IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. A. Sejarah dan Letak Badan Narkotika Provinsi (BNP)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya yang lebih dikenal dengan

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 02 TAHUN 2009 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA PAYAKUMBUH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 03 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN NARKOTIKA KABUPATEN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN KETUA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Nomor : PER / 01 / VIII / 2007 / BNN TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN NARKOTIKA KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI DONGGALA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH ROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BADAN NARKOTIKA KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

2 Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

P E M E R I N T A H K O T A D U M A I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KABUPATEN TAPIN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 12 TAHUN 2007

Nomor: 04/SKB/M.PAN/12/2003. Nomor : 127 Tahun 2003 Nomor : Ol/SKB/XII/2003/BNN.

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG BADAN NARKOTIKA PROVINSI (BNP) LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Negara Republik Indonesia dan penyidikan oleh penyidik Badan Narkotika

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

TENT ANG WALIKOTA MOJOKERTO,

BNN TES URINE PEGAWAI BPK SUMUT

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN PROVINSI JAWA BARAT

dan pelaksanaan dalam pencegahan, penanggltlangan,

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Perusahan Singkat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 24 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN PROVINSI JAWA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah kantor Badan Narkotika

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB III BADAN NARKOTIKA NASIONAL. A. Latar belakang berdirinya Badan Narkotika Nasional (BNN)

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 12 TAHUN 2007

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA KABUPATEN TOLITOLI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN NARKOTIKA KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH ROVINSI LAMPUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 288, 2012

KEWENANGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) PROVINSI LAMPUNG DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat memprihatinkan. Bahkan jumlah kasus. narkotika selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Implementasi..., Agustinus Widdy H, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 28 TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

: PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II. A. Sebelum Undang-Undang Nomor 35 Tahun ) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 91 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

RechtsVinding Online. Kelembagaan Badan Narkotika Nasional Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 2 Oktober 2015; disetujui: 7 Oktober 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

BUPATI LA:MPUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya BNP Jawa Barat, wadah dalam penanggulangan penyalahgunaan

PROPINSI SULAWESI SELATAN. KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Nomor : KEP/ 06 / X / 2011 / BNNP TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Nasional, Jakarta, 2003, h Metode Therapeutic Community Dalam Rehabilitasi Sosial Penyalahguna Narkoba, Badan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

40 IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A. Sejarah dan Letak Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung berdiri pada tanggal 09 Desember 2009, yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan TataKerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Pada Pemerintah Provinsi Lampung adalah merujuk pada landasan hukum terbentuknya Badan Narkotika Nasional serta untuk mengantisipasi laju permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan Provinsi Lampung. Melalui peraturan di atas, ditetapkan bahwa Wakil Gubernur Provinsi Lampung Bapak Ir. Joko Umar Said sebagai Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung, Bapak Sugiarto, S.H sebagai Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar), dan Bapak Drs. Halik Sahril, M.Si sebagai Sekretaris BNP Lampung dan Sekertariat

41 tetap Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung beralamatkan di Jln. Way Pisang No. 14 Pahoman Bandar Lampung. B. Struktur Organisasi Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan TataKerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Pada Pemerintah Provinsi Lampung, pada BAB IV Pasal 20, yaitu: Pasal 20 1) Susunan Organisasi LAKHAR BNP, terdiri dari : a. Kepala Lakhar; b. Sekretariat membawahi : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaiaan; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Perencanaan; c. Bidang Promotif dan Preventif, membawahi : 1) Sub Bidang Promotif; 2) Sub Bidang Preventif;

42 d. Bidang Penegakan Hukum, membawahi : 1) Sub Bidang Penyuluhan Hukum; 2) Sub Bidang Advokasi; e. Bidang Terapi dan Rehabilitasi, membawahi : 1) Sub Bidang Terapi ; 2) Sub Bidang Rehabilitasi ; f. Bidang Penanggulangan HIV/AIDS, membawahi : 1) Sub Bidang Penanggulangan dan Pencegahan; 2) Sub Bidang Edukatif dan Informasi; g. Satuan Tugas (SATGAS) h. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsioanal yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya. 2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Harian;

43 3) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,c,d,e dan f, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Harian; 4) Sub Bagian- Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris; 5) Sub Bidang- Sub Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,d,e dan f masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan; 6) Satuan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Tugas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Harian; 7) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h, dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Harian 8) Bagan Struktur Organisasi Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.

44 C. Tugas dan Fungsi Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung Tugas pokok Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung tertuang dalam BAB IV Pasal 15 Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan TataKerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Pada Pemerintah Provinsi Lampung,dimana Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung mempunyai tugas membantu Gubernur dalam; 1) Mengkoordinasikan perangkat daerah dan instansi pemerintah didaerah dalam penyususnan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). 2) Membentuk Satuan Tugas sesuai kebijakan operasional Badan Narkotika Nasional yang terdiri atas unsure perangkat daerahdan instansi Pemerintah di daerah sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing. Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung mempunyai fungsi; 1) Pengkoordinasian perangkat daerah dan instansi pemerintah di daearah dalam penyiapan dan penyusunan kebijakan pelaksanaan operasional di bidang ketersediaan P4GN; 2) Pengooperasian satuan tuigas yang terdiri atas unsure perangkat daerah dan instansi pemerintah di daerah di bidang P4GN; sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing;

45 3) Pelaksanaan pemutusan jaringan peredaran gelap narkotika, psikotropika, precursor dan bahan adiktif lainnya melalui satuan tugas di lingkungan pemerintah daerah sesuai dengan kebijakan operasional Badan Narkotika Nasioanal; 4) Pembangunan dan pengembangan sistem informasi sesuai dengan kebijakan Badan Narkotika Nasioanal; Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung memiliki kedudukkan dan tugas di dalam membantu Gubernur sebagai kepala daerah dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan kerja Pemerintah Provinsi Lampung dan dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada bidang pencegahan Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung di mana sebagai tugas pokoknya adalah melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

46 D. Visi dan Misi Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung Visi Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung adalah Terwujudnya Masyarakat Lampung Bebas Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif Lainnya (Narkoba) Tahun 2015 Visi tersebut merupakan semangat untuk mewujudkan Lampung yang Bebas Narkoba, bukan dalam artian Tidak ada Narkoba, namun sebagai upaya mewujudkan kondisi Drugs Zero Tolerance (Toleransi Nol Untuk Narkoba), baik penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba. Misi Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung adalah 1. Menentukan kebijakan daerah dalam membangun komitmen bersama memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, termasuk Penyalahgunaan HIV/AIDS, dengan tetap memperhatikan dan tidak bertentangan dengan kebijakan Nasional; 2. Melakukan upaya pencegahan yang lebih efektif dan efisien; 3. Meningkatkan penegakan hukum di bidang narkoba secaraq tegas adan tuntas;

47 4. Meningkatkan metode terapi dan rehabilitasi dalam merehabilitasi penyalahgunaan narkoba; 5. Melakukan penelitian dan pengembangan dalam penyusunan data base yang akurat; 6. Membangun system informatika sesuai perkembangan teknologi; 7. Memningkatkan peran dan fungsi Satuan Tugas Operasional; 8. Memningkatkan peran dan fungsi Kelembagaan Badan Narkotika Kabupaten/Kota; 9. Meningkatka peran serta Badan Narkotika Provinsi melalui kerjasama regional dan sektoral yang efektif dalam pemberantasan peredaran gelap narkoba, termasuk HIV/AIDS;

48 E. Program Kerja Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung dalam Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Tahun 2008-2009 NO Program/Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Target (%) 1 2 3 4 5 1. Program Pendidikan a. Operasional Tim penyuluh (Penybarluasan P4GN dan KEI) b. Training tenaga penyuluh P4GN untuk peduli narkoba. c. Sosialisasi program TR di 8 kab/kota d. Peningkatan peran serta dunia usaha dan dalam upaya P4GN - Terwujudnya pemahaman tentang narkoba dan HIV/AIDS melalui pelatihan dan penyuluhan. - Kesadaran dan pemahaman meningkat.. - Angka penyalahgunaan narkoba menurun sehingga dampak buruknya tidak meningkat signifikan - Angka penyalahgunaan narkoba menurun sehingga dampak buruknya tidak meningkat signifikan dari tahun ke tahun - Meningkatkan pemahaman akan P4GN dan HIV/AIDS, Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga penyuluh narkoba dan HIV/AIDS, Meningkatkan kesadaran akan pentingnya giat TR di kab/kota, Meningkatkan kesadaran akan pentingnya giat P4GN di sekolahsekolah, Meningkatnya pengertian dan pemahaman pelajar di bidang P4GN

49 NO Program/Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Target (%) 1 2 3 4 5 e. Pembinaan/sosialisasi P4GN di sekolahsekolah di 5 kab/kota f. Sosialisasi dan pembentukan Satgas anti narkoba g. Pembinaan/sosialisasi P4GN bagi mahasiswa h. Sosialisasi P4GN untuk peduli narkoba. - Terlaksananya pencegahan bagi pelajar yang ingin menggunakan narkoba - Pencegahan sejak dini akan bahaya narkoba di Lingkungan Prov. Lampng - Pemahaman akan pentingnya bahaya narkoba - Pencegahan sejak dini akan bahaya narkoba di Lingkungan Prov. Lampng - Menyamakan persepsi program P4GN antara Provinsi Lampung dan Provinsi Bali - Tercapainya koordinasi antara BNP dan BNK i. Iklan layanan tentang narkoba dan HIV/AIDS di TVRI/Lampung TV (Media elektronik) - Pemahaman kepada akan bahaya narkoba di skup Lingkungan Prov, Lampung j. Pembuatan bahan penyuluh (balihao, leflet, poster, dsb.) tentang pencegahan narkoba dan HAIV/AIDS di 14 kab/kota. - Pemahaman kepada akan bahaya narkoba di skup Lingkungan Prov, Lampung

50 NO Program/Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Target (%) 1 2 3 4 5 k. Pembentukan/pendidi kan satgas anti narkoba di sekolahsekolah se-provinsi Lampung Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termauk HIV/AIDS a. Temu koordinasi BNP dan BNK se-provinsi Lampung - Pemantapan Keg. P4GN dalam rangka menekan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba b. Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) - Pemahaman kepada akan bahaya narkoba c. Hari AIDS SeDUNIA (HAS) - Pemahaman kepada akan bahaya narkoba

51 NO Program/Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Target (%) 1 2 3 4 5 2. Program Pendidikan Masyarakat a. Penerbitan media informasi narkoba dan HIV/AIDS b. Informasi pembangunan bidang narkoba dan HIV/AIDS c. Pelaporan/sosialisasi data perkembangan kasus narkoba dan HIV/AIDS dalam rangka pencegahan bagi pelajar dan mahasiswa d. Rekonsiliasi program bagian informal narkoba dan HIV/AIDS 14 kab/kota se-provinsi Lampung - Penyediaan sistem informatika sesuai dengan perkembangan teknologi - Tersedianya dan yang valid dan yang akurat untuk aparat dan umum - Tersedianya website sekretariat BNPHA - Terlaksananya sistem pendataan dan pelaporan narkoba dan HIV/AIDS yang sistematis dan akurat - Sinkronisasi tentang narkoba dan HIV/AIDS di 14 kab/kota, Aparatur pemerintah, msyarakat, pelajar dan mahasiswa, Meningkatnya pemahaman akan P4GN melalui Pameran Pembangunan, BNK dab KPA kab/kota Tokoh Masyarakat, Up-Dating di BNK dab KPA Kab/kota di Provinsi Lampung, Membuat jaingan website internet

52 NO Program/Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Target (%) 1 2 3 4 5 3. Program peningkatan penanggulangan narkoba a. Operasi tes urine - Dukungan terhadap upaya P4GN dalam giat pencekalan peredaran peredaran gelap narkoba b. Operasional Satgas Seaport Interdiction (SSI) - Dukungan terhadap giat operasi/razia dalam rangka HANI Sumber : Sub Bagian Perencanaan BNP Lampung