RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

BAB III PERANCANGAN SISTEM

harmonisa, filter pasif, full bridge dc-dc converter 1. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

SWITCH MODE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER SEBAGAI PFC CONVERTER Surya Indrajati 1,Ir.Moh.Zaenal Effendi,MT. 2 1

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

TRAINER KIT SWITCHING MODE POWER SUPPLY LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : CAESAR YOGA SAPUTRA OKTVIANTO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

BAB II LANDASAN SISTEM

MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

Perancangan Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pompa Air Tekanan Konstan

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

PENGGUNAAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PEMAKAIAN BEBAN NON LINEAR

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

Materi 2: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

RANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

Adaptor/catu daya/ Power Supply

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Oleh : ARI YUANTI Nrp

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

BAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DISAIN SWITCHING POWER SUPPLIES

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

SAAT ini semua peralatan elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

PERANCANGAN KONVERTER DC-DC RESONANSI BEBAN SERI

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

Transkripsi:

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280 eks 24 Email : renny@eepis-its.edu Abstrak Dalam paper ini dibuat AC to DC converter resonansi seri dengan isolasi frekuensi tinggi yang baru. Cara yang digunakan adalah pendekatan AC controller yang dikontrol PWM, tank resonansi seri, dan transformator isolasi frekuensi tinggi. Dengan pendekatan tersebut input tegangan AC satu phasa diproses lamgsung melalui AC to AC converter sehingga tanpa lewat tahap penyearahan AC to DC seperti pada system konvensional. Output dari trafo frekuensi tinggi disearahkan dan diproses melalui tahap filter untuk mendapatkan output DC. Dengan penambahan dari filter input, arus input dapat mendekati bentuk sinusoidal pada satuan power factor. Hasil yang didapatkan adalah tegangan output DC yang dapat diregulasi akan tetapi hasil akhir belum sempurna, perbaikan terhadap power factor masih rendah menggunakan penyearah konvensional 0.79 sedangkan setelah dipasang system 0.84 dan peningkatan terhadap nilai Total Harmonic Distortion juga rendah menggunakan penyearah konvensional 58.0 % sedangkan setelah dipasang system 55.0 %. Hal ini disebabkan karena system belum berfungsi secara maksimal. Kata Kunci : Filter input, AC Controller, Buck Regulator PENDAHULUAN Dengan meningkatnya kebutuhan akan isolasi sumber dan beban untuk operasi yang lebih aman, kerapatan daya yang lebih tinggi dan kebutuhan power factor yang tinggi dalam power supply computer modern, perancang - perancang converter daya harus memilih switching frekuensi tinggi untuk power supply. Kebanyakan dari kebutuhan yang sudah disebutkan diatas telah dipenuhi rectifier switch mode konvensional. Ummnya rectifier switch mode konvensional mempekerjakan penyearah dioda jembatan yang dikombinasi dengan chopper ferkuensi tinggi. Diikuti oleh trafo isolasi frekuensi tinggi dan tahap penyearahan. Kerugian utama dari pendekatan diatas adalah: ) cara konvensional membutuhkan komponen filter ac yang cukup tinggi. 2) cara konvensional membutuhkan dua tahap penyearahan dan pemfilteran dc pada front end rectifier dan input rectifier. 3) cara konvensional menampilkan kekurangan dari sistem keseluruhan baik power factor input atau total harmonik distorsi ( THD masih tinggi dan power factor rendah ). 4) selain itu kerugian dengan pendekatan ini adalah komponen penyimpan energi dalam front end rectifier output menjadi sangat besar sekali ukurannya pada level daya yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan biaya dan penurunan effisiensi. 5) pada pendekatan konvensional agar diperoleh arus input mendekati sinusoidal disisipkan boost converter antara diode rectifier dengan ac to dc converter, sedang pada paper ini tidak. Sehingga pendekatan ini meliputi penambahan tahap boost pemrosesan daya juga komponen komponen yang kompleks perhitungan dan rugi ruginya. Konsep dari penyearahan langsung frekuensi tinggi telah diperkenalkan dalam tegangan ac tiga phasa. Pendekatan ini mempunyai kerugian dari peningkatan peralatan semikonduktor dan tidak sesuai untuk kebanyakan aplikasi peralatan supply komputer yang terutama diberikan dari besaran ac single phase. Pada paper ini dicobakan dihubungkan langsung perbaikan ac to dc dengan trafo isolasi frekuensi tinggi, penyearah dioda secara konvensional, tahap koreksi boost power factor dan dc to dc converter frekuensi tinggi. Semua diintegrasikan kedalam satu tahap ac to ac converter frekuensi tinggi. Hal tersebut diatas diusulkan untuk melakukan pendekatan, karena itu sangat berperan untuk penghitungan pengurangan komponen dan jumlah peralatan semikonduktor di dalam aliran power. E-77

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Elektro DASAR TEORI AC To DC Converter Diode diode semikonduktor banyak ditemukan dalam berbagai aplikasi bidang rekayasa elektronika. Diode secara luas juga digunakan dalam aplikasi rangkaian elektronika untuk mengkonversi daya elektrik. Beberapa rangkaian diode yang sering digunakan dalam rangkaian elektronika daya untuk pemrosesan daya antara lain adalah rangkaian penyearah setengah gelombang satu phasa, penyearah penuh gelombang satu phasa, juga pada tiga phasa, dan banyak aplikasi lainnya. Secara umum diode digunakan untuk mengkonversi sinyal ac ke dc, pengubah atau konverter sinyal ac ke dc dikenal dengan istilah Rectifier atau penyearah. Bentuk penyearah konvensional dapat dilihat pada Gambar : Gambar Rangkaian rectifier jembatan yang sederhana Filter Input Sebuah filter merupakan rangkaian yang melewatkan sinyal dari satu range frekuensi tertentu tetapi menghadang sinyal pada frekuensiyan lainnya. Rangkaian filter sangat penting khususnya dalam sistem komunikasi. Filter digunakan untuk menyeleksi sinyal pada range frekuensi yang diinginkan saja. Kali ini yang akan dibahas adalah filter type L. Bentuk kurva dan fliter dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. Gambar 2. bentuk kurva pada LPF Filter ini melewatkan sinyal dengan frekuensi mulai dari nol sampai frekuensi cut off (f cl ). Low pass filter yang sederhana adalah tipe L disini didefinisikan Bentuk low pass filter type L : Gambar.3 Low Pass Fiter Karena Z/2 dan 2Z2 masing masing menunjukkan impedansi seri dan paralel, kita menerapkan low pass filter dengan rangkaian seperti pada gambar diatas. Jika fekuensi cut off dan impedansi nominal R diketahui, elemen elemen dari low pass filter dapat dihitung dengan persamaan : R R L c ωc 2πf cl Rω 2π c Rf cl Sebaliknya jika elemen elemen rangkaian diketahui, frekuensi cut off dan impedansi nominal R dapat dihitung dengan pernyataan berikut : R L. c. 2πfcl R2π f cl ( 2 ) 2 πf cl 2π L C f cl Buck Regulator Pada regulator buck, tegangan keluaran rata rata Va, lebih kecil dibandingkan tegangan masukan Vs. Diagram rangkaian regulator buck dengan menggunakan BJT dapat dilihat pada gambar. Cara kerja rangkaian dapat dibagi menjadi dua mode. Mode dimulai pada saat transistor Q di onkan pada t 0. Arus masukkan, yang neningkat, mengalir melalui filter induktor L, filter kapasitor C, dan beban resistor R. Mode 2 dimulai pada saat transistor Q2 di off kan pada t t. Diode freewheeling Dm terhubung karena energi yang tersimpan pada induktor da arus induktor tetap mengalir melalui L, C, dan diode Dm. Arus induktor turun sampai Q di on-kan kembali pada siklus berikutnya. Rangkaian ekuivalen untuk kerja mode mode ditunjukkan pada gambar. Bentuk gelombang untuk arus dan tegangan dapat dilihat pada gambar untuk arus yang tetap mengalir pada induktor L. Bergantung pada frekuensi pensaklaran, induktansi E-78

ISBN : 978-979-3980-5-7 Yogyakarta, 22 November 2008 filter, dan kapasitansi, arus induktor dapat menjadi tidak kontinyu. Ac Controller AC Controller merupakan rangkaian switching mosfet yang digunakan untuk mencacah gelombang input yaitu tegangan jala jala. Di dalam AC Controller terdapat kombinasi mosfet, dalam pembuatan AC Controller tiap satu mosfet pada gambar akan dipararel menjadi dua, hal ini disebabkan karena mutu dari mosfet tidak sesuai dengan yang diharapkan. Konfigurasi yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4 : Gambar 4. Rangkaian mosfet untuk AC controller PERANCANGAN SISTEM Blok Diagram Sistem Blok Diagram ac to dc converter ditunjukkan pada Gambar 5 : diproses oleh ac controller yang berupa kombinasi dari dua pasang mosfet yang di switch secara bergantian hal ini digunakan untuk mencacah gelombang sinus, setelah itu dimasukkan rangkaian resonansi untuk mengembalikan gelombang hasil cacahan menjadi sinus biasa kembali, lalu tegangan dimasukkan HF trafo, lalu disearahkan dan diproses dengan buck regulator untuk mendapatkan tegangan DC yang teregulasi. PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian Rangkaian Filter Pasif Rangkaian low pass filter ini digunakan untuk menjaga agar tegangan jala - jala yang mengalir tetap pada frekuensi 50 Hz sehingga tidak terganggu oleh proses switching mosfet yang beroperasi pada frekuensi 0 KHz. Berikut adalah hasil tabel yang didapat saat pengujian filter : Tabel. Pengukuran Rangkaian Filter Vinput Frekuensi Voutput(Vr) I out (Volt) (Hz) (V/R) 5 6 0 20 40 0.3 0.3 50 0.2 0.2 80 0.2 0.2 00 0 0 parameter yang dipakai : Vin volt (dijaga konstan) Dengan melihat hasil tabel diatas dapat dihasilkan kurva karakteristik dari low pass filter, hasilnya jika frekuensi masih sesuai dengan rancangan perhitungan maka akan dilewatkan dan jika frekuensi semakin besar atau melebihi dari perhitungan maka frekuensi tersebut akan di stop atau dihentikan melewati system. Bentuk gelombang output pada rancangan filter dapat dilihat pada Gambar 3. : Gambar 5 Blok diagram ac to dc converter Dari blok diagram di atas dapat kita lihat gambaran secara umum dari rangkaian AC to DC converter resonansi seri dengan isolasi terhadap frekuensi tinggi. Dalam system ini terdapat komponen komponen yang digunakan pada system yaitu filter pasif, ac controller, resonant circuit, high frequency transformer, dan buck regulator. Pada system tegangan input ac difilter oleh filter pasif LC, setelah difilter tegangan Gambar 6 Output Rancangan Filter Pengujian Rangkaian AC Controller Rangkaian ac controller menyebabkan gelombang sinus akan dicacah sebesar pengaturan frekuensi pada kontrol pwm. Bentuk output dari rancangan ac controller dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan 3.3 : E-79

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Elektro Gambar 7 Output dari rangkaian ac controller Gambar 9 Kurva resonansi seri Bentuk gelombang output hasil rancangan rangkaian resonansi seri dapat dilihat pada Gambar 0: Gambar 8 Bentuk Switching dari rangkaian ac controller Pengujian Rangkaian Resonansi Seri Rangkaian ini digunakan untuk mengembalikan hasil sinyal gelombang sinus yang dicacah menjadi sinus biasa seperti saat input tegangan AC. Berikut adalah hasil tabel yang didapat saat pengujian resonansi seri : parameter yang dipakai : Vin 5 volt (dijaga konstan) Tabel 2. Pengukuran Rangkaian Resonansi Seri Vinput Frekuensi Voutput(Vr) I out (Volt) (Hz) (V/R) 5 30 3.3 0.6 5 40 3.8 0.76 5 60 3.8 0.76 5 80 4.6 0.92 5 00 4.8 0.96 5 200 5 5 400 5 5 2000 5.2.04 5 6000 5.2.04 5 0000 5.3.06 5 4000 5 5 20000 4.8 0.96 5 60000 3.3 0.6 Dengan melihat hasil tabel diatas dapat digambarkan kurva karakteristik dari resonansi seri yang dapat dilihat pada Gambar 9 : Gambar 0. Gelombang output resonansi seri Dari hasil Gambar 3.5 diatas gelombang output masih belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu dapat mengembalikan hasil gelombang cacahan dari output mosfet menjadi sinus murni. Hal ini disebabkan karena kurang sempurna dalam pembuatan induktor pada komponen resonansi. Pengujian Buck Regulator Pada pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan supply sebesar 3 Vdc atau 220 2 sebagai source dari tegangan yang akan di regulasi. Setelah input PWM diberikan maka duty cycle rangkaian PWM disesuaikan dengan perubahan magnitud output dari Buck Regulator. Bentuk diagram dapat dilihat pada Gambar Gambar Rangkaian Buck Regulator Bila perubahan dari Duty cylce sebesar 50% dengan tegangan input ac pada buck regilator 50 V maka output penyearah dan kapasitor 70.7 Volt dc, output E-80

ISBN : 978-979-3980-5-7 Yogyakarta, 22 November 2008 buck regulator 35.4 volt dc. Saat dipasang pada system keseluruhan, tegangan input ac diberikan sebesar 50 volt maka output dc dari buck regulator sebesar 6.5 volt dengan duty cycle 50 %. Bentuk gelombang output dc dari buck regulator dapat dilihat pada Gambar 2: Gambar 3 Bentuk Rancangan HF Taransformer Gambar 2 DC output dari Chopper Buck Tabel 3 Pengujian Pada Buck Regulator Dengan Tegangan AC dipasang pada system. Duty Cycle Vin 20 Vin 30 Vin 40 Vin 50 0 % 0.06 0.06 0.06 0.06 0% 0.47.25 3 7.7 20% 0.44.4 4.2 9.7 30% 0.38. 6.2 2 40% 0.32.5 6.5 5 50% 0.24.25 7.2 6.5 60% 0.28 0.8 8.2 8 70% 0.3.25 8.5 20 80% 0.32.25 8.2 20.5 90% 0.32.25 8.2 22 00% 0.35.25 8.5 22 Dari tegangan output dc yang dapat dilihat pada Tabel 7. saat system diberi tegangan input ac 20 sampai 30 Volt terjadi perubahan acak pada output dc buck regulator, hal tersebut disebabkan karena motor masih belum berputar, akan tetapi setelah diberikan tegangan sebesar 40 sampai 50 Volt terjadi perubahan tegangan dan naik secara bertahap sesuai pengaturan duty cycle, hal ini terjadi karena motor sudah dalam kondisi berputar dan tegangan input motor sesuai dengan output buck regulator. Hf Transformer High Frekuensi Transformer berfungsi untuk pemisah tegangan secara induksi hal ini yang berfungsi sebagai isolasi terhadap frekuensi tinggi. perbandingan yang digunakan menggunakan perbandingan :. Bentuk rancangan dari HF Transformer dapat dilihat pada Gambar3 : Dari hasil pembuatan HF Trafo tegangan yang dikeluarkan dari resonansi menghasilkan tegangan output yang kecil, hal ini karena kurang presisi dalam pembuatan lilitan trafo sehingga arus yang lewat pada kumparan trafo tidak sama dan mempengaruhi kinerja trafo itu sendiri. Bentuk tegangan output dari trafo dapat dilihat pada Gambar 4 : Gambar 4 Bentuk setelah Trafo Dari Gambar diatas diperoleh hasil bahwa output yang diharapkan masih belum sempurna karena gelombang masih cacat. Hal ini akan mempengaruhi system dan mengakibatkan system kurang mampu meredam harmonisa dengan baik. KESIMPULAN. Hasil output gelombang dari rangkaian converter menghasilkan tegangan dc dan dapat diregulasi dengan baik mulai dari duty cycle rendah sampai tegangan output yang dinginkan. 2. System hanya mampu dijalankan pada tegangan maksimal 50 volt ac, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dari mosfet yang ada. Kualitas dari mosfet sangat menentukan pada tegangan kerja system. E-8

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Elektro DAFTAR PUSTAKA [] Muhammad H Rasyid, Power Electronics, PT Prenhalinndo, Jakarta, 997 [2] Widodo sulistyono, prasad enjeti, AC to DC Rectifier, IEEE Power Electronics, 995 [3] walter Schmidt, chopper, design buck regulator [4] www.walter-schmidt.com/calculation [5] Nila rismawati, ac to dc conveter, proyek akhir PENS-ITS 2005 E-82