BAB I PENDAHULUAN. terdapat kesamaan dengan individu yang lain. Adapun kesamaan yang dimaksud

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serta pengembangan potensi bagi bangsa Indonesia untuk menapaki jenjang masa

BAB I PENDAHULUAN. Kasoos merupakan singkatan dari Kampung Scooter Owner Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

KOMUNIKASI KELOMPOK KOMUNITAS ANAK VESPA SIDOARJO KANVAS DALAM MEMBINA SOLIDARITAS KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan di masyarakat selalu mengalami banyak perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan sosial dalam batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Menurut Selo Soemarjan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang modern memberi pengaruh terhadap perilaku membeli

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. utama, dengan kata lain mengikuti sebuah tren menjadi salah satu cara jitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempengaruhi kehidupan manusia. Inti perspektif sosiologis ialah

BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal

waktu (MW) adalah lebih mementingkan pandangan yang berorientasi kemasa depan. Bagi komunitas vespa hakekat hubungan manusia dengan alam (MA) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. relasi antar individu yang kompleks Selain para penjual dan pembeli yang

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

Bab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik dan menerima semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu, manusia ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

I. PENDAHULUAN. diantara manusia pada dasarnya terdapat saling ketergantungan, saling

KARAKTERISTIK DAN INTERAKSI SOSIAL DALAM KOMUNITAS VESPA DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. kawasan Eropa seperti Italia, Inggris, Perancis dan Rusia. Ciri khas utama

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan sangat erat hubungannya dengan perkembangan suatu

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat disamping

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi, yakni fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Waria adalah laki-laki yang menunjukan sikap dan perilaku di dalam diri yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB II GAMBARAN UMUM MATARAM SCOOTER CLUB YOGYAKARTA

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. melalui bahasa, konsep konstruksi makna bisa berubah-ubah. Akan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju

BAB I PENDAHULUAN. No. Skripsi : 091/S/PPB/2013 pertengahan dan akhir masa anak-anak.

BAB I PEMBUKAAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

I. PENDAHULUAN. proses interaksi sosial. Soekanto (2009:55) menyatakan bahwa, Interaksi sosial

Data Transkrip Wawancara. Mataram Scooter Club. Biasanya sih kita itu merasa paling dekat di distrik masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan. melibatkan proses pemahaman dan memahami orang.

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan masa yang banyak mengalami perubahan dalam status emosinya,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan

BAB I. : 1. Masa muda, 2. Kaum muda, 3. Remaja. : Tempat yang dianggap penting/pumpunan dari berbagai kedudukan/kegiatan sesuai dengan golongannya 2

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki harapan yang besar agar pada masa yang akan datang para pemuda dapat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun anak-anak. Kata remaja sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adolescere

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

PENGANTAR ANGKET PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. usia 18 hingga 25 tahun (Santrock, 2010). Pada tahap perkembangan ini, individu

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

PERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memandang remaja itu sebagai kanak-kanak, tapi tidak juga sebagai orang

BAB I PENDAHULUAN. Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (Moleong, 2011:6). Desain penelitian studi kasus dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terbentuknya sebuah komunitas karena seorang individu menyadari bahwa terdapat kesamaan dengan individu yang lain. Adapun kesamaan yang dimaksud antara lain adalah hobi, minat dan lain sebagainya, begitu pula dengan komunitas Vespa yang ada di Gorontalo. Komunitas vespa yang ada di Gorontalo seperti komunitas-komunitas pada daerah-daerah lainnya yang memandang bahwa semua pengguna vespa itu memiliki kesamaan, sering berbagi rasa, susah maupun senang dijalani secara bersama. Untuk usaha menepis pandangan negatif tentang cara berpenampilan anak vespa itu memang tidak mudah, semua kembali ke individu masing-masing. karena di komunitas vespa tidak mengenal yang namanya aturan ataupun undang-undang yang mengikat tentang cara berpenampilan. Dalam komunitas vespa, masing-masing individu bebas perpenampilan apa saja, dalam artian mereka tidak mau dikekang oleh aturan aturan yang menurut mereka mengekang. Vespa masuk di Indonesia awalnya hanya diberikan sebagai penghargaan oleh pemerintah Indonesia terhadap pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu. Saat ini Indonesia adalah pengguna vespa terbanyak ke 2 dari Negara asal vespa yaitu Italia. Komunitas motor vespa di Gorontalo pun mulai terbentuk dan dikenal di masyarakat pada tahun 1990-an. Komunitas vespa yang

pertama kali terbentuk adalah Scooter Club Gorontalo (SCG), yang kemudian namanya diubah menjadi Gorontalo Scooter Club (GSC). Dalam sebuah komunitas tentu anggota yang tergabung di dalamnya mempunyai kesibukan tersendiri, misalnya pekerjaan dan lain sebagainya. Komunitas memerlukan komunikasi antar sesama angota yang tergabung di dalamnya. Berkomunikasi dengan teman sebaya juga dapat mempengaruhi pandangan remaja mengenai hubungan dengan orang lain. Seperti, apa nilai yang diyakini ketika bersahabat dengan orang lain dan ketika akan memilih pasangan hidup nantinya. Teman sebaya juga dapat mempengaruhi remaja dalam hal pencarian informasi mengenai karir dan juga mempengaruhi keputusan remaja dalam memilih karir. Menariknya adalah ditengah perkembangan motor yang ada sekarang ini dengan berbagai macam merek bahkan sudah canggih, vespa yang kita ketahui adalah motor tua yang sering mogok tetapi masih banyak yang menggunakannya dan berkembang di tengah-tengah komunitas motor lainnya. Komunitas vespa memang dikenal dengan solidaritasnya antar sesama, itu bisa dilihat saat mereka membantu teman walaupun mereka belum kenal sekalipun. Selain komunitas di atas, komunitas vespa Ofuitang merupakan salah satu komunitas yang ada di Gorontalo. Komunitas ini mempunyai ciri khas tersendiri seperti penampilan, karakter dan jiwa sosial. Ketiga ciri khas yang dimiliki oleh komunitas vespa Ofuitang Gorontalo merupakan unsur dari konsep diri. Berbicara tentang konsep diri berarti kita membicarakan diri kita sendiri. Diri kita bisa mempengaruhi lingkungan dan begitu pula sebaliknya. Untuk mengetahui siapa diri

kita sebenarnya, itu hanya dari masing-masing individu kita yang tau. Ketika kita bertanya akan diri kita, disitulah sebenarnya kita telah berupaya membedakan diri kita dengan yang lain, atau kita dengan mereka. Alasan memilih komunitas Ofuitang Gorontalo menariknya adalah dalam komunitas ini mempunyai beberapa perbedaan dengan komunitas lain. Pertama, dalam komunitas ini masing-masing anggota diberikan kebebasan dalam berpakaian dan lain sebagainya. Kedua, komunitas ini tidak memiliki ketua (semuanya anggota). Ketiga komunitas ini tidak mempunyai aturan-aturan atau ADRT yang mengikat anggota yang tergabung dalam komunitas ini. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada komunitas Vespa Ofuitang Gorontalo karena Peneliti ingin mengetahui bagaimana konstruksi identitas diri anggota komunitas vespa Ofuitang Gorontalo dengan merumuskan judul penelitian yaitu Konstruksi Identitas Diri Anggota Komunitas Ofuitang Gorontalo (Studi Deskriptif Komunitas Vespa Di Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Anggota komunitas vespa Ofuitang Gorontalo dipandang oleh masyarakat berpenampilan bebas atau urak-urakan baik dari segi pakaian, rambut maupun aksesoris yang digunakan.

2. Penampilan atau gaya berpakaian setiap anggota komunitas vespa Ofuitang Gorontalo dijadikan sebagai ciri khas yang melekat pada setiap anggota ataupun komunitas itu sendiri. 3. Komunitas vespa Ofuitang Gorontalo tidak memiliki aturan tertulis yang mengikat setia anggota yang bergabung dalam komunitas tersebut. 1.3 Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep diri anggota komunitas vespa Ofuitang Gorontalo? 2. Bagaimana anggota komunitas vespa Ofuitang Gorontalo mengkostruksikan identitas mereka? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui konsep diri anggota komunitas vespa Ofuitang Gorontalo. 2. Untuk mengetahui anggota komunitas vespa Ofuitang Gorontalo dalam mengkostruksikan identitas mereka. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi aspek pengembangan ilmu dalam bidang ilmu komunikasi.

1. Manfaat Teoritis Dapat berguna untuk pengembangan ilmu komunikasi, khususnya mengenai komunikasi kelompok, khususnya tentang Kontruksi Identitasi Diri Anggota Komunitas Vespa Ofuitang Gorontalo. 2. Manfaat Praktis Diharapkan agar kedepan komunitas vespa Ofuitang ini bisa menjadi komunitas yang mempunyai aturan tertulis berupa AD ART, sehingga bisa memperkuat organisasi yang terdapat pada komunitas Ofuitang tersebut. Dan juga dapat memberikan kontribusi, yaitu memberikan gambaran serta masukan bagaimana memahami perbedaan dalam satu komunitas, meningkatkan saling pengertian dalam satu komunitas, khususnya komunitas Ofuitang Gorontalo. Secara umum, juga diharapkan dapat berkontribusi pada masyarakat luas, utamanya pada komunitas yang ada di Gorontalo, tentang upaya meningkatkan saling pengertian dalam menjaga nama baik komunitas agar menjadi komunitas yang dipandang solid di mata masyarakat.