Metode penelitian menurut Surachmad (1982:131), adalah cara utama yang. dipergunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan teknik dan alat-alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap penelitian tidak akan pernah lepas dari objek yang ditelitinya, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. ancer-ancer kegiatan yang akan dilaksanakan (Suharsimi Arikunto, 1998: 44).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian Daya Dukung Cihampelas Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara -cara yang digunakan oleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif,

III. METODE PENELITIAN. Menurut Moh.Nazir, para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

50 BAB III PROSEDUR PENELITIAN Prosedur dalam penelitian ini meliputi aspek metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data. A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Surachmad (1982:131), adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian pada bab sebelumnya, maka penelitian ini akan menggunakan Metode Deskriptif. Surachmad (1985:139) menyatakan bahwa: Metode deskriptif esensinya membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil studi komparatif atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitaif, angket, tes, interview, dan lain-lain atau mengadakan klasifikasi, ataupun mengadakan penilaian, menetapkan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur lain. Sedangkan Nazir (1988:64) menyatakan bahwa: Metode deskriptif juga menyelidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain, selain itu metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar, serta dapat diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah status dan seklaigus membuat perbandinganperbandingan antarfenomena. Dan persepktif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif adalah waktu sekarang atau sekurangkurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden. Metode deskriptif, didalamnya teknik pengumpulan datanya dapat ditampilkan dalam bentuk tabel, bagan, grafik, daftar, dan peta, sehingga analisis dan interpretasi data tersebut memiliki makna dan akhirnya membuat kesimpulankesimpulan penelitian. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menganalisis data penelitian yang diperoleh dari masalah yang ada di lapangan, dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat

51 mengungkapkan dan mengkaji masalah kondisi kehidupan dan kemiskinan nelayan di Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. B. Variabel Penelitian Istilah variabel merupakan istilah yang selalu hadir dalam setiap jenis penelitian. Hadi dalam Arikunto (1993:89) mendefenisiskan bahwa variabel merupakan objek penelitian yang bervariasi. Sedangkan menurut Arikunto (1997:99) bahwa variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Singarimbun (1989:48) menjelaskan bahwa variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Sedangkan variabel penelitian menurut Rafi i (1989:8), adalah ukuran sifat atau ciri yang dimiliki oleh suatu satuan yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lainnya. Variabel penelitian ini dibagi menjadi variabel bebas dan variabel terikat, varibel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi adanya suatu kejadian dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian kali ini variabel bebasnya adalah faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan nelayan di Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu, sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang mendapat pengaruh dari variabel bebas, dan dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah fenomena kemiskinan yang terjadi pada masyarakat nelayan di Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Dimana Variabel tersebut dapat dilihat dari Tabel 3.1 di bawah ini: Variabel bebas (X) Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel terikat (Y)

52 1. Musim 2. Teknologi (alat tangkap ikan) 3. Pendapatan 4. Pendidikan 5. Jumlah tanggungan keluarga 6. Rentenir /tengkulak 7. bantuan modal 8. Mentalitas Kemiskinan masyarakat Nelayan Kecamatan Cantigi C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Penelitian Pengertian populasi menurut Sumaatmadja (1988:112) adalah keseluruhan gejala, individu kasus, dan masalah yang kita teliti yang ada di daerah penelitian. Hal senada diungkapkan oleh Arikunto (1993:102) bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Tika (2004: 24), populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) pengertian populasi adalah: Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitaif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan populasi. Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka penulis membagi populasinya menjadi dua yaitu: a. Populasi wilayah yaitu meliputi 6 desa yang ada di Kecamatan Cantigi yaitu Desa Cangkring, Cantigi Kulon, Cantigi Wetan, Lamaran Tarung, Penyingkiran Kidul, dan Penyingkiran Lor b. Populasi manusia yaitu seluruh masyarakat Nelayan di Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Tabel 3.2 Populasi Penelitian

53 NO Desa Jumlah Penduduk Jumlah Nelayan 1 2 3 4 5 6 Cangkring Cantigi Kulon Lamaran tarung Penyingkiran kidul Penyingkiran lor Cantigi wetan 3046 4075 3675 3714 3461 6402 258 473 20 16 6 107 Jumlah 24373 880 Sumber: Monografi Kecamatan Cantigi 2007 PETA SAMPEL PENELITIAN

54 2. Sampel Penelitian Menurut Tika (2005:24) sampel adalah sebagian dari objek atau individuindividu yang mewakili suatu populasi. Sedangkan menurut Sumaatmadja (1988:111) mengemukakan bahwa: sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang sifatnya mewakili populasi. lebih lanjut Sumaatmadja (1989:112) menyebutkan bahwa besarnya sampel tidak ada ketentuan angka yang terpenting adalah sampel harus mewakili sifat populasi, sedangkan Arikunto (2002:109) mangatakan bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun yang dijadikan sampel terdiri atas dua jenis yaitu; sampel wilayah dan sampel manusia. a. Sampel wilayahnya adalah desa di Kecamatan Cantigi yang paling banyak masyarakatnya yang berprofesi sebagai nelayan yaitu desa cangkring, desa cantigi Kulon, dan desa cantigi wetan. b. Sampel manusia adalah penduduk sebagai responden penelitian, yaitu sejumlah nelayan yang ada di desa di Kecamatan Cantigi. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel penduduk adalah metode Probability Sampling, dimana setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Teknik yang digunakan untuk penarikan

55 sampel berdasarkan proporsi atau propotional sample. Menurut Suharsimi (2002:116), teknik pengambilan proporsi atau sampel imbangan ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel wilayah. Subyek yang terdapat pada setiap wilayah ada kalanya tidaklah sama, oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masingmasing wilayah. Berdasarkan teknik penarikan sampel proporsi atau propotional sample, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 80. Sebaran sampel penelitian wilayah desa dihitung secara proposional, maka masing-masing desa besar sampel yang diambil yaitu: Desa cangkring = 258 x 80 = 25 880 Desa cantigi kulon = 478 x 80 = 45 880 Desa cantigi wetan = 107 x 80 = 10 880 Mendasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan yang mengambil angka yang sudah ditetapkan sebelumnya dari jumlah populasi tiap desa yang dijadikan sampel, dan dalam mengumpulkan data, peneliti menghubungi subyek yang memenuhi persayaratan ciri-ciri populasi, yang biasanya dihubungi adalah subyek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah. Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Desa Populasi Nelayan Sampel Nelayan 1 2 Cangkring Cantigi Kulon 258 473 25 45

56 3 Cantigi Wetan 107 10 Jumlah 880 80 D. Teknik Pengumpulan Data Agar data yang diperoleh dari berbagai sumber yang mendukung penelitian dapat terkumpul maka penulis menggunakan teknik dan alat pengumpulan data sebagai berikut : a. Teknik Observasi Lapangan Observasi lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung kedaerah atau lokasi penelitian mengenai hal hal yang berhubungan langsung dengan masalah yang di bahas. Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data pada waktu penelitian yaitu pedoman observasi. Observasi lapangan pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kehidupan nelayan dan mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan kemiskinan nelayan di Kecamatan Cantigi Indramayu. b. Angket Dilakukan untuk mengumpulkan data dengan menanyakan pada responden mengenai apa yang berhubungan dengan masalah penelitian. Alat yang digunakan berupa angket atau termasuk pedoman wawancara karena dalam pelaksanaannya penulis menjelaskan mengenai apa yang ditanyakan. c.teknik kajian Pustaka Teknik ini dilakukan untuk pengumpulan data, kerangka masalah dari berbagai pendapat terutama dari buku-buku, jurnal, hasil penelitian dan dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian.

57 E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Penelitian 1. Teknik Pengolahan data Data yang sudah berhasil dikumpulkan, diolah terlebih dahulu untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Pengolahan data terdiri dari: a. Editing data Editing data adalah penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Dalam proses editing data ini ada beberapa hal yang harus diteliti kembali diantaranya kelengkapan pengisian instrumen. b. Coding dan Frekuensi Coding adalah usaha pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya. Dalam melakukan coding, jawaban responden diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka. Setelah coding dilaksanakan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghitung frekuensi. c. Tabulasi Langkah selanjutnya adalah tabulasi. Dimana, tabulasi merupakan proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel. 2. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data-data yang terkumpul kemudian telah diolah, maka digunakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut:

58 a. Analisis kualitatif, yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan gejala, fenomena dan fakta yang terdapat di daerah penelitian. b. Analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik berdasarkan perhitungan persentase. Data yang terkumpul berwujud angka hasil tabulasi, kemudian dijelaskan menurut urutan informasi yang ingin diketahui. Data diproses, dijumlahkan, dan dipersentasekan. Data disajikan dalam bentuk tabel dan persentase kemudian ditafsirkan dalam kalimat dengan bentuk kualitatif, untuk mengetahui jawaban pertanyaan penelitian yang diajukan. Dan dalam teknik ini digunakan analisis prosentase dengan menggunakan rumus: f P = n 100% keterangan: P : presentase (%) yang di cari f : jumlah responden yang memilih alternatif jawaban n : Jumlah keseluruhan responden Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan maka, digunakan parameter seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1991: 57), dimana: Prosentase 0 % 1 % - 24 % 25 % - 49 % 50 % Tabel 3.4 Parameter Prosentase Kriteria Tidak ada/ tidak seorangpun Sebagian kecil Kurang dari setengahnya Setengahnya

59 51 % - 74 % 75 % - 99 % 100 % Sumber Arikunto (1991:57) Lebih dari setengahnya Sebagian besar seluruhnya