BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shinta Aryanti, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan terdapat pada Peraturan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kerja merupakan tujuan akhir yang hendak diraih oleh setiap peserta

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas tamatan / lulusan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebijaksanaan

PENDAHULUAN. di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan. pendidikan berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan internal dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

Dr.Burhanuddin Tola, M.A. NIP i

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang sangat besar dan mendasar, karena

ISBN LAPORAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KERJASAMA CHEVROLET DENGAN SMK NEGERI 3 BOYOLANGU DALAM PROGRAM C-STEP

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya kelak dapat memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan nasional mengacu pada Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam memasuki era globalisasi. Oleh karena itu, diperlukan

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

PERAN BURSA KERJA KHUSUS DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA DI SMK NEGERI 2 PURWOREJO (STUDI NATURALISTIK) TAHUN 2015 TESIS

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Visi Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai lembaga pendidikan

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan

menyampaikan kepada Kepala Balai;

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghindari dari kecenderungan perubahan yang bersifat global tersebut, dengan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Perubahan merupakan proses sosial dimana orang dihadapkan pada

BAB II KAJIAN TEORI. yang dikerjakan, penanggug jawab dan waktu pelaksanaan programnya. Selain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. serap lulusan SMK oleh DU/DI (Umaedi dan Siswantari, 2008: 3). SMK Tunas Harapan Pati sebagai bagian dari sekolah menengah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia Kamis, 14 Januari 2010

BAB II KERANGKA TEORITIS

2015 PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA D ALAM UNIT PROD UKSI TERHAD AP KESIAPAN KERJA SISWA TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN (THP) D I BID ANG AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan

KUMPULAN MATERI-MATERI TENTANG SMK Oleh Setiyo Agustiono

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang melimpah. Sumber daya ini harus dapat

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan menjadi tenaga kerja yang produktif dan siap pakai, dalam arti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

H. Pengelolaan Program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan hal-hal baru yang

BAB III OBJEK LAPORAN KKL. Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang bertujuan menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan dan keahlian agar dapat langsung bekerja sesuai dengan minat dan bakatnya. Menurut UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sedangkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1990 menyatakan dalam Bab 1 pasal 1 ayat 3 bahwa pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjan tertentu. Dari pengertian tersebut jelas bahwa pendidikan menengah kejuruan meyediakan program keahlian tertentu bagi para peserta didik untuk dapat langsung bekerja sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Idealnya, lulusan sekolah menengah kejuruan dapat diserap langsung oleh lapangan pekerjaan. Namun banyaknya lembaga sekolah menengah kejuruan yang ada, memunculkan persaingan yang cukup ketat bagi sekolah untuk menyalurkan lulusannya dapat diserap langsung oleh lapangan pekerjaan. Apabila dalam satu tahun 10 sekolah meluluskan 300 maka minimal satu tahun ada 3000 lulusan SMK dengan jurusan dan keahlian yang sama. Sedangkan kita tahu bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada tidak selalu dapat menyerap semua lulusan dari SMK. Belum lagi permasalahan keberagaman kompetensi yang dimiliki oleh lulusan, mereka pun harus bersaing ketat dengan para lulusan lain untuk dapat memasuki lahan pekerjaan. Data BPS yang dikeluarkan pada February 2012 memperlihatkan angka pengangguran di Indonesia berada pada kisaran 6,32 % dan 7,61 % dan sebagian merupakan lulusan SMK. Koran Pendidikan edisi 355/V/30 Maret - 5 April 2011 memeberitakan bahwa satuan pendidikan kejuruan maupun lembaga diklat ternyata belum sepenuhnya memiliki relevansi lulusan yang tepat, baik secara 1

2 kuantitas maupun kualitas. Penyediaan lulusan mereka masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan yang ada di tengah masyarakat. Hal ini berdasarkan dari tim penelitian Universitas Negeri Malang (UM) yang disponsori Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional. Hasil penelitian yang dilakukan dari November 2010 hingga Februari 2011 ini menyatakan bahwa lembaga SMK, balai diklat, dan lembaga kursus ternyata belum sepenuhnya mampu memenuhi penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dikarenakan mereka belum memiliki gambaran yang jelas tentang sisi jumlah lulusan yang dihasilkan, selain gambaran tentang permintaan lapangan kerja itu sendiri. Nampak belum adanya sinkronisasi antara lembaga pendidikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan (DU/DI) yang menyebabkan tidak meratanya lulusan dari lembaga sekolah dengan penyerapan pekerjaan di lapangan. Sebenarnya upaya dalam menanggulangi permasalahan tersebut telah dilaksanakan sejak Mendiknas yang pada tahun 1990 memperkenalkan konsep link and match atau konsep keterkaitan dan kesepadanan yang bertujuan adanya suatu jalinan hubungan antara dunia pendidikan dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri (DU/DI). Sebagai tindak lanjut dari penerapan konsep link and match antara SMK dengan DU/DI, pemerintahpun telah membuat kebijakan yang dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau juga diistilahkan dengan On The Job Training (OJT) dan sekarang dikenal menjadi Praktik Kerja Industri (Prakerin). Program tersebut dikelola oleh bidang Humas sekolah atau sering diistilahkan Hubungan Industri (Hubin) bagi sekolah kejuruan. Tugas utama Hubin ini yaitu menjembatani dan memfasilitasi segala bentuk kegiatan sekolah yang berhubungan dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri. Adapun salah satu bidang dalam Hubin adalah Bursa Kerja Khusus (BKK) yang berfungsi sebagai badan penyalur lulusan ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) yaitu sebagai unit penyelenggara pemberian fasilitas pelayanan dan informasi mengenai lowongan kerja, pelaksana pemasaran lulusan, penyaluran dan penempatan lulusan, serta merupakan mitra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hal ini tertuang dalam Keputusan Bersama Dirjen Pendidikan

3 Dasar dan Menengah Depdikbud RI dan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja RI nomor: 009/C/KEP/U/1994 dan nomor: KEP.02/BP/1994 tentang Pembentukan Bursa Kerja di satuan Pendidikan Menengah dan Pemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja. Dengan adanya bursa kerja khusus maka sekolah akan terbantu dalam penyaluran secara tepat bagi lulusannya. Selain itu juga, bursa kerja khusus disekolah memiliki peranan yang cukup penting dan strategis untuk mempercepat penempatan lulusan secara praktis, efisien dan efektif serta membantu para lulusan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai keinginan dan keahliannya. Dengan adanya penyelenggraan bursa kerja khusus ini pula diharapkan dapat menjembatani antara sekolah dengan Dunia Usaha dan Dunia Indusri (DU/DI) dalam penjalinan kerjasama secara intens dan lebih baik lagi sehingga terjalin kerjasama secara sinergi dan berkelanjutan. Oleh karena itu, efektivitas pengelolaan BKK sangat diandalkan bagi optimalisasi penyaluran lulusan sehingga dapat dikatakan pula bahwa BKK adalah point inti dalam pemasaran lulusan ke Dunia Usaha dan Dunia Industri. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan, ditemukan salah satu contoh manajemen BKK yang dianggap sudah cukup baik yaitu terdapat di SMK N 8 Bandung. Proses pemasaran yang dilakukan oleh BKK tersebut salah satunya adalah menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan yang relevan dengan kompetensi lulusan sehingga lulusan nantinya dapat langsung tersalurkan. Adapun tahapan proses kegiatan BKK yang secara umum dilakukan di SMK N 8 Bandung dapat tergambar sebagai berikut:

4 Pemetaan DU/DI Menghubungi DU/DI Permintaan DU/DI Merespon surat masuk Menghubungi alumni Mengirim peserta tes ke DU/DI Pelaksanaan Pemberitahuan hasil seleksi Serah terima dari pihak DU/DI Gambar 1.1 Proses Kegiatan BKK Sumber: Arsip sie. BKK SMK N 8 Bandung Dilihat dari gambar diatas tugas utama dari BKK SMK 8 adalah mengupayakan pelaksanaan penyaluran alumni/lulusan ke dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). Dilihat dari prosesnya, BKK terdiri dari 3 kegiatan inti, yaitu (1) Pemetaan (alumni/lulusan dan DU/DI), (2) pemasaran alumni/lulusan, dan (3) jalinan kerjasama dengan pihak DU/DI. Adapun tahapan prosesnya diawali dengan pemetaan DU/DI yaitu melihat dan mencari lapangan kerja yang tersedia yang mungkin dapat dimasuki oleh lulusan. Selanjutnya berupaya melakukan kontak dengan DU/DI untuk menjalin kerjasama dalam penyaluran lulusan bagi perekrutan pekerja yang dibutuhkan. Apabila respon yang diterima positif dari pihak DU/DI maka selanjutnya diadakan perjanjian mengenai perekrutan yang sebelumnya pihak BKK menghubungi para alumni/ lulusan yang telah ditetapkan untuk mengikuti perekrutan tersebut, dan selanjutnya mengirim mereka untuk mengikuti tes seleksi. Namun biasanya ada beberapa juga dari pihak DU/DI yang terkadang secara inisiatif datang langsung ke sekolah untuk melaksanakan perekrutan dan tes seleksi bagi calon pegawainya. Apabila telah disepakati jumlah dan calon pegawai yang diminati untuk selanjutnya pihak sekolah menyerahkan wewenang pada pihak DU/DI.

5 Sasaran utama dari proses BKK tersebut adalah keterserapan anggota BKK (alumni/lulusan) ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). Sehingga dapat dikatakan bahwa tugas utama dari BKK adalah melakukan pemasaran lulusan untuk dapat tersalurkan kepada DU/DI. Data dari BKK SMKN 8 Bandung juga menunjukkan bahwa terdapat 32 perusahaan yang telah bekerjasama dengan BKK dalam penyaluran lulusan dan rata-rata minimal SMKN 8 Bandung meluluskan 400 lulusan setiap tahunnya. Sehingga dalam hal ini BKK harus mampu memasarkan para lulusannya secara efektif. Adapun menurut Effendi (2010: 17) konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan (organisasi) tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan pada pasar yang terpilih. Selain itu juga, Effendi (2010: 17) menyatakan beberapa pakar menemukan bahwa organisasiorganisasi yang menganut konsep pemasaran mencapai kinerja yang superior. Rivai dan Basri (2005) dalam Kaswan (2012: 187) menyatakan bahwa kinerja yaitu: hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Dapat dikatakan bahwa apabila suatu kinerja dinilai baik maka akan mencapai sasaran atau tujuan dengan maksimal. Sehingga apabila BKK dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal yaitu melaksanakan pemasaran dengan baik, maka sasarannya pun akan tercapai, yaitu lulusan pendidikan dapat terserap di DU/DI secara maksimal. Schermerhorn (2003:11) mengungkapkan bahwa: Apabila produktivitas merupakan perwujudan efektivitas kinerja dan efisiensi kinerja merupakan tolok ukur utama atas keberhasilan menajerial maka manajemen adalah apa yang harus dilakukan manajer untuk mencapai itu semua. Dari kutipan diatas dapat diasumsikan bahwa suatu kinerja organisasi yang baik tidak terlepas dari proses manajemen yang dapat diartikan sebagai pengelolaan segala sumber daya yang ada dalam suatu organisasi yang dimulai dari

6 perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian secara sistematis sehingga sasaran dan tujuan organisasi dapat tercapai. Adapun menurut Griffin (2004:8) menjelaskan istilah manajemen sebagai berikut: Manajemen yaitu suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manuasia, finansial, fisik, dan informasi) untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien. Melihat permasalahan yang muncul dilapangan terkait pengangguran lulusan setara SMK, maka pemasaran lulusan kedunia kerja harus lebih dioptimalkan. Selain itu data yang menunjukkan banyaknya perusahaan yang telah bekerjasama dengan BKK SMKN 8 Bandung harus mampu dikelola secara maksimal. Maka dapat ditelusuri salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah manajemen BKK yang terkait secara langsung dalam pemasaran lulusan harus terselenggara dengan baik. Hal ini berdasarkan bahwa dengan manajemen yang efektif dalam suatu organisasi maka tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, BKK yang mempunyai tujuan inti yaitu lulusan sekolah dapat terserap di Dunia Kerja dan Dunia Industri (DU/DI) maka yang menjadi fokus perhatian adalah bagaimana manajemen yang terlaksana di BKK tersebut. Melihat adanya keterkaitan antara proses kerja BKK yang diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah kejuruan terhadap penyaluran dan pemasaran lulusan ke dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) dan juga adanya penelitian skripsi terdahulu yang hampir serupa yaitu tentang Kontribusi Manajemen Hubungan Masyarakat terhadap Pemasaran Jasa Lulusan Pendidikan yang menunjukkan bahwa kontribusi dari manajemen Humas terhadap pemasaran jasa lulusan pendidikan termasuk dalam kategori kuat. Kontribusi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh proses kegiatan BKK yang ada didalam Humas yang juga menjadi populasi dari penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya adapula penelitian Skripsi yang senada yaitu mengenai Pengaruh Manajemen Hubungan Masyarakat Terhadap Kualitas Mutu Hasil Pemasaran lulusan Ke Dunia Kerja. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mannajemen hubungan masyarakat

7 memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam memasarkan lulusan ke dunia kerja. Besarnya pengaruh dari manajemen hubungan masyarakat berdampak sebesar 76% terhadap mutu hasil pemasaran lulusan ke dunia kerja. Dari kedua penelitian tersebut terlihat bahwa BKK mempunyai peranan penting dalam pemasaran lulusan sehingga penulis tertarik untuk mengidentifikasi pengelolaan BKK yang ada di sekolah kejuruan. Adapun dalam melakukan penelitian, penulis tertarik mengambil judul Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam Pemasaran Lulusan. B. Fokus Penelitian Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1990 menyatakan dalam Bab 1 pasal 1 ayat 3 bahwa pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjan tertentu. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 mengemukakan bahwa Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Substansi dari pengertian tersebut bahwa pendidikan menengah kejuruan merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk mencetak lulusan yang mempunyai kompetensi untuk siap bekerja setelah lulus dari pendidikan menengah. Salah satu upaya dalam mencapai tujuan tersebut melahirkan Keputusan Bersama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud RI dan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja RI nomor: 009/C/KEP/U/1994 dan nomor: KEP.02/BP/1994 tentang Pembentukan Bursa Kerja di satuan Pendidikan Menengah dan Pemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus. Pembentukan Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK bertujuan sebagai unit penyelenggara pemberian fasilitas pelayanan dan informasi mengenai lowongan kerja, pelaksana pemasaran lulusan, penyaluran dan penempatan lulusan, serta merupakan mitra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dengan adanya layanan BKK ini memudahkan bagi sekolah untuk dapat mengupayakan para lulusannya secara efektif dapat terserap di DU/DI.

8 Pada kenyataanya, ditemukan data yang bersumber dari BPS yang telah dipaparkan diatas yang memperlihatkan masih adanya pengangguran di Indonesia yang merupakan lulusan SMK. Merujuk pada hal itu, BKK sebagai badan penyalur lulusan di sekolah seharusnya mampu mengupayakan untuk meminimalisir jumlah angka pengangguran yang mencuat tersebut. Bahwa apabila pelaksanaan BKK berjalan dengan baik maka proses penyerapan lulusan oleh DU/DI pun dapat terlakasana secara optimal. Adapun salah satu pengukuran keberhasilan setiap kegiatan termasuk kegiatan BKK dapat terlihat dari hasil kinerjanya. Apabila kinerja BKK baik maka dapat dipastikan bahwa keterserapan lulusan di DU/DI dapat terlaksanan secara efektif. Hal ini juga akan menunjukkan bahwa BKK telah melaksanakan pemasaran lulusan secara optimal. Adapun yang paling mempengaruhi baik atau tidaknya suatu organisasi adalah proses manajemen yang ada di dalamnya. Para ahli telah sepakat bahwa manajemen merupakan proses yang mampu mengarahkan organisasi untuk dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah pokok sebagai fokus kajian penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses manajemen yang ada di BKK dilihat dari fungsinya yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian? 2. Bagaimana peran dan fungsi subjek yang terlibat dalam proses pemasaran lulusan? 3. Faktor-faktor penghambat atau pendukung apa saja yang mempengaruhi pencapaian tujuan BKK? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran atau harapan yang akan dicapai dari pelaksanaan penelitian ini. Dengan kata lain bahwa tujuan penelitian merupakan arah yang akan dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun tujuan penelitian yang diharapkan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai proses manajemen BKK yang dilaksanakan

9 dalam kegiatan pemasaran lulusan melalui proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dengan cara atau prosedur tertentu yang telah ditetapkan. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menganalisis proses manajemen BKK di SMKN 8 Bandung. b. Mengetahui subjek yang terlibat dalam proses pemasaran lulusan pendidikan yang dilaksanakan oleh BKK di SMK N 8 Bandung. c. Mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung yang ada dalam lembaga BKK di SMKN 8 Bandung. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan memunculkan suatu pencerahan mengenai kajian ilmu Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) yang diselenggarakan di sekolah kejuruan/ SMK terkait dalam pelaksanaan pemasaran lulusan pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini dapat memberikan sumbang saran keilmuan yang bersifat praktis kepada praktisi organisasi pendidikan khususnya di SMKN 8 Bandung terkait pada bidang Bursa Kerja Khusus (BKK) sekolah. b. Dengan adanya pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat menunjukkan hasil yang memperlihatkan bahwa proses manajemen BKK merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan pemasaran lulusan pendidikan yang berdampak pada keterserapan lulusan secara optimal di dunia pekerjaan (DU/DI). c. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan pula akan memberikan sumbangsih solusi perbaikan dalam setiap proses manajemen di dalam BKK terkait pemasaran lulusan pendidikan ke DU/DI agar lebih baik.

10 d. Manfaat bagi peneliti dari hasil melaksanakan penelitian ini adalah menambahnya pengalaman serta tambahan ilmu pengetahuan. Selain itu, peneliti dapat secara langsung mengimplementasikan hasil studi mengenai teori keadministrasian yang telah dipelajari selama perkuliahan di lingkungan yang sebenarnya. E. Penjelasan Istilah Terdapat beberapa istilah yang muncul dalam penelitian ini yaitu Bursa Kerja Khusus (BKK), manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK), dan Pemasaran lulusan. Untuk menyatukan satu pemahaman antara penulis dan pembaca maka penjelasan dari istilah tersebut adalah sebagai berikut: Bursa Kerja Khusus yaitu suatu lembaga yang ada di satuan pendidikan menengah Kejuruan Negeri dan Swasta, perguruan tinggi serta Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), sebagai unit pelaksana yang memberikan pelayanan dan informasi lowongan kerja, pelaksana pemasaran, penyaluran dan penempatan tenaga kerja, atau mempertemukan antara pencari kerja/alumni dan pengguna tenaga kerja (perusahaan/industri/instansi) yang merupakan mitra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) yaitu segala proses pengelolaan sumber daya yang ada di BKK yang didalamnya terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan BKK yaitu terserapnya lulusan kedunia kerja secara optimal. Pemasaran Lulusan merupakan suatu bentuk kegiatan untuk memperkenalkan dan menyalurkan para lulusan ke DU/DI sesuai dengan kebutuhannya. Subjek yang terlibat dalam pemasaran lulusan yaitu orang atau sekelompok orang ataupun lembaga yang memiliki keterkaitan dengan proses pelaksanaan pemasaran lulusan yang dilakukan oleh BKK. Faktor pendukung yaitu segala sesuatu yang dapat mendorong ataupun mempengaruhi secara positif setiap kegiatan yang ada dalam proses manajemen di BKK.

11 Faktor penghambat yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat ataupun mempengaruhi secara negatif setiap kegiatan yang ada dalam proses manajemen di BKK. F. Struktur Organisasi Skripsi Penyususan skripsi yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI 2012. Adapun struktur organisasi skripsi ini secara sistematis terbagi pada 3 unsur utama yaitu awalan, initi dan penutup. Pada bagian awal berisi mengenai judul (cover), halaman pengesahan yang ditandatangani oleh pembimbing dan ketua jurusan/ prodi, pernyataan mengenai keaslian karya ilmiah dan bebas plagiarisme, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak yang merupakan uraian singkat mengenai isi keseluruhan dari skripsi, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan lampiran. Pada bagian inti terdari dari lima Bab utama, yaitu Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II yaitu mengenai Kajian pustaka, kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu. Bab III yang berisi mengenai penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk didalamnya yaitu tentang desain penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, analisis data, dan uji keabsahan data. Bab IV memuat hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama, yaitu analisis data dan analisis temuan. Terakhir yaitu Bab V yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian penutup dari skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiranlampiran yang merupakan dokumen sebagai hasil dan bukti pelaksanaan dari penelitian yang telah dilakukan. Dengan adanya struktur organisasi yang disusun secara sistematis, diharapkan dapat memperjelas dan mempermudah para pembaca dalam memahami hasil penelitian yang telah dilakukan serta diharapkan pula agar peneliti dapat memiliki acuan yang jelas mengenai isi dan bahasan yang harus dimasukkan kedalam dokumen skripsi.