Accounting Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

Keywords : Audit delay, Firm size, profitability, Size of public accounting firm, Audit opinion

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini. 1. Ni Wayan Rustiarini dan Ni Wayan Sugiarti (2013)

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang profesional. Saat ini banyak perusahaan yang sudah go public maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan dan juga digunakan oleh

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, KEPEMILIKAN, LABA RUGI, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan tahunan (annual report) kepada Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat,lengkap dan tepat

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, LABA/RUGI OPERASI DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

Dea Shashi Nindyta ; Murtedjo. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT REPORT LAG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan real estate dan properti pada tahun Teknik

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

Accounting Analysis Journal

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alat ukur untuk melihat baik atau buruknya kinerja sebuah

Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Nama : Ni Wayan Anindyanari Candranita Pinatih NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengukuran maupun penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.

BAB I PENDAHULUAN. mengukur dan menilai kinerja perusahaan serta mendukung keberlangsungan

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, OPINI AUDITOR, UKURAN PERUSAHAAN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bermanfaat bagi pengguna bila disajikan secara akurat

Abstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor.

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASET, LEVERAGE, OPINI AUDIT, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT DELAY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena kasus pelanggaran ketentuan di bidang pasar modal (

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB V PENUTUP. 1. Audit report lag perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Big

PERBEDAAN AUDIT REPORT LAG BERDASARKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, OPINI AUDIT DAN JENIS INDUSTRI. Harini Antika Puspa Lensa Rustiana

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB V PENUTUP. dan umur perusahaan terhadap audit delay. Penelitian ini menggunakan sampel

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi S.E. pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi.

Transkripsi:

AAJ 4 (1) (2015) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Arizal Latif Fiatmoko, Indah Anisykurlillah Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2015 Disetujui Februari 2015 Dipublikasikan Maret 2015 Keywords: accountant firm size; audit delay; audit opinion; firm size; profit / loss Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran kantor akuntan publik, ukuran perusahaan, laba/rugi operasi dan opini audit terhadap audit delay. Populasi penelitian ini 33 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2012. Sampel yang digunakan sebanyak 29 perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2012. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan yang telah dipublikasikan. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan regresi linier berganda. Data diolah menggunakan program SPSS versi 21. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran kantor akuntan publik, laba/rugi operasi dan opini audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Secara simultan ukuran kantor akuntan publik, ukuran perusahaan, laba/rugi operasi dan opini audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Abstract The purpose of this research is determine the effect of public accountant firm size, firm size, profit / loss operation and audit opinion on audit delay. The population of this research 33 banking companies which have listed on the Indonesian Stock Exchange from 2010 to 2012. The paper uses a sample of 29 firms from Indonesian Stock Exchange with 2010 to 2012 first year end. The sampling technique which is used to get the sample is purposive sampling. Methods of data collection in this research used secondary data with financial statements that have been published. Data analysis which is used is descriptive statistical analysis and multiple linear regressions. The data were processed using SPSS version 21. The research shows that the size of the public accountant firm, profit / loss operation and audit opinion does not effect to audit delay, on the other side the size of the firm have an effect on audit delay. Simultaneously the public accountant firm, the size of firm, profit / loss operation and audit opinion gave significant effect on audit delay. 2015 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: rizalleite_a7x@yahoo.com ISSN 2252-6765 1

PENDAHULUAN Pada saat ini perkembangan perusahaan yang terdaftar di pasar modal mengalami kemajuan pesat tak terkecuali perusahaan bergerak pada sektor keuangan. Industri keuangan di Indonesia memberikan peranan tersendiri sebagai alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain di pasar modal atau reksadana. Kondisi industri keuangan khususnya perbankan di Indonesia kini semakin baik pasca krisis ekonomi global pada tahun 2008 kemarin. Bahkan posisi perbankan Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan dengan industri perbankan di Asia maupun dunia (Rochimawati, 2011). Dengan semakin pesatnya perusahaan yang terdaftar di pasar modal berdampak pada peningkatan permintaan atas audit laporan keuangan oleh auditor independen. Laporan keuangan sebagai media informasi untuk mengetahui kinerja perusahaan harus dilaporkan secara tepat waktu dan akurat. Ketepatan waktu dalam mempublikasikan laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat memberikan informasi yang relevan bagi para penggunanya. Lamanya waktu penyampaian laporan keuangan diukur dari penutupan tahun buku laporan keuangan hingga tanggal diselesaikannya laporan oleh auditor independen disebut dengan audit delay (Febrianty, 2011 dalam Rustini dan Sugiarti, 2012). Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM tahun 2003 Nomor : Kep- 36/PM/2003 Tentang Kewajiban Laporan Keuangan Berkala yang menyatakan bahwa setiap perusahaan diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang telah disertai laporan akuntan publik kepada BAPEPAM selambatlambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Namun BAPEPAM menetapkan peraturan baru sesuai laporan keputusan Ketua BAPEPAM pada tahun 2012 Nomor Keputusan 431/BL/2012, pada tanggal 1 Agustus 2012 yaitu emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Audit delay yang telah melewati waktu ketentuan dari BAPEPAM akan dikenakan sanksi sesuai dengan Ketentuan II.6.1 Peraturan Nomor I-H yaitu memberi Peringatan Tertulis 1 atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu laporan keuangan. Pembaruan keputusan tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat kepada pengguna laporan mengenai kondisi perusahaan. Selain itu juga agar pasar modal Indonesia dapat mengikuti perkembangan pasar modal global. Akan tetapi, meski telah ditetapkan aturan dan sanksi masih saja ada beberapa perusahaan yang melanggarnya. Menurut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), sebanyak 50 emiten telat melaporkan laporan keuangan dan diantaranya merupakan perusahaan keuangan di Indonesia. Laporan keuangan yang terlambat dilaporkan tersebut mencakup laporan realisasi penggunaan dana, laporan keuangan tengah tahunan, laporan tahunan dan laporan hasil pemeringkatan efek. Atas keterlambatan ini, total denda yang langsung disetorkan ke kas negara mencapai senilai Rp 1 miliar (BAPEPAM, 2006 dalam Setiawan, 2013). Pada 2012, tercatat 54 emiten terlambat menyerahkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2011. Sementara pada 2011 tercatat 62 emiten terlambat menyerahkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2010, sedangkan pada 2010 tercatat sebanyak 68 emiten terlambat menyerahkan laporan keuangan 2009. Beberapa pelanggaran emiten terkait laporan keuangan antara lain keterlambatan penyampaian, komponen laporan keuangan tidak lengkap, terlambat menyampaikan rencana melakukan audit atau penelaahan terbatas atas laporan keuangan (Idris, 2012 dalam Setiawan, 2013). Keterlambatan pelaporan informasi keuangan dapat menimbulkan reaksi yang negatif dari pelaku pasar modal. Karena laporan 2

keuangan yang di dalamnya berisi laporan laba perusahaan sering dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh para investor untuk menjual atau membeli kepemilikan saham. Informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan dan penurunan harga saham. Keterlambatan informasi ini dapat diartikan oleh investor sebagai sinyal buruk bagi perusahaan. Penelitian yang dilakukan Rachmawati (2008), membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay yang artinya semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin pendek audit delay dan semakin kecil ukuran perusahaannya maka semakin panjang audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga bisa mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan bagi auditor melakukan audit laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Lestari (2010), menyatakan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi audit delay, berarti semakin besar ukuran perusahaan maka semakin lama audit delay karena semakin besar ukuran perusahaannya maka semakin banyak transaksi yang dilakukan dan semakin banyak pula jumlah sampel yang diambil serta semakin luas prosedur audit yang harus dilakukan. Rachmawati (2008) menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dan Trisnawati (2010) juga menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay, berarti KAP big four lebih cepat menyelesaikan tugas auditnya dibandingkan dengan KAP non-big four. Dikatakan KAP big four berpengaruh terhadap audit delay karena KAP big four menjaga reputasinya, selain itu juga KAP besar cenderung lebih banyak mengeluarkan opini going concern daripada KAP kecil sehingga banyak menarik klien. Namun tidak demikian dengan hasil penelitian Sari (2011) yang menyatakan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009) membuktikan bahwa laba/rugi operasi berpengaruh terhadap audit delay. Iskandar dan Trisnawati (2010) juga menyatakan bahwa laba/rugi mempengaruhi audit delay. Ini berati perusahaan yang mendapatkan laba cenderung mengalami audit delay yang lebih pendek. Sebaliknya perusahaan yang menderita kerugian cenderung mengalami audit delay yang lebih panjang. Hasil penelitian Kartika (2009) menemukan adanya hubungan positif signifikan antara opini auditor dengan audit delay. Artinya perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion akan mengalami audit delay yang lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion. Penelitian Yulianti (2011) juga menyatakan bahwa variabel opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay karena dari penelitianpenelitian terdahulu masih menunjukkan hasil yang inkonsisten. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah objek dari penelitian ini sendiri yaitu perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta tahun penelitiannya. Pembahasan terkait audit delay pada perusahaan keuangan perbankan menarik dibahas karena pada saat ini perusahaan sektor keuangan berkembang pesat terutama perbankan, perusahaan sektor keuangan mempunyai tanggung jawab besar kepada masyarakat dalam menyimpan dan mengelola uang. Teori Agensi (Agency Theory) Agency Theory menjelaskan hubungan antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). Principal merupakan pihak yang memberikan amanat kepada agen untuk melakukan suatu jasa atas nama principal, sementara agen adalah pihak yang diberi mandat. Dengan demikian agen bertindak sebagai pihak yang berkewenangan mengambil keputusan, sedangkan principal ialah pihak yang mengevaluasi informasi (Dewi Lestari, 2010). 3

Implementasi Agency Theory bisa berupa kontrak kerja yang mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak antara agen dan dan principal, sehingga agen dapat bertindak sesuai kepentingan principal. Sedangkan principal akan memberikan insentif kepada agen sehingga terjadi kontrak kerja yang optimal. Inti dari Agency Theory adalah pendesainan kontrak untuk menyelaraskan kepentingan antara principal dan agen dalam hal terjadi konflik kepentingan (Scott, 1997 dalam Lestari, 2010). Teori Signal (Signaling Theory) Isyarat atau signal adalah tindakan yang diambil manajemen perusahaan dimana manajemen mengetahui informasi yang lebih lengkap dan akurat mengenai internal perusahaan dan prospek perusahaan di masa depan daripada pihak investor. Manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada para stakeholder. Sinyal yang diberikan dapat melalui informasi akutamsi seperti laporan keuangan (Widosari, 2012). Teori sinyal menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi pada pengumuman suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak potensial lainnya dalam mengambil keputusan ekonomi. Suatu pengumuman dikatakan mengandung informasi apabila dapat memicu reaksi pasar, yaitu dapat berupa perubahan harga saham atau abnormal return. Apabila pengumuman tersebut memberikan dampak positif berupa kenaikan harga saham, maka pengumuman tersebut merupakan sinyal positif. Namun jika pengumuman tersebut memberikan dampak negatif, maka pengumuman tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan teori ini maka pengumuman laporan keuangan atau laporan audit merupakan informasi yang penting dan dapat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan (Scott, 2010 dalam Prasongkoputra, 2013). Teori signaling berakar pada teori akuntansi pragmatik yang memusatkan perhatiannya kepada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi. Salah satu informasi yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh suatu emiten. Pengumuman ini nantinya dapat mempengaruhi naik turunnya harga sekuritas perusahaan emiten yang melakukan pengumuman (Suwardjono, 2002). Audit Delay Audit delay didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit (Halim, 2000 dalam Lestari, 2010). Audit delay merupakan lamanya/rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham dan lain-lain. Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus miliyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang total aktivanya diata seratus miliyar (Yulianti, 2011). Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik (Rachmawati, 2008). Laba/Rugi Operasi Laba/rugi mencerminkan kinerja perusahaan yang akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut (Setyorini, 2008). 4

Opini Audit Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pendapat auditor sangatlah penting bagi perusahaan ataupun pihak-pihak lain yang membutuhkan hasil dari laporan keuangan auditan (Yulianti, 2011). Ukuran Perusahaan Ukuran KAP Audit Delay Laba/Rugi Operasi Opini Audit Gambar 1 MODEL PENELITIAN Menurut Aryati dan Maria (2005) dalam Setiawan (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang diukur menggunakan total assets memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Artinya semakin besar nilai aktiva suatu perusahaan maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya. Perusahaan besar lebih cepat menyelesaikan proses auditnya dibandingkan perusahaan kecil, ini desebabkan manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberi intensif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas modal dan pemerintah. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H1 : ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik (Rachmawati, 2008). Penelitian Rachmawati (2008) menyatakan bahwa ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian dari Iskandar dan Trisnawati (2010) juga menyatakan hal yang senada bahwa ukuran KAP berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay. Kantor Akuntan Publik yang berkompeten dalam hal ini big four berkemungkinan dapat membantu menyelesaikan laporan keuangan secara tepat waktu karena dianggap melaksanakan auditnya secara efisien. Penyelesaian audit secara tepat waktu dapat mempertahankan dan meningkatkan reputasinya sebagai kantor akuntan publik besar dan menjaga kepercayaan dari kliennya untuk kembali memakai jasanya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H2 : ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap audit delay Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Setyorini (2008) menjelaskan dua alasan yang menjadi penyebab lamanya audit delay. Pertama perusahaan yang melaporkan kerugian berusaha untuk menunda berita buruk ini dan kemudian meminta auditor untuk memeriksa kembali laporan keuangan mereka sehingga akan menunda publikasi laporan keuangan perusahaan. Namun apabila perusahaan melaporkan laba maka perusahaan tersebut berharap laporan keuangan auditan yang diselesaikan secepatnya sehingga berita baik tersebut dapat segera disampaikan kepada pihak- 5

pihak yang berkepentingan. Kedua auditor yang mengaudit perusahaan yang mengalami kerugian akan berhati-hati dalam proses audit apabila auditor tersebut merasa yakin bahwa kerugian perusahaan diakibatkan oleh kegagalan keuangan atau kesalahan manajemen. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H3 : laba/rugi operasi berpengaruh terhadap audit delay Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pendapat auditor sangatlah penting bagi perusahaan ataupun pihak-pihak lain yang membutuhkan hasil dari laporan keuangan auditan (Yulianti, 2011). Carslow dan Kaplan (1991) dalam Lestari (2010) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara opini auditor dengan audit delay. Perusahaan yang tidak menerima jenis pendapat akuntan wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan audit delay lebih panjang dibandingkan perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H4 : opini audit berpengaruh terhadap audit delay Besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan, ukuran kantor akuntan publik yang masuk dalam kategori big four, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan opini auditor terhadap laporan keuangan, dari komponen tersebut mampu mempersingkat audit delay (Yulianti, 2011). Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H5 : ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, laba/rugi operasi dan opini audit berpengaruh terhadap audit delay. METODE Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010, 2011, 2012 sebanyak 33 perusahaan. Sampel pada penelitian ini sebanyak 29 perusahaan yang diambil menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 1 Rencana Pengambilan Sampel Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-2012 33 Data laporan keuangan yang tidak dapat dicari/tidak lengkap 4 Perusahaan yang menjadi sampel 29 Laporan keuangan selama tiga tahun yang menjadi unit penelitian (29x3) 87 Sumber : Data diolah 2014 VARIABEL PENELITIAN Variabel Dependen Audit Delay Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit delay yaitu lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal dipublikasikannya laporan auditor independen. Pengukuran audit delay secara kuantitatif yaitu dari tanggal penutupan tahun buku (31 Desember) hingga tanggal diterbitkannya laporan auditor independen. Variabel Independen Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain 6

dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham dan lain-lain. Ukuran perusahan diukur menggunakan total aset/aktiva yang dimiliki oleh perusahaan sampel. Ukuran perusahaan diukur dengan total aset menggunakan skala ratio. Ukuran Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik (Rachmawati, 2008). KAP diklasifikasikan menjadi dua yaitu KAP big four dan KAP non big four. Ukuran KAP diukur menggunakan variabel dummy, KAP Big Four diberi kode 1 dan KAP non big four diberi kode 0. Laba/Rugi Operasi Laba/rugi operasi merupakan tingkat pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan. Laba/rugi operasi diukur menggunakan nilai nominal yaitu menghitung selisih pendapatan dan biaya dikurangi pajak atau laba/rugi bersih setelah pajak. Opini Audit Variabel opini audit juga menggunakan variabel dummy dengan mengklasifikasikan pendapat audit menjadi dua yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) diberi kode 1 dan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar dan tidak memberikan pendapat (qualified opinion) diberi kode 0. Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah diaudit. Data laporan keuangan diperoleh dari www.bapepamlk.go.id, www.idx.co.id. Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Koefisien Determinasi Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.455 a.207.168 18.033 Sumber : Output SPSS yang diolah, 2014 Dari hasil uji koefisien determinasi Tabel 2 menunjukkan nilai R sebesar 0,455 dan nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,168. Nilai ini berarti bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 16,8% dan sisanya 83,2% variabel dependen dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak ada dalam model penelitian ini. Uji Statistik F Tabel 3 Hasil Uji Statistik F Model Sum of Df Mean Square F Sig. Squares 1 Regression 6956,474 4 1739,118 5,348,001 b Residual 26666,423 82 325,200 Total 33622,897 86 Sumber : Output SPSS yang diolah, 2014 7

Hasil uji statistik F pada Tabel 3 diperoleh nilai F sebesar 5,348 dengan tingkat signifikansi 0,001, ini berarti tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H5 diterima, yang artinya variabel ukuran perusahaan, ukuran KAP, laba/rugi operasi dan opini auditor secara simultan berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sama dengan penelitian Yulianti (2011) yang menyatakan Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran KAP, Solvabilitas, dan Profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap Audit Delay. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi sebesar 0,201, berarti Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran KAP, Solvabilitas, dan Profitabilitas secara bersamasama mempengaruhi 20,1% Audit Delay.. Uji statistik t Tabel 4 Hasil Uji Statistik t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 173,040 41,443 4,175,000 LN_SIZE -4,121 1,839 -,366-2,241,028 KAP -8,237 5,686 -,196-1,449,151 LABA 4,569E-010,000,093,650,517 OPINI -,453 5,551 -,010 -,082,935 Sumber : Output SPSS yang diolah, 2014 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhada Audit Delay Tabel 4 hasil uji t variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai t sebesar -2,241 dan tingkat signifikansi 0,028 kurang dari 0,05, ini berarti hipotesis pertama diterima, maka dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil ini sejalan dengan penelitian Rachmawati (2008), Andi Kartika (2009) dan Ani Yulianti (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Sementara penelitian Dewi Lestari (2010) dan Prasongkoputra (2013) menyatakan hasil yang berbeda yaitu ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Total aset yang dimiliki perusahaan ternyata berpengaruh terhadap lamanya waktu penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan. Hal ini bisa disebabkan perusahaan yang lebih besar memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan tugas auditnya. Faktor lain yang mungkin menyebabkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay yaitu besarnya insentif yang diberikan oleh manajemen perusahaan untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor dengan ketat oleh investor, pengawas modal dan pemerintah sehingga perusahaan membutuhkan proses penyampaian laporan keuangan yang lebih cepat. Pengaruh Ukuran Akuntan Publik terhadap Audit Delay Hasil uji t variabel kantor akuntan publik menunjukkan nilai t sebesar -1,449 dan tingkat signifikansi 0,151 di atas 0,05, ini berarti hipotesis kedua ditolak, maka dapat dikatakan ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sejalan dengan penelitian Rachmawati (2008) dan Andi Kartika (2009). Sedangkan hasil yang berbeda dinyatakan dalam penelitian Ani Yulianti (2011) yang menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay. Ukuran KAP 8

tidak berpengaruh terhadap audit delay, hal ini diperkirakan KAP big four dan KAP non-big four mengacu pada standar yang sama sesuai dengan standar professional akuntan publik (SPAP) dan persaingan antar KAP yang berafiliasi dengan big four atau KAP non-big four yang semakin ketat, semua KAP akan berusaha menjaga reputasinya dengan menunjukkan tingkat profesionalisme yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan kualitas audit yang baik. KAP yang berafiliasi dengan big four ataupun yang tidak berafiliasi dengan big four berusaha memberikan pelayanannya yang terbaik. Ukuran kantor akuntan publik tidak hanya didasarkan pada nama besar tapi juga pada kualitas audit yang dihasilkan kantor akuntan publik tersebut. Jadi ukuran kantor akuntan publik tidak mempengaruhi lamanya waktu penyelesaian laporan keuangan. Pengaruh Laba/Rugi Operasi terhadap Audit Delay Hasil uji t variabel laba/rugi operasi diperoleh nilai t sebesar 0,650 dan tingkat signifikansi 0,517 di atas 0,05, ini berarti hipotesis ketiga ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa laba/rugi operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sama dengan penelitian Kartika (2011) yang menyatakan bahwa laba/rugi operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay. Laba/rugi operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay, hal ini diperkirakan prosedur audit perusahaan yang sama dalam mengungkapkan laporan keuangannya baik perusahaan mengalami laba ataupun perusahaan mengalami rugi. Jika ruang lingkup perusahaan yang diaudit dalam mengungkapkan laba lebih luas bisa saja akan mengalami audit delay yang lama dibandingkan pengungkapan rugi pada perusahaan dengan ruang lingkupm audit yang lebih sempit. Hal lain yang diperkirakan adalah rugi yang masih dianggap wajar oleh auditor sehingga tidak berpengaruh terhadap going concern perusahaan. Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay Hasil uji t variabel opini audit diperoleh nilai t sebesar -0,082 dan tingkat signifikansi 0,935 di atas 0,05, ini berarti hipotesis kelima ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dewi Lestari (2010) dan Ani Yulianti (2011). Sementara hasil ini berbeda dengan Kartika (2009) yang menyatakan opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Opini yang dikeluarkan oleh auditor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Hal ini diperkirakan auditor melakukan pekerjaannya secara profesional sehingga apapun pendapat yang dikeluarkan oleh auditor tidak akan mempengaruhi lamanya waktu penyelesaian laporan keuangan. Kebijakan untuk waktu penyelesaian laporan merupakan kesepakatan dari kedua pihak yaitu auditor dengan kliennya. Keengganan auditor untuk tidak memberikan kualifikasi dan juga manajemen dalam menerima hasil pengauditan ini terjadi apabila belum terbentuknya profesionalisme dengan baik. Selain itu, seorang auditor dalam menentukan kewajaran laporan keuangan dan mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian juga memerlukan waktu yang lama karena harus mengumpulkan buktibukti yang lengkap dan akuran. Lamanya proses audit yang dilakukan oleh auditor belum tentu menjamin dikeluarkannya qualified opinion, jadi apapun pendapat yang dikeluarkan auditor tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. SIMPULAN Simpulan penelitian ini menunjukkan rata- rata audit delay yang dialami oleh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2010 sampai 2012 adalah 69 hari. Jika dilihat dari batas waktu yang ditentukan oleh BABEPAM-LK yaitu 90 hari, maka audit delay tidak mengalami keterlambatan pelaporan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan variabel ukuran kantor akuntan publik, laba/rugi operasi dan 9

opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan variabel ukuran kantor akuntan publik, ukuran perusahaan, laba/rugi operasi dan opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah lebih banyak variasi variabel lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, menggunakan times series yang lebih lama lagi misalnya lima tahun agar bisa menggambarkan kondisi yang sesungguhnya selama jangka panjang dan menambah kategori perusahaan sampel dan menggunakan populasi seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada semua sektor. DAFTAR PUSTAKA Iskandar, Meylisa Januar dan Tisnawati, Estralita. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Leg pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12 No. 3 Tahun 2010. Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay :Studi Empiris Pada Perusahaan Cunsumer Goods yang Terdaftar Di BEI. Skripsi Sarjana. FEB UNDIP. Semarang. Mulyadi. 2002. Auditing, Buku 1, edisi Enam, Jakarta: Salemba Empat Rachmawati, Sistya, 2008, Pengruh Faktor Internal dan Eksternal pada Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 10 No. 1, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rochimawati. 2011. Analsis Diskriminan Audit Delay Pada Industri Keuangan Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi. Universitas Gunadarma. Rustiarini, Ni Wayan dan Mita Sugiarti, Ni Wayan. 2012. Karakteristik Komite Audit, Eksternal Auditor, dan Audit Report Lag. Proceeding Seminar Nasional Hasil Penelitian STIE. Sari, Hesti Candra. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit (Kajian Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009). Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro. Setiawan, Heru. 2013, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011. Skripsi. Jakarta : UIN. Setyorini, Indah. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi. Malang : Universitas Brawijaya. Yuliati, Ani. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Audit Delay (Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2007-2008). Skripsi Sarjana. FISE UNY. Yogyakarta 10