PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

dokumen-dokumen yang mirip
~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN

NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA SIKKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI D

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL KANDAGA

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BANGKA TENGAH

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 03 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL DI KABUPATEN MADIUN

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO KABUPATEN KETAPANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA MADIUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 15 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 15 TAHUN 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

1 of 8 3/17/2011 4:31 PM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL MURAKATA TELEVISI

GUBERNUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMA RANDIK SEKAYU

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA dan BUPATI JEMBRANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL GALUH PAKUAN TELEVISI KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO PUBLIK KOTA DENPASAR

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO PUBLIK KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA PASURUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2010

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 9 Tahun : 2015

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA NGAWI

Dengan Persetujuan Bersama : DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN. dan BUPATI KARIMUN MEMUTUSKAN :

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 099 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO ABDI PERSADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 22 TAHUN 2012

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO DAN TELEVISI KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa Lembaga Penyiaran Publik Lokal merupakan media penyiaran yang mempunyai peran penting dan strategis dalam memberikan informasi, kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan yang bersifat independen, rasional dan tidak komersial; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik maka perlu diatur Lembaga Penyiaran Publik Lokal di daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio dan Televisi Kabupaten Alor; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 1

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3887); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4337) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4485); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4486); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4487); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran; 3

16. Peraturan Menteri Komonikasi dan Informatika Nomor 12/PER/M.KOMINFO/02/2009 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : Km.76 Tahun 2003 tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekwensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan Televisi Siaran Analog Pada Pita Ultra High Frequensy (UHF); 17. Peraturan Menteri Komonikasi dan Informatika Nomor 18/PER/M.KOMINFO/03/2009 tentang Tata Cara dan Prosedur Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Daerah Kabupaten/Kota; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 4 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Alor (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 436); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2007 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 438); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Alor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2009 Nomor 35, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 468); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Alor Tahun 2010 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2010 Nomor 37, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 437); 4

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR dan BUPATI ALOR MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO DAN TELEVISI KABUPATEN ALOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Alor. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Alor. 3. Bupati adalah Bupati Alor. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Alor. 5. Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang selanjutnya disingkat LPPL adalah Lembaga Penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Pemerintah Daerah, menyelenggarakan penyiaran radio atau penyiaran televisi, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan pelayanan untuk kepentingan masyarakat. 6. Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Kabupaten Alor yang selanjutnya disebut LPPL Radio Alor adalah LPPL Radio Kabupaten Alor, berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Pemerintah Daerah, menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan pelayanan untuk kepentingan masyarakat yang siarannya berjenjangan dengan Radio Republik Indonesia. 7. Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Alor yang selanjutnya disebut LPPL Televisi Alor adalah LPPL Televisi Kabupaten Alor, berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Pemerintah Daerah, menyelenggarakan kegiatan penyiaran Televisi, bersifat independen, netral, tidak komersial 5

dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat yang siarannya berjaringan dengan Televisi Republik Indonesia. 8. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas LPPL Radio Alor dan Dewan Pengawas LPPL Televisi Alor. 9. Dewan Direksi adalah Dewan Direksi LPPL Radio Alor dan Dewan Direksi LPPL Televisi Alor. 10. Iuran penyiaran adalah sejumlah uang yang dibayarkan masyarakat kepada Daerah sebagai wujud peran serta masyarakat untuk mendanai penyiaran publik lokal yang akan dipertanggungjawabkan secara periodik kepada masyarakat. 11. Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. 12. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. 13. Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 14. Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 15. Program adalah kegiatan penyelenggaraan siaran yang berisikan serangkaian program acara siaran yang ditujukan kepada khalayak dan wilayah tertentu dengan menggunakan spectrum frekuensi radio. 16. Siaran Lokal adalah siaran yang ditujukan untuk masyarakat di wilayah Kabupaten sesuai wilayah layanan siaran. 17. Komisi Penyiaran Indonesia yang selanjutnya disingkat KPI adalah Lembaga Negara yang bersifat independen yang ada di pusat dan di daerah yang tugas dan wewenangnya diatur dalam Undang-Undang sebagai wujud peran serta masyarakat di bidang penyiaran. 18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Alor. 6

BAB II PENDIRIAN, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN NAMA LPPL Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini didirikan LPPL Radio dan Televisi Kabupaten Alor, berbentuk badan hukum dan berkedudukan di Kalabahi ibukota Kabupaten Alor. LPPL Kabupaten Alor terdiri dari : a. LPPL radio Alor; dan b. LPPL televisi Alor. Pasal 3 BAB III SIFAT, FUNGSI, TUJUAN DAN KEGIATAN Pasal 4 LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor baik secara kelembagaan maupun dalam penyelenggaraan penyiarannya, bersifat independen, netral dan tidak komersial. Pasal 5 (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta pelestari budaya daerah dengan senantiasa berorientasi pada kepentingan seluruh lapisan masyarakat. (2) Dalam menjalankan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor dapat melibatkan partisipasi publik berupa keikutsertaan dalam siaran, evaluasi, iuran penyiaran dan sumbangan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 6 LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor bertujuan menyajikan program siaran yang mendorong terwujudnya sikap mental masyarakat yang beriman, 7

bertaqwa, cerdas, memperkukuh kerekatan sosial dan integrasi nasional dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera. Pasal 7 (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor menyelenggarakan kegiatan siaran lokal daerah dan siaran berjaringan. (2) Untuk menunjang peningkatan kualitas operasional penyiaran, LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor dapat menyelenggarakan siaran iklan dan usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. BAB IV PERIZINAN Pasal 8 (1) Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran. (2) Untuk memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor mengajukan permohonan izin tertulis kepada Menteri melalui KPI sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V PENGURUS Pasal 9 Pengurus LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor terdiri dari : a. Dewan Pengawas; dan b. Dewan Direksi. 8

BAB VI DEWAN PENGAWAS Bagian Kesatu Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Alor Paragraf 1 Pengangkatan Pasal 10 (1) Dewan pengawas diangkat oleh Bupati atas usul DPRD setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka atas masukan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat. (2) Usul DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam Sidang Paripurna. (3) Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Dewan Pengawas adalah Warga Negara Indonesia yang : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; c. sehat jasmani dan rohani; d. berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela; e. berpendidikan sarjana; f. mempunyai integritas dan dedikasi yang tinggi untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara; g. memiliki kepedulian, wawasan, pengetahuan dan/atau keahlian, serta pengalaman di bidang penyiaran publik; h. tidak terkait langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan dan kepengurusan media massa lainnya; i. tidak memiliki jabatan rangkap; dan j. non partisan. (4) Pengangkatan dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 11 (1) Jumlah dewan pengawas paling banyak 3 (tiga) orang, terdiri dari : a. ketua merangkap anggota; b. sektretaris merangkap anggota; dan c. anggota. 9

(2) Ketua dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, dari unsur Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan secara Ex Officio. (3) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dari unsur masyarakat. Pasal 12 (1) Masa jabatan dewan pengawas adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. (2) Sebelum masa jabatan dewan pengawas berakhir, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat sudah harus mengajukan calon dewan pengawas kepada DPRD. Paragraf 2 Tugas Pasal 13 Dewan pengawas mempunyai tugas : a. menetapkan kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran tahunan, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah dan tujuan penyiaran; b. mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan serta independensi dan netralitas siaran; c. melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka terhadap calon anggota dewan direksi; d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian dewan direksi kepada Bupati; dan e. melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dan DPRD. Paragraf 3 Penghasilan Pasal 14 (1) Dewan pengawas karena tugasnya menerima honorarium. (2) Besaran honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 10

Paragraf 4 Pemberhentian Pasal 15 (1) Dewan pengawas berhenti atau diberhentikan sebelum habis masa jabatannya apabila : a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; c. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik; d. tidak melaksanakan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; e. terlibat dalam tindakan yang merugikan LPPL Radio dan LPPL Televisi Alor; f. dipidana karena melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; dan/atau g. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) (2) Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d dan huruf e, ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. (3) Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara tertulis dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan diberitahu secara tertulis tentang rencana pemberhentian tersebut. (4) Selama rencana pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masih dalam proses, anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan dapat melanjutkan tugasnya. (5) Jika dalam jangka waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penyampaian pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3), DPRD tidak memberikan Rekomendasi pemberhentian kepada Bupati, rencana pemberhentian tersebut batal. (6) Kedudukan sebagai anggota Dewan Pengawas berakhir dengan dikeluarkannya Keputusan pemberhentian oleh Bupati. 11

Bagian Kedua Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Alor Paragraf 1 Pengangkatan Pasal 16 (1) Dewan pengawas diangkat oleh Bupati atas usul DPRD setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka atas masukan dari Pemerintah dan masyarakat. (2) Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan Pengawas adalah Warga Negara Indonesia yang : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; c. sehat jasmani dan rohani; d. berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela; e. berpendidikan sarjana; f. mempunyai integritas dan dedikasi yang tinggi untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara; g. memiliki kepedulian, wawasan, pengetahuan dan/atau keahlian, serta pengalaman di bidang penyiaran publik; h. tidak terkait langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan dan kepengurusan media massa lainnya; i. tidak memiliki jabatan rangkap; dan j. non partisan. (3) Pengangkatan dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 17 (1) Jumlah dewan pengawas paling banyak 3 (tiga) orang, terdiri dari : d. ketua merangkap anggota; e. sektretaris merangkap anggota; dan f. anggota. (2) Ketua dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, dari unsur Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan secara Ex Officio. (3) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dari unsur masyarakat. 12

Pasal 18 (1) Masa jabatan dewan pengawas adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. (2) Sebelum masa jabatan dewan pengawas berakhir, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat sudah harus mengajukan calon dewan pengawas kepada DPRD. Paragraf 2 Tugas Pasal 19 Dewan pengawas mempunyai tugas : a. menetapkan kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran tahunan, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah dan tujuan penyiaran; b. mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan serta independensi dan netralitas siaran; c. melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka terhadap calon anggota dewan direksi; d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian dewan direksi kepada Bupati; dan e. melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dan DPRD. Paragraf 3 Penghasilan Pasal 20 (1) Dewan pengawas karena tugasnya menerima honorarium. (2) Besaran honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 13

Paragraf 4 Pemberhentian Pasal 21 (1) Dewan pengawas berhenti atau diberhentikan sebelum habis masa jabatannya apabila : a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; c. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik; d. tidak melaksanakan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; e. terlibat dalam tindakan yang merugikan LPPL Radio Alor; f. dipidana karena melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; dan/atau g. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) (2) Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d dan huruf e, ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. (3) Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara tertulis dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan diberitahu secara tertulis tentang rencana pemberhentian tersebut. (4) Selama rencana pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masih dalam proses, anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan dapat melanjutkan tugasnya. (5) Jika dalam jangka waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penyampaian pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3), DPRD tidak memberikan Rekomendasi pemberhentian kepada Bupati, rencana pemberhentian tersebut batal. (6) Kedudukan sebagai anggota Dewan Pengawas berakhir dengan dikeluarkannya Keputusan pemberhentian oleh Bupati. 14

BAB VII DEWAN DIREKSI Bagian Kesatu Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Alor Paragraf 1 Pengangkatan Pasal 22 (1) Dewan direksi diangkat oleh Bupati atas usul Dewan pengawas. (2) Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota dewan direksi adalah warga negara Indonesia yang : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; c. sehat jasmani dan rohani; d. berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela; e. berpendidikan sarjana atau memiliki kompetensi yang setara; f. mempunyai integritas dan dedikasi yang tinggi untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara; g. memiliki kepedulian, wawasan, pengetahuan dan/atau keahlian, serta pengalaman di bidang penyiaran publik; h. tidak terkait langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan dan kepengurusan media massa lainnya; i. tidak memiliki jabatan rangkap; dan j. non partisan. (3) Pengangkatan dewan direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 23 (1) Dewan direksi berjumlah paling banyak 3 (tiga) orang. (2) Dewan direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari unsur Pegawai Negeri Sipil. Pasal 24 Masa jabatan dewan direksi adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. 15

Paragraf 2 Tugas Pasal 25 (1) Dewan Direksi mempunyai tugas : a. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh dewan pengawas yang meliputi kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran tahunan, serta kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya; b. memimpin dan mengelola LPPL Radio Alor sesuai dengan tujuan dan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna; c. menetapkan ketentuan teknis pelaksanaan operasional lembaga dan operasional penyiaran; d. mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; e. menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala; f. membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; g. mewakili lembaga di dalam dan di luar pengadilan; h. menjalin kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri. (2) Rencana Induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, harus memuat : a. evaluasi pelaksanaan rencana induk sebelumnya; b. posisi LPPL Radio Alor; c. asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana jangka panjang; d. penetapan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja, rencana jangka panjang beserta keterkaitan antar unsur tersebut. (3) Bentuk, isi, dan tata cara penyusunan rencana induk didasarkan pada Peraturan Perundang-undangan. (4) Rencana induk yang disusun oleh dewan direksi diajukan kepada dewan pengawas untuk dibahas dan disetujui. (5) Rencana induk LPPL Radio Alor yang telah disetujui oleh dewan pengawas disampaikan kepada Bupati melalui Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum rencana induk berlaku secara efektif. 16

Paragraf 3 Penghasilan Pasal 26 (1) Dewan direksi karena tugasnya berhak mendapatkan penghasilan berupa gaji dan tunjangan. (2) Ketentuan tentang gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 4 Pemberhentian Pasal 27 (1) Dewan direksi berhenti atau diberhentikan apabila : a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; dan c. berakhir masa jabatan. (2) Dewan direksi dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya apabila : a. tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. terlibat dalam tindakan yang merugikan lembaga; c. dipidana karena melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2); dan e. berhalangan tetap. (3) Sebelum keputusan pemberhentian ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b, yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. (4) Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan secara tertulis dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak yang bersangkutan diberitahu secara tertulis oleh Dewan Pengawas tentang rencana pemberhentian tersebut. (5) Selama rencana pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) masih dalam proses, yang bersangkutan dapat melanjutkan tugasnya. (6) Jika dalam jangka waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penyampaian pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Dewan 17

Pengawas tidak memproses putusan pemberhentian, maka rencana pemberhentian tersebut dinyatakan batal. (7) Kedudukan sebagai dewan direksi berakhir dengan dikeluarkannya Keputusan pemberhentian oleh Bupati. (8) Anggota dewan direksi yang sedang menjalani pemeriksaan ditingkat penyelidikan karena disangka melakukan tindak pidana, diberhentikan sementara dari jabatannya dan apabila dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan, yang bersangkutan dapat melaksanakan tugasnya kembali pada jabatan yang sama. (9) Apabila anggota dewan direksi berhalangan tidak tetap, kekosongan jabatan tersebut diisi oleh salah satu direktur yang ditunjuk sementara oleh Bupati. (10) Jika anggota dewan direksi berhenti atau diberhentikan, jabatan pengganti antar waktu diisi sesuai dengan ketentuan pengangkatan dewan direksi. Bagian Kedua Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Alor Paragraf 1 Pengangkatan Pasal 28 (1) Dewan direksi diangkat oleh Bupati atas usul Dewan pengawas. (2) Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota dewan direksi adalah warga negara Indonesia yang : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; c. sehat jasmani dan rohani; d. berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela; e. berpendidikan sarjana atau memiliki kompetensi yang setara; f. mempunyai integritas dan dedikasi yang tinggi untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara; g. memiliki kepedulian, wawasan, pengetahuan dan/atau keahlian, serta pengalaman di bidang penyiaran publik; h. tidak terkait langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan dan kepengurusan media massa lainnya; i. tidak memiliki jabatan rangkap; dan 18

j. non partisan. (4) Pengangkatan dewan direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 29 (1) Dewan direksi berjumlah paling banyak 3 (tiga) orang. (2) Dewan direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari unsur Pegawai Negeri Sipil. Pasal 30 Masa jabatan dewan direksi adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Paragraf 2 Tugas Pasal 31 (1) Dewan Direksi mempunyai tugas : a. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh dewan pengawas yang meliputi kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran tahunan, serta kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya; b. memimpin dan mengelola LPPL Televisi Alor sesuai dengan tujuan dan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna; c. menetapkan ketentuan teknis pelaksanaan operasional lembaga dan operasional penyiaran; d. mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; e. menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala; f. membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; g. mewakili lembaga di dalam dan di luar pengadilan; h. menjalin kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri. (2) Rencana Induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, harus memuat : a. evaluasi pelaksanaan rencana induk sebelumnya; 19

b. posisi LPPL Televisi Alor; c. asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana jangka panjang; d. penetapan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja, rencana jangka panjang beserta keterkaitan antar unsur tersebut. (3) Bentuk, isi, dan tata cara penyusunan rencana induk didasarkan pada peraturan perundang-undangan. (4) Rencana induk yang disusun oleh dewan direksi diajukan kepada dewan pengawas untuk dibahas dan disetujui. (5) Rencana induk LPPL Televisi Alor yang telah disetujui oleh dewan pengawas disampaikan kepada Bupati melalui Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum rencana induk berlaku secara efektif. Paragraf 3 Penghasilan Pasal 32 (1) Dewan direksi karena tugasnya berhak mendapatkan penghasilan berupa gaji dan tunjangan. (2) Ketentuan tentang gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 4 Pemberhentian Pasal 33 (1) Dewan direksi berhenti atau diberhentikan apabila : a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; dan c. berakhir masa jabatan. (2) Dewan direksi dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya apabila : a. tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. terlibat dalam tindakan yang merugikan lembaga; c. dipidana karena melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; 20

d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2); dan e. berhalangan tetap. (3) Sebelum keputusan pemberhentian ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b, yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. (4) Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan secara tertulis dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak yang bersangkutan diberitahu secara tertulis oleh Dewan Pengawas tentang rencana pemberhentian tersebut. (5) Selama rencana pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) masih dalam proses, yang bersangkutan dapat melanjutkan tugasnya. (6) Jika dalam jangka waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penyampaian pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Dewan Pengawas tidak memproses putusan pemberhentian, maka rencana pemberhentian tersebut dinyatakan batal. (7) Kedudukan sebagai dewan direksi berakhir dengan dikeluarkannya Keputusan pemberhentian oleh Bupati. (8) Anggota dewan direksi yang sedang menjalani pemeriksaan ditingkat penyelidikan karena disangka melakukan tindak pidana, diberhentikan sementara dari jabatannya dan apabila dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan, yang bersangkutan dapat melaksanakan tugasnya kembali pada jabatan yang sama. (9) Apabila anggota dewan direksi berhalangan tidak tetap, kekosongan jabatan tersebut diisi oleh salah satu direktur yang ditunjuk sementara oleh Bupati. (10) Jika anggota dewan direksi berhenti atau diberhentikan, jabatan pengganti antar waktu diisi sesuai dengan ketentuan pengangkatan dewan direksi. BAB VIII KEPEGAWAIAN Pasal 34 (1) Pegawai LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul dewan direksi. (2) Hak dan kewajiban pegawai ditetapkan oleh dewan direksi dengan persetujuan dewan pengawas. 21

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta hak dan kewajiban pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB IX ORGANISASI Pasal 35 (1) Dalam rangka memperlancar tugas-tugas LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor, dibentuk organisasi dan tata kerja. (2) Pembentukan organisasi dan tata kerja diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB X PENYELENGGARAAN PENYIARAN Bagian Kesatu Program Siaran dan Penggunaan Frekuensi Pasal 36 (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor masing-masing menyelenggarakan program siaran dengan 1 (satu) saluran frekuensi radio. (2) Penggunaan saluran frekuensi radio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan induk frekuensi radio untuk keperluan penyiaran radio dan televisi. (3) Penyelenggara LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib membuat peta jangkauan siaran dan sistem peralatan transmisi yang direncanakan di wilayah layanan siaran. Bagian Kedua Cakupan Wilayah Siaran dan Jaringan Siaran Pasal 37 (1) Cakupan wilayah siaran lokal LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor adalah cakupan wilayah siaran yang meliputi wilayah di sekitar tempat kedudukan lembaga penyiaran atau di wilayah Daerah. 22

(2) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor hanya dapat berjaringan secara programatis siaran dengan Radio Republik Indonesia dan Televisi Republik Indonesia. Bagian Ketiga Isi Siaran Pasal 38 (1) Isi siaran LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anakanak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat dan wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai isi siaran. (2) Isi siaran LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan tertentu. (3) Isi siaran LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor dilarang menyelenggarakan siaran yang: a. bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan, dan/atau bohong; b. menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang; dan c. mempertentangkan suku, agama, ras, dan antar golongan. (4) Isi siaran LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor dilarang memperolok, merendahkan, melecehkan, dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama dan martabat manusia. (5) Isi siaran wajib mengikuti pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran yang ditetapkan oleh KPI. Bagian Keempat Klasifikasi Acara Siaran Pasal 39 (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib membuat klasifikasi acara siaran sesuai khalayak sasaran. (2) Pembuatan klasifikasi acara siaran didasarkan pada pertimbangan isi dan waktu siaran acara serta usia khalayak sasaran. 23

(3) Klasifikasi acara siaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun sesuai pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran yang ditetapkan oleh KPI. Bagian Kelima Bahasa Siaran Pasal 40 (1) Bahasa pengantar utama dalam penyelenggaraan program siaran adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. (2) Apabila diperlukan, bahasa daerah dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar dalam penyelenggaraan program siaran muatan lokal untuk mendukung mata acara tertentu. (3) Bahasa asing hanya dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada mata acara siaran tertentu. Bagian Keenam Ralat Siaran Pasal 41 (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib melakukan ralat siaran apabila isi siaran dan/atau berita diketahui terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan atas isi siaran dan/atau berita. (2) Ralat atau pembetulan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam berikutnya dan apabila memungkinkan untuk dilakukan, ralat dapat dilakukan pada kesempatan pertama serta mendapat perlakuan utama. Bagian Ketujuh Arsip Siaran Pasal 42 (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib menyimpan bahan atau materi siaran paling sedikit untuk jangka waktu 1 (satu) tahun setelah siaran. (2) Bahan siaran yang memiliki nilai sejarah, nilai informasi, atau nilai penyiaran yang tinggi, wajib diserahkan untuk disimpan pada lembaga 24

yang ditunjuk untuk menjaga kelestariannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. (3) Bahan siaran yang telah diserahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap dapat dimanfaatkan untuk keperluan siaran sesuai dengan Peraturan Perundangan. Bagian Kedelapan Siaran Iklan Pasal 43 (1) Materi siaran iklan harus sesuai kode etik periklanan, persyaratan yang dikeluarkan oleh KPI, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran untuk anakanak wajib mengikuti standar siaran untuk anak-anak. (3) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib menyediakan waktu untuk siaran iklan layanan masyarakat yang dilakukan dalam waktu yang tersebar mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 21.00 WITA dengan harga khusus. (4) Waktu siaran iklan niaga LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor paling banyak 15% (lima belas persen) dari seluruh waktu siaran setiap hari. (5) Waktu siaran iklan layanan masyarakat paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari siaran iklannya setiap hari. (6) Besaran tarif siaran iklan niaga dan siaran iklan layanan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Daerah. Bagian Kesembilan Jasa Tambahan Penyiaran Pasal 44 (1) Jasa tambahan penyiaran dilakukan di luar layanan utama wajib menggunakan standar sistem dan memenuhi kinerja teknik yang ditetapkan dengan terlebih dahulu mendapat izin dari Bupati. (2) Pelaksanaan jasa penyiaran tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 25

BAB XI RENCANA DASAR TEKNIK PENYIARAN Pasal 45 (1) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib mengikuti ketentuan teknis yang tertuang dalam rencana induk frekuensi radio untuk penyelenggaraan penyiaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Rencana induk frekwensi radio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat ketentuan teknis dan pengaturan saluran frekuensi radio untuk penyiaran. BAB XII PEMBIAYAAN Pasal 46 (1) Pembiayaan LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor dapat bersumber dari : a. APBD; b. Iuran penyiaran; c. siaran iklan sesuai Peraturan Perundang-undangan; d. sumbangan masyarakat; dan e. usaha lain yang sah, yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. (2) Tata cara penggunaan dan pertanggungjawaban penerimaan keuangan LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB XIII PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 47 Dewan Direksi bertanggungjawab atas keseluruhan penyelenggaraan penyiaran dan keuangan, baik ke dalam maupun ke luar LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor. 26

Pasal 48 (1) Tahun buku LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor adalah tahun buku anggaran daerah. (2) LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor wajib membuat laporan tahunan, laporan berkala, dan laporan keuangan. (3) Laporan tahunan dan laporan berkala paling sedikit memuat : a. laporan mengenai pelaksanaan rencana kerja serta hasil-hasil yang telah dicapai; b. permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana kerja; dan c. nama anggota Dewan Direksi dan Dewan Pengawas. (4) Laporan keuangan paling sedikit memuat : a. perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca, perhitungan penerimaan dan biaya, laporan arus kas, dan laporan perubahan kekayaan; dan b. gaji dan tunjangan lain bagi anggota dewan direksi dan dewan pengawas. (5) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diaudit oleh akuntan publik dan hasilnya diumumkan melalui media massa. Pasal 49 (1) Laporan tahunan LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor ditandatangani oleh Dewan Direksi dan Dewan Pengawas dan disampaikan kepada Bupati dengan tembusannya kepada DPRD. (2) Anggota Dewan Direksi dan Dewan Pengawas yang tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membuat alasan tertulis. BAB XIV PEMBINAAN Pasal 50 Bupati berwenang melakukan pembinaan berupa: a. pemberian petunjuk dan langkah - langkah operasional upaya pengembangan LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor; b. pemberian pelatihan bagi Dewan Direksi dan Pegawai LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor; dan c. melakukan fasilitasi dalam kerjasama dengan pihak ketiga. 27

BAB XV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 51 (1) Pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor yang menggunakan dana dari APBD dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (2) Hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan teknis penyelenggaraan kegiatan LPPL Radio Alor dan Televisi Alor ditetapkan oleh Dewan Direksi. Pasal 52 Segala aset yang berada pada Unit Pelaksana Teknis Radio dan Televisi Alor tetap menjadi aset Daerah dan dikelola oleh LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor. BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 53 Dewan pengawas dan dewan direksi yang telah dibentuk sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetap menjalankan tugas sampai dengan dibentuknya dewan pengawas dan dewan direksi yang baru, dengan mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini. 28

BAB XVII KETENTUAN PENUTUP Pasal 54 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Alor. Ditetapkan di Kalabahi pada tanggal 24 Desember 2011 BUPATI ALOR, SIMEON TH. PALLY Diundangkan di Kalabahi pada tanggal 24 Desember 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ALOR, OKTOVIANUS LASIKO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TAHUN 2011 NOMOR 53 29

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO DAN TELEVISI KABUPATEN ALOR I. UMUM Dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Alor dan merespon aspirasi masyarakat mengenai kualitas penerimaan siaran Radio dan Televisi serta menyesuaikan diri dengan dunia penyiaran yang berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, maka Radio Siaran Pemerintah Kabupaten (RSPK) Alor dan Televisi Alor perlu direvitalisasi dan direstrukturisasi. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik maka perlu diatur Lembaga Penyiaran Publik Lokal di daerah, dalam hal ini LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor yang sebelumnya sudah ada dan dikelolah sebagai salah satu UPTD yang pembentukannya dengan Peraturan Bupati. Bahwa lembaga ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan dalam menyampaikan informasi pendidikan, pembangunan, kebudayaan dan hiburan yang sehat kepada masyarakat, dan bersifat independen, netral, tidak komersial, yang tidak hanya memproduksi acara siaran sesuai tuntutan liberalisasi dan selera pasar, serta juga sebagai corong pemerintah, melainkan berfungsi untuk memberikan layanan informasi untuk kepentingan masyarakat. Lembaga Penyiaran Publik Lokal membuka ruang publik dengan memberikan hak memperoleh informasi yang benar dan menyampaikan pendapat atau aspirasi bagi masyarakat sehingga menempatkan masyarakat sebagai warga negara yang wajib 30

dilindungi haknya dalam memperoleh informasi, bukan sebagai obyek sebuah industri media penyiaran semata. Bahwa oleh karena itu dibentuklah Peraturan Daerah ini dengan materi muatan tentang pendirian kelembagaan LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor serta penyelenggaraan penyiarannya. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pendirian LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor dimaksudkan untuk menunjang akses publik terhadap saiaran informasi, pendidikan dan hiburan. Pasal 3 Pasal 4 - Yang dimaksud dengan independen adalah tidak bergantung pada dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain. - Yang dimaksud dengan netral adalah tidak memihak kepada kepentingan salah satu pihak. - Yang dimaksud dengan tidak komersial adalah tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi juga lebih mengutamakan peningkatan layanan masyarakat. Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan usaha lain antara lain kerja sama kemitraan dengan pihak lain seperti BUMN/BUMD serta pihak swasta. 31

Pasal 8 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan Menteri adalah Menteri Komunikasi dan Informatika. Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Huruf i Yang dimaksud dengan tidak memiliki jabatan rangkap adalah merangkap jabatan dalam LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor atau jabatan yang sama dalam lembaga lain. 32

Huruf j Yang dimaksud dengan non partisan adalah tidak menjabat sebagai pengurus inti (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara) Partai Politik tertentu. Ayat (3) Pasal 12 Ayat (1) Ayat (2) - Ketua Dewan Pengawas dijabat secara Ex Officio oleh Sekretaris Daerah. - Sekretaris Dewan Pengawas dijabat secara Ex Officio oleh Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Ayat (3) Yang dimaksud dengan unsur masyarakat adalah masyarakat yang tidak dalam status sebagai Pegawai Negeri. Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d 33

Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Huruf i Yang dimaksud dengan tidak memiliki jabatan rangkap adalah merangkap jabatan dalam LPPL Radio Alor dan LPPL Televisi Alor atau jabatan yang sama dalam lembaga lain. Huruf j Yang dimaksud dengan non partisan adalah tidak menjabat sebagai pengurus inti (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara) Partai Politik tertentu. Ayat (3) Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 34

Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44 35

Pasal 45 Pasal 46 Pasal 47 Pasal 48 Pasal 49 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52 Pasal 53 Pasal 54 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 486 36