Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN

PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA DENGAN METODE CIRCULAR USGS 1983 DI PT. PACIFIC PRIMA COAL SITE LAMIN KAB. BERAU PROVINSI KALIMATAN TIMUR

PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

PEMODELAN SEAM BATUBARA BLOK 13 BERDASARKAN DATA BAWAH PERMUKAAN PT. RIMAU ENERGY MINING PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berhubungan dengan ilmu Geologi. terhadap infrastruktur, morfologi, kesampaian daerah, dan hal hal lainnya yang

BAB V PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS STATISTIK UNIVARIAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Oleh : Diyah Ayu Purwaningsih 1 dan Surya Dharma 2 ABSTRAK

BAB IV PEMODELAN DAN PENGHITUNGAN CADANGAN ENDAPAN BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember 2016 Penulis. (Farah Diba) vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Oleh. Narendra Saputra 2) Dr.Ir.Eddy Winarno, S.Si., MT, Ir. R. Hariyanto, MT 1) Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta 2)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

FASIES BATUBARA FORMASI WARUKIN ATAS DAERAH TAPIAN TIMUR, KP PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

3.1 KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Univarian

PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Bab V Pembahasan V.1 Data Eksplorasi Batubara V.2 Pemetaan Topografi

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PEMODELAN GEOLOGI BATUBARA DAERAH MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA MENGGUNAKAN COAL RESOURCES AND RESERVES EVALUATION SYSTEM

JGP (Jurnal Geologi Pertambangan) 50

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

METODA-METODA DALAM PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA

Desain Pit untuk Penambangan Batubara di CV Putra Parahyangan Mandri, Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan

BAB I TAHAPAN EKSPLORASI BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI CADANGAN BATUBARA DENGAN SOFTWARE TAMBANG PADA PIT DE DISITE BEBATU PT. PIPIT MUTIARA JAYA KABUPATEN TANA TIDUNG, KALIMANTAN UTARA

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

PENENTUAN CADANGAN BATUBARA DARI DATA BOR MENGGUNAKAN METODE AREA OF INFLUANCE

RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUBARA DI BLOK SELATAN PT. DIZAMATRA POWERINDO LAHAT SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Penyusunan Basis Data Assay

BAB III LANDASAN TEORI

Oleh : Triono 1 dan Mitra Wardhana 2 SARI. Kata Kunci : Cadangan Batubara Metode Cross Section dan Blok Model

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GEOLOGI DAN EKSPLORASI BATUBARA DAERAH ASAM-ASAM, KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan memahami kondisi geologi daerah penelitian.

INVERSE DISTANCE WEIGHTING

Exploration Is The Key of Efficiency

BAB I PENDAHULUAN. Energi Nasional (KEN) melalui PP No.5 Tahun 2006 yang memiliki tujuan utama

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul Responsi. TE-3231, Metode Perhitungan Cadangan. Asisten: Agus Haris W, ST

ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA BERDASARKAN DATA WELL LOGGING

PEMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA DENGAN PROGRAM MINESCAPE 4.115C, DI PIT-IV, PT. KALIMANTAN PRIMA PERSADA, TANJUNG ALAM, KALIMANTAN SELATAN

Struktur Geologi dan Sebaran Batubara daerah Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur

BAB III LANDASAN TEORI

MOHAMAD ISHLAHUL AZIZ

PERHITUNGAN MINEABLE COAL RESERVE PADA PIT JUPITER AREA SEAM 16 PT. ENERGI CAHAYA INDUSTRITAMA, BUKUAN SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SARI ABSTRACT PENDAHULUAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

Oleh : Sujiman 1 dan Nuryanto 2 ABSTRAK

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUBARA SEAM B (B1, B2,B3) DAN C PADA PIT PT. BARA ANUGRAH SEJAHTERA TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN

PENENTUAN POLA PENYEBARAN BATUBARA BERDASARKAN DATA SINAR GAMMA DAN RESISTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOGGING GEOFISIKA

Oleh: Uyu Saismana 1 ABSTRAK. Kata Kunci : Cadangan Terbukti, Batugamping, Blok Model, Olistolit, Formasi.

BAB I PENDAHULUAN. Batubara merupakan salah satu sumber energi alternatif disamping minyak

BAB IV ENDAPAN BATUBARA

STUDI PERBANDINGAN ANTARA METODE POLIGON DAN INVERSE DISTANCE PADA PERHITUNGAN CADANGAN Ni PT. CIPTA MANDIRI PUTRA PERKASA KABUPATEN MOROWALI

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN ZONASI DAERAH POTENSI BATUBARA UNTUK TAMBANG DALAM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BAGIAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUBARA BERDASARKAN USGS CIRCULAR No.891 TAHUN 1983 PADA CV. AMINDO PRATAMA. Oleh : Sundoyo 1 ABSTRAK

Kartion 1, Juli Chandra Teruna 2 dan Program Studi Teknik Pertambangan, Politeknik Muara Teweh

Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan batubara

JGP (Jurnal Geologi Pertambangan 14 PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA TERBUKTI DENGAN METODE CROSS SECTION. Oleh Diyah Ayu Purwaningsih 1 dan Riyanto 2

Agar pelatihan efektif, buku petunjuk ini dibuat dengan asumsi sebagai berikut:

PENYUSUNAN NERACA BATUBARA DAN GAMBUT. Oleh : Eddy R. Sumaatmadja

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

Klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Penambangan (mining) dapat dilakukan dengan menguntungkan bila sudah jelas

BAB V BATUBARA 5.1. Pembahasan Umum Proses Pembentukan Batubara Penggambutan ( Peatification

INTERPRETASI SEBARAN BATUBARA BERDASARKAN DATA WELL LOGGING DI DAERAH BLOK X PULAU LAUT TENGAH KABUPATEN KOTABARU

ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAN KUALITAS BATUBARA DI PIT J, DAERAH PINANG, SANGATTA, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

Artikel Pendidikan 23

ANALISIS KEMAJUAN PENAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE DAN PRISMOIDAL DI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN I.1

Departemen Geologi Sains, FTG, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363, 3.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. di Kalimantan Timur yang melakukan penambangan dengan sistem penambangan

INVENTARISASI BATUBARA PEMBORAN DALAM DAERAH SUNGAI SANTAN-BONTANG KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Studi Kualitas Batubara Secara Umum

BAB V PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI

Identifikasi dan Estimasi Sumber Daya Batubara Menggunakan Metode Poligon Berdasarkan Intepretasi Data Logging Pada Lapangan ADA, Sumatera Selatan

Transkripsi:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Pemodelan Geologi Endapan Batubara Daerah Kelubir, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara IUP PT Pesona Khatulistiwa Nusantara Site Kelubir Mine Operation The Modelling of Geology Precipitate Coal in Kelubir District, Tanjung Palas Residence, Kabupaten Bulungan, North Kalimantan Province IUP PT Pesona Khatulistiwa Nusantara Site Kelubir Mine Operation 1 Muhammad Fadhlan Habib Syafruddin, 2 A. Machali Muchsin, 3 Yuliadi 1,2,3 Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail: 1 fadhlan_mfh@hotmail.com Abstract. The modeling and the calculation of coal resource was done at Kelubir, Tanjung Palas subdistrict, Bulungan district of North Kalimantan. The purpose of this research is to make model of coal deposits in order to determine the spreading, the thickness as well as to estimate the coal resources.the result showed there are 2 coal seam with general strike direction to north west with diooing 3o. thus two seam have different characteristic, seam A has average thickness by 0,924 meter and found only in the northern part of research area, whereas for seam B has average thickness by 5,457 meter and are found scattered throughout the study area. Based on the variogram statistical result this seam experience thinning systematically towards the southeast area of research and there are pinching out effect causing a discontinuity at this seam. Based on calculation with measured coal classification the coal resources is 54.188.767,283 tons with amount of overburden 239.544.857,56 m3. Keywords : Geological Model and Coal Resources Abstrak: Pada penelitian ini dilakukan pemodelan batubara di daerah tambang Kelubir, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimanta Utara. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat model endapan batubara sehingga dapat diketahui bentuk dan sebaran serta mengestimasi jumlah sumberdaya batubara pada daerah penelitian. Hasil pengolahan data didapatkan 2 seam batubara dengan arah umum untuk tiap lapisan batubara pada daerah penelitian berarah Barat Laut dengan kemiringan lapisan lapisan 3 o. Kedua seam ini mempunyai karakteristik yang berbeda. Seam A mempunyai ketebalan rata rata sebesar 0,924 meter dan seam A hanya ditemukan pada bagian utara pada lokasi penelitian, sedangkan untuk seam B mempunyai ketebalan rata rata 5,457 meter dan ditemukan tersebar pada seluruh daerah penelitian. Berdasarkan hasil statistik variogram seam B ini mengalami penipisan secara sistematis kearah tenggara pada daerah penelitian, serta ditemukan adanya efek pinching out sehingga menyebabkan diskontinuitas pada seam ini. Berdasarkan hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan metode blok diperoleh jumlah sumberdaya batubara pada daerah penelitian dengan klasifikasi sumberdaya terukur yaitu 54.188.767,283 ton dengan jumlah overburden sebesar 239.544.857,56 m3. Kata Kunci : Pemodelan Geologi dan Sumberdaya Batubara 556

Pemodelan Geologi Endapan Batubara Daerah Kelubir 557 A. Pendahuluan Latar Belakang Kegiatan eksplorasi batubara yang telah dilakukan yaitu pemetaan topografi, pemetaan geologi dan pengeboran. Agar batubara dapat dimanfaatkan diperlukan pemodelan endapan batubara dengan tingkat keakuratan yang tinggi yang dapat menggambarkan mengenai kondisi startigrafi, keterdapatan struktur serta litologi pada daerah penelitian agar memperkecil tingkat kesalahan pada saat proses perhitungan sumberdaya dan pada saat menentukan rencana penambangan. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kondisi sebaran batubara secara lateral 2. Mengetahui kondisi sebaran batubara secara vertikal 3. Menentukan kelas sumberdaya batubara daerah penelitian 4. Mengestimasikan sumberdaya batubara pada daerah penelitian. B. Landasan Teori Batubara Batubara adalah sedimen organik yang proses pembentukannya berasal dari dekomposisi dari hancuran tumbuhan-tumbuhan, yang terendapkan pada suatu cekungan dalam kondisi rawa (Terres, 1931 op.cit Speight, 1994). Klasifikasi Sumberdaya Batubara Dasar klasifikasi sumberdaya batubara merupakan pengelompokan yang didasarkan atas keyakinan geologi. Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.(sni,2011) 1. Aspek geologi Berdasarkan tingkat keyakinan geologi, sumberdaya batubara terukur harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih besar dibandingkan dengan sumberdaya batubara terindikasi. KONDISI GEOLOGI Tabel 1. Jarak Titik Informasi menurut Kondisi Geologi KRITERIA SUMBERDAYA terukur Terunjuk tereka Jarak titik SEDERHANA X500 500<X1000 1000<X1500 informasi (m) Jarak titik MODERAT X250 250<X500 500<X1000 informasi (m) Jarak titik KOMPLEKS X100 100<X200 200<X400 informasi (m) Sumber : SNI Pedoman Pelaporan Batubara 2. Aspek ekonomi Ketebalan minimal lapisan batubara yang dapat ditambang dan ketebalan maksimal dirt parting atau lapisan pengotor yang tidak dapat dipisahkan pada saat ditambang yang menyebabkan kualitas batubara menurun karena kandungan abunya meningkat, merupakan beberapa unsur yang terkait dengan aspek ekonomi dan perlu diperhatikan dalam menggolongkan sumberdaya batubara. Teknik Pertambangan,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

558 Muhammad Fadhlan Habib Syafruddin, et al. Tabel 2.Persyaratan Kuantitatif Ketebalan Lapisan Batubara dan Lapisan Pengotor KETEBALAN Lapisan batubara minimal PERINGKAT BATUBARA Batubara coklat (brown coal) 1,00 m Batubara keras (hard coal) 0,40 m Lapisan pengotor 0,30 m 0,30 m Estimasi Sumberdaya Batubara 1. Metode Konvenvesional, terdiri dari metode penampang, metode poligon, metode isoline, metode blok. 2. Metode Geofisika, terdiri dari Metode Neighborhood Nearest Point, Metode Inverse Distance Weighting, Metode Krigging. C. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data data seperti peta topografi, peta geologi untuk pemodelan dalam bentuk sebaran endapan batubara secara lateral sedangkan untuk sebaran secara vertikalnya digunakan data berupa data hasil pengeboran. 2. Data Dasar Data topografi, data survey topografi diperoleh dari hasil pemetaan topografi tim suvey terdahulu dengan luasan 11.921.942 m2. Hasil pemetaan adalah sebagai berikut: Gambarl 1.Peta Topografi Wilayah Penelitian Pemetaan Geologi, Pemetaan geologi dilakukan agar dapat diketahui sebaran batubara pada permukaan tanah. Dari hasil pemetaan geologi yang telah dilakukan didapatkan data berupa data singkapan. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Pemodelan Geologi Endapan Batubara Daerah Kelubir 559 Tabel 3.Data Singkapan PT PKN site KMO No Kode Easting Northing Strike Dip Tebal Elevasi (N o E) ( o ) (meter) (mdpl) 1 S_KB1 530438 336990 342 3 1,9 48 2 S_KB2 530402 337230 347 4 2,4 46 3 S_KB3 531320 335401 350 4 2 42 Sumber : PT Pesona Khatulistiwa Nusantara Data Pengeboran Eksplorasi, Kegiatan pengeboran eksplorasi batubara yang dilakukan di daerah penelitian menggunakan dua metode yaitu dengan metode full core dan metode touch core. Data yang dihasilkan adalah data survey pengeboran dan litologi pengeboran. Data hasil pengeboran ini juga menjadi salah satu komponen penting untuk menentukan kesinambungan antar lapisan dengan cara mengkorelasikan stratigrafi antar lubang bor. Gambar 2. Korelasi Lapisan Batubara seam A pada Penampang A-A Gambar 3.Korelasi Lapisan Batubara seam B pada Penampang H-H Data Kualitas Batubara, Pengujian data kualitas batubara didapatkan menggunakan analisis proksimat.dari sampel yang telah diuji didapatkan nilai kadar air (Total Moisture) minimal yaitu 23,55 % dan nilai maksimal 51,23 % dengan nilai rata rata 44,85 %. Nilai kalori batubara (calorie value) yang didapatkan mempunyai nilai minimal 2827 kal/gr dan nilai maksimal 4662 kal/gr dengan nilai rata rata 3441,59 kal/gr. Dari nilai kalori yang diapatkan batubara di wilayah penelitian ini termasuk kedalam kelas lignit (brown coal) karena mempunyai nilai kalori 3056 kal/gr - 4611 kal/gr. 3. Pengolahan Data Verivikasi Dan Validasi Data, meliputi analisis Statistik Univariat Data Ketebalan pada Lubang Bor dan Analisis Statistik Metode Variogram. Teknik Pertambangan,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

560 Muhammad Fadhlan Habib Syafruddin, et al. Tabel 4.Distribusi Frekuensi Ketebalan Batubara NO Interval Ketebalan Frekuensi Seam A Seam B 1 0 1,9 13 9 2 2 3,9 1 17 3 4 5,9 0 47 4 6 7,9 0 64 5 8 9,9 0 1 Tabel 5.Hasil Fitting Variogram Parameter 45 o Arah 135 o Keterangan A 2395 319 Kemenerusan (m) Co 0,01 0,311 Tingkat Kesalahan Co + c 2,65771 6,62123 Varians Populasi (m) Pemodelan Seam Batubara, Pemodelan endapan batubara bertujuan untuk mengetahui pola penyebaran lapisan batubara, baik geometri secara umum, letak/posisi lapisan, kedalaman, serta kemiringan endapan batubara. Kontur Struktur (kontur seam) Batubara, Peta kontur seam batubara ini dibuat untuk mengetahui bagaimana gambaran sebaran batubara dibawah permukaan. Estimasi Sumberdaya Batubara, Perhitungan sumberdaya dengan metode blok. Dari model sumberdaya yang dibuat serta hasil perhitungan metode statistik maka didapatkan luasan, tebal dan density batubara sebagai berikut: Tabel 6.Tabel Luas Model Sumberdaya Klasifikasi Luas Model (m 2 Tebal rata-rata ) Density rata-rata (m) Sumberdaya (ton/m 3 ) SeamA SeamB SeamA SeamB Terukur 1.354.795 7.122.343,78 Terunjuk 1.679.356 8.001.362,34 0,924 5,457 1,35 Tereka 3.144.368 8.701.414,33 Tabel 7.Sumberdaya Batubara PT PKN site KMO SEAM TERUKUR TERUNJUK TEREKA ( TON ) A 1.689.971,28 2.094.828,67 3.922.284,64 B 52.498.796 64.138.125,03 64.138.125,03 TOTAL 54.188.767,283 64.138.125,7 68.060.409,67 Overburden, perhitungan overburdendilakukan dengan metode konvensional berupa penampang serta metode komputerisasi menggunakan Mincom Minescape. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Pemodelan Geologi Endapan Batubara Daerah Kelubir 561 Tabel 8.Volume Overburden Daerah Penelitian Luas Penampang Jarak Antar Penampang OB (m 2 Volume OB (m 3 ) ) Penampang (m) B - B' 24.440,51 250 10.222.363,75 C - C' 57.338,40 250 21.569.293,75 D - D' 115.215,95 250 30.475.531,25 E - E' 128.588,30 250 30.149.257,50 F - F' 112.605,76 250 24.574.770,00 G - G' 83.992,40 250 18.244.985,00 H - H' 61.967,48 250 16.441.502,50 I - I' 69.564,54 250 17.597.600,00 J - J' 71.216,26 250 17.377.955,00 K - K' 67.807,38 250 16.281.741,25 L - L' 62.446,55 250 10.597.345,00 M - M' 22.332,21 250 5.997.461,25 N - N' 25.647,48 250 6.664.430,00 O - O' 27.667,96 250 5.026.565,00 P - P' 12.544,56 250 2.277.335,00 Q - Q' 5.674,12 Total OB 233.498.136,25 Stripping Ratio (SR) / nisbah pengupasan, merupakan perbandingan tanah penutup dengan bahan galian. Nilai overburden yang dipakai untuk perhitungan SR ini yaitu yang didapatkan dari hasil pengolahan Minescape sebesar 239.544.857,56 m 3 karena dinilai lebih akurat. Didapatkan nilai SR sebesar 1 : 4,4. D. Kesimpulan 1. Hasil dari permodelan secara lateral didapatkan 2 seam lapisan batubara, yaitu seam A dan seam B. Lapisan batubara seam A yang mempunyai ketebalan batubara rata rata yaitu 0,924 m dan hanya terdapat pada bagian utara di wilayah penelitian serta batubara seam B mempunyai ketebalan batubara yang bervariasi dengan ketebalan rata - rata batubara 5, 457 m. Hasil pemodelan secara lateral ini juga didapatkan penyebaran lapisan batubara yang kemenrusannya terputus, hal ini disebabkan beberapa faktor seperti penipisan (pinch out) batubara dan tidak tembusnya pengeboran pada lapisan batubara. 2. Hasil pemodelan geologi secara vertikal didapatkan bentuk dan arah sebaran batubara serta didapatkan hasil bahwa lapisan batubara mengalami penipisan kearah tenggara pada lokasi penelitian, selain itu terdapat beberapa lubang bor yang didapati tidak menembus lapisan batubara hal ini dibuktikan dengan penampang lubang bor dan ditunjukkan dengan terputusnya kontur struktur pada peta kontur struktur. 3. Berdasarkan SNI tentang pengelompokkan kompleksitas geologi, Kondisi gelogi daerah penelitian termasuk kedalam kelompok dengan kompleksitas moderat hal ini dikarenakan kondisi batubara daerah penelitian mempunyai variasi ketebalan yang tinggi serta mempunyai jarak kesinambungan batubara ratusan meter. 4. Dari hasil estimasi jumlah sumberdaya batubara pada daerah penelitian mempunyai total jumlah sumberdaya terukur sebesar 54.188.767,283 Ton dan jumlah overburden239.544.857,56 m3 sehingga didapatkan nilai SR 1 : 4,4. Teknik Pertambangan,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

562 Muhammad Fadhlan Habib Syafruddin, et al. Daftar Pustaka Anonim (a), Badan Standarisasi Nasional Indonesia, 5015, 2011, Pedoman Pelaporan Sumberdaya dan Cadangan Batubara, SNI No. 5015 2011. Dirga, Juli 2012, Metode dan Perhitungan Endapan Batubara. http://www.dirgamining.blogspot.co.id. Hidayat, S., Amiruddin., Satrianas, D., 1995. Peta Geologi Lembar Tarakan dan Sebatik Skala 1:250.000.Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,Bandung. Saipul, Z, 2011. Lingkungan Pengendapan Batubara.diakses dari:http://ilmubatubara.wordpress.com Sam, B, Jr. 1995. Principles of Sedimentology and Stratigraphy. edisi-2. Englewood- Cliffs: Prentice-Hall. Hlm 519-529; 561; 580-581; 613-625; 650-666). Supriadi, A, 2007. Genesa Batubara Indonesia, Diakses dari:http://www.jendelaexplorasi.net Syafrizal. 2000. Optimasi cadangan batubara berdasarkan kualitas, studi kasus batubara tiang satu, sei. Tambangan, kiliran jao, sumatera selatan. Thesis masgister rekayasa pertambangan ITB 2000. Tatar, 2011. Geologi Lapisan Batubara, Diakses dari laman :http://geologidokterbumi.wordpress.com/ Wood, G.H., Kehn, T.M., Carter, M.D. and Culberston, W.C., 1983., Coal Resource Classificartion System of the U.S. Geological Survey, Geological Survey Circular 891, 65 pp. Anonim (b), IAGI., 1996., Sandi Stratigrafi Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Stach, E., Mackowsky, M. TH, Teichmuller, M., Taylor,G.H., Chandra, and D. Teichmuller, 1982, Stach s Book of Coal Petrology, 3rd", Gebruder, Berlin, 452 hal. Horne, J.C., Ferm, J.C., Carucio, F.TT., and Baganz, B.P., 1978, Depositional Models in Coal Exploration and Mining Planning vol 62, Galloway, W.E, hal 2379 2411. Volume 2, No.2, Tahun 2016