PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN BATERAI PADA DC POWER HOUSE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1375

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGISIAN BATERAI LEAD ACID MENGGUNAKAN SOLAR CELL DENGAN MENGGUNAKAN METODE THREE STEPS CHARGING

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM CATU DAYA OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL PADA ROBOT BERODA PENGIKUT GARIS

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

PORTABLE SOLAR CHARGER

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1445

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLLER.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi.

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKING MENGGUNAKAN BUCK CONVERTER DENGAN METODE HILL CLIMBING

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Rancang Bangun Sistem Pengaturan Lampu Taman Menggunakan Tenaga Surya Melalui Kontroler Logika Fuzzy

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TENAGA SURYA SEBAGAI CATU DAYA PADA SKUTER BERODA DUA SEIMBANG OTOMATIS UNIVERSITAS TELKOM

Perancangan dan Realisasi Solar Charge Controller Maximum Power Point Tracker dengan Topologi Buck Converter untuk Charger Handphone

Pengaturan Switching Boost Converter Menggunakan Logika Fuzzy pada Sistem Solar Cell Sebagai Tenaga Alternatif

RANCANG BANGUN MPPT BOOST CONVERTER PADA POMPA AIR TENAGA SURYA DESIGN OF MPPT BOOST CONVERTER TO SOLAR CELL WATER PUMP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

RANCANG BANGUN BATERAI CHARGE CONTROL UNTUK SISTEM PENGANGKAT AIR BERBASIS ARDUINO UNO MEMANFAATKAN SUMBER PLTS

PERANCANGAN CATU DAYA DENGAN PENAMBAHAN PANEL SURYA PADA SMART TRAFFIC LIGHT

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

RANCANG BANGUN KONVERTER BUCK BOOST MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNIVERSITAS TELKOM

Pengisi Baterai 12 Volt dan 6 Volt Dengan Tampilan LCD. Bebasis Mikrokontroler ATmega8. Alfian Romadhan. Dosen pembimbing : Dr.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA : STUDI PARAMETER TEKNOLOGI HYBRID KOLEKTOR SEL SURYA SEBAGAI TEKNOLOGI PENGERING HASIL PANEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI DC TO DC CONVERTER UNTUK PENGISIAN BATERAI TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLLER

ANALISIS PERBANDINGAN BUCKBOOST CONVERTER DAN CUK CONVERTER DENGAN PEMICUAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KINERJA PANEL SURYA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Desain Dan Implementasi Penyeimbang Baterai Lithium Polymer Berbasis Dual Inductor

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

PWM (PULSE WIDTH MODULATION)

H. Suryoatmojo. Kata-kata kunci : Lithium Polymer, Dual Induktor, Penyeimbang SOC Baterai.

Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro di UPI Bandung

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE-VOLTAGE CONTROL BERBASIS dspic30f4012

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

BUCK-BOOST CONVERTER DENGAN POWER MOSFET SEBAGAI PENGKONDISI DAYA PADA PEMBANGKIT PHOTOVOLTAIC DENGAN BEBAN DC BERVARIASI

KWh METER DIGITAL DENGAN KELUARAN NILAI RUPIAH TUGAS AKHIR

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

PERANCANGAN SINGLE ENDED PRIMARY INDUCTOR CONVERTER UNTUK PENYETABIL TEGANGAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

RANCANG BANGUN MPPT DENGAN METODA INCREMENT CONDUCTANCE BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA 16 PADA SIMULATOR PANEL SISTEM SOLAR SEL

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Transkripsi:

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN BATERAI PADA DC POWER HOUSE DESIGN AND IMPLEMENTATION OF A BATTERY STORAGE SYSTEM IN DC POWER HOUSE Asrian Pane 1, Ekki Kurniawan S.T., M.T. 2, Kharisma Bani Adam S.T., M.T. 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 asrianpane@students.telkomuniversity.ac.id, 2 ekkikurniawan@telkomuniversity.ac.id, 3 kharismaadam@telkomuniversity.ac.id Abstrak Perkembangan suatu wilayah membutuhkan peranan energi untuk dapat berkembang dengan baik, khususnya energi listrik. Namun, sampai saat ini masih banyak daerah di Indonesia yang masih terisolasi oleh listrik yang disebabkan oleh letak geografisnya. DC Power House merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi daerah yang tidak mendapat aliran listrik. Sumber DC Power House tersebut berasal dari bahan bakar non- fosil yang dapat dipebaharui. Sumber yang digunakan yaitu energi matahari karena Indonesia merupakan salah satu negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga iklim di Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim kemarau DC power house akan sangat berguna, karena dapat mengalirkan arus maksimal pada waktu pagi hari sampai sore hari, yaitu pada jam 6 pagi hinggan pukul 6 sore. Pada tugas akhir ini, selain dapat digunakan pada siang hari DC Power House juga dapat digunakan pada malam hari dengan menggunakan baterai accumulator 50 AH-12 volt sebagai sumber. Sehingga, DC Power House dapat menjadi sumber energi selama 24 jam. DC Power House ini dirancang dengan menggunakan pengontrol baterai secara otomatis untuk mengatur tegangan dan arus yang masuk dari panel surya. Posisi dari pengontrol otomatis ini ditempatkan diantara sel surya dan baterai. Hal ini digunakan untuk menjaga pengisian tegangan yang tepat pada baterai. Sistem pengisian baterai secara otomatis ini menggunakan Mikrokontroller ATMega 32 dan aplikasi PWM. Sehingga, sistem akan mengatur secara otomatis saat baterai akan melakukan pengisian dan pemakaian. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sistem penyimpanan baterai otomatis yang mampu mengontrol baterai secara otomatis saat melakukan pengisian dan pemakaian sehingga DC Power House dapat digunakan sebagai sumber energi listrik selama 24 jam. Kata Kunci : Energi Terbarukan, DC Power House, kontrol baterai otomatis, panel surya, baterai Abstract The development of an area in need of the role of energy to thrive, particularly electrical energy. However, until now there are still many areas in Indonesia are still isolated by electricity caused by geography. DC Power House is one solution that can be used to address the areas that do not have electricity. DC Power House source are derived from non-fossil fuels that can be renewable. Sources come from solar energy because Indonesia is one country that is traversed by the equator so the climate in Indonesia is divided into two: the rainy season and dry season. During the dry season the DC power house will be very useful, because it can deliver a maximum current at the time of the morning until the afternoon, that at 6 am to 6 pm. In this thesis, the addition can be used during the daytime DC Power House may also be used at night by using an accumulator battery of 50 AH-12 volt source. Thus, DC Power House can be a source of energy for 24 hours. DC Power House is designed by using the controller battery automatically to regulate the incoming voltage and current of the solar panel. The position of the automatic controller is placed between the solar cells and batteries. It is used to maintain the right charging voltage of the battery. Automatic battery charging system using ATMega 32 microcontroller and PWM applications. Thus, the system will adjust automatically when the battery charging and discharging. The purpose of this thesis is to make an automatic battery storage system that is able to control the battery automatically when charging and discharging so that DC Power House can be used as a source of electricity for 24 hours. Keywords : Renewable Energy, DC Power House, controls the automatic battery, solar panel, battery 1

1. Pendahuluan Energi surya adalah salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini. Energi ini merupakan salah satu alternatif pembangkit energi listrik yang sangat baik untuk masa kini dan masa depan. Alat untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik adalah panel surya (solar cell). Pada tugas akhir kali ini, akan diteliti tentang pemanfaatan solar cell atau panel surya yang dapat mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik sebagai sumber listrik tegangan DC yang beban listriknya akan dimanfaatkan untuk suatu tipe rumah berukuran 36 sehingga dinamakan dengan DC Power House. Panel Surya (Solar Cell) sangat efektif digunakan di daerah yang banyak terdapat sumber cahaya matahari terutama didaerah beriklim tropis. Tetapi ada beberapa kekurangan dari penggunaan solar cell yaitu sistem penyimpanan arus listrik yang akan digunakan pada malam hari saat matahari tidak terbit. Sehingga dibutuhkan sistem penyimpanan baterai secara otomatis agar energi matahari pada pagi dan siang hari dapat disimpan kedalam baterai berupa Akumulator (Accu) jenis kering untuk menjaga kualitas dan keawetan dari komponen-komponen panel surya itu sendiri dan pada malam hari arus yang disimpan dapat digunakan sebagai energi listrik rumah tangga. Selain itu, ada sebab lain yang menjadi masalah dalam masalah sistem penyimpanan baterai pada DC Power House yakni masa pakai baterai yang terbatas. Beberapa sebab yang menjadi permasalahan masa pakai baterai pada panel surya antara lain pemakaian baterai terus menerus sehingga baterai kosong tanpa diketahui dan penggunaan baterai dengan arus continuous yang terlalu besar. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan pula pengontrolan terhadap sistem penyimpanan baterai pada DC Power House yang memiliki dua mode yakni, Charging Mode sebagai pengisi baterai dan Operation Mode sebagai penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus kalau baterai sudah mulai kosong). Dengan adanya pengontrolan secara otomatis terhadap penyimpanan baterai ini diharapkan sistem DC Power House dapat berjalan dengan baik untuk membantu masyarakat dalam menikmati energi listrik dengan energi yang terbarukan. [6] 2. Dasar Teori dan Perancangan 2.1 Dc Power Ho use DC power house merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi daerah penduduk yang tidak mendapat aliran listrik. Sumber DC house tersebut berasal dari bahan bakar non-fosil yang dapat diperbaharui, seperti ombak, aliran air, angin, panas bumi, sampah, uap, energi matahari. Sumber yang kami gunakan yaitu energi matahari karena Indonesia merupakan salah satu negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga iklim di Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim kemarau DC power house akan sangat berguna sekali, karena dapat mengalirkan arus maksimal pada waktu pagi hari sampai sore hari, yaitu pada jam 6 pagi hinggan pukul 6 sore. Pada malam hari, sumber yang digunakan yaitu melalui baterai akumulator (accu) yang terpasang pada perancangan DC power house. 2.2 Accumulator [1] Accumulator atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin kendaraan (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dari elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells). Elemen sekunder dalam pemakaiannya harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang 2

reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging). Pada aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan kapasitas aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki dengan kapasitas arus 5 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 5 Ampere selama 1 jam atau 1 Ampere selama 5 jam. 2.3 Panel Surya (Solar Cell) [3] Energi Surya adalah salah satu jenis dari energi terbarukan (Renewable Energy). Matahari adalah sumber energi yang dijumpai dalam sistem galaksi, yang menghasilkan energi sepanjang matahari terbit. Maksud energi surya adalah energi yang didapatkan langsung dari cahaya matahari. Listrik tenaga matahari dibangkitkan oleh komponen yang disebut solar cell yang besarnya sekitar 10-15 cm persegi. Komponen ini mengkonversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar cell merupakan komponen vital yang umumnya terbuat dari bahan semi konduktor. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu solar cell sangat kecil maka beberapa solar cell harus digabungkan sehingga terbentuk satuan komponen yang disebut module. Produk yang dikeluarkan oleh industri solar cell adalah dalam bentuk module yang ditunjukan pada Gambar 2.7. Pada aplikasinya, tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu module masih cukup kecil (rata-rata maksimum tenaga listrik yang dihasilkan 130 W) maka dalam pemanfaatannya beberapa module digabungkan dan terbentuklah apa yang disebut array. Sebagai contoh untuk menghasilkan listrik sebesar 3 kw dibutuhkan array seluas kira-kira 20-30 meter persegi. 2.4 PWM (Pulse Width Modulation) [4] Pulse Width Modulation (PWM) secara umum adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam satu periode, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda. Beberapa contoh aplikasi PWM adalah pemodulasian data untuk telekomunikasi, pengontrolan daya atau tegangan yang masuk ke beban, regulator tegangan, audio effect dan penguatan, serta aplikasi-aplikasi lainnya. Aplikasi PWM berbasis mikrokontroller biasanya berupa pengendalian kecepatan motor DC, pengendalian motor servo, dan pengaturan nyala terang LED. Oleh karena itu diperlukan pemahaman terhadap konsep PWM itu sendiri. Pulse Width Modulation atau PWM dapat diperoleh dengan bantuan sebuah gelombang kotak yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan keluaran yang bervariasi yang merupakan nilai rata-rata dari gelombang tersebut. 2.5 Mikrokontroller ATMega 32 [7] Mikrokontroler AVR ATmega32 merupakan CMOS dengan konsumsi daya rendah, mempunyai 8-bit proses data (CPU) berdasarkan arsitektur AVR RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu (siklus) clock tunggal, ATmega32 memiliki kecepatan data rata-rata (throughputs) mendekati 1 MIPS per MHz, yang memungkinkan perancang sistem dapat mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan. Arsitektur AVR ini menggabungkan perintah secara efektif dengan 32 register umum. Semua register tersebut langsung terhubung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU) yang memungkinkan 2 register terpisah diproses dengan satu perintah tunggal dalam satu clock cycle. Hal ini menghasilkan kode yang efektif dan kecepatan prosesnya 10 kali lebih cepat dari pada mikrokontroler CISC biasa. Berikut adalah blok diagram Mikrokontroler AVR ATMega32. 3

3. Perancangan Sistem 3.1 Diagram Alir Gambar 1. Diagram Alir Sistem 3.2 Konfigurasi Sistem Blok diagram dari sistem MPPT dengan metode P&O ini dimulai dari tegangan yang dihasilkan dari sumber, yaitu photovoltaic. Setelah sistem mendapat masukan, mikrokontroler ATMega32 dengan algoritma P&O, akan mengatur berapa besar duty cycle yang akan diproses oleh buck converter. Pada sistem ini baterai sebagai keluaran dan parameter dalam penentuan duty cycle. Blok diagram sistem ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2. Blok Diagram Sistem 3.3Perencanaan dan Pembuatan Rangkaian Buck Converter Parameter untuk mendesain buck converter diantaranya sebagai berikut : 4

Parameter P Vin Vout Nilai 200 W 24V 14V F 30 Khz R 15Ω ripple 0.005 Menentukan Duty Cycle : Menentukan nilai inductor untuk continuous current : ( ) ( ) Untuk membuat desain buck converter ini nilai konduktor dibuat 25% lebih besar dari Lmin : Besar arus yang melewat inductor : Menentukan nilai kapasitor : ( ) 3.4 Perencanaan Kapasitas Baterai dan Menentukan Tipe Baterai Parameter untuk menentukan kapasitas baterai yang digunakan adalah sebagai berikut : 5

Parameter Tegangan Beban Referensi Peak Hour Solar Cell Nilai 12 Volt 60 Watt 1-3 Watt/Hours Beban 1 hari : 60 Watt x 3 Watt/Hours = 180 Wh Cari Kapasitas baterai V & Ah : Daya 1 hari = V. I 180 Wh = 12 V. I I = = 15 Ah (Beban Arus Minimal) Menentukan tipe baterai : -Lead Acid 30 % kapasitas Beban Arus Minimal = 30 % x Kapasitas Baterai 15 = 30 % x Kapasitas Baterai 1500 = 30 % x Kapasitas Baterai Kapasitas Baterai = = 50 Ah Maka dari hasil perhitungan, penelitian menggunakan kapasitas baterai minimal 50 Ah dengan tipe baterai Lead- Acid 4. Analisis Hasil Simulasi 4.1 Pengujian Karakteristik Photovoltaic yang digunakan Pada tahap pengambilan data karakteristik photovoltaic yang digunakan untuk melihat tegangan dan arus sebagai bahan perbandingan dalam pengujian MPPT. Karakteristik photovoltaic terdapat pada tabel 1 Resistansi (Ohm) Tegangan (Volt) Arus (Ampere) Daya (Watt) 3.3 17.56 4.62 81.1272 4.7 17.68 3.62 64.0016 8 18.43 2.21 40.7303 15 19.10 1.20 22.92 18.3 18.92 1.0 18.92 19.7 19.30 0.94 18.142 39 19.23 0.46 8.8458 54 19.45 0.36 7.002 57.3 19.11 0.34 6.4974 58.7 19.67 0.33 6.4911 62 19.47 0.30 5.841 100 19.93 0.19 3.7867 115 19.79 0.17 3.3643 Tabel 1 Karakteristik Photovoltaic 4.2 Pengujian sinyal PWM dari mikrokontroller ke driver mosfet TLP250 Dilakukan pengujian terhadap kemampuan driver agar dapat mengetahui driver berfungsi dengan baik menyampaikan perintah dari mikrokontroller ke rangkaian buck converter. Pengujian driver dilakukan dengan mengukur kondisi tegangan pada keluaran kaki driver. Masukkan driver berasal dari PWM mikrokontroller. Berikut adalah gambar 4.4 keluaran sinyal dari driver mosfet 6

Gambar 1 Sinyal Keluaran dari TLP250 4.3 Pengujian rangkaian buck converter menggunakan photovoltaic dan beban resistor dengan nilai duty cycle yang diubah-ubah PWM Duty Cycle Vin (V) Iin (A) Vout (V) Iout (A) Pin (Watt) Pout (Watt) Efesiensi Daya (%) (%) 51 0,2 18,97 0,01 3,138571 0,052857 0,1897 0,165895918 87,45172291 102 0,4 18,92 0,047 6,874286 0,121429 0,88924 0,834734694 93,87057418 127 0,5 18,86 0,074 8,74 0,15 1,39564 1,311 93,93539881 153 0,6 18,81 0,108 10,66 0,18 2,03148 1,9188 94,45330498 178 0,7 18,78 0,156 12,50429 0,222857 2,92968 2,786669388 95,11855861 204 0,8 18,66 0,181 13,41667 0,24 3,37746 3,22 95,33791666 229 0,9 18,62 0,265 17,24625 0,28125 4,9343 4,850507813 98,30184246 255 1 18,57 0,295 18,1325 0,30125 5,47815 5,462415625 99,71277941 Rata - Rata 96,71228325 Tabel 2 Pengujian Buck Converter 4.4 Pengujian Sensor Arus Pengujian sensor arus dilakukan untuk melihat performansi sensor dibandingkan dengan pembacaan di multimeter ketika beban resistor diubah. Tegangan yang diberikan dibuat fixed 17V. 7

Tegangan (Volt) Arus (A) 0,4 0,35 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 Resistansi - Sensor Arus 30 66 82 Resistansi (ohm) I I Gambar 2. Pengujian Sensor Arus 4.5 Pengujian Sensor Tegangan Pengujian sensor tegangan dilakukan untuk melihat performansi pembacaan sensor tegangan dibandingkan dengan pembacaan pada multimeter. Pengujian ini dengan menggunakan beban fixed 30Ω. 8,6 8,5 8,4 8,3 8,2 8,1 Sensor Multimeter 8 7,9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Percobaan Ke- Gambar 3. Pengujian Sensor Tegangan 5 Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan, implementasi dan pengujian keseluruhan pada tugas akhir ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Titik maksimum photovoltaic dipengaruhi oleh radiasi, suhu, dan nilai resistansi yang terpasang di bagian keluaran sistem. 2. Dari hasil pengujian rata- rata Efesiensi daya buck converter terhadap duty cycle sebesar 96,71%. 8

Daftar Pustaka [1] Rashid, Muhammad H. (2001). Power Electronics Handbook. Florida: ACADEMIC PRESS [2] Sudimo, Jarman. 2015. Sepuluh Juta KK Masih Belum Nikmati Listrik. Jakarta: Hukum. (25 Maret 2015) [3] Arifin, Zainal. 2009. Portable Solar Charger. Surabaya: Skripsi. PENS ITS. [4] Andri, Helly.( 2010). Rancang Bangun System Battery Charging Automatic. Skripsi Jurusan Teknik Elektro. Depok. Universitas Indonesia. [5] Energi Indonesia. 2012. Pengertian Energi Terbarukan. http://www.indoenergi.com, akses 20 Oktober 2015 [6] Indonesia Energy Outlook. 2008. Konsumsi Energi Di Indonesia. http://www.esdm.go.id, akses 20 Oktober 2015 [7] Falahuddin,A.(2010). Mikrokontroler Atmega32. http://www.anasfalahuddin.tk/2015/01/mikrokontroleratmega32.html akses 2 May 2016 9