Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.3, Juli 2017 (81):

OLEH : REZEKI AYU CITRA UTAMA ILMU TANAH

SKRIPSI OLEH : DESI SIMANJUNTAK

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

Urea fertilizer and goat manure application for increasing N Total on Inceptisol Kuala Bekala and corn growth ( Zea mays L. )

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.2: , Maret 2015

Campuran Tulang Sapi Dengan Asam Organik Untuk Meningkatkan P- Tersedia dan Pertumbuhan Tanaman Jagung di Inceptisol

EKO ANDREAS SIHITE AGROEKOTEKNOLOGI

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

SKRIPSI. Oleh : TSABITA BENAZIR MUNAWWARAH SYA BI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (33):

EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL SKRIPSI OLEH

PEMBERIAN FERMENTASI URIN MANUSIA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG DI TANAH INSEPTISOL KWALA BEKALA SKRIPSI

DAMPAK DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH INCEPTISOL SKRIPSI. Oleh REGINA RUNIKE ANDREITA/ ILMU TANAH

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

EFEK INTERAKSI PEMBERIAN SILIKAT DAN MIKORIZA PADA ANDISOL TERHADAP P-TERSEDIA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

Dynamics of N NH 4 and N NO 3 Effect of Urea and Lime CaCO 3 Application in Inceptisols Taken from Kwala Bekala and Relation To Growth of Maize

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI.

SKRIPSI. Oleh : YULI SAGALA/ ILMU TANAH

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (605) :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Aplikasi limbah panen padi dan pupuk kalium untuk meningkatkan hara kalium dan pertumbuhan serta produksi kedelai (Glycine max (L.) Merrill.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (35):

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

Jurnal Agroekoteknologi. No Vol.4. No.3, Juni (611) :

570. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Coressponding Author :

SKRIPSI OLEH : ABDUL RASYID B DAMANIK AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

PENGARUH BAHAN ORGANIK DAN PUPUK NPK TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI JAGUNG DI INCEPTISOL TERNATE

DAFTAR PUSTAKA Lampiran 1. Bagan penelitian

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN SP 18 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA ANDOSOL

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

SP-36 PADA ULTISOL UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Z

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAMPAK PEMUPUKAN P DAN PEMBERIAN MEDIA TANAM KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PEMBERIAN DUA JENIS PUPUK KANDANG PADA DUA KALI PENANAMAN

PENGARUH DOSIS UREA-HUMAT TERHADAP KETERSEDIAAN N PADA ENTISOL DAN SERAPAN N OLEH TANAMAN JAGUNG

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

KETERSEDIAAN NITROGEN AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BERBAGAI BAHAN ORGANIK TERHADAP TIGA JENIS TANAH DAN EFEKNYA PADA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.2, No.2 : , Maret 2014

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAHAN ORGANIK DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN FOSFOR PADA ANDISOLS DENGAN INDIKATOR TANAMAN JAGUNG MANIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BERBAGAI DOSIS DAN CARA APLIKASI PUPUK UREA TERHADAP PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA TANAH INCEPTISOL MARELAN ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL

PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH FLUVENTIC EUTRUDEPTS PADA PERTANAMAN SEDAP MALAM DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

PENGARUH PEMBERIAN ZEOLIT TERHADAP EFISIENSI PEMUPUKAN FOSFOR DAN PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS DI PASURUAN, JAWA TIMUR

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA SUMBER BAHAN ORGANIK DAN MASA INKUBASI TERHADAP BEBERAPA ASPEK KIMIA KESUBURAN TANAH ULTISOL SKRIPSI OLEH :

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

A. PENDAHULUAN. Jurnal Geografi Vol. 1 No.1 Agustus

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Corresponding author : ABSTRACT

PEMANFAATAN LIMBAH RUMPUT LAUT (Sargassum polycystum) SEBAGAI BAHAN PUPUK CAIR UNTUK SAWI ( Brassica juncea L. ) ORGANIK PADA TANAH ULTISOL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

Contact Author : Keywords : Azolla inoculum, organic potassium, organic matter, fertilizers, soil fertility

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

KAJIAN KETERSEDIAAN P DI ULTISOL AKIBAT PEMBERIAN BAHAN ORGANIK SKRIPSI OLEH : TAUFIK SATRIA LUBIS AGROEKOTEKNOLOGI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Lumpur Padat (Sludge) Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Sebagai Alternatif Penyediaan Unsur Hara Di Tanah Ultisol

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Aplikasi Kandang dan Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Application of Farmyard Manure and SP-36 Fertilizer on Phosphorus Availability and Uptake and Growth of Maize on Incetisol Taken From Kwala Bekala Hazrianda Muda Siregar, Jamilah*, Hamidah Hanum Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Coressponding author : jamilah_tnh@yahoo.co.id ABSTRACT The objective this research was to know the effect of application phosphorus fertilizer and farmyard manure on improvement of phosphorus availability and uptake and growth of maize on Inceptisol which taken from Kwala Bekala North Sumatera. The research was conducted in the screen house and Chemical and Soil Fertility Laboratory, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra on Februari-Juli 2014. This study used randomized block designed which consisted of 2 factors and 3 replications. The first factor which consisted Farmyard manure: 1. (control) 2. chicken manure, 3. Cow manure, 4. sheep manure. The seconds factor SP-36 which consisted of 4 levels: 0, 50, 100 and 150 kg SP-36/ha. The results showed interaction of SP-36 fertilizer application and farmyard manure significantly increased the C-organic, P-available, P plant uptake and growth plants. Chicken manure and with 150 kg SP-36/ha afford to increase P plant uptake just than the others. Farmyard manure could decrease SP-36 dosage. Keywords: SP - 36 fertilizer, farmyard manure, soil P - available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk kandang terhadap peningkatan unsur hara P dan pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) dan untuk mengetahui jenis pupuk kandang yang dapat mengurangi penggunaan pupuk SP-36 pada pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) di tanah Inceptisol Kwala Bekala Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan di rumah kasa serta di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara pada Februari-Juli 2014. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama pupuk kandang:1. kontrol, 2. pupuk kandang ayam, 3. pupuk kandang sapi, 4. pupuk kandang kambing. Dan faktor kedua yaitu SP-36 yang terdiri dari 4 taraf yaitu : 0,50,100 dan 150 kg SP-36/ha. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara pupuk kandang dan pupuk SP-36 berpengaruh nyata dalam meningkatkan C-organik tanah, P-tersedia tanah, serapan P- tanaman dan pertumbuhan tanaman. kandang ayam mampu dan pupuk SP-36 dengan dosis 150 kg/ha memberikan nilai terbaik dalam meningkatkan serapan P-tanaman dibandingkan dengan pupuk kandang lainnya. kandang ayam dapat mengurangi penggunaan pupuk SP-36. Kata Kunci :, pupuk kandang, P-tersedia tanah 710

PENDAHULUAN Tanaman jagung manis (Zea mays L.) merupakan komoditas palawija pangan yang baru di Indonesia dan layak dijadikan komoditas unggulan agrobisnis. Permintaan konsumen terhadap jagung manis terus meningkat antara lain dibuktikan oleh adanya peningkatan produksi jagung nasional. Oleh karena itu, produksi tanaman jagung manis perlu ditingkatkan diantaranya melalui intensifikasi pertanian khususnya di tanah Inceptisol. Inceptisol merupakan jenis tanah yang cukup banyak menyebar keseluruh daratan Indonesia, Munir (1996) menyebutkan tanah Inceptisol mempunyai luas mencapai 52 juta ha, dengan jumlah tersebut, tanah Inceptisol sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam budidaya tanaman pertanian.. Meskipun penyebaran cukup luas dan potensial, tetapi bukan berarti Inceptisol dalam pemanfaatannya tidak mengalami permasalahan di lapangan. Berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2000), tanah Inceptisol memiliki kandungan P-potensial rendah sampai tinggi, ph tanah yang masam sampai agak masam (ph 4,6-5,5) dan kandungan bahan organik rendah sampai sedang. Oleh karena itu, tanah Inceptisol memiliki beberapa kendala untuk dikembangkan dalam budidaya pertanian di Indonesia. Pada tanah Inceptisol mempunyai nilai P-tersedia yang rendah, hal ini disebabkan oleh kelarutan unsur Al, Fe dan Mn sangat tinggi pada tanah masam sehingga cenderung mengikat ion ion fosfat menjadi fosfat tidak larut dan tidak tersedia bagi tanaman. Pengaruh bahan organik terhadap ketersediaan hara fosfat di dalam tanah melalui hasil pelapukannya yaitu asam asam organik dan CO2. Asam asam organik seperti tersebut akan menghasilkan anion organik, anion organik ini dapat mengikat logam logam seperti Al, Fe dan Ca dari dalam larutan tanah (Damanik, dkk, 2010). Sehingga unsur P yang diikat logam tersebut terlepas sehingga menjadi P yang tersedia. Maka dari itu upaya untuk meningkatkan unsur P didalam tanah adalah dengan melakukan pemupukan P dan pemberian bahan organik. Salah satu jenis bahan organik yang dapat meningkatkan unsur P dalam tanah adalah pupuk kandang. Menurut Tan (1993), tiap jenis pupuk kandang tersebut masing masing mengandung unsur P sebanyak, 0,77 ppm, 0,15 ppm, dan 0,19 ppm. Pada penelitian Purnamayani (2002), penggunaan pupuk kandang ayam sangat berpengaruh nyata terhadap peningkatan P-tersedia tanah dan juga pupuk kandang ayam dapat memperbaiki sifat KTK tanah dan dapat menaikkan ph tanah Dengan menggunakan ketiga jenis pupuk kandang tersebut diharapkan dapat meningkatkan kadar P-tersedia di tanah Inceptisol, tetapi belum diketahui diantara pupuk kandang tersebut yang mana dapat mengurangi penggunaan pupuk SP-36 pada pertanaman jagung di tanah Inceptisol, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di rumah kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan di analisis di laboratorium kimia kesuburan tanah, dan di laboratorium riset Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan yang dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Juli 2014. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu pupuk kandang :K0(kontro), K1 (pupuk kandang ayam 20 ton/ha), K2 (pupuk kandang sapi 20 ton/ha), K3 (pupuk kandang kambing 20 ton/ha). Faktor kedua yaitu pupuk SP-36 : P0 (kontrol), P1 (50 kg/ha), P2 (100 kg/ha), P3(150 kg//ha). Pelaksanaan penelitian dimulai dengan persiapan media tanam dari tanah kering udara dan dimasukkan ke dalam polybeg ukuran 10 kg. Setelah itu dilakukan aplikasi pupuk kandang dengan diberikan sesuai dosis dan di inkubasi selama 2 minggu sebelum tanam. Setelah itu dilakukan penanaman biji dengan cara memasukkan biji ke dalam lubang sebanyak 2 biji per luang dan aplikasi 711

pupuk SP-36 dilakukan secara bersamaan dengan penanamn biji dengan cara membuat lubang dan memasukkna pupuk SP-36 ke dalam lubang tersebut. Aplikasi pupuk dasar Urea sebanyak 300 kg/ha diberikan 1/3 bagian saat tanam, 1/3 bagian saat 30 HST, dan 1/3 bagian 45 HST. KCl diberikan sebanyak 250 kg/ha. Pemanenan dilakukan setelah 7 minggu atau pada saat vegetatif. HASIL DAN PEMBAHASAN ph Tanah kandang serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata pada peningkatan ph tanah Inceptisol. pengaruh aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk kandang terhadap ph tanah disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai ph tanah akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif (kg/ha) Kontrol 4.80 4.85 4.61 4.58 4.71 Ayam 4.93 4.93 4.86 4.88 4.90 Sapi 4.66 4.90 4.59 4.89 4.76 Kambing 4.82 4.98 4.79 5.08 4.92 4.80 4.92 4.71 4.86 Pada Tabel 1 diketahui bahwa aplikasi pupuk SP-36 cenderung meningkatkan ph tanah kecuali pada dosisi 100 kg/ha. Tetapi efek peningkatan tersebut belum dapat memperbaiki status ph tanah Inceptisol yang masih dikategorikan masam, dan diketahui juga bahwa aplikasi pupuk kandang cenderung meningkatkan ph tanah kecuali pada pupuk kandang sapi. Tetapi efek peningkatan tersebut belum dapat memperbaiki status ph tanah Inceptisol yang masih dikategorikan masam. C-Organik Tanah kandang serta interaksinya berpengaruh nyata terhadap peningkatan C-Organik tanah Inceptisol. Hasil rataan pengaruh aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk kandang terhadap peningkatan C-Organik tanah disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai C-organik tanah akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif -------------------- % -------------------- Kontrol 0.28a 0.46d 0.45cd 0.61g 0.45a Ayam 0.42c 0.41c 0.44c 0.46d 0.48ab Sapi 0.44c 0.55f 0,53ef 0.52e 0.51b Kambing 0.45c 0.36b 0.48de 0.51e 0.45a 0.40a 0.45a 0.48a 0.53b Ket : Angka angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak DMRT Dari Tabel 2 diperoleh bahwa interaksi antara pupuk SP-36 dan pupuk kandang tertinggi meningkatkan kadar C-organik tanah terdapat pada kombinasi perlakuan tanpa pupuk kandang dengan dosis 150 kg/ha pupuk SP-36 dengan nilai 0,61%. Al-dd Tanah kandang serta interaksi pupuk SP-36 dengan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap Al-dd tanah. Hasil rataan pengaruh aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk kandang terhadap Al-dd tanah disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Al-dd tanah akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif -------------------- me/100 g -------------------- Kontrol 0.63 1.43 1.13 1.30 1.12 Ayam 1.40 1.50 1.53 1.10 1.38 Sapi 1.37 1.63 1.87 1.43 1.33 Kambing 1.17 1.17 1.43 1.43 1.30 1.14 1.43 1.24 1.32 Pada Tabel 3 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan Al-dd tanah. Kecenderungan terjadi peningkatan Al-dd baik pada perlakuan dosis pupuk SP-36 dan juga pada perlakuan pupuk kandang. 712

P-Tersedia Tanah kandang serta interaksi keduanya berpengaruh nyata dalam meningkatkan P-tersedia tanah Inceptisol.Hasil uji beda rataan aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk kandang terhadap P-tersedia tanah disajikan pada Gambar 1. Pada Gambar 1 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk SP-36 nyata meningkatkan P-tersedia tanah, tetapi peningkatan yang signifikan hanya terjadi pada perlakuan 150 kg/ha. Hubungan antara nilai P-tersedia tanah dengan perlakuan pupuk SP-36 dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Hubungan antara dosis pupuk SP 36 (kg/ha) dengan nilai P-tersedia tanah (ppm) Pada Gambar 1 dapat dilihat pada perlakuan pupuk kandang ayam peningkatan dosis pupuk SP-36 sampai level tertentu mengalami peningkatan P-tersedia tanah. Hubungan tersebut memiliki persamaan Ŷ = 0.0001x 2 00.0025x + 2,5805 dengan nilai Ŷ sebagai dosis minimum sebesar 2,56 kg/ha. Aplikasi pupuk kandang ayam berbeda nyata dibandingkan dengan aplikasi pupuk kandang sapi dan kandang kambing. Sedangkan aplikasi pupuk kandang sapi tidak berbeda nyata dengan aplikasi pupuk kandang kambing dan tanpa pupuk kandang (kontrol). Aplikasi setiap jenis pupuk kandang dan pupuk SP-36 yang semakin meningkat dosisnya nyata meningkatkan P tersedia tanah. Interaksi antara pupuk SP-36 dengan pupuk kandang tertinggi meningkatkan P-tersedia tanah terdapat pada kombinasi antara perlakuan 150 kg/ha dengan pupuk kandang ayam. P-Potensial tanah Aplikasi pupuk kandang berpengaruh nyata pada peningkatan P-potensial tanah Inceptisol, sedangkan aplikasi pupuk SP-36 dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata pada peningkata P- potensial tanah. Hasil uji rataan aplikasi SP-36 dan aplikasi pupuk kandang terhadap P-potensial tanah disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai P-potensial tanah akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif -------------------- ppm -------------------- Kontrol 205.25 196.26 203.50 229.42 208.61a Ayam 227.89 269.56 262.63 276.44 259.13b Sapi 219.63 235.84 251.43 210.45 229.34a Kambing 214.20 233.36 253.48 239.94 235.25ab 216.74 233.76 242.76 239.06 Ket: Angka angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak berganda Duncan. Pada tabel 4 diketahui bahwa aplikasi pupuk kandang ayam berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang sapi dan kambing. Sedangkan aplikasi pupuk kandang kambing tidak berbeda nyata pada perlakuan pupuk kandang sapi dan perlakuan kontrol (tanpa pupuk kandang). Tinggi Tanaman Jagung Aplikasi pupuk SP-36, pupuk kandang serta interkasi keduanya berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung. Pada Tabel 5 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk SP- 36 nyata meningkatkan tinggi tanaman jagung, tetapi peningkatan yang signifikan hanya terjadi pada taraf perlakuan 150 kg/ha. Pada Tabel 6 diketahui aplikasi pupuk kandang ayam dan kambing berbeda nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan pupuk kandang sapi. Sedangkan aplikasi pupuk kandang sapi tidak berbeda 713

nyata dengan perlakuan kontrol (tanpa pupuk kandang). Aplikasi setiap jenis pupuk kandang dan pupuk SP-36 yang semakin meningkat dosisnya nyata meningkatkan tinggi tanaman jagung. Kombinasi perlakuan antara pupuk kandang dan pupuk SP-36 yang terbaik meningkatkan tinggi tanaman jagung adalah perlakuan pupuk kandang ayam dengan pupuk SP-36 dengan dosis (50 kg/ha) dengan nilai 133 cm. Tabel 5. Nilai Tinggi Tanaman Jagung akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif Kandang 0 50 100 150 -------------------- cm -------------------- Kontrol 34.67a 65.33b 78.67b 93.67cb 68.09a Ayam 119.67c 133.00d 119.33c 99.33c 117.83b Sapi 75.67b 107.33c 75.33b 99.67c 89.50ab Kambing 92,00b 101.00c 106.67c 120.cd 104.92b 80.50 a 101.67b 95.00ab 103.17b Ket: Angka angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak berganda Duncan. Kadar P-Daun Aplikasi kandang berpengaruh nyata pada peningkatan nilai P-daun. Sedangkan aplikasi pupuk SP-36 dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kadar P-daun. Hasil rataan aplikasi SP-36 dan aplikasi pupuk kandang terhadap kadar P- daun tanaman disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai kadar P-daun akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif -------------------- % -------------------- Kontrol 0.20 0.30 0.24 0.21 0.24 a Ayam 0.32 0.29 0.30 0.38 0.33 b Sapi 0.28 0.29 0.34 0.32 0.31 a Kambing 0.33 0.34 0.27 0.32 0.32ab 0.28 0.31 0.29 0.31 Ket: Angka angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak berganda Duncan. Pada Tabel 6 diperoleh bahwa pengaruh aplikasi pupuk kandang ayam berbeda nyata dengan aplikasi pupuk kandang sapi dan kambing. Sedangkan antara aplikasi pupuk kandang sapi kambing dan kontrol (tanpa pupuk kandang) tidak berbeda nyata. Serapan P-Tanaman Aplikasi pupuk SP-36 dan aplikasi pupuk kandang serta interaksi pupuk SP-36 dengan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap nilai serapan P-tanaman. Hasil uji rataan aplikasi SP-36 dan aplikasi pupuk kandang terhadap serapan P-tanaman tanaman disajikan pada Gambar 2. Pada Gambar 2 diketahui bahwa pada setiap pupuk yang digunakan dapat meningkatkan serapan P-tanaman seiring penambahan dosis pupuk SP-36. Pada perlakuan pupuk kandang ayam peningkatan yang signifikan terjadi pada dosis 100-150 kg/ha pupuk SP-36, selanjutnya pada pupuk kandang sapi peningkatan terjadi pada dosis 50 dan 150 kg/ha SP-36, sedangkan pada pupuk kandang kambing peningkatan terjadi pada dosis 50-150 kg/ha SP-36. Maka dari itu diantara tiga pupuk kandang yang digunakan pupuk kandang ayam memiliki nilai tertinggi dalam meningkatkan serapan P-tanaman. Interaksi antara pupuk SP-36 dan pupuk kandang nyata meningkatkan serapan P- tanaman dengan nilai tertinggi 6,17 g/tan pada kombinasi perlakuan 100 kg/ha pupuk SP-36 dan pupuk kandang ayam. Gambar 2. Hubungan antara dosis pupuk SP-36 (kg/ha) dengan nilai serapan P-tanaman (g/tan) 714

Pada Gambar2 dapat dilihat pada perlakuan pupuk kandang ayam menunjukkan bahwa peningkatan dosis pupuk SP-36 sampai level tertentu mampu meningkatkan serapan P-tanaman. Hubungan tersebut memiliki persamaan Ŷ = -0.0001x 2 0.0521x + 2.569 nilai Ŷ sebagai dosis minimum sebesar 16.13 kg/ha. Berat Kering Tajuk Tanaman Aplikasi pupuk SP-36 dan aplikasi pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk tanaman serta interaksi pupuk SP-36 dengan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk tanaman. Hasil rataan aplikasi SP-36 dan aplikasi pupuk kandang terhadap berat kering tajuk tanaman disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai berat kering tajuk tanaman akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif. -------------------- g -------------------- Kontrol 0.36a 1.01a 3.16a 5.33b 2.47a Ayam 9.09c 16.7d 19.97e 14.97d 15.20c Sapi 1.82 a 7.07bc 3.22ab 5.38b 4.37 ab Kambing 18.00a 6.79b 6.49b 14.15d 11.36b 7.32 a 7.91 b 8.21 b 9.96 b Ket: Angka angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak berganda Duncan. Dari hasil uji beda rataan pada Tabel 7 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk SP-36 berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk tanaman dimana pada taraf (150 kg/ha) yaitu (7,32 g) berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan kontrol (0 kg/ha). Sedangkan pada taraf (50kg/ha), (100 kg/ha) dan (150 kg/ha) tidak berbeda nyata pada peningkatan berat kering tajuk tanaman. Pada Tabel 9 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk tanaman dimana pada aplikasi pupuk kandang ayam berbeda nyata dibandingkan dengan pupuk kandang sapi dan kambing. Dan aplikasi pupuk kandang sapi dan kambing tidak berbeda nyata dalam peningkatan berat kering tajuk tanaman. Interaksi antara pupuk SP-36 dengan pupuk kandang yang terbaik meningkatkan berat kering tajuk tanaman adalah kombinasi perlakuan pupuk kandang ayam dengan pupuk SP-36 dengan taraf 100 kg/h (16,77 g). Berat Kering Akar Tanaman Aplikasi pupuk SP-36 dan aplikasi pupuk kandang serta interaksi pupuk SP-36 dengan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap berat kering akar tanaman jagung. Hasil uji beda rataan aplikasi SP-36 dan aplikasi pupuk kandang terhadap berat kering akar tanaman disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai berat kering akar tanaman akibat pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kandang pada akhir masa vegetatif. -------------------- g -------------------- Kontrol 0.13a 0.13a 0.76ab 0.57a 0.40a Ayam 1.48b 1.57b 2.22c 2.44c 1.93b Sapi 0.27a 0.96b 0.44a 0.54a 0.55 ab Kambing 1.44b 1.50b 1.38b 2.78c 1.78 b 0,60 a 1.04 b 1.20 ab 1.58b Ket: Angka angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak berganda Duncan. Pada Tabel 8 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk SP-36 berpengaruh nyata terhadap beratt kering akar tanaman dimana pada taraf (150 kg/ha) yaitu (0,71 g) dan pada taraf 100 kg/ha berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Sedangkan taraf 50 kg/ha, 100 kg/ha dan 150 kg/ha tidak berbeda nyata. Pada Tabel 10 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap berat kering akar tanaman, tetapi tidak ada perbedaan peningkatan berat kering akar tanaman diantara efek aplikasi pupuk kandang ayam, sapi dan kambing. Interaksi antara pupuk SP-36 dan pupuk kandang nyata dalam meningkatkan berart kering akar tanaman dengan nilai tertinggi 2,44 g pada kombinasi perlakuan 150 kg/ha pupuk SP-36 dan pupuk kandang ayam. 715

SIMPULAN Aplikasi pupuk kandang ayam dan 150 kg/ha pupuk SP-36 serta dapat meningkatkan P-tersedia tanah Inceptisol dan dapat meningkatkan serapan P-tanaman jagung dan pertumbuhan tanaman jagung. Penggunaan pupuk kandang ayam dapat mengurangi penggunaan pupuk SP-36 pada tanaman jagung di tanah Inceptisol. DAFTAR PUSTAKA Damanik, M. M. B., Hasibuan, B. E., Sarifuddin., Fauzi., Hanum, H., 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU-Press, Medan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2000. Sumber Daya Indonesia dan Pengelolaanya. Departemen Pertanian, Bogor. Munir, M., 1996. Tanah Tanah Utama Indonesia Karateristik, Klasifikasi dan Pemanfaatannya. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta. Purnamayani, R., dan Ratmini, S. 2002. Efek Kotoran Ayam dan Fosfat Alam Terhadap Sifat Kimia Tanah Inceptisol Jawa Barat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sumatera Selatan. Tan, K. H. 1993. Environmental Soil Scince. Marcell Dekker. Inc. New York. 716