VI. PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat. ada yang bersifat Assosiatif dan dissosiatif sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
VI. SIMPULAN DAN SARAN. Kecamatan Way Panji yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan maka dapat

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan data yang ada penduduk Kabupaten Lampung Selatan secara garis

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

I. PENDAHULUAN. Bentrokan massa kembali terjadi di Kabupaten Lampung Selatan antara Desa

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial dalam suatu masyarakat pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan penjelasan dan analisis bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan membangun kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada agama dan suku. Di Indonesia mempunyai enam agama yang. buku Bunyamin Molan (2015:29) adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

KodePuslitbang : 3-WD

Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikapsikap:

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

METODE PENELITIAN. Creswell dalam Herdiansyah, (2010 :8) menyatakan bahwa penelitian kualitatif

1. PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. ditentukan. Pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat kaitannya dengan

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan macam-macam suku bangsa, agama, ras, dan sumber daya manusia. Dibalik itu semua Indonesia

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. gb Peta Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali Sumber. Brosur Kabupaten Gianyar

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

Berita Konflik di Lampung Selatan dalam Media Online SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Nyoman S. Pendit, Nyepi Hari Kebangkitan dan Toleransi, (Jakarta: Yayasan Mertasari,1984) h.37 2

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB I PENDAHULUAN. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari masyarakat desa itu sendiri sesuai dengan apa yang sudah disepakati

BAB V PENUTUP. dengan masyarakat Desa Waepana melalui mediasi adalah sebagai berikut,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Desa Agom dan Desa Balinuraga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB V PENYAJIAN DATA. 5.1 Strategi Komunikasi Tokoh Rekonsiliasi dalam menjaga stabilitas keamanan di Halmahera Utara

BAB IV DAMPAK DARI KONFLIK DAYAK DAN MADURA DI SAMALANTAN. hubungan yang pada awalnya baik-baik saja akan menjadi tidak baik, hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN ARAH KEBIJAKAN PROLEGNAS TAHUN Ignatius Mulyono 2

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah sosial

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah

BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam hidupnya

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dalam agama Islam mempunyai kedudukan yang sangat

A. Analisis Proses Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Purwodadi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang P

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihindari tetapi harus diatasi atau diselesaikan bahkan. memungkinkan konflik yang diatasi dapat melahirkan kerjasama.

Lingkungan. Tema 2. Mari Berdiskusi. Kamu Harus Mampu

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. seharusnya tidak perlu dipermasalahkan, karena persatuan nasional telah terikat

Azmi Gumay-Lukas S. Ispandriarno

BAB I PENDAHULUAN. berkunjung dan menikmati keindahan yang ada di Indonesia khususnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

I. PENDAHULUAN. Etnis Bali memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang unik, yang mana kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fety Novianty, 2013

PROPOSAL PENGAJUAN BEASISWA UNGGULAN PASCASARJANA DALAM NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tergambar dalam berbagai keragaman suku, budaya, adat-istiadat, bahasa

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Sebab Terjadinya Konflik Suku Lampung dan Balinuraga

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1935, Jakarta, 7 April 2013 Minggu, 07 April 2013

BAB V PENUTUP. Interaksi sosial pasca konflik yang terjadi di Maluku perlu mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia

BAB IV. Perbandingan Dampak Psikososial Akibat Banjir Bandang Bagi Warga di. Perkampungan Batu Merah Dalam dengan kawasan Wayori di Ambon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB 31 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL

Rumah Tahan Gempabumi Tradisional Kenali

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan cerminan yang terefleksikan dalam keseharian

TINJAUAN PUSTAKA. sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Robert H. Laurer,

BAB III TRADISI METRAEH DAN NYALENEH DALAM MASA PERTUNANGAN DI DESA GILI TIMUR KECAMATAN KAMAL KABUPATEN BANGKALAN

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BUPATI MESUJI PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

77 VI. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa interaksi masyarakat Balinuraga pasca terjadinya konflik ada yang bersifat Assosiatif dan dissosiatif sebagai berikut : 1. Proses Sosial Yang Bersifat Asosiatif Diantaranya 1. Di bidang keagamaan. Dalam melaksanakan kegiatan Pasraman pada keagaamaan masyarakat Hindu kususnya masayarakat di Balinuraga, sebelumnya kegiatan keagaam ini sudah ada dan sudah berjalan, tetapi setelah konflik Pasraman ini dilakukan tiga kali dalam satu bulan dan diutamakan bagi pemuda di Balinuraga. 2. Di bidang keamanan. Setelah konflik berlalu warga Balinuraga bersama-sama mendirikan pos ronda ( gardu ) di setiap RT dan gardu tersebut digunakan setiap saat oleh warga untuk berkumpul dan meningkatkan keamanan di lingkungan mereka, agar keadaan keamanan kampung lebih setabil dan terjaga. 3. Di bidang Seni dan Budaya. Kolaborasi budaya sudah terjadi antara suku Bali dan suku Lampung terutama pada budaya seni tari, mereka mencoba memadukan jenis tarian tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan rasa persatuan antara kedua belah pihak agar rasa kebencian yang pernah ada bisa terhapuskan dengan adanya perpaduan

78 budaya.tidak hanya itu, setelah konflik yang terjadi di Balinuraga warga Bali mengadakan kesepakatan dengan masyarakat lingkungan tersebut jika tidak keberatan dengan keinginan sendiri supaya rumah dan fasilitas umum diberi lambang Siger yang bertujuan mengangkat budaya Lampung dan lebih menghargai seni budaya yang ada di lampung ini. 4. Warga Balinuraga lebih mengintrospeksi diri mereka kususnya para pemuda, mereka lebih sadar dan lebih terbuka tentang kesalahan yang perlu diperbaiki agar tidak kembali terjadi konflik dikemudian hari, lebih meningkatkat rasa menghargai, toleransi, tidak ugal-ugalan dan meningkatkan persatuan sebagai mana yang terkandung dalam Satwamasi ( dia adalah saya dan saya adalah dia ) yang kuat terhadap sesama umat Sudarma. 5. Berdasarkan hasil penelitian ini, interaksi sosial pasca konflik di Desa Balinuraga cenderung menuju pada proses yang bersifat menggabungkan (Associative Processes). Hal tersebut dapat diamati dengan lebih banyaknya proses yang terjadi dan bersifat menggabungkan daripada proses yang bersifat menceraikan (Dissociative Processes).

79 2. Proses Sosial Yang bersifat Disosiatif Diantaranya 1. Sebelum konflik terjadi warga Balinuraga dalam melaksanakan Melasti menuju pantai Merak Belatung biasanya melalui jalan yang melewati Kampung Agom, Melasti adalah ibadah mensucikan diri sebelum hari raya nyepi dan di lakukan di laut. tetapi setelah konflik terjadi mereka tidak lagi melakukan Melasti di pantai Merak Belatung, karena jalan utama terdekat adalah di Desa Agom dan sekarang untuk melakukan Melasti para umat hindu sebalinuraga melakunya di pura Ulun Sui yang berada di Desa Balinuraga tersebut. 2. Para pemuda Balinuraga labih membatasi diri untuk tidak bergaul keluar Desa karena mereka takut terjadi sesuatu jika ada sedikit masalah pasti mereka bisa menjadi kambing hitam dari keburukan yang terjadi, maka dari itu mereka tidak keluar Desa jika memang tidak terlalu penting dan tidak mencari hiburan diluar Desa Balinuraga kususnya mencari hiburan di Desa Agom. 3. Beberapa orang tua masih trauma dengan kejadian yang telah terjadi, mereka belum bisa melupakan kejadian yang sangat menyedihkan dan yang telah menghilangkan harta benda serta sanak keluarga mereka, semua berharap perdamaian selalu terjaga dan tidak ada lagi kerusuhan antara suku dan merambah pada konflik Agama, mereka berpendapat ini adalah konflik Agama. Hal tersebut diungkapkan karena konflik yang terjadi menyebabkan banyaknya tempat peribadahan umat hindu yang dirusak dan dihancurkan.

80 B. Saran 1. Memberikan pendidikan agama dan pendidikan formal yang jauh lebih tinggi dari yang saat ini ada, supaya mereka lebih bersifat Asosiatif dalam kehidupan sehari-hari. 2. Lebih meningkatkan kolaborasi dibidang budaya, seni, dan pariwisata. Karena dengan adanya kolaborasi tersebut, hal-hal yang dapat menyulut api konflik dapat teredam dan bisa diselesaikan dengan tindakan yang lebih rasional tanpa haru menunjukan siapa yang paling kuat dan paling berkuasa. 3. Relokasi tempat tinggal. Ada baiknya jika beberapa masyarakat Balinuraga dan masyarakat agom dicampur dalam satu Desa dan saling bertetangga agar ikatan persaudaraan lebih erat dan akan mengurangi tenggang rasa, perbedaan strata dan kecemburuan sosial terhadap umat beragama dan bermasyarakat. 4. Menghilangkan rasa takut terhadap pergaulan diluar dan menghilangkan rasa dendam dan kebencian ( ikhlas ) antara kedua belah pihak yaitu warga Balinuraga dan Warga Agom, serta meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan pertanian. Jika kedua belah pihat tidak bisa saling mengintropeksi diri dan lebih mengutamakan kepentingan dan kemauan pribadi, maka tinggal menunggu saja konflik ini akan segera terjadi kembali. 5. Kearifan lokal adalah sarana utama untuk menyelesaikan suatu perkara, dimana kearifan lokal yang ada adalah salah satu fasilitas yang dimiliki semua adat yang ada di negara kita, kususnya di Lampung. Jika

81 permasalah timbul, adabaiknya diselesaikan menggunakan kearifan lokal tersebut dan lebih menjunjung tinggi kearian lokal sebagai warisan budaya. 6. Pemerintah juga harus lebih cepat tanggap dalam mengatasi daerah rawan konflik dan lebih cepat dalam membatu menangani korban konflik yang ada di Lampung ini, terutama dalam bantuan yang di berikan kepada orang-orang yang terkena musibah. 7. Ada baiknya jika salah satu Mahasiswa melakukan penelitian di Desa Balinuraga guna menemukan penemuan baru sebagai resolusi konflik yang ada di Lampung.