BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Kemampuan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

DAFTAR ISI. DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. komunikasi matematika siswa lamban belajar di SD Mutiara Bunda Sidoarjo,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan Adversity

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan komunikasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal matematika ditinjau dari kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data berupa tes kecerdasan intrapersonal, tes kecerdasan interpersonal, tes soal matematika, dan wawancara yang berkaitan dengan hasil pekerjaan siswa (tes soal matematika) yang telah diberikan. Data yang diperoleh berupa data hasil tes dan data hasil wawancara, selanjutnya data dianalisis dan disimpulkan. Dari kesimpulan tersebut akan diperoleh deskripsi atau gambaran tentang profil kemampuan komunikasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal matematika ditinjau dari kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. B. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya. Penelitian ini dilakukan tanggal 4 sampai 6 Desember 2012. Subjek penelitian adalah 9 siswa SMP kelas VIII-B. Untuk menentukan subjek 53

54 penelitian, sebelumnya dilakukan pengelompokan tipe kecerdasan dengan cara siswa diminta mengisi tes kecerdasan intrapersonal dan interpersonal siswa dan diskor berdasarkan pedoman penskoran tes kecerdasan. Setelah ke-27 siswa tersebut dikelompokkan berdasarkan tipe kecerdasannya, maka selanjutnya peneliti memilih 9 subjek penelitian berdasarkan kecerdasan intrapersonal dan interpersonalnya. Tabel 3.1 Klasifikasi Pemilihan Subjek Penelitian Komunikasi Tulis Lisan Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan Interpersonal

55 Untuk mencari tingkat kecerdasan pada siswa yaitu menggunakan rumus Deviasi Standart, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : SD = Keterangan: SD = Standart Deviasi X 2 = kuadrat tiap siswa = jumlah kuadrat tiap skor = kuadrat jumlah semua skor Untuk menentukan batas-batas kelompok adalah sebagai berikut : a. Kelompok tinggi Semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata ditambah standart deviasii ke atas. b. Kelompok sedang Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan +1 SD. c. Kelompok rendah Semua siswa yang mempunyai skor antara -1 SD dan yang kurang dari itu. Secara umum dapat dilihat padaa tabel berikut : Tabel 3.2 Batas-Batas Kelompok Batas Nilai Keterangan X ( + SD) ( - SD) X ( + SD) X ( + SD) 67 67 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 1987), hal 269

56 Pengelompokan subjek penelitian dibagi menjadi 9 yaitu : a. Subjek ke-1 : Kecerdasan intrapersonalnya tinggi dan kecerdasan interpersonalnya juga tinggi, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis b. Subjek ke-2 : Kecerdasan intrapersonalnya tinggi dan kecerdasan interpersonalnya juga sedang, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis c. Subjek ke-3 : Kecerdasan intrapersonalnya tinggi dan kecerdasan interpersonalnya juga rendah, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis d. Subjek ke-4 : Kecerdasan intrapersonalnya sedang dan kecerdasan interpersonalnya juga tinggi, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis e. Subjek ke-5 : Kecerdasan intrapersonalnya sedang dan kecerdasan interpersonalnya juga sedang, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis f. Subjek ke-6 : Kecerdasan intrapersonalnya sedang dan kecerdasan interpersonalnya juga rendah, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis g. Subjek ke-7 : Kecerdasan intrapersonalnya rendah dan kecerdasan interpersonalnya juga tinggi, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis

57 h. Subjek ke-8 : Kecerdasan intrapersonalnya rendah dan kecerdasan interpersonalnya juga sedang, akan dilihat kemampuan komunikasi tulis i. Subjek ke-9 : Kecerdasan intrapersonalnya rendah dan kecerdasan interpersonalnya juga rendah akan dilihat kemampuan komunikasi tulis Dari tabel pengklasifikasian subjek tersebut akan terlihat kemampuan komunikasi matematika siswa tulis maupun lisan dengan masing-masing kategori kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. C. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu : a. Mempersiapkan instrument penelitian yang terdiri dari tes kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal siswa dengan dikonsultasikan dan divalidasikan kepada dosen ahli dan psikolog, untuk tes soal matematika dan pedoman wawancara divalidasi oleh dua dosen jurusan pendidikan matematika. b. Menentukan sekolah tempat penelitian yaitu SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya. c. Mengurus surat izin untuk melakukan penelitian sekolah yang dituju. d. Berkonsultasi dengan guru pengajar bidang studi matematika kelas VIII.

58 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu : a. Melaksanakan tes kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. b. Melaksanakan tes soal matematika (kemampuan komunikasi matematika tulis) materi sistem persamaan linear dua variabel. c. Melaksanakan wawancara (tes kemampuan komunikasi matematika secara lisan). 3. Tahap Analisis Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis data yang telah diperoleh dari tahap pelaksanaan. D. Instrumen Penelitian Ada tiga instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : (1) Tes kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal, (2) Tes soal matematika, dan (3) Pedoman wawancara. Adapun prosedur penyusunan ketiga instrumen tersebut sebagai berikut : 1. Tes kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal Dalam penyusunan tes kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal ini memiliki tujuan untuk mengetahui kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal subjek yang diamati. Subjek dalam pengukuran ini adalah siswa kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 4

59 Gadung Surabaya. Jumlah pernyataan tes kecerdasan berjumlah 52 pernyataan, yang terbagi menjadi 28 pernyataan pada tes kecerdasan intrapersonal, dan 24 pernyataan pada tes kecerdasan interpersonal. Waktu yang disediakan untuk mengisi tes kecerdasan adalah 60 menit. Bentuk item pada tes ini ada dua macam, yaitu favorabel dan unfavorabel. Setiap item disediakan 4 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Cara penyekoran yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Penyekoran Item Favorable Kategori Skor Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3.4 Penyekoran Item Unfavorable Kategori Skor Sangat Setuju 1 Setuju 2 Tidak Setuju 3 Sangat Tidak Setuju 4 2. Tes soal matematika Tes soal matematika digunakan untuk mengetahui tingkatan yang diperoleh siswa dalam mengerjakan kemampuan komunikasi matematika

60 tulis. Masing-masing tes soal matematika terdiri dari 2 butir soal. Hasil jawaban siswa dari tes soal matematika dikoreksi menggunakan rubrik tingkat komunikasi tulis. 3. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematika tulis. Pengerjaannya sama dengan tes tulis hanya saja pada tes lisan (wawancara) ini siswa diminta untuk mengungkapkan secara lisan apa yang telah dikerjakan yaitu mengacu pada pertanyaan tes soal matematika. Hasil dari wawancara dikoreksi menggunakan rubrik tingkat komunikasi lisan. Pedoman wawancara disusun berdasarkan tahapan pemecahan masalah oleh Polya yang meliputi : (1) memahami masalah, (2) merencanakan penyelesaian, (3) menyelesaikan maslah sesuai rencana, dan (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Langkah-langkah penyelesaian permasalahan tersebut diungkapkan melalui sebuah tulisan pada lembar jawaban. Pada langkah merencanakan penyelesaian dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh tidak tertulis dalam lembar jawaban siswa. Sebelum melakukan wawancara siswa diinformasikan bahwa hasil wawancara tidak akan mempengaruhi nilai mereka sehingga siswa tidak berada dalam tekanan dan diharapkan akan menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang mereka ketahui.

61 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Tes dalam penelitian ini meliputi tes kecerdasan intrapersonal, tes kecerdasan interpersonal, dan tes soal matematika. Tes kecerdasan intrapersonal dan tes kecerdasan interpersonal digunakan untuk mengetahui kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. Penyusunan tes tersebut melalui konsultasi dan validasi isi kepada dosen ahli/psikolog yaitu Bapak Roni Nasapura, M. Psi. kan tes soal matematika digunakan untuk mengetahui tingkatan dalam mengerjakan komunikasi matematika tulis. Penyusunan tes soal matematika juga divalidasikan kepada dua dosen pendidikan matematika IAIN Sunan Ampel Surabaya yaitu Yuni Arrifadah, M.Pd. dan Agus Kurniawan, M.Si. 2. Wawancara Wawancara digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematika tulis. Jenis wawancara pada penelitian ini adalah wawancara terstruktur yang berpedoman pada pemecahan masalah Polya. F. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil tes kecerdasan intrapersonal, tes kecerdasan interpersonal, dan data kemampuan komunikasi matematika siswa (tes soal matematika dan wawancara).

62 1. Analisis Data Kecerdasan Intrapersonal dan Kecerdasan Interpersonal Siswa. Analisis data kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Uji kesahihan dan keandalan alat ukur kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan validitasnya tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan pengukuran tersebut. 68 Berdasarkan uji validitas butir item dalam skala kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal siswa dengan cara dikorelasikan nilai tiap item dengan skor totalnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Batasan pemilihan item berdasarkan skor korelasi item-total adalah menggunakan batasan rix 0,30. Namun standart batasan nilai korelasi tersebut juga bisa diturunkan sampai 0,25 apabila jumlah item yang lolos tidak memenuhi harapan. 69 Perhitungan analisis kesahihan butir (validitas butir) tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 17 Windows. 68 Azwar S, Reliabilitas dan Validitas, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hal 5 69 Azwar S, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hal 65

63 Hasil uji validitas isi menunjukkan adanya item-item yang memiliki kelemahan sebagai alat ukur terkait dengan subtansi maupun tata bahasa yang digunakan. Hasil ini dijadikan pertimbangan dalam memilih item serta melakukan revisi item. b. Uji reliabilitas tes kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal Reliabilitas adalah menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya hanya pabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Bila perubahan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel. 70 Teknik uji keandalan (reliabilitas) yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan internal consistency dengan perhitungan menggunakan teknik analisa alpha. Analisis reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 Windows. 2. Analisis Data Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. a. Analisis data kemampuan komunikasi matematika secara tulis. Hasil tes kemampuan komunikasi matematika dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi secara tulis. Langkah- 70 Azwar S, Reliablitas dan Validitas, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hal 4

64 langkah analisis yang digunakan yaitu mengoreksi tes hasil kemampuan komunikasi matematika tulis siswa menggunakan rubrik tingkat komunikasi tulis dengan mengambil tingkatan sesuai penilaian kemampuan komunikasi, dan menyimpulkan hasil dari ke-9 siswa tersebut. b. Analisis data kemampuan komunikasi matematika secara lisan. Hasil tes kemampuan komunikasi matematika dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi secara lisan. Langkahlangkah analisis yang digunakan yaitu meminta siswa untuk mengungkapkan penjelasan mengenai penyelesaian masalah yang dikerjakan, merekam semua penjelasan siswa, melakukan pengulangan hasil rekaman dan mencocokkan dengan tulisan yang sudah dibuat, melakukan transkrip tes lisan dalam bentuk tulisan, menganalisis dengan melihat tingkatan dari masing-masing kriteria pada rubrik tingkat komunikasi lisan, dan menyimpulkan hasil dari tes kemampuan komunikasi lisan tersebut.