BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN ZAKAT DI DOMPET PEDULI UMMAT-DAARUT TAUHIID (DPU-DT) CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. periode tahun Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Maret 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

MODEL PENINGKATAN KINERJA SDM PADA DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (BKKBN) dalam Diskusi dua mingguan Pimpinan BKKBN dengan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,

Analysis of Source and Uses of Zakat Fund That Influencing of Community Empowerment (Case Study In Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung)

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. (ZIS). Karena secara demografik, mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

RELASI ZAKAT DAN PAJAK PASCA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. 1. lembaga Amil Zakat (LAZ). Kedua keduanya telah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini, sebagai fakta bahwa 80% dari 220 juta penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa,dan haji. Melaksanakan zakat adalah wajib,

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No 109, Zakat

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dunia sehingga memiliki potensi zakat yang cukup besar. melansir

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Aziz

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, zakat memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mensucikan (atthaharatu)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan allah

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Key Success Factor BAZNAS

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN. Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan

BAB IV ANALISIS EKSISTENSI LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT PASCA UU NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi unsur pokok

BAB I PENDAHULUAN. Al-Amin (dapat dipercaya). Rasulullah mewajibkan kepada kita untuk dapat selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT

SKRIPSI PENGARUH ZAKAT YANG DIKELOLA BAZDA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA PADANG

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

DAFTAR ISI. PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM MENUNJANG EFISIENSI PENYALURAN DANA ZAKAT 2.1. Tinjauan Umum Total Quality Management...

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

BAB V PENUTUP. maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Rekonstruksi Undang-Undang. No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Di dalam al-quran telah disebutkan bahwa zakat diperuntukkan kepada 8 as{na>f, sebagaimana surah al- Taubah ayat 60 berikut;

BAB I PENDAHULUAN. Islam, sehingga bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat tertentu wajib

BAB I PENDAHULUAN. oleh Bangsa Indonesia. Pada satu sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas yang dilakukannya. Agar

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara demografik dan kultural, bangsa Indonesia, khususnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada QS At Taubah : 60

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebut didalam Al-Quran, salah satunya pada surah Al-Baqarah ayat 43 : yang rukuk. (QS. Al-Baqarah Ayat 43)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat sebagai sistem jaminan sosial bagi penanggulangan kemiskinan sangat

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

BAB I PENDAHULUAN. kekal bahagia di akhirat kelak. Dalam konteks ini Islam memberikan tekanan. pentingnya dengan kehidupan di akhirat kelak.

Transkripsi:

xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan zaman secara global yang cepat dan karena kemajuan era teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) di dalamnya. Dalam proses pengembangan suatu organisasi/ perusahaan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses perkembangan suatu organisasi, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari perussahaan itu sendiri mulai dari fungsi manajemen, strategi perusahaan sampai pada proses pengembangan sdm itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar jangkauan perusahaan seperti politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro. Dalam Islam, zakat merupakan salah satu kewajiban kaum Muslim. Terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan bahwa zakat merupakan sebuah kewajiban kaum Muslimin bagi yang mampu. Hal ini menjadi wajib karena zakat bertujuan untuk menyucikan harta. Salah satunya terdapat dalam surat At Taubah: 103. Allah SWT berfirman: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. 1

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Rasul SAW telah mendelegasikan tugas mengelola zakat dengan menunjuk Amil Zakat. Dengan kalimat Ambillah zakat dari sebagian harta mereka bahwa dapat diartikan zakat akan lebih baik jika dikelola secara profesional dan terorganisir oleh Amil Zakat. Amil Zakat yang mempunyai tanggung jawab terhadap tugasnya, memungut, menyimpan, dan mendistribusikan harta zakat kepada orang yang berhak menerimanya. Dalam konteks sekarang, zakat dikelola oleh pemerintah atau lembaga amil atau yang dikenal di Indonesia dengan Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ). Secara fikih diperbolehkan muzakki menyerahkan langsung zakatnya kepada mustahik. Tetapi, dalam konteks yang lebih makro, tujuan ibadah zakat tidak akan tercapai apabila tidak dikelola oleh lembaga Amil. Mengenai kualitas Amil Zakat yang akan bekerja dalam LAZ, Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT) menerangkan bahwa SDM berperan penting dalam kemajuan sebuah organisasi. Oleh karena itu sangat butuh tenagatenaga muda, yang punya mimpi, siap berjuang, berdakwah dan berkarya untuk ummat, serta memiliki kreatifitas yang tinggi agar tercapainya tujuan organisasi. Menurut survey dari Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2010 menerangkan bahwa, Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, dengan provinsi Jawa Tengah berjumlah 32,4 juta jiwa, ini adalah potensi calon pezakat (muzaki). Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menerangkan dalam 2

siaran persnya yang disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS saat itu Dr. Didin Hafidhuddin, MSc. bahwa potensi zakat di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 200 Triliun. Di Jawa Tengah sendiri mencapai 4,1 Triliun dan Semarang mempunyai potensi 1,4 Triliun. Melihat potensi diatas banyak diantara Lembaga Amil Zakat (LAZ) / Badan Amil Zakat (BAZ) belum mencapai target penghimpunan sebagaimana hasil survey dari BAZNAS. Ada beberapa faktor yang mendasari sebuah LAZ/BAZ belum bisa memenuhi target penghimpunan, salah satu diantaranya adalah kinerja sumber daya manusia pengelola zakat (amil) itu sendiri. Maka dibutuhkan suatu regulasi dari pemerintah pusat dan BAZNAS untuk meningkatkan kinerja amil tersebut. Peningkatan kinerja SDM adalah sebuah keniscayaan yang memang akan terus berlangsung secara terus menerus guna mendapat hasil kinerja yang sempurna dan berkelanjutan (continuous improvement). Adapun yang menjadi topik utama dalam pengembangan kinerja SDM yang selalu menjadi acuan pengembangan karyawan antara lain Motivasi Berprestasi, Pengembangan Berbasis Kompetensi dan Etika Kerja Islami. Kinerja SDM mempunyai peranan penting dalam sebuah perusahaan, karena kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahan. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler and Poter menyatakan bahwa kinerja 3

adalah "succesfull role achievement" yang diperoleh seseorang dari perbuatanperbuatannya. (Moh As ad, 2003). Handoko (1992) menerangkan bahwa motivasi adalah suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan tindakan. Motivasi-motivasi tersebut pada saat tertentu akan menjadi aktif bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan. Beberapa faktor yang memicu tumbuhnya motivasi pada karyawan adalah karena adanya kebutuhan, keinginan, dan juga harapan setiap karyawan di tempatnya bekerja untuk berprestasi dalam pekerjaannya untuk mencapai tingkat atau posisi tertentu yang lebih tinggi. Keberadaan manusia dalam organisasi memiliki posisi yang sangat vital. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, menganalisa dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi kondisi tersebut. E. Setyowati (2003) dalam sebuah jurnalnya menerangkan bahwa pengembangan SDM yang berbasis kompentensi dapat membantu organisasi dalam memiliki manajer yang dapat melaksanakan kepemimpinannya dengan tepat dan akan memiliki pegawai yang mengetahui apa yang seharusnya dilakukan untuk keberhasilan organisasi. Kompetensi apa yang seharusnya dimiliki dan dikembangkan oleh organisasi terhadap anggotanya sepenuhnya tergantung dari visi dan misi organisasi yang bersangkutan dengan tetap melihat budaya organisasi. 4

Nilai-nilai moral-spiritual bagi seorang muslim harus dipahami dengan baik, etos dan etika kerja dalam pandangan Islam sehingga untuk merumuskan sebuah mekanisme dan teknis kerja yang baik bisa kita gali dari kedalaman ajaran Islam sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Sahabat dan para pengikutnya yang setia. Nilai-nilai etos dan etika kerja seorang muslim inilah yang menjadi nilai sentral dalam pembangunan dan pengembangan SDM untuk menunjang kinerja yang maksimal. Saat ini kinerja SDM di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT) Cabang Semarang menunjukan kurang optimal, hal ini disebabkan oleh antara penghimpunan dana fundraising dengan target yang ditetapkan oleh manajemen tidak terpenuhi. Adapun detail target dan penghimpunan di DPU DT Cabang Semarang tahun 2015, seperti dalam table 1.1 berikut : Tabel 1.1 Perbandingan Antara Target dengan Penerimaan Fundraising Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Cabang Semarang Tahun 2015 BULAN TARGET PENDAPATAN CAPAIAN Januari Rp 155,250,000 Rp 94,824,777-39% Februari Rp 155,250,000 Rp 45,552,000-71% Maret Rp 155,250,000 Rp 71,441,300-54% April Rp 155,250,000 Rp 68,011,300-56% Mei Rp 155,250,000 Rp 75,770,756-51% Juni Rp 155,250,000 Rp 133,174,400-14% Juli Rp 155,250,000 Rp 216,417,923 39% Agustus Rp 155,250,000 Rp 136,628,200-12% September Rp 155,250,000 Rp 440,377,333 184% Oktober Rp 155,250,000 Rp 105,770,700-32% November Rp 155,250,000 Rp 96,050,100-38% Desember Rp 155,250,000 Rp 103,169,233-34% T O T A L Rp 1,863,000,000 Rp 1,587,188,022-15% 5

Amount Grafik 1.1 Target versus Penerimaan Fundraising Tahun 2015 Rp500,000,000 Rp400,000,000 Rp300,000,000 Rp200,000,000 Rp100,000,000 TARGET Rp- PENDAPATAN Bulan Sumber : Data sekunder diolah, 2016 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada adalah Bagaimana Meningkatkan Kinerja SDM di Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT) Cabang Semarang, dengan question research sebagai berikut : 1. Bagaimana Pengaruh Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi dan Etika Kerja Islami terhadap Motivasi Berprestasi di DPU DT Cabang Semarang. 2. Bagaimana Pengaruh Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi, Etika Kerja Islami dan Motivasi Berprestasi secara bersama-sama terhadap Peningkatan Kinerja SDM di DPU DT Cabang Semarang. 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dicapai dengan dilakukannya penelitian ini ialah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan dan Menganalisis Pengaruh Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi dan Etika Kerja Islami terhadap Motivasi Berprestasi di DPU DT Cabang Semarang. 2. Mendeskripsikan dan Menganalisis Pengaruh Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi, Etika Kerja Islami dan Motivasi Berprestasi secara bersamasama terhadap Peningkatan Kinerja SDM di DPU DT Cabang Semarang. 1.3.2. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis studi ini diharapkan memberikan konstribusi pada pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, yang berupa model pengembangan peningkatan Kinerja SDM melalui Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi, Etika Kerja Islami, dan Motivasi Berprestasi. 2. Manfaat Praksis Hasil studi ini bagi DPU DT Cabang Semarang dapat dipakai sebagai referensi atau bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja sumber daya manusia melalui Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi, Etika Kerja Islami, dan Motivasi Berprestasi. 7