I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, dan lebih dari 60% dari jumlah ini merupakan tumbuhan tropika.

BAB I PENDAHULUAN. dengan hikmah yang amat besar, semuanya tidak ada yang sia-sia dalam ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perbedaan dalam pemanfaatan tumbuhan baik dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis yang sangat beragam, yaitu terdiri atas 300

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang

Studi Etnobotani pada Tradisi Balimau di Kota Pariaman, Sumatera Barat. Ethnobotany Studies of Balimau Tradition in Pariaman, West Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman industri,

ABSTRAK. Kata kunci : inventarisasi, identifikasi, elemen lunak, tanaman obat.

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya etnis yang mendiami wilayah Indonesia. ciri khas itu adalah tingkat perubahan. Setidaknya dua komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

BAB I PENDAHULUAN. hayati. Sumber hayati merupakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia salah satunya berfungsi dalam menyembuhkan. berbagai penyakit yang dikenal sebagai tumbuhan obat.

BAB I PENDAHULUAN. Kajian etnobotani di Indonesia sangat penting karena di satu pihak masih

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat melimpah. Diperkirakan terdapat jenis tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. tradisi serta budaya. Keragaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu sama lain. Hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. dan dua pertiga merupakan luas lautan. Sedangakan diantara negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati telah disebutkan dalam kitab suci AlQur an sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kaum tua, dan lambat laun mulai ditinggalkan karena berbagai faktor penyebab.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Hidayat (2006) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada garis 6 LU 11 LS dan 95 BT 141 BT.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moch Ali M., 2015

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Studi etnobotani tidak hanya pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kelompok etnik tradisional di Indonesia mempunyai ciri-ciri dan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. Danau merupakan sumber daya air tawar yang berada di daratan yang

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

I. PENDAHULUAN. kelompok besar, yaitu masyarakat pedesaan (rural) dan perkotaan (urban). Dua

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menciptakan kondisi lingkungan yang sehat. Seiring dengan perkembangan

I. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

PENDAHULUAN. peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

2 TINJAUAN PUSTAKA. Etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan saat-saat penting dalam kehidupan seseorang. Peristiwa-peristiwa penting

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kebutuhan hidupnya. Manfaat hutan bagi manusia diantaranya menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. peradaban masyarakat untuk memenuhi kualitas hidup semakin dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. spesifik. Oleh sebab itu, apa yang diperoleh ini sering disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah memiliki peranan yang sangat

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

Aplikasi Pencocokan Jenis Tanaman Obat Berdasarkan Penyakit Berbasis WEB. Muhammad Banu Harjawinata. Soewarto Hardhienata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Arti kata Vernakular itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu verna yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat. Semua

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan lingkungan yang ada pada saat ini. Dalam kaitannya dengan

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia di tinjau dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap kelompok masyarakat ini memanfaatkan tumbuhan untuk kehidupan mereka, seperti untuk obat-obatan, peralatan rumah tangga, bermacam-macam anyaman/tali-temali, bahan pelengkap upacara adat, disamping yang digunakan untuk kebutuhan sandang, pangan, serta papan. Bentuk susunan ramuan, komposisi dan proses pembuatan/ pengolahan dilakukan secara tradisional menurut cara suku/kelompoknya masingmasing yang mereka terima secara turun-temurun (Tamin dan Arbain, 1995). Sampai saat ini berbagai kelompok etnis tersebut telah memanfaatkan tumbuhan dalam jumlah keragaman yang cukup tinggi. Seperti masyarakat Indonesia menggunakan lebih dari 6000 spesies tumbuhan berbunga (tumbuhan liar maupun yang dibudidayakan) untuk memenuhi kebutuhan dasar akan pangan, papan dan kesehatan (MENNEG LH, 1995). Menurut Rifai (1998), kelompok etnik tradisional di Indonesia mempunyai ciriciri dan jati diri budaya yang sudah jelas terdefinisi, sehingga diduga kemungkinan besar persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap sumber daya nabati di lingkungannya berbeda, termasuk dalam pemanfaatan tumbuhan dalam upacara adat. Diantara berbagai macam pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan yang dimiliki oleh masyarakat, ada yang bersifat magis, spiritual dan ritual. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatannya di bidang upacara-upacara. Di berbagai etnis, tumbuhan-tumbuhan yang dipakai dalam upacara berbeda-beda menurut pengetahuan masyarakat masing-masing (Kartiwa dan Wahyono, 1992).

2 Pemanfaatan tumbuhan oleh etnis/suku tertentu disebut dengan etnobotani. Aspek melimpahnya keanekaragaman sumber daya hayati dan keanekaragaman produk etnobotani merupakan sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang dapat digunakan, diusahakan, dan dikembangkan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat (Tamin dan Arbain, 1995). Produk etnobotani ini berada dalam posisi rawan karena cepatnya laju erosi sumber daya alam terutama flora. Indonesia kehilangan satu jenisnya setiap minggunya. Hal ini disebabkan oleh rusaknya dan berubahnya habitat dimana suku bangsa dan tumbuhan tersebut didapatkan. Akibatnya keanekaragaman hayati dengan cepat akan berkurang dan musnah (Whitten dan Kartawinata, 1991). Maka, sebelum semuanya hilang dan musnah sangat diperlukan usaha melakukan studi keanekaragaman produk etnobotani maupun keanekaragaman hayati mulai dari yang paling mendasar berupa inventarisasi dan koleksi. Selanjutnya diteruskan dengan melakukan studi lanjut tentang aspek yang bermanfaat sekaligus menunjang perkembangan ilmu dan teknologi modern, serta memberikan masukan terhadap aspek pembudidayaan dan pelestarian tumbuhan dengan berbagai keperluan dan peruntukannya (Tamin dan Arbain, 1995). Penelitian tentang pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat lokal telah banyak dilakukan di Indonesia, diantaranya Yati (2004) mengenai studi etnobotani tentang bahan obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat pada tiga kenagarian di Kabupaten Agam, Susanti (2010) meneliti tentang keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kenagarian Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dan Sundari (2011) meneliti tentang perbandingan etnobotani upacara adat batagak panghulu masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Namun, penelitian etnobotani tentang pemanfaatan tumbuhan dalam

3 upacara adat umumnya masih jarang dilakukan, akan tetapi hanya penelitian tentang pemanfaatan jenis tumbuhan obat-obatan yang banyak dilakukan. Dalam masyarakat Minangkabau seperti yang terlihat sekarang, hampir tidak ada upacara-upacara keagamaan yang penting dan khas. Upacara-upacara keagamaan yang penting bagi umum adalah sembahyang hari raya puasa dan haji, yang dilakukan menurut aturan-aturan agama Islam. Walaupun demikian, dulu ada upacara-upacara dan tradisi yang penting seperti misalnya upacara tabuik, upacara kitan, upacara memperingati orang mati, dan lain sebagainya (Koentjaraningrat, 1993). Di Sumatera Barat, salah satu daerah yang masih menjaga tradisi leluhur dan memiliki keragaman kebudayaan adalah Kota Pariaman. Keragaman budaya yang dimiliki salah satunya adalah balimau. Balimau merupakan salah satu tradisi yang sangat dekat dan familiar dalam kehidupan masyarakat. Balimau itu sendiri yaitu pembersihan diri dalam menyambut bulan Ramadhan. Balimau bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk, yang oleh masyarakat disebut limau. Semakin meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan cenderung menjadikan generasi muda memandang kebudayaan leluhur mereka sebagai ciri dari masyarakat yang terbelakang, sehingga menyebabkan mereka melupakan pola hidup tradisional dan lebih tertarik pada pola hidup di luar budayanya sendiri. Dengan demikian, upaya perlindungan terhadap sumber daya hayati sangat penting, salah satunya tradisi balimau ini yang sudah mulai ditinggalkan. Keanekaragaman hayati di dalam upacara adat juga banyak yang belum tergali informasinya. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan, ditemukan adanya variasi penggunaan jenis tumbuh-tumbuhan yang berbeda pada tradisi balimau ini dari satu tempat dengan tempat lainnya. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, maka penelitian

4 etnobotani yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan pada upacara adat tradisional oleh masyarakat serta pemanfaatan dari tumbuhan tersebut, khususnya tradisi balimau penting untuk dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Jenis-jenis tumbuhan apa saja yang digunakan dalam tradisi balimau di Kota Pariaman? 2. Bagaimanakah indeks kepentingan budaya (ICS) jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam tradisi balimau di Kota Pariaman? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menentukan jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam tradisi balimau di Kota Pariaman 3. Mengetahui indeks kepentingan budaya (ICS) jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam tradisi balimau di Kota Pariaman 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya etnobotani berupa informasi tentang pemanfaatan tumbuhan tertentu bagi masyarakat lokal.