BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama. yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR.. ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR DIAGRAM..ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. TK Aisyiyah, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang dapat disimpulkan,

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tanpa pertimbangan hasil akhir. Kegaitan tersebut dilakukan dengan sukarela

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan program pendidikan dini anak usia 4-6 tahun. Tugas utama TK

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah tunas berpotensi, generasi penerus yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan dasar sering disebut masa keemasan (golden age) serta masa

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN 1-10 DENGAN MEDIA KOTAK PINTAR PADA ANAK KELOMPOK ATK ABA 1 PUNCU KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A DI TK DHARMA WANITA TOMBA KOTA BAUBAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/perilaku, dan

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN ANAK USIA D INI MELALUI GAME ED UKASI SEBRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

ISSN X Volume II Nomor 1. Maret

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-5 MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN SANTA MARIA KEDIRI TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

Anisa Anuz Samsiah, Nunung Surjana Jamin Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan prasekolah tidak perlu disangsikan lagi. Baik para ahli maupun masyarakat umum lajimnya sudah mengakui akan betapa pentingnya pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah. Pertama, kedudukan usia prasekolah untuk perkembangan anak selanjutnya. Kedua, dilihat dari hakikat belajar dan perkembangan. Ketiga, tuntutan-tuntutan non-edukatif lainnya yang berkembang dewasa ini juga mendorong para orang tua untuk semakin peduli terhadap lembaga-lembaga pendidikan prasekolah (Solehuddin, 2000: 2) Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menyediakan program pendidikan untuk anak usia empat sampai enam tahun. Para pendidik di TK berusaha membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, seni, sosial emosional, moral, dan nilai-nilai agama. Salah satu kegiatan pembelajaran yang diberikan di Taman Kanak-kanak dalam mengembangkan aspek kognitif yaitu pembelajaran mengenal lambang

bilangan. Anak usia TK penting sekali mengenal lambang bilangan karena pada usia tiga atau empat tahun pertama merupakan periode subur bagi pertumbuhan otak manusia sehingga mencapai kurang lebih dua pertiga dari ukuran otak orang dewasa. Anak-anak yang sudah mengenal satu dan banyak ternyata kemampuan matematikanya lebih baik. Dengan mengenal lambang bilangan juga dapat mendorong kemampuan intelektual anak dan mengembangkan kemampuan berpikir matematis anak. Tujuan pembelajaran mengenal lambang bilangan di TK menurut Sriningsih (2008: 120) yaitu untuk mengembangkan pemahaman anak terhadap bilangan dan operasinya melalui proses eksplorasi melalui benda-benda konkrit dan memberikan pondasi yang kokoh bagi anak dalam mengembangkan kemampuan matematika dalam tahap selanjutnya Dampak yang diakibatkan jika anak Taman Kanak-kanak tidak dapat mengenal lambang bilangan yaitu anak kurang memiliki kemampuan berpikir matematis dan akan kehilangan kesempatan belajar matematika. Anak juga akan mengalami masalah dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga, berdampak terhadap perkembangan potensi-potensi anak lainnya yaitu intelektual, sosial, emosi, dan fisik. ( Sriningsih, 2008: 120) Berdasarkan Kurikulum Taman Kanak-kanak, Standar Kompetensi yang harus dikuasai anak dalam aspek kognitif yaitu anak mampu mengenal berbagai

konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang diharapkan yaitu anak dapat mengenal bilangan. Indikator yang harus dicapai yaitu (1) membilang/menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 10, (2) membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 5, (3) menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 5, (4) menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5 (anak tidak disuruh menulis), (5) menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit, dan (6) menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihatnya. Namun, berdasarkan kenyataan di lapangan, permasalahan yang terjadi yaitu pembelajaran mengenal lambang bilangan dilakukan dengan menitikberatkan pada hapalan dan hasil. Pembelajaran langsung ditekankan pada pengenalan lambang bilangan. Guru menulis lambang bilangan 1-10 di papan tulis, anak disuruh menghapal satu persatu lalu anak diberikan lembar kerja untuk menulis bilangan-bilangan tersebut tanpa terlebih dahulu menjelaskan bahwa jumlah konkrit benda yang ditujukan oleh lambang bilangan itu sendiri, sehingga pembelajaran tidak bermakna apa-apa bagi anak. Begitu juga di TK Aisyiyah masalah yang dihadapi yaitu anak sudah lancar dalam membilang tetapi tidak dapat menunjukkan benda atau lambang bilangan tersebut. Metode yang digunakan oleh guru juga kurang bervariasi. Metode yang digunakan oleh guru

adalah salah satu kunci pokok di dalam keberhasilan suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang akan digunakan harus sesuai dengan tujuan, media, dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka salah satu metode yang dapat diterapkan untuk mengenal lambang bilangan pada anak TK adalah permainan kartu angka. Dunia anak tidak lepas dari dunia bermain, sesuai dengan prinsip pembelajaran di TK yaitu bermain sambil belajar. Permainan mampu membawa anak ke situasi riang gembira. Menurut Solehuddin (2000: 85) bermain dapat dipandang sebagai suatu kegiatan yang bersipat sukarela, spontan, terfokus pada proses, memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan, aktif dan fleksibel. Bermain mempuntai manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Menurut Tedjasaputra (2001, 38) Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak, Misalnya saja memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama teman, menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan-perasaan tertekan. Bermain juga dapat mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan anak, yaitu aspek fisik, motorik, sosial, emosi, kepribadian, kognisi, ketajaman penginderaan, keterampilan olahraga dan menari. Masih banyak lagi manfaat yang dapat diambil dari kegiatan bermain.

Hakikat matematika untuk usia dini merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, mendorong anak untuk mengembangkan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan berbagai sikap dan perilaku positif dalam rangka meletakkan dasar-dasar kepribadian sedini mungkin seperti kritis, ulet, mandiri, ilmiah, rasional, dan lain sebagainya. Matematika bagi anak usia dini merupakan salah satu cara bagi anak untuk memahami dunia dan pengalaman-pengalaman yang dilakukannya serta upaya untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ditemuinya setiap hari. Pembelajaran matematika di TK dilaksanakan secara terpadu yaitu disajikan melalui tema-tema pembelajaran yang paling dekat dengan lingkungan anak. Pembelajaran keterampilan untuk memperoleh lambang bilangan juga disajikan melalui permainan. Ada beberapa permainan yang dapat dilaksanakan untuk mengenal lambang bilangan yaitu permainan ular tangga, bermain kalender, mengumpulkan daun-daun kering, bermain balok, permainan hitung menghitung, papan penjumlahan, dan permainan kartu angka.(sriningsih (2008: 88) Dalam pembelajaran guru menggunakan langsung aktivitas bermain sebagai metode pembelajaran bagi anak. Dalam hal ini, guru berupaya menyajikan suatu permainan (game) yang dengan permainan itu anak dapat mengembangkan perilaku tertentu yang diharapkan. Permainan yang akan

diterapkan yaitu permainan kartu angka untuk mengembangkan konsep matematis tentang pengenalan lambang bilangan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Pengenalan Lambang Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-kanak B. Rumusan Masalah Permasalahan utama dalam penelitian ini difokuskan pada pembahasan Bagaimana meningkatkan pengenalan lambang bilangan melalui permainan kartu angka pada anak taman kanak-kanak? Permasalah tersebut diuraikan ke dalam bentuk rincian pertanyaan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi objektif pengenalan lambang bilangan anak TK sebelum melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012-2013? 2. Bagaimana implementasi permainan kartu angka untuk meningkatkan pengenalan lambang bilangan melalui permainan kartu angka pada anak TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012-2013?

3. Bagaimana pemahaman anak TK dalam mengenal lambang bilangan setelah melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012-2013? C. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peranan permainan kartu angka dalam meningkatkan pemahaman anak TK dalam pengenalan lambang bilangan. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui kondisi objektif pemahaman anak TK dalam pengenalan lambang bilangan sebelum melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012-2013. 2. Mengungkapkan implementasi permainan kartu angka untuk meningkatkan pemahaman anak TK dalam mengenal lambang bilangan di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012-2013. 3. Mengetahui pemahaman pengenalan lambang bilangan anak TK setelah melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012-2013. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian penggunaan permainan kartu angka dalam mengenal lambang bilangan sebagai berikut. 1. Bagi anak TK, dapat meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. 2. Bagi peneliti dan guru, dapat menambah pengalaman dan wawasan untuk mengembangkan permainan-permainan yang menunjang terhadap aspek perkembangan anak-anak. Dapat lebih kreatif dalam pembelajaran. 3. Bagi prodi PAUD, untuk menambah pengetahuan metode yang digunakan dalam pengembangan kognitif pada anak usia dini. E. Asumsi 1. Permainan merupakan wahana pembelajaran dalam bentuk pengunjukkan atau permainan sesuatu yang bermakna dalam menggambarkan pesan, suasana, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, dan bernilai bagi anak dalam membuahkan pengalaman belajar tertentu. (Resmini dan Hartati, 2006: 170) 2. Kartu angka merupakan media yang digunakan oleh guru untuk membantu anak mengenal angka berupa kartu yang ditulis angka. 3. Permainan kartu angka adalah pembelajaran dalam bentuk permainan angka yang bermakna dan dalam suasana menggembirakan.

F. Hipotesis Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah jika permainan kartu angka diterapkan dalam pembelajaran pengenalan lambang bilangan maka kemampuan anak TK Aisyiyah akan meningkat dalam pengenalan lambang bilangan. G. Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2005: 1) penelitian kualitatif adalah Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitataif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dalam penelitian tindakan kelas ini karena masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran dan yang dijadikan objek adalah siswa. Moleong (2002: 121) mengemukakan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom action research) atau PTK dengan alasan bahwa penelitian ini merupakan masalah praktik pembelajaran. Menurut Nazir, (2005: 79 ) Metode penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan pembuat keputusan tentang variable-variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Adapun rancangan dalam penelitian ini mengacu pada rancangan penelitian model Spiral dari Kemmis dan Taggart (dalam Hermawan, 2006: 128) secara berulang-ulang,semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahannya atau pencapaian hasilnya. Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral yang dimulai dari rencana (plan), tindakan (action), pengamatan (observ), refleksi (reflectif) dan perencanaan kembali. H. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Sampel penelitian yaitu anak TK Aisyiyah kelompok A yang berjumlah 10 orang anak, terdiri dari 5 orang anak putri dan 5 orang anak putra.