BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai pengajaran yang komunikatif oleh karena itu, dalam pembelajaran Bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN MELALUI TEKNIK COPY THE MASTER

BAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai empat aspek pembelajaran, yaitu kemampuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting di

ARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan MengikutiWisuda. Sarjana Pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia OLEH SARLIN SUNGE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shinta Rizki N, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, setiap pendidik dituntut harus memiliki berbagai macam cara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengetahuan serta membentuk kepribadian individu. Sehubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII. Shintia Rizki Nursayyidah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita semua menyadari bahwa bahasa itu penting dalam kehidupan. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

tentang Standar Nasional Pendidikan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

Oleh : Fatmi Latifah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE COPY THE MASTER SISWA KELAS XII SMA TAMANSISWA CABANG BINJAI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

Abstract. Pendahuluan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pencapaian yang saling berhubungan. penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa Indonesia tahun 2006 bertujuan untuk menjadikan pengajaran Bahasa sebagai pengajaran yang komunikatif oleh karena itu, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kemampuan berbahasa dibagi menjadi empat aspek keterampilan diantaranya, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Syamsudin (1993: 25) dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling sulit jika dibandingkan dengan keterampilan lainnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib ada di setiap jenjang pendidikan mulai jenjang pendidikan dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Pembelajaran Bahasa Indonesia memuat beberapa aspek kemampuan berbahasa, salah satunya kemampuan menulis yang sering siswa anggap sebagai hal yang menakutkan. Dalam materi pembelajaran Bahasa Indonesia di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) terdapat materi pembelajaran menulis pantun. Pembelajaran menulis pantun penting bagi siswa, selain untuk mengenalkan siswa pada sastra lama, pantun juga sebagai sarana untuk berimajinasi dan menuangkan pikiran. Namun, dari hasil observasi yang dilakukan ke Sekolah SMP Darul Falah dengan mewawancarai guru bahasa Indonesia kelas VII diperoleh informasi bahwa, (1) siswa cenderung merasa bingung untuk memulai menulis pantun antara sampiran dan isi; (2) kebanyakan dari mereka belum mengetahui teknik mudah menulis pantun; (3) siswa juga kesulitan dalam mencari ide untuk menyamakan rima pantun antara sampiran dan isi; (4) 1

2 kebanyakan siswa ketika ditugaskan menulis pantun, mereka menuliskan pantun yang sudah ada; (5) siswa cenderung menguasai pantun muda-mudi/pantun jenaka dibandingkan jenis pantun lainnya misalnya pantun nasehat atau keagamaan. Selain mewawancarai guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Darul Falah, peneliti juga menganalisis daftar nilai menulis pantun dan refleksi pembelajaran menulis pantun yang telah dilaksanakan oleh guru di kelas VII H semester satu tahun ajaran 2011-2012 yang berjumlah 39 siswa. Dari hasil gambaran empiris tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah 69 standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) berjumlah 33 siswa dan siswa yang berhasil mencapai nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) berjumlah 6 siswa serta hasil reflleksi pengajaran negatif karena siswa kurang mengetahui bangaimana cara menulis pantun,kebanyakan diantara mereka menulis pantun yang sudah ada di masyarakat bukan menulis pantun karya sendiri. Siswa tidak memahami fungsi dan manfaat pantun. Hal tersebut menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis pantun di SMP Darul Falah belum berjalan secara maksimal sehingga kebanyakan siswa memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus memilih teknik yang cocok dalam melatih siswa menulis pantun, agar siswa menyadari pentingnya pembelajaran menulis pantun. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan merencanakan teknik pembelajaran yang menarik. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti berusaha memberikan alternatif teknik pembelajaran menulis yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Dengan demikian siswa akan lebih tertarik dan bertambah daya imajinasinya dalam menciptakan pantun baru yang asli. Teknik pembelajaran yang ditawarkan adalah teknik copy the master. Teknik copy the master ini pernah diterapkan oleh Ismail Marahimin dalam bukunya

3 Menulis Secara Populer. Teknik ini awalnya berasal dari teknik melukis. Pada zaman dahulu orang yang ingin menjadi pelukis akan diberi sebuah lukisan yang sudah jadi dan baik, biasanya yang dibuat oleh master, yaitu ahli melukis atau pelukis terkenal, lukisan itu harus ditiru semirip mungkin, sampai seseorang tersebut mampu melukis berdasarkan bentuk yang khas dan sesuai dengan kepribadiaannya (Marahimin, 1994:11). Pada akhirnya teknik ini pun dianggap efektif dalam pembelajaran menulis. (Putera, 2006:1) mengatakan bahwa: Copy the master bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan kita. Proses perkembangan psikis dan psikologi manusia sejak lahir sampai proses pertumbuhannya adalah melalui kegiatan meniru. Ketika proses itu berlangsung dan berhasil meniru, maka reaksi selanjutnya adalah munculnya identitas diri yang sudah berbeda dengan contoh yang ditiru sebelumnya. Metode demikian dipergunakan oleh seluruh aspek kehidupan di semua jenjang dan kebutuhan. Pernyataan tersebut memperkuat bahwa manusia belajar, tumbuh, dan berkembang bermula dengan meniru hingga muncul identitas diri. Begitu pula dalam penulisan pantun, teknik ini akan memudahkan siswa untuk mulai menulis hingga mampu menemukan karakteristik penulisannya. Dengan mengunakan teknik copy the masteri siswa akan lebih terarah untuk menemukan karakteristik penulisan pantun karena disuguhkan contoh (master) yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia, Rani Purwani (2005) Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Strategi 3M Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa menunjukkan hasil bahwa pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan teknik 3M dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta mendapat respon yang baik dan disukai oleh siswa. Kemudian penelitian yang serupa dalam pembelajaran menulis pantun juga dilakukan

4 oleh Sri Qomariyah di dalam jurnal kependidikan yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Metode TTW (Think, Talk, and Write) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa. Berdasarkan berbagai pengembangan materi teknik copy the master dan hasil pengamatan peneliti terhadap penelitian terdahulu, maka peneliti menyimpulkan bahwa salah satu pengembangan yang dapat menstimulus ide dan menumbuhkan motivasi siswa adalah dengan cara mengubah atau memodifikasi pantun yang dijadikan master, sehingga muncul pantun ciptaan baru khas siswa. Dengan menerapkan teknik copy the master ini diharapkan dapat dijadikan stimulus agar siswa mampu menulis pantun dengan baik juga ide-ide siswa menjadi berkembang sehingga mampu menciptakan pantun hasil karya siswa. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti memberi judul penelitian ini Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Pantun melalui Copy The Master (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa SMP Darul Falah Kelas VII Tahun ajaran 2012-2013). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan dalam menulis pantun yaitu sebagai berikut. 1) Siswa cenderung merasa bingung untuk memulai menulis pantun antara sampiran dan isi 2) Siswa kesulitan dalam mencari ide untuk menyamakan rima pantun antara sampiran dan isi. 3) Siswa cenderung menguasai pantun muda-mudi/pantun jenaka dibandingkan jenis pantun lainnya.

5 4) Siswa kurang mengatahui manfaat pantun. 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada penggunaan teknik copy the master dalam pembelajaran menulis pantun nasehat di tingkat SMP Darul Falah kelas VII D dengan pertimbangan nilai KKM rata-rata lebih rendah dari kelas yang lain. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis pantun di kelas VII D SMP Darul Falah dengan teknik copy the master? 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun di kelas VII D SMP Darul Falah dengan teknik copy the master? 3) Bagaimana hasil yang diperoleh dari pembelajaran menulis pantun menggunakan teknik copy the master? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin di capai dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: 1) memaparkan bagaimana perencanaan pembelajaran menulis pantun dengan teknik copy the master di SMP Darul Falah; 2) memaparkan bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan teknik copy the master di SMP Darul Falah;

6 3) bagaimana hasil yang diperoleh dari pembelajaran menulis pantun menggunakan teknik copy the master di SMP Darul Falah; 1.6 Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun manfaat yang diperoleh sebagai berikut. 1) Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan memahami dan menulis pantuni, serta sebagai bentuk partisipasi pemikiran untuk perkembangan dunia sastra. 2) Praktis Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut. (a). Bagi Siswa Hasil penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan kretifitas, serta ide terhadap pembelajaran menulis pantun. (b). Bagi Guru Penelitian ini memberikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan dalam memilih teknik untuk meningkatkan kemampuan anak didiknya dalam bidang menulis, khususnya menulis pantun dengan cara menentukan teknik yang tepat untuk pembelajaran menulis pantun tersebut. (c). Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui dan mengatasi masalah pembelajaran dengan solusi yang tepat, juga lebih peka terhadapa pentingnya menyampaikan materi dengan menggunakan teknik yang efektif.

7 1.7 Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang berbeda terhadap judul penelitian ini, maka penulis menjelaskan definisi operasional sebagai berikut: 1) Pembelajaran menulis pantun memiliki syarat-syarat yakni di dalamnya ada sampiran, isi, dan rima adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa kelas VII SMP Darul Falah untuk merencanakan dan menulis pantun dengan melalui tahap meniru dan mengolah sesuai dengan ide kreatif siswa. 2) Teknik copy the master adalah suatu teknik siswa pembelajaran menulis yang memberikan kesempatan kepada siswa SMP Darul Falah untuk meniru sebuah model tulisan dan mengembangkannya dengan cara mengisi pantun rumpang. 1.8 Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut ini: Teknik copy the master dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VII SMP Darul Falah Cihampelas dalam menulis pantun. 1.9 Anggapan Dasar Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak penelitian yang sebenarnya dapat di terima oleh penyidik (Winarno dalam Arikunto, 1997:60). Dalam penelitian ini, peneliti memiliki anggapan dasar sebagai berikut: 1) Menulis pantun sebagai bekal keahlian yang bermanfaat bagi siswa,

8 2) Penggunaan teknik yang sesuai dan tepat dapat memudahkan siswa dalam menulis pantun