KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI

dokumen-dokumen yang mirip
Penilaian Kinerja PNS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Presiden Republik Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. Kesetiaan. Karena kurang pengetahuan pernah. mengeluarkan ucapan

SURAT EDARAN NOMOR: 02/SE/1980 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PP 10/1979, PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Tentang: PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 Tanggal 15 Mei 1979 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengendalian bahan baku diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak.

PANDUAN PENILAIAN PEGAWAI MELALUI DAFTAR PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 378/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan. pengawasan yang tepat. Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar

Kriteria yang digunakan untuk pengukuran kualitas: Kriteria

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGANGKATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 47 SERI E

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP. Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

SASARAN KERJA PEGAWAI

PROSEDUR MUTU PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PNS

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Semarang. Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km 2,

MANFAAT HASIL PENILAIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Tugas pokok dan fungsi yang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

4. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor'17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

PERATURAN WALI KOTA BONTANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor 2 Tahun 2014 tentang PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA

2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target yang sudah direncanakan (kontrak kerja)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEDOMAN PELAKSANAAN PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL BAGI DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN BUDDHA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SELAYAR. dan BUPATI SELAYAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN BADAN ARBITRASE PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : PER 02/BAKTI/ TENTANG KODE ETIK ARBITER

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG TENAGA HARIAN LEPAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2000 TENTANG PERATURAN POKOK KEPEGAWAIAN YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

K E P U T U S A N. DEKAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Nomor : 26/H36.5/TU/2015 T E N T A N G

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37 TAHUN 1991 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP SELAMA MASA BAKTI

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA POLA KARIR SEKRETARIS DESA BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1991 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP SELAMA MASA BAKTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI Rektor Universitas Widya Dharma Klaten, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin objektivitas dalam pembinaan karyawan Unwidha berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi, dipandang perlu menetapkan Pedoman Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai; b. bahwa untuk dapat dijadikan panduan dalam bekerja maupun dasar pertimbangan memberi penilaian terhadap kinerja karyawan, perlu ditetapkan Pedoman Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai melalui keputusan Rektor. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi; 5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 339/U/ 1994 tanggal 23 Desember 1994 tentang Ketentuan Pokok Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Swasta; 6. Peraturan Yayasan Pendidikan Indonesia (YPI) Klaten Nomor 030/E.02.01/YPI/III/2013 tahun 2013 tentang Statuta Universitas Widya Dharma Klaten; 7. Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten Nomor 221/G.26.01/YPI/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang pengangkatan Rektor Universitas Widya Dharma Klaten Masa Bakti 2014-2017. MEMUTUSKAN Menetapkan : PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Yayasan adalah Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten sebagai badan penyelenggara Universitas Widya Dharma Klaten, selanjutnya dalam Pedoman ini disebut dengan Yayasan. 2. Universitas adalah Universitas Widya Dharma Klaten, selanjutnya dalam Pedoman ini disebut dengan Universitas. 3. Rektor adalah Pimpinan Universitas, selanjutnya dalam pedoman ini disebut dengan Rektor. 4. Wakil Rektor II adalah wakil rektor yang membidangi administrasi umum, kepegawaian, rumah tangga, keamanan, dan keuangan. 5. Pegawai adalah seseorang yang diangkat oleh Yayasan sebagai karyawan dalam jangka waktu tertentu atau karyawan tetap yang dipekerjakan di lingkungan Yayasan dan atau Universitas; kepadanya diberikan gaji tetap setiap bulan ditambah penghasilan atau bentuk kesejahteraan lain yang ditetapkan oleh Yayasan. 6. Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas pegawai yang berstatus dosen, dan pegawai yang berstatus bukan dosen. 7. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (disingkat DP3) adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai Universitas dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang dibuat oleh Pejabat Penilai. 8. Pejabat Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) adalah Wakil Rektor II untuk pegawai Yayasan yang berstatus bukan dosen dan Rektor untuk pegawai Yayasan yang berstatus dosen. BAB II TUJUAN Pasal 2 Penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai Universitas dilakukan dengan tujuan untuk: 1. Memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang obyektif dalam rangka pembinaan pegawai di lingkungan Universitas; 2. Mendapatkan bahan-bahan pertimbangan yang obyektif untuk melakukan mutasi, kenaikan pangkat dan promosi jabatan tertentu di lingkungan Universitas. BAB III DAFTAR PENILAIAN Pasal 3

1. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan setiap pegawai oleh Pejabat Penilai dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). 2. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat unsur-unsur yang dinilai yaitu: a. Kesetiaan; b. Prestasi Kerja; c. Tanggung jawab; d. Ketaatan; e. Kejujuran; f. Kerjasama; g. Prakarsa; dan h. Kepemimpinan. 3. Unsur kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf (h) hanya dinilai bagi pegawai yang berpangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a ke atas yang memangku Jabatan Struktural tertentu. 4. Dalam hal tertentu, penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai Yayayan yang berstatus sebagai dosen dapat mengikuti ketentuan kantor Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah. Pasal 4 1. Nilai pelaksanaan pekerjaan pegawai dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut: a. Amat baik = 91 100 b. Baik = 76 90 c. Cukup = 61 75 d. Sedang = 51-60 e. = 2. Pedoman dalam memberikan nilai pelaksanaan pekerjaan pegawai Universitas sebagaimana termuat dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 5 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) pegawai bersifat Rahasia. BAB IV PEJABAT PENILAI DAN TATA CARA PENILAIAN Pasal 6 1. Pejabat Penilai wajib melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap pegawai Universitas sesuai kewenangan sebagaimana diatur pada Pasal 1 ayat (8). 2. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada tiap-tiap akhir tahun. Pasal 7 Pejabat Penilai dapat melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan, apabila pegawai yang dinilai

sekurang-kurangnya telah bekerja melaksanakan tugas 6 (enam) bulan. Pasal 8 1. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) pegawai diberikan oleh Pejabat Penilai kepada pegawai yang dinilai. 2. Apabila pegawai yang dinilai berkeberatan atas nilai dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, ia dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya kepada Pejabat Penilai dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya Daftar Penilaian Pekerjaan tersebut. 3. Pegawai yang dinilai, wajib mengembalikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Pejabat Penilai selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. 4. Apabila terdapat alasan-alasan yang cukup, Pejabat Penilai dapat mengadakan perubahan nilai yang tercantum dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini akan diatur lebih lanjut melalui keputusan tersendiri. 2. Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Klaten Pada tanggal : 10 Juli 2014 Rektor, Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd. NIP. 19540809 198010 1 002 Tembusan, Yth. 1. Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia 2. Dekan/ Ketua Jurusan/Program Studi 3. Pertinggal

Lampiran Keputusan Rektor Universitas Widya Dharma Klaten Nomor : 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 Tanggal : 10 Juli 2014 Tentang : Pedoman Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Unsur yang Dinilai Indikator Sebutan Angka 1. Kesetiaan Selalu berucap, bersikap, dan berbuat sesuai dengan sila-sila Pancasila, tidak terlibat gerakan untuk mengubah Pancasila, UUD 45, setia kepada negara dan bangsa Sering berucap, bersikap, dan berbuat sesuai dengan sila-sila Pancasila, kurang menjunjung kehormatan negara Kadang berucap, bersikap, dan berbuat sesuai dengan sila-sila Pancasila, kadang menjunjung kehormatan negara Jarang berucap, bersikap, dan berbuat sesuai dengan sila-sila Pancasila, kurang menjunjung kehormatan negara Meski telah diberi peringatan, masih berucap, bersikap, dan berbuat yang tidak sesuai dengan silasila Pancasila. 2. Prestasi Cakap, terampil, dan menguasai seluk-beluk bidang Kerja tugasnya dan mengutamakan proses dan hasil kerja Hasil kerjanya rata-rata melebihi hasil kerja rata-rata yang ditentukan, baik mutu dan jumlahnya Mencapai hasil kerja sama dengan rata-rata yang ditentukan, baik mutu dan jumlahnya Sering kurang bersungguh-sungguh dan serius dalam melaksanakan tugasnya Sering tidak mampu melaksanakan tugas yang diberikan

3. Tanggung Jawab Selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya, tidak menyalahkan orang lain Sering menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, tidak melempar kesalahan yang dibuatnya ke orang lain Kadang lambat melaksanakan tugasnya, kurang sigap, selesaikan tugas kurang sempurna dan tepat waktu Kadang tidak dapat menyelesaikan tugasnya, tidak tepat waktu, tidak berani memikul risiko dari keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan Sering tidak dapat menyelesaikan tugasnya, tidak tepat waktu, sering mengabaikan kepentingan dinas 4. Ketaatan Selalu menaati peraturan yang berlaku, bersikap santun, menaati jam kerja, tidak menyalahkan orang lain Sering menaati peraturan yang berlaku, bersikap santun, adakalanya pulang lebih awal dari jam kerja Kadang menaati peraturan yang berlaku, santun, kadang datang terlambat dan pulang lebih awal, kurang ramah dan kurang cepat dalam memberikan pelayanan Sering menunjukkan sikap kurang santun, mengabaikan peraturan, kadang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah Sering mengabaikan peraturan, kurang menunjukkan sikap santun, sering tidak masuk kerja, sering terlambat dalam memberikan pelayanan 5. Kejujuran Selalu melaksanakan tugas dengan ikhlas, tidak menyalahgunakan wewenang, melaporkan hasil kerjanya Sering melaksanakan tugas dengan ikhlas, tidak menyalahgunakan wewenang, melaporkan hasil kerjanya Jarang tidak ikhlas dalam melaksanakan tugas, kadang menyalahgunakan wewenang Kadang tidak ikhlas dalam melaksanakan tugas, sering menyalahgunakan wewenang untuk urusan pribadi Sering tidak ikhlas dalam melaksanakan tugas, sering menyalahgunakan wewenang 6. Kerjasama Selalu berkoordinasi dalam bekerja, menghargai pendapat orang lain, mampu bekerja sama, bisa menerima putusan yang diambil secara sah meskipun ia tidak sependapat Sering berkoordinasi dalam bekerja, sering menghargai pendapat orang lain, sering bisa bekerja sama Kadang berkoordinasi dalam bekerja, kadang menghargai pendapat orang lain, kadang bisa bekerja sama Jarang berkoordinasi dalam bekerja, jarang menghargai pendapat orang lain, kurang bisa bekerja sama

Sulit menerima pendapat orang lain, sering tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, tidak bisa menyesuaikan 7. Prakarsa Mampu mengambil tindakan yang diperlukan tanpa menunggu petunjuk atasan, berusaha mencari caracara baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Dalam keadaan mendesak, mampu mengambil tindakan yang diperlukan, sering mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Kadang mau mengambil tindakan yang diperlukan tanpa menunggu petunjuk atasan, kadang mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Jarang mengambil tindakan yang diperlukan, lebih sering menunggu petunjuk atasan, kurang berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Lebih sering menunggu petunjuk atasan, tidak berani mengambil tindakan sendiri, tidak berusaha 8. Kepemimpina n meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Selalu mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, mampu menentukan prioritas, bertindak tegas, tidak memihak, mampu memberi keteladanan yang baik Sering mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, mampu memilih urutan prioritas, bertindak tegas, adil, konsisten, tidak memihak, bisa memberi contoh baik Kadang mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, kadang bisa memilih prioritas, sering bertindak tegas, bisa memberi contoh baik untuk hal tertentu Jarang mau mengambil keputusan, jarang bisa menentukan prioritas, kadang kadang tegas, kadang bisa memberi contoh baik untuk hal tertentu Tidak berani mengambil keputusan, tidak bisa tegas, jarang memberi contoh baik Rektor, Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd NIP. 19540809 198010 1 002