e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

dokumen-dokumen yang mirip
ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPUTUSAN INISIASI HEMODIALISIS PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RUANG DAHLIA RSUP PROF. DR. R.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi

Setiawan Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Siti Khadijah Palembang


BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

HUBUNGAN MOTIVASI, HARAPAN, DAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK UNTUK MENJALANI HEMODIALISIS

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MENJALANI HEMODIALISA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN PENAMPILAN PERAN DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN SIKAP PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RSUD DR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANGSA

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

Ejournal keperawatan (e-kp) volume 1 Nomor 1. Agustus Nabilla Lukman Esrom Kanine Ferdinand Wowiling

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD JOMBANG

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, dan mengatur keseimbangan asambasa

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD. PROF. DR. W. Z.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN TERAPI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KETERATURAN TINDAKAN HAEMODIALISA DI BLU RSUP PROF Dr. R.D KANDOU MANADO

Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Idea Nursing Journal Vol. V No ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi

BAB I PENDAHULUAN. CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

INDIKATOR KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA BERDASARKAN STRATEGI KOPING

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN MEKANISME KOPING PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH II YOGYAKARTA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berakhir dengan kematian.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN ASUPAN CAIRAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD IBNU SINA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS MENGENAI GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TERAPI INFUS (INTRAVENA) DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI IRINA A BAWAH RSUP PROF. DR. R. D.

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

Afniwati, Amira Permata Sari Tarigan, Yunita Ayu Lestari Tarigan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak

HUBUNGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN DI DIRINA C RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PASIEN HEMODIALISIS DALAM MENGONTROL CAIRAN TUBUH. Di Ruang Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. irreversible. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP. PROF. Dr. R. D.

Mahakam Nursing Journal Vol 1, No. 2, Nov 2016 : ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN (IDWG) PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KOTA SEMARANG

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang beredar dalam darah). Penderita GGK harus menjalani terapi diet

BAB I.PENDAHULUAN. dengan penurunan glomerular filtrate rate (GFR) serta peningkatan kadar

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DAN HEWANI DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUP

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam jangka waktu yang lama (Noer, Soemyarso, 2006). Menurut (Brunner

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) (Centers For Diseae Control and Prevention, ginjal (Foote & Manley, 2008; Haryono, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dan progresif, kadang sampai bertahun-tahun, dengan pasien sering tidak

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI CARE GIVER DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUP PROF. DR. R.

BAB 1 PENDAHULUAN. menghargai perasaan pasien yaitu dengan mencurahkan segala perhatian yang

dalam hal penyaringan A. Latar Belakang pembuangan elektrolit tubuh, Gagal Ginjal adalah menjaga keseimbangan cairan sebuah penyakit dimana fungsi

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SETELAH MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISIS DI RUANG HEMODIALISA RSUD

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Transkripsi:

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RUANGAN DAHLIA DAN MELATI RSUP PROF. Dr. R. D KANDOU MANADO Anggreini Rostanti Jeavery Bawotong Franly Onibala Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Email : anggreinirostanti@gmail.com Abstarc : Compliance is a term used to describe the behavior of the patient in performing hemodialysis therapy in accordance with the specified time. Research Purpose: Unknown factors related to compliance in undergoing hemodialysis therapy in Chronic Kidney Disease at Dahlia lounge room and Bed Hospital Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Methods: the design of this research is analytic survey with Result : show there were 36 repondents (18,7%) submissive in therapy to have good family support in getting p = 0,000, education on adherence in hemodialysis therapy obedient background is high school with the number of 21 respondents (26,9%) with p = 0,193, undergoing hemodyalisis duration is 1 who had undergone hemodyalisis therapy with the number respondent 21 (31,3%) to p = 0,581. Conclusion: there is a relationship between compliance with family support, education level, and duration of hemodialysis in undergoing hemodialysis therapy. Recommendation: Expected for relevant agencies to better provide information for patients with chronic kidney disease on the impact of family support, education level, and duration of hemodialysis on adherence menajalni hemodialysis therapy in a timely manner and to maintain the health status of patients with chronic kidney disease. Keyword : compliance undergoing hemodialysis therapy, family support, education level and duration of hemodialysis, chronic kidney disease. Abtrak : Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pasien dalam melakukan terapi hemodialisa sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tujuan Diketahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa pada penderita penyakit ginjal kronik di Ruang Dahlia dan Melati RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan jumlah 67 sampel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 36 responden (18,7%) patuh dalam menjalani terapi dengan memiliki dukungan keluarga baik didapatkan nilai p = 0,000, pendidikan terhadap kepatuhan dalam menjalani terapi hemodialisa yang patuh adalah berlatar belakang pendidikan SMA dengan jumlah responden 18 (26,9%) dengan p =0,193, lama hemodialisa terhadap kepatuhan yang patuh adalah 1 tahun yang telah menjalani terapi hemodialisa dengan jumlah 21 responden (31,3%) dengan p = 0,581. Kesimpulan ini menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga, tingkat pendidikan dan lamanya menjalani hemodialisa terhadap kepatuhan dengan dalam menjalani terapi hemodialisa. Saran Diharapkan bagi instansi terkait untuk dapat lebih memberikan informasi bagi penderita penyakit ginjal kronik tentang dampak dari dukungan keluarga, tingkat pendidikan dan lamnya menjalani hemodialisa terhadap kepatuhan dalam menajalni terapi hemodialisis dengan tepat waktu dan dapat mempertahankan status kesehatan penderita penyakit ginjal kronik. Kata kunci : Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisa, Dukungan keluarga, tingkat pendidikan, lamanya menjalani hemodialisa, Penyakit Ginjal Kronik.

PENDAHULUAN Gagal ginjal merupakan penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara akut (kekambuhan) maupun secara kronis (menahun). Gagal ginjal akut bila penurunan fungsi ginjal berlangsung secara tiba-tiba, tetapi kemudian dapat kembali normal setelah penyebabnya segera dapat diatasi. Gagal ginjal kronik gejala yang muncul secara bertahap, biasanya tidak menimbulkan gejala awal yang jelas, sehingga penurunan fungsi ginjal tersebut sering dirasakan, tahu-tahu sudah pada tahap parah dan sulit diobati. Gagal ginjal kronik atau penyakit tahap akhir adalah penyimpangan progresif, ginjal yang tidak dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan dan elektrolit mengalami kegagalan, yang mengakibatkan uremia (Alam Syamsir dan Hadibroto Iwan, 2007). Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit tahap akhir yang sangat progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia (Smeltzer. C, Suzanne, 2002 dalam Padali, 2012). Menurut Worl Healt Organization (WHO), secara global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal kronik (Ratnawati, 2014). Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevelensi gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi kelompok umur 75 tahun dengan 0,6% lebih tinggi dari kelompok umur lainnya. Prevelensi gagal ginjal kronik (GGK) di Sulawesi Utara sebesar 0,4% dimana lebih tinggi dari prevalensi nasional. Berdasarkan data yang dirilis PT. Askes pada tahun 2010 jumlah pasien gagal ginjal ialah 17.507 orang. Kemudian meningkat lagi sekitar lima ribu lebih pada tahun 2011 dengan jumlah pasti sebesar 23.261 pasien. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan yakni 24.141 pasien, bertambah hanya 880 orang. Menurut Yayasan Peduli Ginjal (Yagudi), saat ini di Indonesia terdapat 40.000 penderita gagal ginjal kronik (GGK). Namun dari jumlah tersebut, hanya sekitar 3.000 penderita yang biasa menikmati pelayanan cuci darah atau hemodialisa. Sisanya, hanya bisa pasrah menjalani hidupnya, karena pada dasarnya penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa tidak bisa sembuh. Untuk menjalani terapi hemodialisa seseorang membutuhkan dukungan dari keluarga. Baik dukungan secara emosional, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Seseorang yang mendapatkan dukungan dari keluarga akan menjalani hemodialisa dengan penuh semangat. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam perawatan hemodialisa. Hemodialisa adalah suatu alternative terapi bagi penderita gagal ginjal kronik yang membutuhkan biaya besar. Penderita tidak bisa melakukannya sendiri, mengatar kepusat hemodialisa dan melakukan control ke dokter. Dukungan keluarga sangat berpengaruh pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa, tanpa adanya dukungan dari kelurga mustahil program terapi hemodialisa dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (Sunarni, 2009). Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2010). Seseorang dengan hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan dan gangguan dalam kehidupannya. Hemodialisa yang cukup panjang sering menghilangkan semangat hidup seseorang sehingga mempengaruhi kepatuhan seseorang dalam menjalani terapi hemodialisa (Brunner & Suddart, 2002 dalam Sari K. Lita, 2009). Kepatuhan adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan ketaatan atau pasrah pada tujuan yang telah ditentukan. Kepatuhan memiliki nada yang cenderung menipulatif atau otoriter dimana penyelenggara perawatan kesehatan atau pendidik dianggap sebagai tokoh yang berwenang dan konsumen dianggap bersikap patuh. Istilah itu sebelum diterima baik dalam dunia keperawatan, mungkin karena adanya falsafah yang mengatakan bahwa klien berhak untuk membuat keputusan perawatan kesehatannya sendiri dan tidak perlu mengikuti rangkaian tindakan yang telah ditentukan oleh profesional perawatan kesehatan. Kepatuhan sebagai akhir dari tujuan itu sendiri, berbeda dengan faktor motivasi yang dianggap sebagai cara untuk mencapai tujuan (Susan, 2002). 2

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Ruangan Dahlia dan Melati RSUP.Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmojo, 2010). Besar populasi < 1000, maka sampel di ambil 20-30% dari populasi (Setiadi,2013). Jumlah sampel yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 67 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi: Responden yang telah menjalani terapi hemodialisa. Kriteria eksklusi: Pasien penyakit ginjal kronik mengalami penurunan kesadaran saat pengambilan data. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Jenis Kelamin Jenis kelamin n presentase Laki-laki 37 55,2 % Perempuan 30 44,8 % Total 67 100 % Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 37 responden (55,2%) dan sisanya berjenis kelamin perempuan berjumlah 30 responden (44,8%). Table 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Usia n Presentase 45-52 27 40,3% 53-60 40 59,7% Sebagaian pasien yang menjalani terapi hemodialisa yang paling banyak adalah usia 53-60 tahun dengan 40 responden (59,7%) sedangkan usia 45-52 tahun dengan jumlah responden 27 (40,3%). Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan n Presentase SD 11 16,4% SMP 10 14,9% SMA 27 40,3% Sarjana 19 28,4% Sebagian pasien yang menjalani terapi hemodialisa tingkat pendidikan terakhirnya yang paling banyak adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 27 responden (40,3%), Sarjana berjumlah 19 responden (28,4%), Sekolah Dasar (SD) 11 responden (16,4%) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 responden (14,9%). Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Hemodialisa Lama hemodialisa n Presentase 1 tahun 32 47,8% 2 tahun 11 16,4% 3 tahun 6 9,0% 4 tahun 9 13,4% 5 tahun 9 13,4% Responden dengan lama menjalani hemodialisa yang paling banyak adalah 1 tahun 32 responden (47,8%), 2 tahun 11 reponden (16,4%), 3 tahun 6 responden (9,0%), 4 tahun 9 responden (13,4%) dan 5 tahun 9 responden (13,4%). Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Kepatuhan n Presentase Tidak Patuh 25 37,3% Patuh 42 62,7% Tabel diatas menunjukkan bahwa 25 responden (37,3%) tidak patuh dalam menjalani terapi hemodialisa dan 42 responden (62,7%) patuh dalam menjalani terapi hemodialisa. Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Dukungan keluarga n Presentase Kurang 24 35,8% Baik 43 64,2% 3

Tabel diatas menunjukkan bahwa 24 responden (35,8%) memiliki dukungan keluarga yang kurang dan 43 responden (64,2%) memiliki dukungan keluarga baik. Tabel 7. Analisis Faktor Faktor Kepatuhan dalam Menjalani Terapi Hemodialisa pada Penyakit Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa Dahlia dan Ruang Hemodialisa Melati RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepatuhan Tidak Patuh Patuh Total P n % n % n % Dukungan Keluarga Kurang 18 75 6 25 24 100 0,000 Baik 7 16,3 36 83,7 43 100 Pendidikan Sarjana 7 10,4 12 17,9 19 28,3 SD 7 10,4 4 6 11 16,4 0,581 SMA 9 13,4 18 26,9 27 40,3 SMP 2 3 8 11,9 10 14,9 Lama Hemodialisa 1 tahun 11 16,4 21 31,3 32 47,7 2 tahun 6 9 5 7,5 11 16,5 3 tahun 3 3 3 3 6 6 0,581 4 tahun 2 3 7 10,4 9 13,4 5 tahun 3 4,4 6 9 9 13,4 Tabel diatas menunjukkan bahwa diantara 67 responden penyakit ginjal kronik yang patuh dalam menjalani terapi hemodialisa terdapat 36 responden (18,7%) yang memiliki dukungan keluarga baik. Sedangkan yang tidak patuh dalam menjalani terapi hemodialisa terdapat 6 responden (25%) yang memiliki dukungan keluarga kurang. Berdasarkan hasil uji statistik lebih lanjut dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan dalam menjalani terapi hemodialisa dengan dukungan keluarga pada penyakit ginjal kronik di Ruang Hemodialisa Dahlia dan Ruang Hemodialisa Melati RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (p = 0,000). Hasil analisis pendidikan terhadap kepatuhan dalam menjalani terapi hemodialisa yang patuh adalah berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah responden 18 (26,9%) dengan p value 0,193. Dan hasil analisis lama hemodialisa terhadap kepatuhan yang patuh adalah 1 tahun yang telah menajalani terapi hemodialisa dengan jumlah 21 responden (31,3%) dengan p value 0,581. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Dahlia dan Melati RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dukungan keluarga terhadap pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa yang lebih banyak pada dukungan keluarga baik yaitu 43 responden (64,2%). 2. Tingkat pendidikan terhadap pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa yang patuh yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) 18 responden (26,9%). 3. Lamanya menjalani hemodialisa terhadap pasien penyakit ginjal kronik yang patuh dalam menjalani terapi hemodialisa kurang dari atau sama dengan 4 tahun yaitu 42 responden (61,2%). 4. Kepatuhan pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa lebih banyak pada kategori patuh yaitu 42 responden (62,7%). 5. Ada hubungan antara dukungan keluarga, tingkat pendidikan dan lamanya menjalani hemodialisa dengan kepatuhan yang menjalani terapi hemodialisa pada pasien penyakit ginjal kronik di Ruang Dahlia dan Melati RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. DAFTAR PUSTAKA Alam S & Hadibroto I. (2007). Gagal Ginjal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta : EGC Carroll L. E (2006). The Stages Of Chronic Kidney Disease And The Estimated Glomerular Filtration Rate. The Journal of 4

Lancaster General Hospital (Diakses 10 Juli Daryani. T, (2011). Faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan inisiasi dialysis pasien gagal ginjal tahap akhir di di RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,. (Diunduh12 Maret F r i e d m a n, M. M. ( 2 0 1 0 ). Keperawatan keluarga: Teoridan Praktek. Jakarta: EGC. Fritiwi H. D, (2010). Tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga pasien hemodialisa mengenai gagal ginjal kronik DI KLINIK RASYIDA MEDAN (Diakses 09 Maret Grenyen S. F, (1999). The Biopsychosocial Impact of End-Stage Renal Disease : The Experience of Dialysis Patients and Their Partners. Journal of Advanced Nursing (Diakses 10 Juli Handayani T. (2012). Asuhan keperawatan pada Tn.S dengan gagal ginjal kronik yang mengalami hipoglikemia di ruangan hemodialisa RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA (Diakses 12 Maret 2016) Harwood. (2005). The Advance Practice Nurse- Nephrologist Care Model: Effect On Patient Out Comes and Hemodialysis Unit Team Satisfaction, Canada: International Society For Hemodialysis. Kammerer. J., Garry G., Hartigan M., Carter B., Erlich L., (2007), Adherence in Patients On Dialysis : Stategies for Succes, Nephrology Nursing Journal : Sept-Okt 2007, Vol 34, No.5, 479-485. (Diakses 25 Juli Mudzakkir & Masruroh. (2009). Panduan Lengkap Kebidanan & Keperawatan.Yogyakarta. Merkid Press Mutoharoh I. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan mekanisme koping klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) FATMAWATI JAKARTA (Diakses 01 Maret 2016) Nekada Y D. Cornelia. (2012). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal dalam menjalani hemodialisa DI RSUP DR. SOERADJI TIRTINEGORO KLATEN (Diakses 28 Februari 2016) Nursalam. (2006). Sistem Perkemihan. Jakarta: SalembaMedika. Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Padali. (2012). Buku ajar : Keperawatan Medikal Bedah, Yogyakarta : Nuha Medika Pranandari R (2015). Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik Di Unit Hemodialisa RSUD Wates Kulon PROGO. Jurnal Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (Diakses 2 Juli Price & Sylvia. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penvakit. Jakarta: EGC. Price S & Wilson L. (2012). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC Ratnawati, Widyastuti. (2014). Korelasi lama menjalani hemodialisis dengan indeks massa tubuh pasien gagal ginjal kronik di RSUD ARIFIN ACHAMAD PROVINSI RIAU ( Diakses 10 Februari Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan Nasional Riskesdas 2013. http://litbag.depkes.go.id. (Diunduh 23 Februari Sari. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di ruangan hemodialisa RSUP FATMAWATI JAKARTA TAHUN 2009 (Diakses 01 Maret 2016) 5

Tonapa. ( Hubungan Dukungan Keluarga dengan Keputusan Inisiasi Hemodialisa Pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik di Ruang DAHLIA RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO (Diakses 25 Juli Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu. Smeltzer. S. C & Bare. B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth, vol 1. Jakarta: EGC. Suryaningsih. M. S. (2013).Hubungan dukungan keluarga dengan depresi pada pasien penyakit ginjal kronik di Ruang Hemodialisa BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. Jurnal Keperawatan Unsrat vol.1/no.1/agustus 2013,. (Diakses08 Maret Sunarni. (2009). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalani hemodialisa pada penderita gagal ginjal kronik DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta (Diakses 24 Februari Susan. (2002). Perawat Sebagai Pendidik. Jakarta : EGC Syamsiah N. T. (2011). Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pasien CKD Yang Menjalani di RSPAU Dr Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Jakarta. Tesis Universitas Universitas Indonesia (Diakses 13 Maret Tim Penyusun (2013). Panduan Penulisan Tugas Akhir Proposal & Skripsi Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan Unsrat. Yayasan Peduli Ginjal (Yadugi). Penderita Gagal Ginjal Kronik. www.yadugi.wix.com. (diunduh 30 Maret 6