PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA GUDANG FARMASI KABUPATEN JEMBRANA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

PERATIJRAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG. PEMBENTUKAN ORGANISASl DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2001 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2001 T E N T A N G SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 613 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B E N G K A L I S,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN : 2000 SERI : D.9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DAN PEMERINTAH KELURAHAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERBEKALAN FARMASI PADA DINAS KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAII KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG SUMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR: 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAROS

dddddd PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 03 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 18 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2006

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA GUDANG FARMASI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya pengelolaan perbekalan farmasi seperti penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian dan pengelolaan peralatan kesehatan untuk memenuhi dan atau kebutuhan masyarakat akan adanya pelayanan kesehatan dipandang perlu untuk mengadakan penataan kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Gudang Farmasi Kabupaten Jembrana; b. bahwa pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Gudang Farmasi Kabupaten Jembrana sebagaimana dimaksud huruf a perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana; : 1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 6. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165 ); 9. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1998 tentang Pokok-Pokok Organisasi Lembaga Pemerintahan Non Departemen; 10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1988 tentang Prosedur Penetapan Produk-Produk Hukum di lingkungan Departemen Dalam Negeri. 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan. 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA GUDANG FARMASI KABUPATEN JEMBRANA Dalam Peraturan Daerah ini yang dirnaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Jembrana. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jembrana. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Jembrana. 4. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jembrana. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana. 6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. 7. Gudang Farmasi adalah Gudang Perbekalan Kesehatan di Bidang Farmasi Kabupaten Jembrana. 8. Unit Pelayanan Kesehatan adalah Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Negara, Puskesmas dan Puskesmas Pernbantu. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FTJNGSI Pasal 2 Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Gudang Farmasi Kabupaten Jembrana ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 2

Pasal 3 (1) Gudang Farmasi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan (2) Gudang Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Pasal 4 Gudang Farmasi mempunyai tugas pengelolaan (penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian) perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pembinaan kesehatan masyarakat di Kabupaten sesuai petunjuk Kepala Dinas Kesehatan. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Gudang Farmasi mempunyai fungsi : a. melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi; b. melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi; c. melakukan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat secara umum baik yang ada dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan; d. melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan urusan dalam. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 (1) Susunan Gudang Farmasi terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : Kepala Gudang Farmasi; b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha; c. Unsur Pelaksana : Seksi Penyimpanan dan Penyaluran, Seksi Pencatatan dan Evaluasi; (2) Bagan Susunan Organisasi Gudang Farmasi sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. BAB IV URAIAN TUGAS Bagian Pertama Kepala Gudang Farmasi Pasal 7 (1) Kepala Gudang Farmasi mempunyai tugas : a. menyusun rencana kebijaksanaan di bidang perbekalan farmasi dalam rangka penetapan kebijakan oleh Kepala Dinas; b. membagi tugas dan mengkoordinasikan Sub Bagian dan Seksi-Seksi dalam pelaksanaan tugasnya agar terjalin hubungan kerja yang harmonis; c. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; d. menegakkan disiplin, semangat kerja dan ketenagaan kerja untuk memungkinkan tercapainya produktivitas tinggi; e. merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas keuangan, kepegawaian, tata usaha dan urusan dalam satuan kerja; f. melakukan pembinaan pemeliharaan mutu dan memberikan informasi mengenai pengelolaan obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi kepada unit-unit pelayanan kesehatan; 3

g. melakukan penyusunan rencana kebutuhan, pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya; h. menyelenggarakan tata buku pergudangan yang cukup jelas dan mudah dikontrol, serta membukukan setiap mutasi barang; i. mengevaluasi hasil kegiatan Gudang Farmasi secara keseluruhan; j. menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan berdasarkan laporan bawahan kepada Kepala Dinas; (2). Kepala Gudang Farmasi dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepala Kepala Dinas Kesehatan. Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 (1). Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. menyusun rencana Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan data program Gudang farmasi dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. melaksanakan urusan kepegawaian dan kesejahteraannya; d. melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan dalam dan keamanan; e. melaksanakan tata usaha perkantoran satuan kerja; f. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada atasan; (2). Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Gudang Farmasi. Bagian Ketiga Seksi Penyimpanan dan Penyaluran Pasal 9 (1) Seksi Penyimpanan dan Penyaluran mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan seksi Penyimpanan dan Penyaluran berdasarkan data program Gudang Farmasi dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; b. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku; c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk sesuai dengan petunjuk kerja dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja; d. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya; e. Melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap mutu dan kasiat obat yang ada dalam persediaan dan yang akan didistribusikan; f. Melakukan pembinaan pemeliharaan mutu obat yang ada di Unit pelayanan kesehatan; g. Mengumpulkan data tentang kerusakan obat dan obat yang tidak memenuhi syarat serta data efek samping obat dan melaporkan kepada atasan; h. Melaksanakan pencatatan barang - barang yang disimpan; i. Melakukan pencatatan segala penerimaan dan pengeluaran barang; j. Melakukan penyiapan surat kiriman barang ; k. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada atasan. (2). Seksi Penyimpanan dan Penyaluran dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Gudang Farmasi; 4

Bagian Keempat Seksi Pencatatan dan Evaluasi Pasal 10 (1). Seksi Pencatatan dan Evaluasi mempunyai tugas: a. Menyusun rencana kegiatan seksi Pencatatan dan Evaluasi berdasarkan data program Gudang Farmasi dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; b. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku; c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk sesuai dengan petyunjuk kerja dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja; d. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan evalusi dari persediaan barang di Gudang Farmasi dan Unit Pelayanan Kesehatan serta penggunaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya; e. Melakukan penyiapan peyusunan rencana kebutuhan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya yang diperlukan Daerah; f. Melaksanaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya; g. Melaksanakan administrasi atas semua barang yang akan diterima, disimpan maupun yang akan didistribusikan ke Unit Pelayanan Kesehatan; h. Menyiapkan dokumen mutasi barang dan surat - surat perintah penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang; i. Menyiapakan laporan mutasi barang secara berkala dan laporan pencatatan obat akhir tahun anggaran; j. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku; k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan kepada atasan (2). Seksi Pencatatan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Gudang Farmasi; BABV TATA KERJA Pasal ll Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Gudang Farmasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjukpetunjuk Kepala Dinas dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 Kepala Gudang Farmasi memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan Gudang Farmasi dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas masing-masing dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 13 Jenis jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian Gudang Farmasi diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 14 (1) Kepala Gudang Farmasi diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah berdasarkan Pelimpahan kewenangan Bupati atas usul Kepala Dinas Kesehatan; (2) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi dapat diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten atas pelimpahan kewenangan oleh Bupati atas usul Kepala Dinas Kesehatan. 5

BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 15 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Gudang Farmasi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana dan sumber lain yang diperoleh secara sah. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten yang terbit sebelumnya dan ketentuan-ketentuan lain yang mengatur tugas pokok dan fungsi Gudang Farmasi dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 17 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, sepanjang menyangkut pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana. Disahkan di Negara Pada tanggal 16 Juli 2001 BUPATI JEMBRANA, Diundangkan di Negara Pada tanggal 17 Juli 2001 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEMBRANA I GEDE WINASA I GDE SUINAYA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2001 NOMOR 24 6

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA GUDANG FARMASI KABUPATEN JEMBRANA L PENJELASAN UMUM Berdasarkan kententuan Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Susunan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai pedoman yang ditetapkan Pemerintah. Pedoman sebagaimana dimaksud, telah dibuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang mengatur mengenai kedudukan, Tugas dan Fungsi susunan organisasi dan Eselonisasi Perangkat Daerah. Jenis dan jumlah Unit organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah ditetapkan oleh masing - masing Daerah berdasarkan kemampuan, kebutuhan dan beban kerja masing - masing Daerah. Dengan demikian kewenangan penetapan organisasi perangkat Daerah sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Cukup jelas. Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 : Cukup jelas. Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Cukup jelas. Pasal 13 : Cukup jelas. Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Cukup jelas. Pasal 16 : Cukup jelas. Pasal 17 : Cukup jelas. Pasal 18 : Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 7

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR : 6 TAHUN 2001 TANGGAL : 16 JULI 2001 TENTANG : PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA GUDANG FARMASI KABUPATEN JEMBRANA. STRUKTUR ORGANISASI GUDANG FARMASI KABUPATEN JEMBRANA KEPALA GUDANG FARMASI KASUBAG TATA USAHA KA. SEKSI PENYIMPANAN DAN PENYALURAN KA. SEKSI PENCATATAN DAN EVALUASI BUPATI JEMBRANA, I GEDE WINASA 8