BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. dewasa serta terdidik dalam bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. 1. Kompetensi atau kemampuan guru dalam menyampaikan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Dalam Q.S ar-ra d/13: 11 Allah Swt. berfirman: kemunduran menuju kemajuan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

الل ه ك ث ير ا BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Selain berperan penting dalam kehidupan manusia secara individu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 1. sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. akal tersebut, manusia mampu menetapkan nilai-nilai luhur guna memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB 1 PENDAHULUAN. terjemahnya, Perca, Jakarta, 1982, hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah. pengajaran dan pelatihan (Suryani, 2012: 8).

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. baik kepada sesama dengan selalu mengutamakan akhlak. 1. (learning) untuk mendapatkan pengetahuan (knowledge) dan atau keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar yang di selenggarakan di sekolah atau lembaga formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. Proses belajar mengajar di sekolah atau di lembaga formal sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar tersebut antara lain meliputi: siswa, guru, karyawan sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku paket, majalah, makalah dsb), sumber belajar lain yang mendukung dan fasilitas belajar (laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dikuasainya sehingga ia mampu menyampaikan materi secara profesional dan efektif. Menurut Zakiyah Daradjat, pada dasarnya ada tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi penguasaan atas bahan, dan kompetensi dalam cara-cara mengajar. 1 2004), h. 263 1 Zakiyah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1

2 Mengenai kompetensi dalam cara-cara mengajar, seorang guru dituntut untuk mampu merecanakan atau mampu menyususun setiap program satuan pelajaran, mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan serta mampu memilih metode yang bervariatif dan efektif. Ketepatan seorang guru dalam memilih metode pengajaran yang efektif dalam suatu pembelajaran akan dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif yaitu tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sebaliknya ketidaktepatan seorang guru dalam memilih metode pengajaran yang efektif dalam suatu pembelajaran, maka akan dapat menimbulkan kegagalan dalam mencapai pembelajaran yang efektif yaitu tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. proses pembelajaran yang tidak mencapai sasaran, dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang tidak efektif. Dalam pemilihan metode pengajaran ada beberapa faktor yang harus jadi dasar pertimbangan yaitu, berpedoman pada tujuan, perbedaan individual anak didik, kemampuan guru, sifat bahan pelajaran, situasi kelas, kelengkapan fasilitas dan kelebihan serta kelemahan metode pengajaran. 2 Sehingga dengan memperhatikan beberapa faktor pertimbangan tersebut guru dapat menentukan metode mana yang tepat untuk digunakan ketika akan menyampaikan suatu materi pelajaran kepada muridnya, mungkin ia akan menggunakan satu metode saja atau mungkin menggunakan kombinasi dari beberapa metode pengajaran. Oleh karena itu, sebagai guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan pembelajaran dengan kreativitas yang dimiliki serta mampu 2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), Cet.Ke-1, h.191-193.

3 menjadikan pembelajaran lebih menarik, dan yang paling penting siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Karena di dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah kondisi pembelajaran metode pembelajaran, dan hasil pembelajaran. 3 Terkait tentang ketiga komponen tersebut maka sebagai seorang guru harus mampu memadukan dan mengembangkan ketiga komponen tersebut supaya kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan, tercapai tujuan pembelajaran dan menuai hasil yang maksimal. Untuk mencapai kualitas pembelajaran tersebut, maka keterampilan guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting dan harus ditingkatkan. Ketrampilan tersebut meliputi ketrampilan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi. 4 Diantara upaya yang dimaksud adalah penggunaan media pengajaran. Dengan penggunaan media diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajarmengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. 5 Guru juga di tuntut untuk mampu mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, karena media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. 6 Dalam proses pembelajaran ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan diantaranya adalah media grafis, audio, visual dan sebagainya; yang pada intinya kesemua media tersebut dapat membantu mempertinggi atau 3 Muhaimin,Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. RosdaKarya, 2004), h.146 4 Zainal Aqib, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah, (Bandung: C.V Yrama Widya, 2007), h.5 5 Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: C.V Sinar Baru, 1990), h.7 6 Arief.S,dkk,Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.82

4 mendukung berhasilnya suatu pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sangat bergantung pada tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran. 7 Mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisisi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakuan proses balajar, pada tahap berikutnya adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa di MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur banyak respon siswa di kelas V yang kurang begitu tertarik terhadap pelajaran Aqidah Akhlak dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya. Yang nantinya juga akan berimbas kepada nilai siswa ketika siswa kurang begitu tertarik, siswa tidak memiliki semangat untuk belajar, dan ketika siswa tidak mengerti, maka secara otomatis pemahaman siswa kurang terhadap suatu materi, yang nantinya ibasnya juga terhadap nilai siswa yang rendah. Sedangkan Pendidikan aqidah akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang Pendidikan Dasar yang membahas ajaran agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran aqidah akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memberikan bimbingan kepada siswa 7 Nana Sudjana, op.cit, h.4

5 agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 8 Sebagaimana terdapat dalam firman Allah surah Ali- Imran ayat 104 yang menyatakan: و ل ت ك ن م ن ك م أ م ة ي د ع ون إ ل ا ل ي و ي أ م ر ون ب ال م ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ال م ن ك ر و أ ول ئ ك ه م ال م ف ل ح ون Kaitannya dengan tujuan pendidikan yaitu mewujudkan seorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran dan mewujudkan manusia yang selalu bertawaqqal pada Allah. Mengingat tujuan Pendidikan Islam adalah perubahan dan perkembangan pada diri manusia yang diusahakan oleh proses dalam pembelajaran yang terjadi yang dilakukan oleh seorang guru dan siswanya. Dan bagaimana mungkin perubahan dan perkembangan pada diri sesuai dengan ajaran Agama Islam ketika diketahui banyak dari para siswa yang memperoleh nilai yang kurang memuaskan, sehingga prestasi siswa dapat dikatakan menurun. Adapun prestasi ini sangat penting bagi siswa karena prestasi merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktifitas belajar. Prestasi siswa dikatakan baik apabila seorang berhasil mendapatkan nilai yang baik setelah diadakan evaluasi. Dan prestasi siswa dikatakan meningkat apabila nilai siswa dari hari kehari semakin baik dari pada nilai evaluasi sebelumnya. Melihat kondisi tersebut peneliti sangat prihatin, sehingga peneliti berusaha mencari solusi agar tujuan pengajaran yang diinginkan dapat tercapai. Dalam hal ini guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menciptakan 8 Moh.Rifai, Aqidah Akhlak, (Semarang: C.V Wicaksana, 1994), h.5

6 lingkungan belajar yang kreatif dalam kegiatan belajar peserta didik dikelas, agar mereka memiliki dorongan dalam belajar materi pelajaran Aqidah Akhlak. Berangkat dari pentingnya prestasi belajar yang harus dimiliki oleh siswa maka peneliti mengambil suatu penelitian tentang tindakan kelas yang cocok untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sebagai solusi yang akan dijadikan cara untuk mengatasi masalah prestasi belajar siswa kelas V MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Salah satu kegiatan atau cara yang harus peneliti lakukan ialah melakukan pemilihan dan penentuan media dan metode yang sesuai, yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Boleh jadi dari sekian keadaan salah satu penyebabnya adalah faktor media dan metode. Karena tidak adanya penggunaan media dan penerapan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. 9 Sebagaimana pendapat dari Roestiyah yaitu guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. 10 Berdasarkan paparan di atas bahwa proses belajar mengajar sebaiknya menggunakan media yang tepat untuk mempermudahkan siswa memahami dan meningkatkan prestasi siswa pada materi Aqidah Akhlak, maka penulis terdorong untuk meneliti tentang: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. 9 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.87 10 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.1

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi di atas dan agar lebih terfokus dalam pembahasan penelitian ini, maka peneliti memusatkan perhatian pada pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak pada siswa kelas V di MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar? 2. Apakah dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran akidah akhlak siswa kelas V di MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar? C. Cara Memecahkan Masalah Cara memecahkan masalah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan pemebelajaran melalui media gambar, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas V MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan tinjauan teoritis di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Media gambar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, maka prestasi belajar siswa kelas V MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar dapat ditingkatkan.

8 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak pada Siswa kelas V di MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. 2. Untuk mengetahui penggunaan media gambar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa Kelas V di MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga. Sebagai pemberi informasi tentang hasil dari penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar Aqidah Akhlak, serta penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan memberikan kontribusi untuk lembaga atau institusi yang terkait. 2. Bagi Guru. Agar guru lebih mudah dalam menyampaikan materi yaitu secara logis, praktis dan sistematis serta efektif dan efesien dalam mencapai hasil pembelajaran yang maksimal serta penelitian ini bisa di jadikan sebagai bahan pertimbangan kepada para guru dalam proses penyampaian materi pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

9 3. Bagi Siswa. Siswa agar lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan guru serta lebih mudah dalam memahami konsep yang ada dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Bagi Peneliti. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dalam menggunakan media gambar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. G. Batasan Masalah Demi tercapainya tujuan dari penelitian ini maka peneliti memberi batasan ruang lingkup pada hal-hal berikut: 1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak materi membiasakan berakhlak yang baik dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat. 2. Penelitian ini akan dibatasi pada siswa kelas V di MI Imaduddin Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar sebagai obyek penelitian. H. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah fahaman dalam penafsiran tentang penelitian ini maka penulis perlu memberikan penegasan istilah atau definisi operasional pada judul skripsi ini sebagai berikut: 1. Media gambar adalah media visual berupa goresan/torehan/symbol untuk sekedar memberikan penjelasan yang merupakan wahana pengantar pesan yang menggunakan gambar sebagai alat bantu.

10 2. Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. 3. Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya guru untuk mengorganisasikan lingkungannya untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik, sebagai upaya menyiapkan peserta didik untuk membiasakan berakhlak yang baik dalam bertetangga dan bermasyarakat sehingga dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dalam penelitian ini yang dilaksanakan berhubungan dengan pembelajaran aqidah akhlak di kelas V semester 2, tentang pokok bahasan membiasakan akhlak terpuji. I. Sitematika Pembahasan Bab I : Pendahuluan, menguraikan latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Peneltian, Batasan masalah, dan sistematika pembahasan. Bab II : Landasan Teoritis, berisi Tinjauan tentang prestasi belajar, Tinjauan tentang Pembelajaran akidah akhlak, Tinjauan tentang media pengajaran. Bab III : Metode penelitian, bab ini merupakan metode yang digunakan dalam melakukan penelitian meliputi; Jenis penelitian, Setting penelitian, Persiapan penelitian, Subjek dan objek penelitian, Rencana Tindakan, Sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, Indikator kerja, Analisis data, Refleksi dan Prosedur penelitian, indikator keberhasilan penelitian.

11 Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi Gambaran umum lokasi penelitian, Deskripsi setting penelitian, Persiapan penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab V : Penutup bab, ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.