BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Melalui olahraga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

Muflikhul Fajri Universitas Islam 45 Bekasi ABSTRACT Keywords: Leg Muscle Strength, Running Speed, Confidence, And Dribbling Skills

BAB I PENDAHULUAN. futsal mulai terkenal di dunia dan banyak di gemari oleh. semua masyarakat dunia.

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, futsal sangat marak di Indonesia, baik di jakarta maupun di daerah. Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima pemain setiap tim berbeda dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil di bandingkan ukuran yang digunakan dalam sepak bola lapangan rumput. Aturan permainannya pun tidak sama dengan sepak bola. Aturan permainan dalam olahraga futsal dibuat sedemikian ketat oleh FIFA agar permainan ini berjalan dengan dengan fair play dan juga sekaligus untuk menghindari cedera yang dapat terjadi. Ini disebabkan underground atau lapangan yang digunakan untuk pertandingan internasional bukan dari rumput, tetapi dari kayu atau rubber/plastic, hal ini menurut kamus pintar futsal (2005:22) menjelaskan: Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing beranggota lima orang dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawan dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama tiap setiap tim juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Lapangan futsal dibatasi garis bukan net atau papan. Dengan ukuran lapangan yang lebih kecil, permainan futsal cenderung lebih dinamis karena gerakan yang cepat, lebih lanjut Lhaksana(2011:7) menjelaskan bahwa: futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan. Prestasi dalam olahraga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan diri atlet yang meliputi keterampilan untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Harsono, (1988:100) menjelaskan bahwa: ada 4 aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, latihan fisik, teknik, taktik dan mental. Dari 1

2 penjelasan di atas bahwa empat aspek latihan tersebut sangatlah penting dalam mencapai prestasi maksimal itu berarti seorang pelatih tidak bisa hanya melatih salah satu aspek saja akan tetapi harus melatih keempat aspek tersebut karena keempat aspek tersebut saling berkaitan. Adapun aspek yang harus dikuasai secara sempurna dalam bermain futsal adalah teknik. Karena untuk dapat bermain futsal dengan baik pemain harus menguasai teknik-teknik dasar futsal terlebih dahulu, sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sudrajat (1991:24) yang dikutip oleh Satriya,et al. (2010:52) bahwa: Teknik dasar adalah merupakan keterampilanketerampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Maka dari itu untuk bermain futsal yang baik pemain perlu dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula. Mengenai perlunya atlet menguasai teknik dasar secara benar Harsono (1988:100) menjelaskan bahwa: Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan membentuk gerak keseluruhan. Oleh karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk latihan yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga haruslah dilatih dan dikuasai secara sempurna. Teknik dalam olahraga futsal merupakan keterampilan dan kemampuan manusia untuk bergerak secara ekonomis dan dengan satu tujuan. Hal ini merupakan dasar permulaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Dalam permainan futsal menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali. Para pemain harus menguasai teknik-teknik dasar futsal untuk bisa bermain futsal dengan baik dan benar, sebagaimana Tenang (2008:67) menjelaskan bahwa: permainan futsal membutuhkan skill dan teknik penguasaan bola yang matang. Oleh karena itu tanpa penguasaan teknik dasar yang memadai maka tujuan permainan futsal tidak akan tercapai. Mengenai penguasaan teknik dasar futsal, Irawan (2009:22) mengemukakan bahwa : pemain futsal harus memiliki teknik dasar yang mumpuni, seperti mengumpan (passing), menerima (receiving), mengumpan lambung (chipping), menggiring (dribbling), menembak (shooting) dan menyundul (heading).

3 Macam-macam dribbling sesuai dengan perkenaan kaki di bagi menjadi empat, menurut Irawan (2009:32) dalam permainan futsal menggiring bola dapat dilakukan menggunakan telapak kaki (sole of the foot), menggunakan kaki bagian dalam (inside of the foot) kaki bagian luar (out side of the foot ) dan bagian punggung kaki (instep of the foot). Teknik dribling memiliki perenan penting terhadap permainan futsal, menurut Robert Koger (2007:51) yang telah di alih bahasakan menjelaskan bahwa: Menggiring bola (dribbling) adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan menggunakan kaki. Dribbling merupakan kemampuan yang penting dan mutlak harus dikuasai oleh pemain futsal, lebih lanjut Lhaksana (2011:33) menjelaskan bahwa: Teknik dribbling merupakan keterampilan penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal. Dribbling merupakan kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol. Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa fungsi hal itu juga di jelaskan oleh Sucipto, et al (1999:28) menjelaskan bahwa: menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekatkan jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Penguasaan dribble di dalam permainan tergantung pada bidang permainan, kedekatan dengan lawan dan teman satu tim, kondisi lapang dan tentu saja keterampilan dan rasa percaya diri seorang pemain. Banyak pemain yang tidak memperhatikan hal-hal itu sehingga mereka ketika melakukan dribble panik dan langsung menendang bola kedepan yang menyebabkan hilangnya penguasaan bola secara mendadak dan hal tersebut sangat merugikan timnya. Futsal sebenarnya merupakan olahraga yang kompleks, karena memerlukan teknik dan taktik khusus. Begitu pula dalam kondisi fisik, permainan futsal memiliki perbedaan dengan olahraga-olahraga lain. Karakteristik olahraga futsal adalah membutuhkan daya tahan kecepatan, daya tahan kekuatan, dan kelincahan yang relatif lama. Olahraga futsal menuntut kondisi fisik yang prima bagi pemainnya. Kondisi fisik yang prima sangatlah menunjang penampilan seorang

4 pemain. Setiap pemain di tuntut untuk memiliki kemampuan teknik individu yang sangat baik serta kemampuan strategi bermain yang juga harus baik. Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah segi fisik yang kadang kala menjadi persoalan dalam persaingan perebutan prestasi tertinggi dalam bidang olahraga di Indonesia pada umumnya dan futsal pada khusunya. Sehebat apa pun seorang pemain dalam hal teknik dan taktik tapi tanpa didasari oleh kondisi fisik yang baik maka prestasi yang akan diraih tidaklah sama dengan pemain yang memiliki kemampuan teknik, strategi dan tentunya kondisi fisik yang baik. Berikut ini sepuluh komponen kondisi fisik yang harus dimiliki dengan baik oleh seorang pemain, menurut Lhaksana (2011:17) adalah: 1) Daya tahan (endurance), 2) Kekuatan (strength), 3) Kecepatan (speed), 4) Kelincahan (agility), 5) Daya ledak (power), 6) Kelentukan (fleksibility), 7) Ketepatan (accuration), 8) Koordinasi (coordination), 9) Keseimbangan (balance), dan 10) Reaksi (reaction). Dari sepuluh komponen fisik tersebut, penulis hanya akan menjelaskan dengan apa yang berkaitan dengan teknik menggiring bola (dribbling) saja. Pada saat melakukan teknik dribble bukan hanya melatih dribble itu sendiri tetapi dibutuhkan latihan-latihan fisik yang menunjang untuk pemain dalam melakukan teknik dribble yaitu kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan. Pada saat melakukan dribble pemain harus memilik fleksibilitas dimana pengertian fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi (Harsono, 1988:163). Kelentukan merupakan salah komponen fisik yang penting terhadap semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi, seperti yang dikemukakan oleh Sidik, (2008:16) bahwa kelentukan sendi dan kelenturan otot sangat tergantung pada elastisitas otot, tendon, dan ligamen. Adapun pengertian kelentukan itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk bergerak dalam ruang persendiannya seluas-luasnya, menurut Setiawan (2005:67) bahwa: kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Fleksibilitas sangat penting dalam semua hampir cabang

5 olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntuk gerak sendi seperti senam, loncat indah, atletik, permainan-permainan dengan bola, anggar, gulat. Manfaat fleksibilitas selain untuk mengurangi dan menghindari cedera, dan juga membantu gerak koordinasi menjadi lebih baik serta pengerahan lebih efisien. Kelentukan pinggang adalah kemampuan otot pinggang untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi yang seluas-luasnya. Kelentukan pinggang mempunyai perenanan pada saat melakukan dribbling, ketika menggiring bola otot-otot pinggang dibantu oleh tubuh yang membungkuk sedikit kedepan sehingga menghasilkan dribbling yang maksimal. Selain kelentukan, komponen fisik lainnya yang menunjang untuk melakukan dribbling yang baik adalah kelincahan (agility). Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan (Setiawan, 2005:69). Seorang pemain futsal yana memiliki kelincahan yang bagus maka akan sulit dikejar pada saat melakukan dribbling, seperti yang dijelaskan oleh Satriya, et al (2007:74) sebagai berikut: kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya. Dilihat dari fungsi dribble itu sendiri yaitu melewati lawan, mendekatkan sasaran, menghambat permainan, selian itu juga memungkinkan seorang pemain menciptakan dalam mencetak gol, adapun menurut Robert Koger (2007:52) yang telah dialih bahasakan menjelaskan bahwa: variasikan kecepatan lari anda, dengan mengubah-ubah kecepatan dan berbelok secara mendadak, musuh yang mengejar atau menghadang anda akan terkecoh dan kehilangan keseimbangan. Dari penjelasan di atas bahwa seorang pemain yang memiliki kelincahan ketika dribble akan mudah untuk melewati musuhnya. Selain harus memiliki kelentukan dan kelincahan, salah satu komponen fisik yang harus dimiliki oleh pemain futsal adalah kecepatan. Karena seorang pemain futsal harus

6 mempunyai kecepatan yang baik, agar dapat bertahan dan melakukan serangan balik yang lebih cepat dan efisien. Kecepatan salah satu komponen fisik yang dibutuhkan pada saat melakukan dribbling, Wahjoedi (2000:61) yang dikutip oleh Hapid Julinur (2011:4) mengemukakan bahwa kecepatan adalah kemampuan tubuh melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan tidak hanya dibutuhkan untuk berlari tetapi pada dasarnya dipergunakan dalam segala bentuk aktivitas. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula terbatas pada saat menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam lari sprint, kecepatan ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari tungkai yang dilakukan secara cepat, menurut Sajoto (1988:58) bahwa: Kecepatan (speed) adalah kemampuan seseorang melakukan gerak berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya, seperti lari, pukulan tinju. Hal ini merupakan kecepatan gerak dan explosive. Kecepatan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting terhadap pencapaian prestasi olahraga khusunya seorang pemain futsal, menurut Nurhasan (1994) yang dikutip oleh Saifudin (1999:11) dan Hapid Julinur (2011:5), kecepatan gerakan dan kecepatan reaksi sering dianggap sebagai ciri dari atlet berprestasi yang dapat diamati dalam cabang-cabang olahraga yang membutuhkan mobilitas tinggi, seperti kecepatan lari seorang pemain futsal. Dilihat dari fungsi dribble itu sendiri yaitu mendekatkan jarak ke sasaran dan penjelasan menurut Robert Koger (2007:52) yang telah dialih bahasakan menjelaskan bahwa: Giringlah bola menjauhi musuh anda, paksakanlah mengejar anda, usahakan selalu bergerak ke ruang terbuka di lapangan. Dari penjelasan tersebut bahwa seorang pemain ketika memiliki kecepatan pada saat dribble akan sulit dikejar oleh musuhnya. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan sejauh ini belum diketahui bahwa pemain yang mempunyai kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan yang baik belum tentu akan

7 menunjang terhadap keterampilan dribble ataupun sebaliknya sehingga penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pada cabor futsal di eksrakulikuler SMA Pasundan 8 Bandung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi penelitian adalah kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: 1. Bagaimanakah kontribusi dari kelentukan pinggang terhadap keterampilan? 2. Bagaimanakah kontribusi dari kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal? 3. Bagaimanakah kontribusi dari kecepatan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal? 4. Bagaimanakah kontribusi dari kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan secara bersama-sama terhadap keterampilan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan terhadap ketrampilan dribbling futsal. Adapun penulisan merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kontribusi dari kelentukan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal. 2. Untuk mengetahui kontribusi dari kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal. 3. Untuk mengetahui kontribusi dari kecepatan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.

8 4. Untuk mengetahui kontribusi dari kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan secara bersama-sama terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal. D. Manfaat Penelitian Penulis berharap hasil penelitian memiliki kegunaan sebagai berikut : 1. Secara teoritis a. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi pengembangan teoritis mengenai teknik-teknik futsal terutama yang terkait dengan dribbling. 2. Secara praktis a. Bagi pelatih futsal Hasil Penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi pembina dan pelatih futsal untuk memperbaiki kemampuan dribbling para atlet futsal. b. Bagi atlet futsal Sebagai bahan referensi dan informasi tambahan yang dapat memberikan motivasi bagi para atlet untuk meningkatkan kemampuan teknik terutama teknik dribbling. E. Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama adalah pendahuluan yang didalamnya berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab kedua menjelaskan tentang kajian pustaka yang terdiri dari hakekat olahraga futsal, karakteristik futsal, keterampilan menggiring bola (dribbling), peranan kondisi fisik dalam olahraga, kontribusi kelentukan pinggang terhadap dribbling, kontribusi kelincahan terhadap dribbling,kontribusi kecepatan terhadap dribbling, kerangka pemikiran dan hipotesis. Bab ketiga menjabarkan mengenai metode penelitian yang di dalamnya terdapat lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses

9 pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan analisis data yang digunakan dalam skripsi ini. Kemudian Bab keempat memaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan, dimana terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Bab kelima merupakan kesimpulan dan saran terhadap hasil analisis temuan penelitian.