BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan. Persediaan dapat ditemukan pada perusahaan dagang dan

BAB I PENDAHULUAN. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak. baru yang tumbuh membuat persaingan menjadi semakin ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. (Specific Identification Method), Metode FIFO (Fist In First Out), Metode LIFO

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa (input) yang akan dijual kepada pelanggan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. potensial sebagai sumber kas. Persediaan juga memiliki peran penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dana yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan. alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya dan

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan dan. bersifat teknis, administratif, maupun finansial.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. internal perusahaan, melainkan juga pihak eksternal yang menggunakan laporan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masingmasing,

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu aset yang memiliki nilai yang cukup UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba seoptimal mungkin serta untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KOMUNIKASI (TELEKOMUNIKASI INDONESIA) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam waktu singkat bagi setiap investor. Namun sebelum UKDW. investor akan meramalkan untung ruginya atau mengevaluasi

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, para pimpinan perusahaan menyusun laporan

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Perkembangan itu semakin meningkat untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Apabila efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Magang adalah suatu kegiatan pembelajaran Mahasiswa yang berlangsung

Analisis Laporan Arus Kas dalam Mengukur Tingkat Likuiditas pada PT. Matahari Department Store Tbk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. baik dalam jumlah maupun peranannya dalam kegiatan dari banyak. dagangan bagi usaha yang bergerak dibidang perdagangan atau dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya dipasaran. Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan dengan menetapkan keputusan struktur modalnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan bersaing di era globalisasi ini. Kinerja perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang dimiliki (merupakan input) digunakan atau diproses untuk

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan pertanggung jawaban manjemen atas sumber

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. informasi tentang posisi keuangan, performa, dan arus kas yang bermanfaat bagi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya dunia usaha, semakin banyak perusahaan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu, peran seorang manajer keuangan sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi nasional,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat. manajer keuangan perlu mengetahui faktor-faktor yang memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan. Pada umumnya persediaan ini merupakan salah satu aktiva lancar yang mempunyai nilai terbesar dibandingkan dengan unsur lainnya, maka perlu mendapatkan perhatiaan khusus dari pimpinan perusahaan, khususnya penggunaan metode persediaan apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan. Persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang tujuaanya untuk dijual atau diolah kembali. Persediaan dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang memiliki definisi yang berbeda. Menurut Hermanto (1995 ), persediaan meliputi semua barang yang dimiliki pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau tanpa mulai proses perusahaan. Menurut Assouri ( 1978 ), persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. 1

Persediaan dalam perusahaan mempunyai kedudukan ganda yaitu sebagai unsur harga pokok penjualan di dalam laporan laba rugi dan sebagai unsur aktiva lancar di dalam neraca. Tujuan utama dari metode persediaan adalah untuk memilih asumsi arus biaya yang paling mencerminkan laba periodik, sesuai kondisi yang berlaku. Asumsi arus biaya memberikan dampak langsung terhadap neraca, laba rugi, penyajian arus kas serta pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Oleh karena itu persediaan yang dimiliki selama satu periode harus dipisahkan mana yang sudah dapat dibebankan sebagai biaya (harga pokok penjualan) yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dan mana yang masih belum terjual yang akan menjadi persediaan dalam neraca. Pemilihan metode akuntansi persediaan untuk laporan keuangan di Indonesia diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 (Revisi 2009) yang sesuai dengan kebutuhan fiskal, yaitu berdasarkan Undang-Undang PPH No. 36 Tahun 2008, pihak perusahaan hanya diperbolehkan untuk menerapkan metode penilaian persediaan FIFO dan ratarata. Tapi apabila suatu perusahaan dalam laporan keuangan menggunakan metode persediaan LIFO maka untuk tujuan pajak harus membuat kembali dengan metode yang diperbolehhkan yaitu metode rata-rata dan FIFO. Perusahaan manufaktur dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan selain jumlah populasinya yang banyak, perusahaan manufaktur juga mencakup seluruh aspek-aspek penelitian. Perusahaan manufaktur juga memiliki berbagai jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku (raw materials inventory), persediaan barang dalam proses (work in process

inventory) dan persediaan barang jadi (finished goods inventory) yang tidak semua jenis persediaan dalam satu perusahaan tersebut menggunakan satu metode penilaian persediaan yang sama. Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dapat dijual baik berupa bahan baku, barang setengah jadi ( barang dalam proses ) serta dapat pula dijual setelah barang itu jadi. Berdeba dengan perusahaan dagang yang hanya memiliki satu jenis persediaan saja yaitu persediaan barang dagang yang tidak mengalami proses perubahan maupun kualitas barang. Dengan demikian barang yang dibeli akan dijual kembali oleh perusahaan tanpa adanya proses pengolahan. Hampir semua jenis perusahaan baik jasa, dagang, perbankan maupun manufaktur yang terdaftar di BEI, itu merupakan perusahaan yang tergolong besar. Contoh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah PT Kabelindo Murni Tbk, yaitu pada tahun 2010, menghasilkan total nilai penjualan sebesar dengan tingkat Rp 542.618.000.000,00 dengan total nilai laba sebelum pajak Rp 5.827.000.000,00 dan nilai rasio leverage 0,44 dengan metode persediaan yang digunakan oleh perusahaan untuk tahun 2010 adalah metode akuntansi persediaan FIFO. Sedangkan tahun 2011, total nilai penjualan sebesar Rp 864.753.000.000, laba sebelum pajak Rp 25.452.000.000 dan tingkat leverage 0,62. Untuk tahun 2012 total penjualan sebesar Rp 1.020.197.000.000,00 dan total nilai laba sebelum pajak sebesar Rp 32.006.000.000,00 dan nilai rasio leverage 0,78 perusahaan memilih untuk menggunakan metode persediaan rata-rata.

Dari contoh perusahaan PT Kabelindo Murni Tbk tersebut dapat diketahui bahwa baik untuk total penjualan, laba sebelum pajak serta rasio hutang dari tahun 2010-2012 mengalami peningkatan. Akan tetapi ada perubahan dalam penggunaan metode akuntansi persediaannya yaitu untuk tahun 2009-2010 memakai metode FIFO sedangkan untuk tahun 2011-2012 menggunakan metode rata-rata. Penggunaan metode akuntansi persediaan antara perusahaan yang satu dengan yang lain tidak harus sama. Perusahaan diberi kebebasan dalam memilih metode akuntansi persediaan mana yang akan diterapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, apakah ingin memaksimalkan laba ataupun meminimalkan pembayaran pajak. Untuk memilih metode yang akan digunakan, harus memperhatikan faktor-faktor yang berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang terpilih sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah sebanyak lima variabel yaitu ukuran perusahaan, laba sebelum pajak, likuiditas, leverage dan intensitas persediaan. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Semakin kecil ukuran perusahaan, maka semakin besar kecenderungan manajer untuk memilih metode akuntansi yang menghasilkan laba tinggi agar perusahaan dianggap memiliki kinerja yang baik, sehingga kemungkinan memperoleh dana pinjaman dari kreditor akan meningkat. Sementara itu semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar kecenderungan manajer untuk memilih metode akuntansi yang menghasilkan laba rendah untuk meminimalisasi pembayaran pajak.

Laba sebelum pajak dapat mempengaruhi pemilihan metode persediaan. Hal ini sesuai dengan Political Cost Hypothesis yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis, di antaranya adalah muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis. Oleh karena itu perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi akan cenderung untuk menggunakan pilihan metode akuntansi yang dapat mengurangi laba, yaitu dengan metode persediaan rata-rata. Likuiditas merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang memiliki rasio lancar yang rendah berusaha menaikkan labanya agar dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, yaitu dengan menggunakan metode yang dapat menaikkan laba, sedangkan perusahaan yang memiliki rasio lancar yang tinggi biasanya memilih metode yang dapat menghasilkan laba yang rendah sehingga memperoleh penghematan pajak. Leverage menggambarkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak luar dibanding dengan kemampuan perusahaan sendiri yang digambarkan dengan modal. Leverage dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Ketika rasio leverage tinggi, maka hutang perusahaan juga tinggi. Dengan hutang yang tinggi, maka perusahaan akan mencoba untuk menaikkan

total aktiva dengan cara memilih metode persediaan yang dapat menambah total aktiva. Sebaliknya, ketika leverage rendah maka perusahaan dapat memilih metode yang dapat menurunkan laba agar biaya pajaknya juga turun. Intensitas persediaan menunjukkan sejauh mana efisiensi manajemen dalam mengelola persediaan. Semakin rendah persediaan akhir, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen persediaan berjalan dengan baik. Intensitas persediaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan yang digunakan. Ketika persediaan tinggi, maka manajer akan memilih metode yang dapat memperkecil persediaan. Hal ini dilakukan agar kinerja manajer dalam mengelola persediaan dianggap baik oleh perusahaan karena semakin rendah persediaan, maka semakin efisien pula pengelolaan persediaannya. Berdasarkan uraiaan tersebut diatas, maka peneliti sangat tertarik ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai persediaan dengan judul penelitian: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012). Periode 2010-2012 dipilih karena merupakan tahun yang paling terbaru dan mudah untuk memperoleh datanya.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan dapat berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012? 2. Apakah laba sebelum pajak dapat berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012? 3. Apakah likuiditas dapat berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012? 4. Apakah leverage dapat berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012? 5. Apakah intensitas persediaan dapat berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

1.3 Batasan Masalah Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 yang menggunakan salah satu dari metode persediaan FIFO atau rata-rata, sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2009) dan Undang-Undang PPh No. 36 Tahun 2008 yang menjelaskan bahwa pihak perusahaan hanya diperbolehkan untuk menerapkan metode FIFO dan ratarata untuk persediaannya. Faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada pemilihan metode akuntasi persediaan yaitu: ukuran perusahaan, laba sebelum pajak, likuiditas, leverage,dan intensitas persediaan. 1.4 Tujuan dan Kegunaan 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis serta memberikan bukti bahwa: 1. Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 2. Laba sebelum pajak dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 3. Likuiditas dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

4. Leverage dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 5. Intensitas persediaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. 1.4.2 Kegunaan Penelitian 1. Bagi peneliti dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan dalam pengaplikasian teori yang telah diperoleh ke dalam dunia kerja nantinya. 2. Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan untuk meningkatkan laba sehingga menjadi optimal. 3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi serta wawasan. 4. Bagi akademik, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk proses pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi khususnya yang berkaitan dengan persediaan. Hasil penetian ini juga dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam pengembangan teori dan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan Sistematika pada penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang menjadi alasan diangkat dalam penelitian, perumusan masalah yang diambil, batasan masalah, tujuan dan kegunaan dari penelitian serta sistematika penulisan dalam penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini dan menjadi dasar acuan teori yang digunakan dalam analisis pada penelitian ini (landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis) BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan secara operasional. Dalam bab ini dijelaskan mengenai variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dan definisi opersional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, bagaimana metode analisisnya serta tahap pelaksanaan kegiatan penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan mengenai analisis dan pembahasan tentang variabel variabel yang menjadi objek penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan serta saran-saran yang dapat bermanfaat sebagai masukan kepada pihak pihak yang berkepentingan. Daftar Pustaka