GUBERNUR BENGKULU TENTANG GUBERNUR BENGKULU, Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara. Republik lndonesia Tahun 1967 Nomor 19,

dokumen-dokumen yang mirip
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

: 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan SALINAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR LAMPUNG. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI LAMPUNG.

i.ntln ZOtS lenlang Badan Pengawas Rumah Sakil' clri"t"". dapai membentuk Badan Pengawas Rumah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2017 TENTANG KONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN R EPL'tILIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPU BLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2017 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN CALON ANGGOTA KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 15 / 09 / I / 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambaha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI NASIONAL LANJUT USIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR

REPUBLIK PRESIDEN. Menimbang: bahwa untuk Ombudsman. Mengingat: Nomor. Nomor. Republik Indonesia. Indonesia. Lembaran Negara Republik

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI NASIONAL LANJUT USIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 96 TAHUN 2013 TENTANG BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Komite Profesi Akuntan Publik yang selanjutnya dis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI INFORMASI DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang GUBERNUR BENGKULU. Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2016 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 60 Tahun : 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERTIMBANGAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG. GUBERNUR BENGKULU, : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 32 Peraturan

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA INFORMASI GEOSPASIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

ANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PRESIDEN REPUBL IK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

Transkripsi:

SALINAN GUBERNUR BENGKULU PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR I7 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMA}I SAKIT PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU, Menimbang bahwa untuk melaksalal<an ketentuan Pasal 29 dan Pasal 34 Peraturar Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit, maka dalam rangka pelalsaiaan pembinaan dar penbawasan nonteknis perumahsakital secara ekstemal di Provinsi Bengkulu perlu membentuk Peraturan Gubernur tentang Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Bengkulu; Mengingat l. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahal Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (L mbaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Iembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (lrmbaran Negara Republik indonesia Tahun 2OO9 Nomor 144, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5O631; 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 rentang Rumah Sakit (l-embaral Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 153, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

-2-.5. 6. 7. 8. 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (L mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaral Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Undang-Undang Nonor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia "f^hur 2014 Nomor 244, Tambahan lrmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587). sebagaimala telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentaig Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 34, Tambahai l,cmbaran Ncgara Rcpublik Indonesia Nomor 2854); Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54281; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Taiun 2Ol4 tentang Keanggotaan, Pengalgkatart dan Pemberhentian Anggota Badan Pengawas Rumah Sal<it lndonesia; 10. Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah {Berita Negara Repubiik Indonesia Tahun 2O15 Nomor 2O36);

-3- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI BENGKULU 2. 3. 4. 5. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yalg dimaksud dengan: 6. 7. 8. 9. 10. Provinsi adalal Provinsi Bengkulu Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Gubernur adalah Gubernur Bengkulu. Dinas adalah Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Rumah Sakit adaiah institusi pelayarlart kesehatan yang menyelenggarakan pelayalal kesehatan perorangan secara paripurna yalg menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Badan Pengawas Rumai Sakit Indonesia yang selanjutnya disingkat BPRS adalah unit nonstruktural pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumah satit secara eksternal yang bersifat nonteknis perumahsakital yang melibatkan unsur masyarakat Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi yang selanjutnya disingkat BPRS Provinsi adalah unit nonstruktural pada dinas kesehatan provinsi yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumai sakit secara eksternal yang bersifat nonteknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyerrakat. Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia yang selanjutnya disingkat PERSI adalah Perhimpunal Rumah Sakit Indonesia Wilayah Bengkulu. Ikatan Dokter Indonesia yang selanjutnya disingkat IDI adalai Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Bengkulu.

-4- BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk BPRS Provinsi. (2) BPRS Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit nonstuktural pada Dinas yang dalam menjaiankan tuga bersifat independen. BAB III TUGAS DAN WEWENANG Pasal 3 {1) BPRS BPRS Provinsi sebagaimala dimaksud dalam Pasal 2, bertugas: a. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien di Provinsi Bengkulu; b. mengawasi dan menjaga hak dart kewajiban Rumah Sakit di Provinsi Bengkulu; c. mengawasi penerap.rn etika Rumah Sakit; d. melakukan pelaporan hasil pengawasan kepada BPRS; e. melakukal alaiis hasil pengawasan dan memberikanrekomendasi kepada Pemerintah Provinsi untuk digunakal sebagai bahan pembinaan; dal f. menerima pengadual dal melakukan upaya penyelesaian sengketa secara mediasi (2) Dalam menjalalkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPRS Provinsi bertanggungjawab kepada Gubernur. Pasal 4 Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksu dalam Pasal 3, BPRS Provinsi mempunlai wewenang: a. melakukan inspeksi penegakan hak dan kewajiban pasien dan Rumah Sakit di Provinsi: b. meminta informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hak dal kewajiban pasien dan Rumah Sakit di Provinsi kepada semua pihak yang terkait;

-5- c. d. e. meminta inlormasi tentang penerapan etika Rumah sakit, etika profesi, dan peraturan perundangundangan kepada rumah sakit; memberikan rekomendasi kepada BPRS dan Gubernur mengenai pola pembinaan dan pengawasan Rumah Sal<it berdasarkan analisis hasil pembinaan dan pengawasan; menindakialjuti pengaduan dalam ralgka upaya penyelesaian sengketa melalui mediasi; dan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi untuk mengambil tindakan administratif terhadap rumah sakit yang melakukan pelanggaran. BAB IV KEANGGOTAAN (1) (2) Pasal 5 Keanggotaan BPRS Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasai 2 ayat 11) berjumlah pating banyak 5 (iima) orang anggota, yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan paling banyak 4 (empat) orang anggota. Jabatan Ketua BPRS Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih oleh anggota dan ditetapkan dalarn rapat pieno anggota. (1) t2l (3) Pasal 6 Keanggotaan BPRS Provinsi sebagaiamana dimaksud dalam pasal 5, terdiri atas unsur: a- Pemerintai: b. asosiasi perumahsakitan; c. organisasi profesi bidang kesehatan; dan d. tokoh masyrakat. Unsur asosiasi perumahsakitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diwakili oieh PERSI. Unsur organisasi profesi bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diwa-kili oleh IDI dan Persatuan Perawat Nasional lndonesia Wilayah Bengkulu.

-6- Pasal 7 (l) Untuk dapat diangkat menjadi anggota BPRS Provinsi, setiap calon anggota BPRS Provinsi harus memenuhi persyara La n sebagai berikut: a. warga negalra Indonesia; b. sehat fisik dan mentai; c. tidak menjadi anggota salah satu partai politik; d. cakap, jujur, memiliki moral, etika, integritas yang tinggi, memiliki reputasi yang baik, dan memahami masalah yang berkaitan dengan perumahsakitan; e. berusia paling rendah 4O (empat puluh) tahun; I melepaskan jabatan pemerintahan struktural dan/atau jabatan lainnya pada saat diangkat dan selama menjadi anggota BPRS Provinsi; dan g. tidak pernah dipidara penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diar.rcam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau 1ebih. (2) Dalam hal calon anggota BPRS Provinsi berasal dari unsur toko masyarakat, selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga harus memenuhi persyaratan: a. mempunyai komitmen yang tinggi untuk kepentingan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien; dan b. bukan tenaga kesehatan. (3) setiap calon anggota BPRS yang berasal dari unsur Pemerintail Provinsi harus berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil aktif pada Dinas. Pasal 8 (1) Keanggotaan BPRS Provinsi yang berasal dari unsur Pemerintah Provinsi dan tokoh masyarakat diusulkal oleh Kepala Dinas sebanyak 2 (dua) orang dari setiap unsur. (2) Keanggotaan BPRS Provinsi yang berasal dari unsur PERSI dan IDI diusulkan oleh masing-masing organisasi sebanyak 2 (dua) orang dari setiap unsur.

-7 Pasal 9 (1) Usuian calon anggota BPRS Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 disampaikan kepada Gubernur secara tertulis dcngan disertai keterangan mengenai: a. data diri Jrang bersangkutan, meliputi: 1. daltar riwayat hidup; 2. fotokopi kartu tanda penduduk; 3. surat keterangan sehat dari dokter yang memilikin Surat Izin Praktik. b. surat pernyataal kesediaan menjadi calon anggota BPRS Provinsi; dan c. surat pernyataan kesediaan melepas jabatan pemerintahan struktural/atau jabatan lainnya pada saat diangkat dan selama menjadi angbota BPRS Provinsi. (2) Jabatal lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2\ (3) (4) (1) huruf c adalah jabatan yang ditetapkan oleh Presiden, Menteri atau Gubernur. BAB IV PENGANGKATAN Pasal 10 Gubernur rrembentuk Tim Seleksi perrilihan calon anggota BPRS Provinsi yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh Kepala Dinas yang anggotanya terdiri dari unsur dinas, satuan kerja perangkat daerah provinsi yang membidangi hukum, perwakilan pemerintah daerah kabupaten/kota, dan akademisi yang memilikin kompetensi bidang kesehatan. Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayar. 12) bertugas melakukan seleksi terhadap pemenuhan persyaratan calon anggota BPRS Provinsi sebagaimana dimaicsud dalam Pasal 7. Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Gubernur.

-8- Pasal 11 (1) (21 (3) (4) Berdasarkan hasii seleksi sebagaimana dimaksuci dalam Pasal 10, Gubernur menetapkan anggota BPRS Provinsi. Pengangkatan Keanggotaan BPRS Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Bengkuiu. Keanggotaan BPRS Provinsi diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Untuk masa jabatan periode berikutnya, usulan keanggotaan BPRS Provinsi harus diajukan paling lambat 3 (tiga) bular sebelum masa jabatan anggota BPRS Provinsi periode berjalan berakhir. BAB V PEMBERHENTIAN Pasal 12 (1) (2 (3) Anggota BPRS Provinsi berhenti ataua diberhentikan karena: a. berakhir masajabatan sebagai anggota; b. mengundurkan diri; c. mcninggal dunia; d. tidak dapat menjalankan tugas selama 2 {dua) buian dalam masa jabatannya; atau e. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadiian yang telah memperoieh kekuatan hukum tetap. Selain alasan sebagaimana dimaksud pada ayar (i), anggota BPRS Provinsi yang berasal dari unsur PemerintahProvinsidiberhentikan apabiia yang bersangkutan telah mencapai batas usia pensiun atau dialgkat dalam jabatan struktural. Pemberhentian anggota BPRS Provinsi sebagaimana dimatsud pada ayat (i) diusuikan oleh Kepala Dinas kepada Gubernur.

-9- Pasal 13 (1) Daiam hal anggota BPRS Provinsi berhenti atau diberhentikan dalam masa jabatan, Gubernur mengangkat anggota BPRS Provinsi pengganti yang berasal dari unsur yang sama dengan anggota BPRS Provinsi yang berhenti atau diberhentikan. (2) Masa jabatan anggota BPRS Provinsi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan sisa masa jabatan anggota BPRS Provinsi yang berhenti atau diberhentikan. (3) Pengangkatan anggota BPRS Provinsi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diiaksanakal sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasai l0 dan Pasai I 1. BAB VI SEKRRTARIAT Pasal 14 (1)BPRS Provinsi dibantu oleh Sekretariat yang berkedudukan pada Dinas. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oieh Sekretaris yarlg secara ehs offlcio dijabat oleh Pejabat Administralor yartg menangani urusan pemerintahan dibidang perumahsakitan pada Dinas. {3) Jabatan Sekretaris BPRS Provinsi ditetapkan oleh Gubernur bersamaan dengal pengangkatan anggota BPRS Provinsi. (4) Sekretaris BPRS Provinsi secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua BPRS Provinsi dan secara administrasi berada di bawah dal bertanggung jawab kepada atasan lalgsung. (5) Sekretaris BPRS Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibantu oleh staf yang ahli di bidang teknologi informasi dan administrasi umum yang bekerja secara purna waktu.

- i0 - Pasal 15 Sekretariat BPRS Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), bertugas untuki a- membantu pelaksanaan tugas BPRS Provinsi secara administratif; dan b. memfasilitasi pelaksanaan tugas dan wewenang BPRS Provinsi. BAB VII TATA KERJA Pasal i6 (1)Dalam melaksanakan tugasnya, BPRS Provinsi harus sesuai dengan pedoman pengawasan Rumah Sakit Fng ditctapkan oleh BPRS serta mengacu pada: a. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik; b. Perencanaan strategis daerah Provinsi;dan c. Norma, Prosedur, Standar dan Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Dalam meiaksanakan tugasnya BPRS Provinsi berkoordinasi dengan BPRS dan Pengawas Internal Rumah Sakit. Pasal 17 Daiam meiaksanakan tugas dan wewenangnya, BPRS tidak terpengaruh oleh pihak lain dan bebas dari konflik kepentingan. Pasal 18 (1) Pengambiian keputusan BPRS dilakukan dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota. (2) Rapat BPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengundang pihak lain yang dipandang perlu untuk mendapatkan masukan dan saran sesuai dengan materi pembahasan rapat. (3) Pengarnbiian keputusan diiakukan meiaiui musyawarah untuk mufakat. (4) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukar melalui pemungutan suara berdasaikan suara terbanyak.

- l1- Pasal 19 BPRS Provinsi melaporkan hasii pelaksanaan tugas kepada Gubernur dan BPRS secara berkala setiap 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu diperiukan. BAB VIII PENDANAAN Pasai 20 Pendanaan yang diberlakukan untuk pelal<sanaan tugastugas BPRS Provinsi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu. BAB lx KETENTUAN PENUTUP Pasal 2l Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Diundangkan di Bengkulu Pada tanggal 14-4-2016 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bengkulu. Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BENGKULU ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA, ttd. H. SUMARDI Ditetapkan di Bengkulu Pada tanggal 14-4-2016 GUBERNUR BENGKULU, ttd. H. RIDWAN MUKTI BERITA DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 20 16 NOMOR i 7 Salinan sesuaf dgngan aslinya KEPALA BIRP HUKUM, M.IKHWAN. SH..MH Pembina Utama Muda Nip. 19690905 199403 1 O11