PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Aulya Nanda P., Sri Astutik, Rif ati Dina H.

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (KAJIAN: DI SMAN 1 TAPEN BONDOWOSO)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

PENERAPAN MODEL CONCEPT ATTAINMENT DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI MA

Falestina Rosyida et al., Model Tugas Analisis Video Kejadian Fisika dengan Verifikasi Konsep...

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI LKS BERBASIS KARTUN FISIKA TERHADAP HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI FISIKA SISWA SMP

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

HASIL BELAJAR IPA SISWA DI SMP

Leo Ferdinandus Manalu*, Asmadi M. Noer**, dan Rasmiwetti*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (GD) DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Multimedia CD Interaktif pada Pembelajaran Fisika di SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

Heni Lailatul Badriah, Sudarti, Bambang Supriadi

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI

PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS MELALUI MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DISERTAI DIAGRAM VEE DI KELAS X SMA NEGERI PAKUSARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP 1) Lingga Wahyu Ningtias, 2) Subiki, 2) Rif ati Dina Handayani 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email: Linggawahyu44@gmail.com ABSTRACT Cooperative model type STAD with student worksheet is one model that is able to bring up student involvement actively in science lessons. This research aims are to reviewing the difference of learning outcomes between students who use the model type STAD with student worksheet and the students who use direct learning model in SMP, to describe the students learning activities during use cooperative model type STAD with student worksheet,and to describe students learning motivation after using the cooperative model type STAD with student worksheet. This type of research is an experimental research conducted at SMPN 7 Bondowoso, class VIIA as an experimental class with the number of 29 students and VIIB as a control class with the number of 29 students. Source of data derived from the assessment by the observer, post-test, and filling the questionnaire. Based on the research that has been conducted, the obtained 1) the result of research is a significant difference between students who use cooperative model type STAD with student worksheet with students who use direct learning model in SMP, 2) the results of students learning activities at the first meeting by 79.4% and in the second meeting amounted to 88,4%. Means the learning activities of students while using the STAD model with student worksheet included in the category ofvery active, 3) the results of student learning motivation that is 89,9%. It has been interpreted that students motivation after using the model STAD accompanied student worksheet included in the category of very motivated. Keywords: STAD model, learning result, learning activities, and learning motivation. PENDAHULUAN Pendidikan dapat diartikan sebagai bantuan kepada siswa terutama pada aspek moral atau budi pekerti. Sedangkan menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sadiman et al, 2010:2). Proses belajar 170

171 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 170 176 mengajar pada hakikatnya adalah suatu pola interaksi antara guru dengan siswa dan antar siswa dalam situasi pendidikan. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah (Trianto, 2010: 141). Setiogohadi (2014) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang dikembangkan berbasarkan hasil pembinaan manusia berupa gagasan dan konsep tentang alam sekitarnya yang diperoleh dari pengalamam melalui serangkaian proses ilmiah. Pada umumnya IPA khusunya fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru di tiga SMP Negeri di Kab. Bondowoso, siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar, kondisi pembelajaran di sekolah juga masih menggunakan model pembelajaran langsung yang guru lebih mendominasi dalam kegiatan belajar. Banyak siswa yang cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri. Alasan yang dikemukakan oleh guru adalah keterbatasan waktu, sarana, dan lingkungan belajar. Khudori (2012) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pembelajaran IPA di SMP selama ini lebih banyak dilakukan dengan metode konvensional atau ceramah. Dengan metode ini pembelajaran lebih berpusat pada guru, siswa kurang terlibat secara aktif. Begitu pula pada penyampaian materi guru hanya menerangkan rumus dan kemudian siswa menghafal rumus tersebut. Kondisi siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran mengakibatkan kurangnya minat siswa dan siswa masih sulit memahami materi pelajaran. Hal tersebut dapat menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Kusuma (2012) dalam penelitiannya juga mengemukakan bahwa masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap siswa. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar siswa yang senantiasa masih memprihatinkan. Oleh karena itu perlu adanya upaya guru dalam menciptakan suatu pengajaran yang efektif pada pembelajaran IPA khususnya fisika dan membutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat memproses informasi serta dapat menanamkan sikap aktif dalam pembelajaran yaitu sebuah model yang mampu memunculkan keterlibatan siswa secara aktif dalam mata pelajaran IPA yang relevan dengan kehidupan sehari-hari tanpa mengesampingkan hakikat pembelajaran IPA. Salah satu model yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Nur (2015) pembelajaran kooperatif adalah aktivitas belajar kelompok yang diatur sehingga pembelajaran pada struktur sosial pertukaran informasi antar anggota dalam kelompok dan tiap anggota bertanggung jawab untuk kelompok dan diri sendiri dan dimotivasi untuk meningkatkan pembelajaran lainnya.salah satu model yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran adalah model cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Menurut Kusuma (2012) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran sehingga kerjasama yang terjadi akan melibatkan semua anggota kelompok (Karim, 2012). Dalam STAD, siswa dibentuk dalam kelompok belajar yang terdiri dari 4 atau 5 orang dari berbagai kemampuan, gender, dan etnis. Dalam praktik guru menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja dalam kelompok untuk memastikan bahwa

Lingga, Penerapan Model Kooperatif... 172 semua anggota kelompok telah menguasai materi. Kusuma (2012) dalam penelitian menyimpulkan bahwa penerapan model kooperatif STAD pada pembelajaran fisika dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini terbukti dari hasil analisis dengan rata-rata hasil belajar di kelas eksperimen lebih besar (75,91%) daripada di kelas kontrol (68,79%). Begitu juga pada penelitian yang dilakukan oleh Sudarsa (2013) ratarata siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD berbantuan LKS sebesar 71,67 dan ratarata siswa yang belajar dengan model pembelajaran koopertif tipe STAD tanpa berbantuan LKS sebesar 65,14 serta ratarata siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung sebesar 58,52. Dari hasil uji hipotesis tersebut mengisyaratkan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD berbantuan LKS lebih unggul. Dari hasil penelitian beberapa peneliti tersebut didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain menggunakan model pembelajaran, diperlukan juga suatu media yang dapat divariasikan dalam model kooperatif tipe STAD yaitu Lembar kerja siswa (LKS). Penggunaan waktu yang lebih lama yang merupakan kekurangan dari model kooperatif tipe STAD dapat diatasi dengan menyediakan LKS sehingga siswa dapat bekerja dan belajar secara efektif dan efisien. LKS adalah panduan yang sering digunakan siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Dalam realita pendidikan di sekolah, guru masih menggunakan LKS yang diperoleh dari penerbit, yaitu LKS yang tinggal pakai, tanpa upaya merencanakan, menyiapkan dan menyusun sendiri bahkan ada juga sekolah yang hanya menggunakan buku diktat atau buku paket saja. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:1) Mengkaji perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe STAD disertai LKS dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung yang biasa diajarkan oleh guru di SMP, 2)Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai media LKS dalam pembelajaran IPA di SMP, 3) Mendeskripsikan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS pada pembelajaran IPA di SMP. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bondowoso pada semester ganjil tahun ajaran 2015/ 2016. Adapun sebelum pemilihan sampel dilakukan uji homogenitas, dengan jumlah populasi kelas VII sebanyak 4 kelas dan diambil 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode cluster random sampling.desain penelitian menggunakan control-group post test only design dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, tes, dokumentasi, dan angket. Sumber data berasal dari penilaian oleh observer, post-test dan pengisian angket. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif dan uji t berbantuan software SPSS 20. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan pertama dalam penelitian ini adalah mengkaji perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini

173 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 170 176 adalah hasil belajar dalam ranah kognitif produk yang diwujudkan dalam bentuk nilai post-test. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji Independent Sample T-test. Sebelum menggunakan uji Independent Sample T-test perlu dilakukan uji normalitas terhadap data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov- Smirnov. Setelah data nilai post-test yang diperoleh bersifat normal, maka dapat dilanjutkan dilanjutkan dengan perhitungan uji t menggunakan uji Independent Sample T-Test pada program SPSS 20. Berdasarkan hasil uji t dengan bantuan Independent-Sample T- testdidapatkan hasil yaitu nilai sig.0,001 0,05 sehingga Ho ditolakdan Ha diterima. Dari hasil analisis dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung yang biasa diajarkan di sekolah. Pengolahan nilai hasil belajar IPA menunjukkan bahwa siswa yang menerima pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD disertai LKS memiliki rata-rata nilai hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang menerima pembelajaran dengan model pembelajaran langsung yang biasa diajarkan di sekolah. Penelitian lain tentang penggunaan model kooperatif tipe STAD adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Kusuma (2012) dihasilkan nilai rata-rata hasil belajar di kelas eksperimen lebih besar (75,91%) daripada kelas kontrol (68,79%). Jika dibandingkan dengan penelitian ini maka nilai tersebut lebih baik tetapi hasil tersebut mendukung hasil penelitian ini yaitu bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS lebih tinggi yaitu sebesar 61,89 daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung yaitu sebesar 45,71. Faktor yang mempengaruhi hasil tersebut karena dalam proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS ini siswa lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan ini juga dapat meningkatkan kerjasama yang baik antar siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru, serta siswa memiliki sikap tanggung jawab yang baik dalam menyelesaikan tugasnya selama proses pembelajaran berlangsung. Pada sintakmatik model STAD terdapat pemberian penghargaan bagi kelompok yang mampu memenuhi kriteria tertentu sampai akhir pembelajaran, hal tersebut sangat memicu antusias dan dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Adanya LKS sebagai media pendukung yang berisi panduan yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah sehingga melibatkan siswa terjun secara langsung untuk membuktikan sendiri suatu pernyataan atau hipotesis yang dipelajari. Tujuan kedua dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai media LKS dalam pembelajaran IPA. Nilai aktivitas belajar siswa diperoleh dengan cara observasi menggunakan lembar observasi serta penilaian skor dokumen (LKS). Indikator aktivitas belajar siswa yang diamati saat kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu bekerja sama, mengeluarkan pendapat, berdiskusi, dan menganalisa masalah. Ringkasan skor ratarata aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 dapat dilihat pada Gambar 1.

Lingga, Penerapan Model Kooperatif... 174 Pertemuan 1 Pertemuan 2 95,40% 83,30% 78,50% 89,60% 84,50% 89,60% 71,40% 77% Bekerja sama Mengeluarkan pendapat Berdiskusi Menganalisa masalah Gambar 1. Grafik aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa pertemuan 1 dan pertemuan 2 terdapat beberapa indikator yang mengalami peningkatan. Indikator aktivitas belajar siswa yang memiliki rata-rata tertinggi yaitu pada indikator bekerja sama yaitu sebesar 95,40%. Hal tersebut dikarenakan pada saat belajar kelompok dilakukan, sebagian besar anggota dari tiap-tiap kelompok bekerja sama dengan baik dan benar sesuai langkah kerja dan arahan yang ada di dalam LKS. Sedangkan nilai ratarata terendah yaitu pada indikator menganalisis masalah yaitu sebesar 71,40%. Hal ini dikarenakan ada beberapa kelompok yang kurang benar dalam manganilisa data atau permasalahan yang ada dalam LKS. Berdasarkan hasil analisis aktivitas belajar siswa didapatkan rata-rata hasil aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 sebesar 79,4% dan pada pertemuan 2 sebesar 88,4%. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan 2, hal ini disebabkan karena adanya upaya perbaikan selama pembelajaran yang merupakan refleksi dari pertemuan pertama. Dengan demikian dari hasil analisis aktivitas belajar siswa dapat diartikan bahwa aktivitas belajar siswa selama mengikuti pelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS berada dalam kategori sangat aktif. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh A yun (2012) bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model STAD termasuk dalam kategori aktif. Tujuan ketiga dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS pada pembelajaran IPA di SMP. Analisis motivasi belajar siswa didasarkan pada hasil angket yang diberikan pada kelas eksperimen setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS. Ringkasan rata-rata skor motivasi belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 2. 91,90% 89% 89,80% 89,80% 89% Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran Semangat siswa untuk melaksanakan tugas belajarnya Tanggung jawab siswa untuk melaksanakan tugas belajarnya Rasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru Gambar 2. Grafik motivasi belajar siswa Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru

175 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 170 176 Berdasarkan Gambar 2, motivasi belajar siswa yang paling tinggi yaitu indikator minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran sebesar 91,9%. Berdasarkan klasifikasi hasil persentase skor motivasi belajar siswa tersebut, dapat dikatakan bahwa minat dan perhatian siswa kelas eksperimen menggunakan pada pembelajaran IPA dalam kategori sangat termotivasi. Motivasi belajar yang paling rendah terdapat 2 indikator yaitu semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya dan reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru sebesar 89%. Meskipun kedua indikator tersebut berada di posisi yang paling rendah namun berdasarkan klasifikasi hasil persentase skor motivasi belajar siswa dapat dikatakan bahwa semangat siswa untuk melaksanakan tugas belajarnya dan reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru pada kelas eksperimen menggunakan pada pembelajaran IPA masih dalam kategori sangat termotivasi. Berdasarkan nilai indikator motivasi belajar tersebut diperoleh nilai rata-rata keseluruhan motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 89,9%. Klasifikasi hasil persentase skor motivasi belajar siswa dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan pada pembelajaran IPA di SMP dalam kategori sangat termotivasi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Listiyadi (2014) yang mengemukakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Skor motivasi meningkat di setiap siklusnya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa Pengajaran MIPA. Vol. 17, No. 2:245-250. yang diajar dengan model kooperatif tipe STAD disertai LKS dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung yang biasa diajarkan di sekolah pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 7 Bondowoso, 2) Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri 7 Bondowoso termasuk dalam kategori sangat aktif, dan 3) Motivasi belajar siswa setelah menggunakan model kooperatif tipe STAD disertai LKS dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri 7 Bondowoso termasuk dalam kategori sangat termotivasi. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah (1) Penerapan model kooperatif tipe STAD disertai LKS pada pembelajaran IPA diharapkan seorang guru harus mampu dan teliti dalam mempertimbangkan serta mengatur waktu pembelajaran yang tepat agar fase-fase yang terdapat di dalam model pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan (2) Bagi peneliti lain, hasil dari penelitian model kooperatif tipe STAD disertai LKS ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk penelitian lebih lanjut dengan mencoba mengkombinasikan model kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran lain yang lebih inovatif. DAFTAR PUSTAKA A yun, D.Q. 2012. Penerapan Model STAD Berbasis Multimedia Audio Visual dalam Pembelajaran IPA di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika. ISSN: 2301-9794. Vol. 1:152-157. Karim, S. 2012. Penerapan Model STAD (Student-Team- Achievement-Division) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kerja Sama Siswa. Jurnal Khudori, M., dkk. 2012. Pembelajaran IPA dengan Metode TGT

Lingga, Penerapan Model Kooperatif... 176 Menggunakan Media Games Ular Tangga dan Puzzle Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Kreativitas Siswa. Jurna Inkuiri. ISSN: 2252-7893, Vol 1, No.2: 154-162. Kusuma, Y.A. 2012. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD Disertai CD Interaktif dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika. ISSN: 2301-9794, Vol.1, No.2. Listiyadi, A. 2014. Penerapan Model STAD untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Akuntansi. Vol.2, No.2. Nur, A.A. 2015. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) disertai LKS terhadap Hasil Belajar Biologi Siwa Kelas VII SMP Negeri 21 Surakarta. Bio- Pedagodi. ISSN: 2252-6897. Vol.4, No.2:20-24 Sadiman, dkk. 2010. Media pendidikan (pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Setiogohadi. 2014. Penerapan Model STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 24 Palembang. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika. ISSN: 2355-7109, Vol.1, No.1. Sudarsa, I.M. 2013. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbatun LKS terhadap pemahaman konsep kimia ditinjau dari motivasi berprestasi. Jurnal pembelajaran kimia. Vol.3 Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Rineka Cipta.