PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH VARIETAS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI [Glycine Max (L.) Merrill]

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI PUPUK BAYFOLAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG AKIBAT PEMBERIAN PUPUK DAUN GANDASIL D DAN ZAT PENGATUR TUMBUH HARMONIK

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN LIDAH BUAYA

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol Dan Pupuk Kalium

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI MELALUI KOMBINASI PUPUK ORGANIK LAMTOROGUNG DENGAN PUPUK KANDANG

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR ENVIRO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS MENTIMUN (Cucumis sativus L.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L.)

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN JENIS MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR ABA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK KOMPOS LAMTOROGUNG (Leucaena leucocephala) DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

RESPONS BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI PADA LAHAN BEKAS TSUNAMI

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

PENGARUH DOSIS PUPUKKANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASILKACANG TANAH(ARACHYS HIPOGEA L.) Masna Manurung 1)

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

UJI EFEKTIVITAS PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP KESEIMBANGAN PERTUMBUHAN TIGA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG (Areca catechu L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH. Effectiveness of Organic Fertilizer on Growth and Yield of Red Chili

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN

III. MATERI DAN METODE

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS CABAI MERAH PADA MEDIA TUMBUH YANG BERBEDA

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

Transkripsi:

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. ) The Effect of Varieties and Dosage of SP36 Fertilizer on Growth and Yield of Peanuts (Arachis Hypogaea L.) Mardhiah Hayati 1), Ainun Marliah 1), dan Hidayatul Fajri 2) 1) Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 2) Alumni Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan varietas yang baik dan dosis pupuk SP36 yang tepat serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Darussalam Banda Aceh sejak Agustus sampai November 2009. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial 3 x 3 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor varietas terdiri dari: Gajah, Kuala batee dan Kelinci, sedangkan dosis pupuk SP36 adalah: 100, 150, dan 200 kg ha 1 ). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah: tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot 100 butir kering, bobot biji kering per petak, dan hasil biji kering per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, dan bobot 100 biji kering. Pertumbuhan terbaik didapatkan pada varietas Gajah. Dosis pupuk SP36 berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Hasil terbaik untuk peubah tersebut adalah pada 150 kg ha 1. Kata kunci: varietas kacang tanah, dosis pupuk SP36, pertumbuhan, hasil ABSTRACT This study aimed at finding the best varieties and the right dosage of SP36 fertilizer and the interaction of both factors on the growth and yield of peanut crops. The research was conducted in the village of DarussalamBanda Aceh, from August to November, 2009. Experimental design was used in this study with Randomized Block Design patterns of 3 x 3 factorial with three replications. Two factors investigated were varieties (Gajah, Kuala Batee, dan Kelinci), and applied dosages of SP 36 fertilizer (100, 150 and 200kg ha 1 ). Variables observed in the study were plant height and number of branches per plant, the number of pods per plant, the number of empty pods per plant, total number of pods per plant, weight of pods per plant, dry weight of 100 seeds, dry seed weight per plot and the net weight of dried beans per hectare. The results showed that the varieties have a effect on plant height, pods number per plant, number of pods per plant and the total weight of 100 dry seeds. Best growth and results were found in varieties of gajah. Dose of fertilizer has a real effect on plant height. A better result was found in SP36 of 150 kg ha 1. Key words: peanut varieties, dosages of fertilizer, growth, yield PENDAHULUAN Kacang tanah mempunyai arti penting dalam perekonomian Indonesia dan manfaatnya yang besar bagi kesehatan manusia, sehingga pembudidayaan kacang tanah dilaksanakan secara intensif. Usaha yang ditempuh adalah dengan melaksanakan program ekstensifikasi yang didukung oleh usaha intensifikasi. Sumarno (1986) menyatakan ditinjau dari aspek agroklimat, teknis, ekonomi dan sosial, Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan budidaya kacang tanah. Kacang tanah yang umumnya mempunyai bintil akar sebagai organ simbiosis yang mampu melakukan fiksasi nitrogen untuk pertumbuhannya, sehingga Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 7

ketersediaan sumber nitrogen yang murah akan sangat membantu mengurangi biaya produksi. Varietas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kacang tanah. Sumarno & Hartono (1983) menyatakan bahwa secara umum varietas bermutu tinggi memiliki kelebihan dibandingkan varietas bermutu rendah baik terhadap sifat pertumbuhan maupun terhadap sifat produksinya. Mutu genetik yang baik adalah varietas dengan genotipgenotip yang memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan itu antara lain berupa hasil yang tinggi, lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta lebih tahan terhadap persaingan. Mutu fisik dapat dilihat pada fenotipenya seperti ukuran, berat, warna dan bentuk dari benih atau bibit pada varietas tertentu yang digunakan. Disamping penggunaan varietas yang dapat meningkatkan produktivitas, faktor lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang tanah adalah pemupukan. Pemupukan memegang peranan penting dalammeningkatkan produksi kacang tanah karena pupuk mengandung hara dalamjumlah tertentu. Pemupukan berfungsi untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil tanaman. Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (Anonymous 1990). Pupuk SP36 mengandung P 2 O 5 sebanyak 36 %. Kegunaan pupuk fosfat ini adalah mendorong awal pertumbuhan akar, pertumbuhan bunga dan biji, memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi biji, menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, serta memperbaiki struktur hara tanah. Tanaman kacang tanah membutuhkan fosfat lebih banyak dibandingkan pupuk nitrogen. Dosis anjuran 125 kg ha 1 (Marzuki 2007). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui varietas mana yang terbaik dan dosis SP36 yang tepat serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Desa Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, dari tanggal 3 Agustus sampai 8 November 2009. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang tanah varietas Gajah, Kuala Batee dan Kelinci. Pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk kandang (kotoran sapi) sebanyak 20 ton ha 1, Urea 50 kg ha 1, KCl 75 kg ha 1. Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit digunakan insektisida Sevin 85 S dan fungisida Dithane M masing masing dengan konsentrasi 2 g L 1 air. Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : cangkul, garu, tali rafia, meteran, timbangan analitik, tugal, gembor, hand sprayer, dan alat tulis menulis. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Ada dua faktor yang diteliti yaitu : Faktor varietas (V) terdiri dari 3 taraf yaitu :V 1 = Varietas Gajah, V 2 = Varietas Kuala Batee, V 3 = Varietas kelinci. Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk SP36 yang terdiri dari 3 taraf yaitu :P 1 = 100 kg ha 1, P 2 = 150 kg ha 1, dan P 3 = 200 kg ha 1. Plot penelitian dibersihkan dari gulma, setelah itu tanah diolah dan dibuat plot penelitian. Ukuran plot penelitian adalah 150 cm x 150 cm, dengan jarak antara blok adalah 50cm, dan jarak antar plot percobaan adalah 40 cm. Benih terlebih dahulu dibersihkan dengan cara memisahkan biji dari polong, setelah itu dipilih biji yang baik secara visual yang terlihat dari bentuknya bulat besar dan tidak kisut. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam menggunakan alat tugal dengan jarak tanam cm x 25 cm. Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 8

Setiap lubang ditanam 3 benih dan pada umur 2 minggu setelah tanam, ditinggalkan 2 tanaman tiap lubang yaitu tanaman yang baik pertumbuhannya. Pupuk dasar digunakan pupuk kandang (kotoran sapi), Urea dan KCl. Pupuk kandang digunakan sebanyak 20 ton ha 1. Pupuk kandang di berikan 2 minggu sebelum penanaman. Pupuk Urea diberikan dengan dosis 50 kg ha 1, pupuk KCl dengan dosis 75 kg ha 1, pupuk SP36 diberikan dengan dosis sesuai perlakuan masingmasing diberikan pada saat tanam, dengan cara larikan pada setiap plot percobaan. Penyiangan, penggemburan dan pembumbunan dilakukan pada saat tanaman umur 24 minggu setelah tanam dan dihentikan saat tanaman memasuki fase generatif (mulai membentuk polong). Pengendalian hama dan penyakit digunakan insektisida Sevin 85 S dan fungisida Dithane M masing masing dengan konsentrasi 2 g L 1 air. Pestisida diberikan untuk pencegahan hama dan penyakit, diberikan pada saat dua minggu setelah tanam dengan interval tiap dua minggu dan dihentikan pada saat tanaman 2 minggu menjelang panen. Penyiraman dihentikan saat tanaman menjelang tua atau berumur sekitar 2 bulan karena bila diteruskan dapat merusak bakal buah, sedangkan penyiraman dilakukan 2 kali sehari dengan gembor yaitu pagi dan sore hari atau tergantung pada keadaan cuaca. Panen dilakukan pada umur 98 hari yaitu daun tanaman telah mengering dan berwarna kuning serta kulit polong telah mengeras, tampak ada urat urat dan biji berisi penuh. Cara panen dengan menggunakan alat pengungkit agar polong tidak tertinggal di dalam tanah. Polong hasil panen tersebut dibersihkan, kemudian dikupas dan dikeringkan. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman akan diukur dari pangkal batang sampai ke ujung titik tumbuh, jumlah cabang per tanaman diukur pada saat tanaman berumur 15,, dan HST, pada saat panen dihitung : jumlah polong bernas per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah polong total per tanaman,berat polong bernas per tanaman, berat 100 biji kering (g) (setelah biji dikeringkan selama 46 hari yang diambil secara acak dari sampel),berat biji kering per plot netto (g), berat biji kering per hektar (ton ha 1 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Varietas Hasil uji F pada analisis ragam menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan HST, jumlah polong bernas per tanaman, jumlah polong total per tanaman dan berat 100 biji kering dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur HST, jumlah cabang per tanaman umur 15, dan HST, jumlah polong hampa per tanaman, berat polong bernas per tanaman, berat biji kering per plot netto dan berat biji kering per hektar. Ratarata nilai peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah akibat berbagai varietas setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa pada peubah pertumbuhan yaitu tinggi tanaman dan jumlah cabang per tanaman umur 15, dan HST, varietas Gajah memberikan hasil yang terbaikdan berbeda nyata dengan varietas Kuala Batee dan varietas Kelinci. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhannya varietas Gajah memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi dan agak besar jika dibandingkan dengan varietas Kuala Batee dan Kelinci. Selain itu, kondisi lingkungan setempat mampu memberikan respons positif terhadap varietas tersebut. Dengan demikian varietas Gajah mampu beradaptasi dengan lingkungan setempat. Menurut Harjadi (1998), setiap varietas tanaman selalu terdapat perbedaan respons genotipe pada berbagai kondisi lingkungan tumbuh. Hal ini tentu berpengaruh terhadap penampilan feno Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 9

tipe dari tiap varietas apabila berinteraksi dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Pada peubah jumlah polong bernas per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman dan jumlah polong total per tanaman, varietas Kelinci memberikan hasil terbaik, varietas Kelinci juga memiliki jumlah polong hampa yang cenderung sedikit, sehingga menyebabkan jumlah polong bernas lebih banyak. Hal ini menunjukkan bahwa varietas Kelinci memiliki keunggulan dalam hal potensi produksi dibandingkan dengan varietas lainnya. Menurut Cahyono (2007) penggunaan varietas unggul kacang tanah yang berdaya hasil tinggi dan adaptasi luas terhadap lingkungan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi. Sedangkan pada berat 100 biji kering,berat biji kering per plot netto dan berat biji kering per ha varietas Gajah mampu meningkatkan hasil terbaik. Hal ini diduga bahwa biji kacang tanah yang dimiliki varietas tersebut lebih besar jika dibandingkan varietas lain yang dicobakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Simatupang (1997) yang menyatakan bahwa tingginya produksi suatu varietas dikarenakan varietas tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan. Meskipun secara genetik varietas lain mempunyai potensi produksi yang baik, tetapi karena masih dalam tahap adaptasi, produksinya lebih rendah dari pada yang seharusnya. Pengaruh Dosis Pupuk SP36 Hasil uji F pada analisis ragam menunjukkan bahwa dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah, kecuali peubah tinggi tanaman pada umur 15 HST yang menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap dosis pupuk SP36. Ratarata pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah akibat perlakuan dosis pupuk SP36 setelah diuji BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa pada peubah tinggi tanaman umur 15 HST perlakuan dosis pupuk SP36 sebanyak 200 kg ha 1 berbeda nyata dengan dosis 150 kg ha 1 dan 100 kg ha 1. Sedangkan hasil yang terbaik diperoleh pada dosis pupuk SP36 150 kg ha 1, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata dengan dosis pupuk SP36 100 dan 200 kg ha 1. Dari berbagai dosis pupuk SP36 yang telah dicobakan pertumbuhan tanaman kacang tanah lebih baik dijumpai pada dosis pupuk SP36 200 kg ha 1 dan hanya parameter tinggi tanaman saja yang memperlihatkan hal demikian. Namun hasil kacang tanah tidak menunjukkan bahwa pupuk SP36 dosis 200 kg ha 1 terbaik. Hasil terbaik cenderung dijumpai pada dosis SP36 150 kg ha 1. Hal ini disebabkan dosis tersebut lebih efisien dan ekonomis daripada dosis SP36 200 kg ha 1. Hal ini sesuai dengan pendapat Dartius (1990) bahwa ketersediaan unsurunsur yang dibutuhkan tanaman yang berada dalam keadaan cukup, maka hasil metabolismenya akan membentuk protein, enzim, hormon dan karbohidrat, sehingga pembesaran, perpanjangan dan pembelahan sel akan berlangsung dengan cepat. Menurut Marsono & Sigit (2005) pemberian pupuk pada dasarnya bertujuan untuk menambah sejumlah unsur hara terutama unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Rinsema (1993) menambahkan bahwa peranan unsur hara adalah membantu merangsang perkembangan seluruh bagian tanaman sehingga tanaman akan lebih cepat tumbuh, penyerapan unsur hara relatif banyak. Adapun fungsi pupuk SP36 bagi tanaman : (a) mempercepat pertumbuhan akar di persemaian (b) memicu dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya (c) meningkatkan produksi buah hal ini sesuai dengan pendapat (Sutedjo dan Sapoetra, 2005) unsur P merupakan bahan pembentuk inti sel. Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 10

Tabel 1. Ratarata tinggi tanaman kacang tanah dan jumlah cabang per tanaman umur 15,, HST, Jumlah polong bernas dan hampa per tanaman, jumlah polong total per tanaman berat polong bernas per tanaman berat 100 biji kering, berat biji kering per plot netto, dan berat biji per ha akibat perlakuan varietas Peubah Umur (HST) Tinggi tanaman (cm) 15 Varietas BNJ 0,05 Gajah Kuala Batee Kelinci 7,89 c 23,40 42,16 b 7,04 a 21,81 40,53 a 7,53 b 23,31 40,73 a 0,13 0,37 Jumlah cabang per tanaman 15 5,44 8,89 12,31 5,16 8,49 12,02 5,38 8,80 12,13 Jumlah polong bernas 98 33,76 b,89 a 40,87 c 2,27 Jumlah polong hampa 98 7,33 7,33 7,16 Jumlah polong total 98 41,36 b 38,22 a 47,98 c 2,26 Berat polong bernas 98 60,19 58,39 53,07 Berat 100 biji kering 104 73,59 c 67,51 b 56,14 a 1,65 Berat biji kering per plot netto 104 416,88 414,38 384,33 Berat biji kering ha 1 104 1,59 1,53 1,42 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5%(uji BNJ). Tabel 2. Ratarata tinggi tanaman kacang tanah dan jumlah cabang per tanaman umur 15,, HST, Jumlah polong bernas dan hampa per tanaman, jumlah polong total per tanaman, berat polong bernas per tanaman, berat 100 biji kering, berat biji kering per plot netto, dan berat biji per ha akibat perlakuan dosis pupuk SP36 Peubah Umur (HST) Pupuk SP36 (kg ha 1 ) BNJ 0,05 100 150 200 Tinggi tanaman (cm) 15 7,18 a 22,39 40,71 7,51 b 22,36 41,27 7,78 c 23,78 41,44 0,128 Jumlah cabang per tanaman 15 5,11 8,80 12,18 5,44 8,89 12,11 5,42 8,60 12,18 Jumlah polong bernas 98 32,27 38,20 35,04 Jumlah polong hampa 98 7,67 7,47 7,09 Jumlah polong total 98 39,76,67 42,13 Berat polong bernas 98 53,97 61,49 56,19 Berat 100 biji kering 104 66,07 64,41 66,75 Berat biji kering per plot netto 104 372,37 425,51 417,70 Berat biji kering per ha 104 1,38 1,58 1,59 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5%(uji BNJ). Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 11

Selain itu juga mempunyai peranan penting bagi pembelahan sel serta bagi perkembangan jaringan meristematik untuk mempercepat prosesproses fisiologis. Jumin (2005) menambahkan bahwa pemupukan bertujuan untuk menjaga tetap terpeliharanya keseimbangan unsur hara yang dibutuhkan tanaman di dalam tanah dan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Keuntungan penggunaan pupuk SP36 dapat merangsang pertumbuhan awal bibit tanaman, pembentukan bunga, buah dan biji bahkan mampu mempercepat pemasakan buah dan biji menjadi lebih bernas. Pemupukan P sangat diperlukan oleh tanaman yang tumbuh di daerah dingin, tanaman dengan akar yang lambat atau terhambat (Novizan 2005). Menurut Andoko (2002), hal ini ada keterkaitannya dengan kebutuhan akan unsur hara makro dan mikro dalam jumlah optimal yang akan mendorong hasil tanaman yang lebih baik. Menurunnya pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah apabila dosis pupuk SP36 dalam jumlah sedikit 100 kg ha 1, hal ini disebabkan pada dosis tersebut jumlah unsur hara yang diberikan berada dalam keadaan kurang sehingga dapat menekan laju pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Adiningsih (2000) pemupukan tanaman yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kecukupan haranya akan mengakibatkan gangguan pada tanaman. Pitojo (2010) menyatakan juga bahwa kekurangan unsur fosfor menyebabkan tanaman kacang tanah kerdil, kurus, daun berukuran kecil dan berwarna hijau pucat, polong yang terbentuk sedikit dan hasil rendah. Rendahnya laju pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah apabila dosis pupuk SP36 dalam jumlah berlebihan (200 kg ha 1 ), hal ini disebabkan pada dosis tersebut jumlah unsur haranya dalam keadaan berlebihan sehingga dapat menekan laju pertumbuhan tanaman, hal ini sesuai dengan pendapat Purwa (2007) bahwa suatu tanaman menghendaki jenis, dosis dan konsentrasi yang optimum agar dapat memicu produktifitas dan petumbuhan yang maksimal. Apabila dosis dan konsentrasi yang diberikan lebih maka laju pertumbuhan akan menurun. SIMPULAN DAN SARAN Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan HST, jumlah polong bernas per tanaman, jumlah polong total per tanaman dan berat 100 biji kering dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur HST, jumlah cabang per tanaman umur 15, dan HST, jumlah polong hampa per tanaman, berat polong bernas per tanaman dan berat biji kering per plot netto. Pertumbuhan dan hasil terbaik dijumpai pada varietas Gajah. Dosis pupuk SP36 berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST, dan berpengaruh tidaknyata terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah lainnya. Hasil yang cenderung lebih baik dijumpai pada dosis pupuk SP36 150 kg ha 1. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara berbagai varietas dengan dosis pupuk SP36 terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, S. J. 2000. Peranan Bahan Organik Tanah dalam Sistem Usaha Tani Konservasi. Materi Pelatihan Revitalisasi Keterpaduan Usaha Ternak dalam Sistem Usahatani. Pusat Pengembangan Peternakan. Bogor. Andoko, A. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. Anonymous. 1990. Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Cahyono, B. 2007. Kacang Tanah. Rineka Cipta. Semarang. Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 12

Harjadi, M. M. S. S. 1998. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta. Jumin, H. B. 2005. Ekologi Tanaman. Rajawali. Jakata. Marsono & Sigit. 2005. Pupuk Akar. Penebar Swadaya. Jakarta. Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta. Pitojo, S. 2010. Benih Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Purwa. 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta Rinsema, W.T. 1993. Pupuk dan Pemupukan (terjemahan H.M. Saleh). Bhatara Karya Aksara. Jakarta. Simatupang, S. 1997. Pengaruh Pemupukan Boraks Terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Mutu Kubis Bunga. Jakarta. Sumarno & Hartono. 1983. Kedelai dan Cara Bercocok Tanamnya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru. Bandung. Suprapto. 2002. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutedjo, M. M. & Sapoetra, S. 2005. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta. Jurnal Agrista Vol. 16 No. 1, 2012 13