADA TEORI PENENTUAN ARAH KIBLAT

BATAS USIA BALIGH SYARAT SAKSI NIKAH

BAB V PENUTUP. penulis akan menyimpulkan sebagai jawaban dari beberapa pokok-pokok

MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN REMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Swt. yang utama adalah mendirikan shalat. Perintah ini langsung diturunkan oleh

Kaedah imaging untuk cerapan Hilal berasaskan Charge Couple Device (CCD) Hj Julaihi Hj Lamat,

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI PENGANGKUTAN LAUT (Studi Lapangan pada PT. Asuransi Purna Artanugraha Semarang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 13. hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, Cet ke-1, 2002,

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TENTANG ARAH KIBLAT MENURUT ILMU FALAK S K R I P S I

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG MAHAR DENGAN SYARAT

MODEL PENELITIAN AGAMA

APLIKASI ATURAN COSINUS DAN SINUS SEGITIGA BOLA DALAM PERHITUNGAN ARAH KIBLAT (SEBUAH RELASI ANTARA MATEMATIKA DAN AGAMA)

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI SISTEM KOORDINAT DALAM PENENTUAN ARAH SALAT UMAT ISLAM

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aplikasi ilmu matematika pada dasarnya sangatlah luas cakupannya. Hampir di setiap disiplin ilmu pengetahuan menggunakan aplikasi ilmu matematika. Dalam ilmu matematika sendiri juga banyak terdapat konsep dan teori yang sangat membantu dan berguna dalam kehidupan umat manusia. Sebagai contoh ialah konsep/rumus trigonometri yang sangat membantu dalam teori penentuan arah kiblat. Konsep trigonometri dalam sejarah perkembangan sains Islam sangat berperan sekali pada aplikasi ilmu falak. Hal ini dapat diketahui dengan banyaknya ilmuwan muslim yang turut mengembangkan ilmu falak, seperti Al- Khawarizmi (305 H/917 M) dengan magnum opusnya dalam kitab al- Mukhtashar fi Hisab al-jabr wa al-muqabalah. Selain Al-Khawarizmi, tokoh Islam yang ikut membangun ilmu falak juga banyak sekali, diantaranya ialah, Abu Ma syar al-falaky (wafat 272 H/885 M) dengan karyanya yang berjudul Isbatul Ulum dan Haiatul Falak, Jabir Batany (wafat 319 H/931 M) dengan karyanya Kitabu Ma rifati Mathli il Buruj Baina Arbail Falak, Abu Raihan al- Biruni (wafat 363 H-440 H/973 M-1048 M) dengan karyanya al-qonun al- Mas udi. 1 Tokoh ilmwuan muslim yang berkontribusi dalam ilmu trigonometri ialah Abul Wafa Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Ismail al Buzjani yang lahir pada tahun 940 M. Abul Wafa Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Ismail al Buzjani dikenal sebagai peletak dasar dari rumus-rumus trigonometri 2. Generasi berikutnya ialah ahli matematika bernama Abu Nasr Mansur ibnu Ali ibnu Iraq atau akrab disapa Abu Nasr Mansur (960 M 1 Susiknan Azhari, Ilmu Falak Perjumpaan Khazanah Islam dan Sains Modern (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2007 ), hlm. 7 2 Republika.co.id, Al Buzjani, Peletak Dasar Rumus Trigonometri dalam http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/2-al-buzjani.html, diakses 28 September 2011. 1

1036M). Abu Nasr Mansur ibnu Ali ibnu Iraq atau akrab disapa Abu Nasr Mansur dikenal sebagai penemu hukum sinus 3. Selanjutnya seiring dengan perkembangan ilmu matematika, rumus-rumus trigonometri yang biasanya dipakai dalam ilmu matematika diantaranya ialah; rumus trigonometri jumlah dan selisih dua sudut, rumus trigonometri sudut rangkap dan sudut tengahan, rumus perkalian sinus dan kosinus, rumus penjumlahan dan pengurangan sinus dan kosinus, hukum/aturan sinus dan hukum/aturan kosinus 4 Rumus-rumus trigonometri tersebut pada dasarnya memang terlihat sederhana, karena kebanyakan dipakai/telah dipelajari dalam jenjang pendidikan seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat. Tetapi lebih dari itu, trigonometri punya kelebihan tersendiri bukan hanya sekadar untuk pengetahuan saja. Trigonometri punya sisi lain yang menarik untuk dikaji secara lebih lagi, terutama terkait dalam aplikasinya pada teori penentuan arah kiblat. Sampai saat ini teori penentuan arah kiblat yang sudah diketahui diantaranya ialah; 5 teori trigonometri bola (spherical trigonometry),teori geodesi, dan teori Navigasi. Dari ketiga teori tersebut dua diantaranya (teori trigonometri bola dan geodesi) mengacu pada tipologi makna arah sudut tetap/tidak konstan (ortodrom) dengan jarak tempuh terdekat. Namun keduanya memiliki perbedaan dalam hal perhitungannya. Masing-masing teori tersebut memiliki kriteria sesuai dengan dasar-dasar teorinya 6. Kontribusi rumus trigonometri pada ilmu falak sangatlah besar, terlebih pada teori penentuan arah kiblat. Mengingat trigonometri berbicara masalah sudut, maka mustahil arah kiblat (ka bah) suatu titik tertentu (tempat, kota, 3 Admin, Abu Nasr Mansur, Sang Penemu Hukum Sinus, dalam http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/abu-nasr-mansur-sang-penemu-hukum-sinus/, diakses 28 September 2011. 4 Sulistiyono, et.al., Matematika SMA untuk Kelas XI, (Jakarta: Gelora Aksara Pertama, 2006), hlm. 113-132. 5 Ahmad Izzuddin, Kajian Terhadap Metode-Metode Penentuan Arah Kiblat dan Akurasinya, Disertasi (Semarang : Program Doktor IAIN Walisongo, 2011), hlm. 170-210. 6 Ahmad Izzuddin, Abu Raihan Al-Biruni dan Teori Penentuan Arah Kiblat (Studi Penelusuran Asal Teori Panentuan Arah Kiblat), Laporan Peneltian Individual (Semarang : Fakultas Syari ah IAIN Walisongo, 2011), hlm.35-51. 2

wilayah) dapat ditentukan tanpa mengetahui sudut tempat dan sudut kiblatnya. Dari sinilah kemudian muncul korelasi mutualisme antara matematika khususnya bidang trigonometri) dan ilmu falak khususnya teori penentuan arah kiblat). Bangunan kerangka teoritis pada teori-teori penentuan arah kiblat tersebut tidak lepas dari konsep trigonometri, baik itu teori trigonometri bola, teori geodesi maupun teori navigasi. Sepengetahuan penulis, sampai saat ini penulis belum menemukan penelitian yang membahas spesifikasi rumus trigonometri matematika dalam ilmu falak, yakni pada teknik penentuan arah kiblat. Baik itu mengacu pada rumus apa saja yang dipakai/digunakan dalam teori penentuan arah kiblat ataupun tentang bagaimana penerapan/aplikasi rumus trigonometri pada teori penentuan arah kiblat. Atas dasar alasan itulah penulis memberanikan diri untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian Analisis Rumus Trigonometri Dalam Penerapannya Pada Ilmu Falak (Telaah Atas Teori Penentuan Arah Kiblat). Harapannya penelitian ini nantinya menjadi acuan untuk penelitian berikutnya tentang kajian teori yang ada dalam ilmu matematika. Mengingat masih sedikit ditemukan penelitian yang mengkaji konsep/rumus-rumus yang ada dalam ilmu matematika. B. Rumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1) Rumus trigonometri matematika apa sajakah yang dipakai dalam teori penentuan arah kiblat? 2) Bagaimana penerapan rumus trigonometri matematika dalam teori penentuan arah kiblat? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat penelitian ini ialah sebagai berikut: 1) Tujuan 3

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah sebagai berikut: a) Untuk mengetahui rumus-rumus trigonometri yang dipakai dalam teori penentuan arah kiblat b) Untuk mengetahui penerapan rumus-rumus trigonometri dalam teori penentuan arah kiblat 2) Manfaat Selanjutnya, setelah dilaksanakannya penelitian, peneliti berharap penelitian ini memiliki banyak manfaat. Baik bagi peneliti sendiri maupun bagi orang lain yang membaca penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini ialah sebagai berikut: a) Memberikan pengetahuan tentang rumus-rumus trigonometri yang dipakai dalam teori penentuan arah kiblat. b) Memberikan pengetahuan tentang penerapan rumus-rumus trigonometri dalam teori penentuan arah kiblat. D. Kajian Pustaka Seperti halnya pada penelitian-penelitian lainnya, dalam penelitian ini juga harus mempertimbangkan kajian pustaka. Terutama kajian pustaka yang relevan dengan penelitian ini. Kajian pustaka dalam sebuah penelitian berfungsi untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh seseorang. Dalam kesempatan penelitian ini terdapat beberapa buku, skripsi dan disertasi yang masih relevan dengan penelitian ini sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan acuan dalam proses penulisan ide-ide peneliti. Adapun buku, skripsi dan disertasi tersebut penjelasannya secara berturutturut ialah sebagai berikut: 1. Disinggung juga teori penentuan arah kiblat, yakni teori trigonometri bola (spherical trigonometry) dalam bukunya Ahmad Izzuddin yang berjudul Fiqih Hisab Rukyah Menyatukan NU dan Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. 2. Dalam penelitian individual yang dilakukan oleh Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag dengan judul penelitian Abu Raihan Al-Biruni dan Teori Penentuan 4

Arah Kiblat (Studi Penelusuran Asal Teori Penentuan Arah Kiblat), 2011 juga dijelaskan teori-teori penentuan arah kiblat yaitu teori trigonometri bola dan teori geodesi. Kedua teori tersebut dalam aplikasinya menggunakan rumus trigonometri, tetapi penjelasan tentang rumus trigonometri apa saja yang dipakai dan bagaimana penerapannya masih dibahas dalam garis besarnya. 3. Disertasinya Dr. H. Ahmad Izzuddin dengan judul Kajian Terhadap Metode- Metode Penentuan Arah Kiblat dan Akurasinya, 2011 juga membahas teoriteori penentuan arah kiblat. Dalam disertasinya itu, teori-teori penentuan arah kiblat dijelaskan secara detail. Namun pembahasannya masih belum mengarah pada spesifikasi rumus trigonometri apa saja yang dipakai dan bagaimana penerapannya. Dalam disertasi tersebut pembahasannya lebih fokus pada tingkat akurasinya dari ketiga teori penentuan arah kiblat yang ada yaitu teori trigonometri bola, teori geodesi dan teori navigasi. 4. Skripsi dengan judul Konsep Trigonometri Pada Segitiga Bola Dan Aplikasinya Dalam Menentukan Arah Kiblat karya Anis Oktriawardani dengan nomor induk mahasiswa (NIM) (01320108) Jurusan Pendidikan Matematika dan Komputasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2008. Dalam skripsi tersebut dibahas tentang konsep trigonometri dalam teori segitiga bola dan aplikasinya dalam penentuan arah kiblat. Hasil dari penelitian skripsi ini menunjukan bahwa konsep segitiga bola dapat digunakan dalam perhitungan menentukan arah kiblat. 5. E-book/ pdf, Algebra 2 and Trigonometry dan E-book/pdf, 103 Trigonometry Problems yang menjelaskan tentang konsep trigonometri dan geometri. Meskipun demikian, keterangan-keterangan dari beberapa referensi yang relevan di atas menurut penulis sangat membantu sekali dalam penelitian yang diangkat oleh penulis ini. Meskipun pembahasannya juga masih belum mengarah pada spesifikasi rumus-rumus trigonometri apa saja yang dipakai dan bagaimana penerapannya. Sehingga menurut penulis, hal ini layak diangkat sebagai penelitian. 5

Adpun posisi atau kedudukan daripada penelitian ini adalah sebagai tindak lanjut dari penelitian yang sudah ada. Lebih khusus, penelitian ini menindak lanjuti peneletian tentang trigonometri dalam penentuan arah kiblat. Harapannya nanti akan ditemukan korelasi antara matematika dan falak. Lebih khusus lagi, akan ditemukan rumus trigomometri apa saja yang dipakai dalam ilimu falak pada teori penentuan arah kiblat yaitu teori trigonometri bola (spherical trigonometry), teori geodesi dan teori navigasi. E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library reseach), sehingga penelitian ini berupaya melakukan pengkajian dan penelaahan terhadap literatur yang terkait dengan tema yang penulis angkat, yakni aplikasi rumus trigonometri dalam teori penentuan arah kiblat yang meliputi teori trigonometri bola, geodesi dan navigasi. 2. Sumber penelitian Sumber penelitian dalam penelitian ini ialah berdasar dari data primer dan data sekunder. Data primer ialah data pokok dan utama meliputi referensi pokok yang mengacu pada judul penelitian ini yakni rumus-rumus trigonometri dan teori penentuan arah kiblat. Sumber primer yang dijadikan acuan dalam penelitian ini diantaranya adalah; buku Geodesi Satelit (Hasanudin Zainal Abidin : 2001) yang membahas tentang teori geodesi dan Navigasi, E-book/ pdf, Algebra 2 and Trigonometry dan E-book/pdf, 103 Trigonometry Problems yang menjelaskan tentang konsep trigonometri, disertasi DR. Ahmad Izzuddin yang berjudul Kajian Terhadap Metode Penentuan Arah Kiblat dan Akurasinya yang membahas metode penentuan arah kiblat, perhitungannya dan keakurasiannya. Sedangkan data sekunder yaitu data pendukung yang melengkapi kajian-kajian dalam penelitian ini. Baik data primer maupun data sekunder diperoleh dari dokumentasi dan buku-buku yang berkaitan tentang penelitian ini. 6

Peneliti melakukan dokumentasi tentang sumber referensi yang berkaitan dengan penelitian. Baik itu berasal dari buku-buku, kitab-kitab, jurnal, artikel-artikel dan lain sebagainya. 3. Fokus Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu analisis rumus trigonometri dalam penerapannya pada ilmu falak (telaah atas teori penentuan arah kiblat) maka fokus penelitian ini ialah tentang rumus-rumus trigonometri dan teori penentuan arah kiblat serta bagaimana aplikasinya/penerapannya dalam teori tersebut. 4. Teknik Pengumpulan data Dalam suatu penelitian terdapat banyak teknik pengumpulan data, diantaranya ialah teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, kuesioner atau angket, dokumentasi dan lain sebagainya. Namun dalam penelitian ini peneliti mengunakan teknik dokumentasi atau dokumenter. Teknik dokumenter ialah suatu metode atau cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian. 7 5. Teknik Analisis Data Pada umumnya, metode kualitatif berorientasi dalam hal eksplorasi, pengungkapan dan logika induktif. Sedangkan pendekatan suatu evaluasi yang dipakai ialah bersifat induktif. Hal ini dimaksudkan bahwa evaluator (penganalisis) berupaya menyikapi dengan akal sehat suatu situasi tanpa mengedapankan harapan yang sudah diduga sebelumnya mengenai suatu program tertentu. 8 Sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis induktif. Analisis induktif artinya bahwa pola, tema, dan kategori analisis 7 Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, hlm. 191 8 Michael Quinn Patton, Metode Evaluasi Kualitatif, penj. Budi Puspo Priyadi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 15-16. 7

datang dari data (mereka muncul keluar dari data). 9 Data yang diperoleh dari proses dokumentasi dianalisis mengggunakan pola khusus ke umum. Sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah pada peneletian ini. 9 Michael Quinn Patton, Metode Evaluasi Kualitatif, penj. Budi Puspo Priyadi, hlm. 261 8