Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 061/729/SJ Tentang : Penataan Perangkat Daerah

dokumen-dokumen yang mirip
PENATAAN PERANGKAT DAERAH (Surat Edaran Menteri Dalam Negeri R.I No.061/729/TJ tgl.21 Maret 2000) Kepada;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

B U P A T I S R A G E N

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 03 TAHUN 2005 T E N T A N G

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BUPATI BENGKULU SELATAN PROVINSI BENGKULU

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2003

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republ

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2002 T E N T A N G

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 17 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Transkripsi:

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 061/729/SJ Tentang : Penataan Perangkat Daerah SURAT EDARAN, Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dengan ini disampaikan beberapa hal mengenai penataan kelembagaan perangkat Daerah sebagai berikut : 1. Melakukan penataan kelembagaan perangkat Daerah berdasarkan analisa kebutuhan organisasi dengan memperhatikan aspek personil, perlengkapan dan pembiayaan dengan prinsip-prinsip elisiensi, efektifitas, nasional serta visi dan misi yang jelas. 2. Pola organisasi perangkat Daerah mencakup jumlah kelembagaan, bentuk, nomenklatur serta besaran organisasi didasarkan kepada kebutuhan, kemampuan dan karakteristik Daerah masing-masing. 3. Agar Pemerintah Daerah melakukan penataan perangkat Daerah dengan pedoman, sebagai berikut: a. Perangkat Pemerintah Propinsi, terdiri dari 1) Sekretariat Daerah Propinsi; 2) Sekretariat DPRD Propinsi; 3) Dinas Propinsi; 4) Lembaga Teknis Propinsi. Ad.1) Sekretariat Daerah Propinsi a) Sekretariat Daerah Propinsi adalah unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. b) Sekretariat Daerah Propinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum staf, mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan Daerah, pembinaan administrasi, organisasi dab tatalaksana serta pelayanan teknis administratif. c) Sekretariat Daerah Propinsi terdiri dari : (1) Sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) Biro. (2) Masing-masing Biro membawahkan sebanyakbanyaknya 4 (empat) Bagian. (3) Bagian dapat membawahkan Sub Bagian secara selektif sesuai kebutuhan. d) Biro adalah unsur pelayanan administratif dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan Daerah dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat Daerah

e) Dalam pelaksanaan fungsi tersebut bidang koordinasi Biro di kelompokan sebagai berikut: (1) Bidang Pemerintahan meliputi: pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat serta satuan polisi pamong praja dan hukum. (2) Bidang Ekonomi meliputi; pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata dan kesenian, industri dan perdagangan, penanaman modal, koperasi clan pengusaha kecil, eksplorasi laut, pertambangan serta badan usaha milik Daerah. (3) Bidang Kesejahteraan Rakyat meliputi; kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, tenaga kerja, transmigrasi, pemuda dan peranan wanita serta keluarga berencana. (4) Bidang Pembangunan meliputi: pekerjaan umum, perhubungan dan lingkungan hidup serta pemukiman dan pengembangan wilayah. (5) Bidang Aparatur meliputi; pembinaan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengawasan. f) Pemerintah Daerah dapat menyusun pengelompokan diatas sesuai dengan kondisi dan besaran organisasi perangkat Daerah. g) Besaran organisasi dan nomenklatur Biro, Bagian dan Sub Bagian ditetapkan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan sesuai dengan analisis jabatan, Ad.2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi a) Sekretariat DPRD adalah unsur pembantu DPRD dalam melaksanakan tugas dan kewenangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan teknis administratif bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah Propinsi. b) Sekretariat Daerah Propinsi mempunyai tugas melaksanakan segala usaha dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan sidang-sidang serta pengurusan rumah tangga dan keuangan DPRD Propinsi. c) Sekretariat DPRD Propinsi terdiri dari : (1) Sebanyak-banyaknya 4 (empat) Bagian (2) Bagian dapat membawahi Sub Bagian secara selektif Sesuai dengan kebutuhan. Ad.3) Dinas Propinsi a) Dinas Propinsi adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah Propinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Propinsi melalui Sekretariat Daerah.

b) Dinas Propinsi sebagai Perangkat Daerah Otonom mempunyai tugas rnenyelenggarakan kewenangan pemerintahan Daerah Propinsi dalam rangka desentralisasi. c) Dinas Propinsi sebagai perangkat Daerah di wilayah administrasi rnempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. d) Dinas Propinsi mempunyai fungsi perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan dan pengendalian, pemberian pembinaan dan perizinan sesuai dengan bidang tugasnya serta pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. e) Dinas Propinsi terdiri dari (1) Sebanyak-banyaknya 5 (lima) Sub Dinas dan 1 (satu) Bagian. (2) Bagian membawahkan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Bagian. (3) Masing-masing Sub Dinas membawahkan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi. (4) Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan. f) Dinas Propinsi dalam rangka melaksanakan fungsi desentralisasi yaitu lintas Kabupaten/Kota terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kehutanan, Dinas perkebunan dan dinas Perhubungan. g) Pelaksanaan fungsi eks Kantor Wilayah dilaksanakan oleh dinas Propinsi yang sejenis dan bagi Propinsi yang dapat membentuk Dinas tersendiri. h) Unit Pelaksana Teknis Dinas Propinsi sebagaimana dimaksud huruf e adalah unsur penunjang sebagian tugas Dinas Propinsi. i) Unit Pelaksana Teknis Dinas Propinsi mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dalam menunjang tugas pokok Dinas Propinsi. j) Unit Pelaksana Teknis Instansi mempunyai fungsi perencanaan teknis operasional, pelaksanaan teknis operasional dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan teknis operasional. k) Unit Pelaksana Teknis Instansi Vertikal menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas Propinsi. l) Unit Pelaksana Teknis Dinas Propinsi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. m) Unit Pelaksana Teknis Dinas Propinsi membawahkan 1 (satu) Sub Tata Usaha dengan seksi sebanyak banyaknya

3 (tiga) seksi serta tenaga fungsional sesuai kebutuhan dan beban kerja. n) Jurnlah dan jenis Dinas Propinsi dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Propinsi dibentuk sesuai kebutuhan dan kemampuan Daerah masing-masing berdasarkan analisis jabatan. Ad.4) Lembaga Teknis Propinsi a) Lembaga Teknis Propinsi adalah unsur pelaksana tugas tertentu dalam rangka mendukung pelaksana tugas-tugas Pemerintah Propinsi baik sebagai unit staf maupun sebagal unit lini. b) Lembaga Teknis Propinsi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. c) Lembaga Teknis Propinsi mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan bidang masing-masing dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah. d) Lembaga Teknis Propinsi mempunyai fungsi perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan dan pengendalian, pemberian pembinaan dan perizinan sesuai dengan bidanq tugasnya serta pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. e) Pembentukan Lembaga Teknis Propinsi didasarkan kepada kebutuhan dan kemampuan Daerah masing masing berdasarkan hasil analisi jabatan. f) Lembaga Teknis Propinsi terdiri dari : (1) Sebanyak-banyaknya 5 (lima) Bidang dan 1 (satu) Sekretariat. (2) Sekretariat membawahkan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Bagian. (3) Masing-masing Bidang membawahkan sebanyakbanyaknya 4 (empat) Seksi/Sub Bidang. (4) Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan g) Lembaga teknis Propinsi yang melakukan funqsi pengawasan terdiri dari: (1) Sebanyak-banyaknya 5 (lima) Inspektur dan 1 (satu) Sekretariat. (2) Sekretariat membawahkan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Bagian. (3) Kelompok Jabatan Fungsional. h) Lembaga Teknis Daerah Propinsi terdiri dari: (1) Badan Pengawas; (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; (3) Badan Penelitian dan Pengembangan; (4) Kantor Pengolahan Data Elektronik; (5) Kantor Arsip;

(6) Kantor Pendidikan dan Pelatihan; (7) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja; (8) Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat; (9) Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa. i) Pengembangan Lembaga Teknis Daerah Propinsi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Daerah masing-masing. b. Perangkat Pemerintah Kabupaten/Kota, terdiri dari : 1) Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota; 2) Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota; 3) Dinas Kabupaten/Kota; 4) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota. Ad.1) Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota a) Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati / Walikota. b) Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Bupati / Walikota dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum staf, mengkoordinasikan penyelengaraan tugas-tugas pemerintahan Daerah, pembinaan administrasi, organisasi dan tata laksana serta pelayanan teknis administratif. c) Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari : (1) Sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) Biro (2) Masing-masing biro, membawahkan sebanyakbanyaknya 4 (empat) Bagian. (3) Bagian dapat membawahkan Sub Bagian secara selektif sesuai kebutuhan. d) Biro adalah unsur pelayanan administratif dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan Daerah dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat Daerah. e) Dalam pelaksanaan fungsi tersebut bidang koordinasi Biro dikelornpokkan sebagai berikut: (1) Bidang Pemerintahan meliputi; pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat serta satuan polisi pamong praja dan hukum. (2) Bidang Ekonomi meliputi; pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata dan kesenian, industri dan perdagangan, penanaman modal, koperasi dan pengusaha kecil, eksplorasi laut, pertambangan serta badan usaha milik Daerah. (3) Bidang Kesejahteraan Rakyat meliputi; kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, tenaga kerja,

transmigrasi, pemuda dan peranan wanita serta keluarga berencana. (4) Bidang Pembangunan meliputi; pekerjaan umum, perhubungan dan lingkungan hidup serta permukiman dan pengembangan wilayah. (5) Bidang Aparatur meliputi; pembinaan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengawasan. f) Pemerintah Daerah dapat menyusun pengelompokan diatas sesuai dengan kondisi dan besaran organisasi perangkat Daerah. g) Besaran organisasi dan nomenklatur Biro, Bagian dan Sub Bagian ditetapkan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan sesuai dengan analisis jabatan. Ad 2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten / kota a) Sekretariat DPRD adalah unsur pembantu DPRD dalam melaksanakan tugas dan kewenangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan teknis administratif bertangung jawab kepada Sekretaris Daerah Kabupaten / Kota. b) Sekietariat DPRD Kabupaten / Kota mempunyai tugas melaksanakan segala usaha dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan sidang-sidang serta pengurusan rumah tangga dan keuangan DPRD Kabupaten / Kota. c) Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota terdiri dari : (1) Sebanyak-banyaknya 4 (empat) Bagian. (2) Bagian dapat membawahi Sub Bagian secara selektif sesuai dengan kebutuhan. Ad.3) Dinas Kabupaten / Kota a) Dinas Kabupaten / Kota adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati / Walikota melalui Sekretaris Daerah. b) Dinas Kabupaten / Kota mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota dalam bidang tertentu. c) Dinas Kabupaten / Kota mempunyai fungsi perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan dan pengendalian, pemberian pembinaan dan perizinan sesuai dengan bidang tugasnya serta pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. d) Dinas Kabupaten / Kota dalam rangka melaksanakan fungsi desentralisasi yang wajib dilaksanakan terdiri dari Pekerjaan Umum, Kesehatan, Pendidikan dan Kebudayaan, Pertanian, Perhubungan, Industri dan

Perdagangan, Penanaman Modal, Lingkungan Hidup, Pertanahan, Koperasi dan Tenaga Kerja. e) Dalam rangka melaksanakan fungsi yang wajib tersebut, Pemerintah Daerah dapat membentuk Dinas Daerah sesuai dengan beban kerja dan kemampuan Daerah masing-masing. f) Pengembangan Dinas Kabupaten/Kota dapat dimungkinkan berdasarkan hasil analisis jabatan serta kebutuhan dan kemampuan Daerah rnasing-rnasing. g) Pelaksanaan fungsi eks Kantor Departemen oleh Dinas Daerah yang sejenis dan bagi Kabupaten / Kota yang belum mempunyai Dinas sejenis, dapat membentuk Dinas tersendiri. h) Dinas Kabupaten / Kota terdiri dari (1) Sebanyak-banyaknya 5 (lima) Seksi dan 1 (satu) Sub Bagian. (2) Sub Bagian membawahkan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Urusan. (3) Masing-masing Seksi membawahkan sebanyakbanyaknya 4 (empat) Sub Seksi. (4) Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan. i) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur penunjang sebagian tugas Dinas Daerah Kabupaten/Kota. j) Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dalam menunjang tugas pokok Dinas Daerah Kabupaten/Kota. k) Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten/Kota mernpunyai fungsi perencanaan teknis operasional, pelaksanaan teknis operasional dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan teknis operasional l) Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. m) Unit Pelaksana Teknis Daerah membawahkan 1 (satu) Sub Tata Usaha dengan seksi sebanyak-banyaknya 3 (tiga) seksi serta tenaga fungsional sesuai kebutuhan dan beban kerja. n) Cabang Dinas Kabupaten/Kota adalah unsur pelaksana sebagian tugas Dinas Daerah Kabupaten/Kota di wilayah kerja Kecamatan atau beberapa Kecamatan. o) Cabang Dinas Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas Daerah Kabupaten/Kota. p) Cabang Dinas Kabupaten/Kota mempunyai fungsi perencanaan teknis operasional, pelaksanaan teknis operasional, evaluasi perencanaan dan pelaksanaan teknis operasional.

q) Cabang Dinas Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. r) Cabang Dinas membawahkan 1 (satu) Sub Tata Usaha dengan seksi sebanyak-banyaknya 3 (tiga) seksi serta tenaga fungsional sesuai kebutuhan dan beban kerja. Ad.4) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota a) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota adalah unsur pelaksana tugas tertentu dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah Kabupaten/Kota baik sebagai unit staf maupun sebagai unit lini. b) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota. c) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan bidang masing-masing dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas-tugas Pemeriritah Daerah. d) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota mempunyai fungsi perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan dan pengendalian, pemberian pembinaan dan perizinan sesuai dengan bidang tugasnya serta pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. e) Pembentukan Lembaga Teknis kabupaten/kota didasarkan kepada kebutuhan dan kemampuan Daerah masing-masing berdasarkan hasil analisis jabatan. f) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota terdiri dari : (1) Sebanyak-banyaknya 5 (lima) Bidang dan 1 (satu) Sekretariat. (2) Sekretariat membawahkan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Bagian. (3) Masing-masing Bidang membawahkan sebanyak banyaknya 4 (empat) Seksi/Sub Bidang. (4) Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan. g) Lembaga Teknis Kabupaten/Kota yang melakukan fungsi pengawasan terdiri dari : (1) Sebanyak-banyaknya 5 (lima) Pemeriksa dan 1 (satu) Sekretariat. (2) Sekretariat membawahkan sebanyak 4 (empat) Sub Bagian. (3) Kelompok Jabatan Fungsional. h) Lembaga Teknis Daerah Kabupaten / Kota terdiri dari: (1) Badan Pengawas. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

(3) Badan Penelitian dan Pengembangan. (4) Kantor Pengolahan Data Elektronik. (5) Kantor Arsip. (6) Kantor Pendidikan dan Pelatihan. (7) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja. (8) Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat; (9) Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa. i) Pengembangan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten/ Kota selain tersebut diatas dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Daerah masing masing. c. Kecamatan 1) Kecamatan merupakan perangkat Daerah Kabupaten / Kota yang bertugas menjalankan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupat / Walikota. 2) Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang bertanggung jawab kepada Bupati / Walikota melalui Sekretais Daerah. 3) Kecamatan membawahkan Sekretariat dan Seksi sebanyak banyaknya 5 (lima) sesuai dengan kebutuhan. 4) Camat mempunyai fungsi : a) Memimpin pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota di wilayah Kecamatan; b) Membantu Sekretaris Daerah dalam penyiapan informasi rnengenai wilayah Kecamatan yang dibutuhkan dalam perumusan kebijakan bagi kepala Daerah; c) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pelayan lintas Kelurahan dan Desa. 5) Sekretariat Kecamatan adalah unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 6) Sekretaris Kecamatan bertugas membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat Kecamatan; 7) Seketaris Kecamatan dapat membawahkan Urusan dan Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan. d. Kelurahan (1) Kelurahan merupakan Perangkat Kecamatan yang bertugas melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan oleh Camat; (2) Kelurahan dipimpin oleh Kepala Kelurahan yang bertanggung jawab kepada Carnat;

(3) Kelurahan mernbawahkan Sekretariat dan Urusan sesuai déngan kebutuhan; (4) Lurah mempunyai fungsi : a) Mendorong partisipasi masyarakat; b) Mengkoordinir penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat di tingkat kelurahan; c) Membina kerukunan, ketentrarnan dan ketertiban masyarakat di wilayah; (5) Sekretaris Kelurahan menyelenggarakan fungsi : a) Membantu Lurah dalam menjalankan tugasnya. b) Memberikan pelayanan administratif di lingkungan organisasi pemerintahan Kelurahan. (6) Kepala Urusan bertugas membantu Lurah dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang masingmasing. 4. Eselon a. Dinas Daerah Propinsi: - Kepala Eselon II a; - Wakil Kepala, Eselon II b; - Bagian Tata Usaha dan Sub Dinas, Eselon III a; - Sub Bagian dan Seksi, Eselon IV a. b. Dinas Daerah Kabupaten/Kota: - Kepala, Eselon III a; - Wakil Kepala, Eselon III b; - Sub Bagian dan Seksi, Eselon IV a; - Urusan dan Sub Seksi, Eselon V a. c. Eselon Unit Pelaksana Teknis yang dialihkan menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah sebagaimana yang berlaku selama ini. d. Eselon perangkat Daerah lainnya, tetap berlaku ketentuan yang ada sampai adanya penataan lebih lanjut. 5. Lain-lain 1) Dengan dilakukan penataan kelembagaan perangkat Daerah, maka Lembaga Pembantu Gubernur / Bupati / Walikota, serta Asisten Sekretaris Wilayah Daerah dihapus, terhitung sejak ditetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan tatakerja Perangkat Daerah. 2) Pengaturan mengenai kelembagaan Badan Usaha Milik Daerah akan ditetapkan dalam Keputusan tersendiri. 3) Wakil Kepala Dinas Daerah dapat dimungkinkan bagi Dinas Daerah yang digabung dengan Kantor Wiayah / Kantor Departemen dan bersifat sementara. 4) Pengalihan pegawai dan asset dan pembiayaan eks Kantor Wilayah dan Kantor Departernen akan diatur dalam ketentuan tersendiri.

5) Rincian tugas, fungsi dan tatakerja masing-masing perangkat Daerah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur / Bupati / Walikota. 6) Dalam rangka penataan perangkat Daerah dimaksud agar dilakukan konsultasi, bimbingan teknis, analisis organisasi yang terpadu antara pusat dan Daerah. 7) Pemerintah Propinsi melakukan koordinasi penataan kelembagaan perangkat Daerah Kabupaten / Kota. 8) Pengembangan organisasi perangkat Daerah di luar pedoman yang ditetapkan dilakukan berdasarkan hasil analisis jabatan dan rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri. 9) Agar masing-masing Pemerintah Daerah memprioritaskan pengadaan anggaran pada APBD masing-masing dalam rangka mendukung penataan kelembagaan. 10) Penataan perangkat Daerah dimaksud ditetapkan dalam Peraturan Daerah, dan berlaku setelah diundangkan dalam Lembaran Daerah, serta wajib disampaikan ke Menteri Dalam Negeri 1 (satu) eksernplar selambatlambatnya 15 (lima belas) hari setelah ditetapkan. 11) Tatalaksana masing-masing perangkat Daerah diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. 12) Hal-hal yang belum diatur dalam penataan ke perangkat Daerah sesuai dengan pedoman ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Dalam Negeri. Demikian untuk maklum. MENTERI DALAM NEGERI Ttd Surjadi Soedirdja

LAMPIRAN I SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 61A TAHUN 2000 TANGGAL 21 MARET 2000 POLA ORGANISASI PERANGKAT PROPINSI LAMPIRAN II SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 61A TAHUN 2000 TANGGAL 21 MARET 2000 POLA ORGANISASI PERANGKAT KABUPATEN / KOTA