Saud Maruli Tua, Asep Fathudin, Iskak Haryono, Junaedi

dokumen-dokumen yang mirip
PERBAIKAN KERUSAKAN RABBIT SYSTEM HOTCELL 109 DI IRM

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi

PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Pengertian

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN. Modul I/O. 1. Komponen-komponen Komputer SEPERTI : CENTRAL PROCESSING UNIT MEMORY. memory

BAB 1 Pengenalan Pemrograman Komputer

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON. Wahyudi *, M. Hasim As ari **)

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON

Bab 3 PLC s Hardware

PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Pengertian

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

BAB III LANDASAN TEORI

PENGANTAR SISTEM KENDALI

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

BAB 11 dan BAB 12 MEMORI DAN PENYIMPANAN LUAR

Pemrograman Programmable Logic Controller

Otomasi Sistem dengan PLC

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

MAN-MACHINE INTERFACE (MMI) UNTUK SISTEM SERVO POSISI MOTOR DC. Risal dan Mukhlisulfatih Latief Program Pascasarjana Teknik Elektro UNHAS.

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

BAB III LANDASAN TEORI

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor :

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB II LANDASAN TEORI

Programmable Logic Controller

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

JENIS JENIS MEMORY KOMPUTER

Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrolic Pada Komponen Katup Kontrol (Control Valve)

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

BAB III TEORI PENUNJANG

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

CHAPTER 1. Revolusi ini telah menghasilkan kenyataan yang menarik, antara lain :

Pemrograman Programmable Logic Controller

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

SEJARAH PERKEMBANGAN MEMORY

TE Programmable Logic Controller

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

Yudha Bhara P

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

PENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

Struktur dan Fungsi Komputer

Kisah panjang perjalanan kartu grafik yang akhirnya memiliki banyak istilah panggilan, seperti :

BAB II LANDASAN TEORI

TIN-302 Elektronika Industri

Software Requirement (Persyaratan PL)

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

Mesin Pemotong Foil Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

1. Jelaskan karakteristik memori lengkap beserta contohnya

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

In te rn al Me m ori

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 PERANCANGAN DIAGRAM LADDER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) UNTUK PROGRAM MONITORING SISTEM OPERASI SARANA DUKUNG DI INSTALASI RADIOMETALURGI Saud Maruli Tua, Asep Fathudin, Iskak Haryn, Junaedi ABSTRAK PERANCANGAN DIAGRAM LADDER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) UNTUK PROGRAM MONITORING SISTEM OPERASI SARANA DUKUNG DI INSTALASI RADIOMETALURGI. Telah dilakukan perancangan diagram ladder berbasis prgrammable lgic cntrller (PLC) untuk prgram mnitring sistem perasi sarana dukung di Instalasi radimetalurgi. Perancangan ini merupakan sampel/cnth untuk peralatan lain yang memiliki kesamaan didalam pengperasiannya. Perancangan ini merupakan awal dari rencana mdifikasi Ruang Kendali Utama (RKU) yang nantinya akan dibuat suatu tampilan pad a layar mnitr persnal kmputer yang dapat diletakkan dimanapun dan dapat dikntrl kapanpun dengan menampilkan variable-variable perasi seperti arus listrik (am per) dan tegangan kerja (Vltage) alat yang berbasis PLC dan berbasis prgram sftware LabView. Kegiatan ini rencana dilakukan dalam beberapa. tahap, tahap pertama dan kedua melakukan perancangan untuk beberapa sam pel peralatan tahap selanjutnya setelah semua rancangan peralatan jadi maka rancangan dapat diaplikasikan, saat ini tahapan pertama dapat dikatakan selesai. Perancangan dibuat berdasarkan wiring diagram peralatan perasi yang dijadikan sam pel seperti pmpa air pendingin (cling water pump), pmpa sirkulasi air pendingin chiller (chilled water pump) dan cmpressr cling. Perancangan ini dibuat dalam rangka rencana mdifikasi Ruang Kendali,Utama (RKU) yang sa at ini dalam keadaan tidak dapat berperasi lagi dan masih bersifat knvensinal. Perancangan ini tidak menggangu perasi alat karena sifatnya hanya memnitring peralatan, jadi jika peralatan dalam kndisi perasi mengalami kerusakan/abnrmal maka dengan melihat mnitr alat tersebut dapat diketahui dan peratr akan mematikannya. Perancangan ini diharapkan dapat meminimalisai kerusakan alat yang berperasi sehingga sedini mungkin diketahui kelayakan perasi alat dan mengurangi biaya untuk perbaikan berat. Kata kunci : Perencanaan, Diagram Ladder, PLC, Sistem mnitring. PENDAHULUAN Ruang Kendali Utama (RKU) Instalasi Radimetalurgi didesain untuk mengendalikan dari jarak jauh dan memudahkan pemantauan perasi peralatan, termasuk peralatan-peralatan sarana dukung yang terdiri dari sistem tata udara (VAC), sistem air pendingin (cling water) dan sistem damper ducting. Peralatan-peralatan sarana dukung tersebut diatas tempatnya terpisah dan jaraknya cukup jauh, sehingga ruang RKU ini sangat strategis untuk memnitring seluruh pengperasian peralatan. Prinsip dasar yang dipakai dalam mnitring pengperasian peralatan adalah dengan menggunakan lampu sebagai indikatr. Hidup atau matinya lampu indikatr ini memberikan sinyal berperasi atau tidak berperasinya peralatan yang dikendalikan. Mnitring cara ini mempunyai banyak kelemahan, diantaranya hanya memantau perasi peralatan secara paralel dengan lampu sebagai indikatr, sehingga kalau lampu putus/mati maka peratr tidak dapat mengetahui alat berperasi atau tidak, disamping itu tidak berperasinya suatu peralatan tidak dapat diketahui secara langsung/pasti, dengan kata lain RKU yang ada hanya mendeteksi ON/OFF perasi peralatan leh 380

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 karena itu RKU perlu dimdifikasi agar dapat memberikan infrmasi yang terkait dengan parameterparameter perasi alat (arus listrik dan tegangan), sehingga kinerja alat dapat diketahui dengan cepat dan jika terjadi hal-hal yang sifatnya abnrmal dalam perasi yang dapat menyebabkan kerusakan peralatan hal tersebut dapat dengan cepat diketahui/dihindari. Salah satu teknlgi yang dapat diterapkan dalam memnitring perasi alat adalah dengan menggunakan prgram lgic yang disebut Prgrammable Lgic Cntrller (PLC) sebagai pengendali utama dan dipadu dengan perangkat lunak LabView sebagai media tampilan data parameter yang dijadikan acuan kinerja alat pada persnal cmputer. Perancangan diagram ladder ini merupakan cnth/sampel dari sekian banyaknya peralatan yang nantinya akan dipantau (mnitr) karena sebagian besar peralatan BOSP (Bidang Operasi Sarana Pendukung) merupakan peralatan yang memiliki sistem kntrl sama yaitu terdiri dari dua atau lebih mtr/pmpa/blwer yang diperasikan secara paralel dan menggunakan sistem pengasut star-delta atau langsung dan perasinya terkelmpk. Dengan adanya cnth diagram ladder tersebut maka pengembangan untuk alat lainnya akan lebih mudah mengaplikasikannya. TEORI Prgrammable Lgic Cntrllers (PLC) adalah kmputer elektrnik yang mudah digunakan yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Prgrammable Lgic Cntrller adalah suatu sistem elektrnik yang berperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri. Sistem ini menggunakan memri yang dapat diprgram untuk menyimpan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti lgika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan perasi aritmatik untuk mengntrl mesin atau prses melalui mdul-mdul I/O digital maupun analg.[] Berdasarkan namanya knsep PLC adalah sebagai berikut : [2]. Prgrammable, menunjukkan kemampuan dalam hal memri untuk menyimpan prgram yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Lgic, menunjukkan kemampuan dalam memprses input secara aritmatik dan lgic (ALU), yakni melakukan perasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3. Cntrller, menunjukkan kemampuan dalam mengntrl dan mengatur prses sehingga menghasilkan utput yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relai sekuensial dalam suatu sistem kntrl. Selain dapat diprgram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan diperasikan leh rang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengperasian kmputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrgraman yang mudah dipahami dan dapat diperasikan bila prgram yang telah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-on atau meng-off kan utpututput. Kndisi I, menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan kndisi 0, berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki utput banyak. Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu sistem. Den~an menggunakan PLC akan diperleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut: [ ]. Fleksibel Pada masa lalu, tiap perangkat elektrnik yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi kini hanya 38

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 dengan satu PLC kesepuluh mesin tersebut dapat dijalankan dengan prgramnya masingmasing. 2. Perubahan dan pengkreksian kesalahan sistem lebih mudah Bila salah satu sistem akan diubah atau dikreksi maka pengubahannya hanya dilakukan pad a prgram yang terdapat di kmputer, dalam waktu yang relatif singkat, setelah itu didwnlad ke PLC-nya. Apabila tidak menggunakan PLC, misalnya relai maka perubahannya dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang lama. 3. Jumlah kntak yang banyak Jumlah kntak yang dimiliki leh PLC pada masing-masing kil lebih banyak daripada kntak yang dimiliki leh sebuah relai. 4. Harganya lebih murah PLC mampu menyederhanakan ban yak pengkabelan dibandingkan dengan sebuah relai. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan harga beberapa buah relai yang mampu melakukan pengkabelan dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers, cunters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya. 5. Pilt running PLC yang terprgram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di kantr atau labratrium. Prgramnya dapat ditulis, diuji, dibservasi dan dimdifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila dibandingkan dengan sistem relai knvensinal yang diuji dengan hasil terbaik di pabrik. 6. Observasi visual Selama prgram dijalankan, perasi pad a PLC dapat dilihat pada layar CRT. Kesalahan dari perasinya pun dapat diamati bila terjadi. 7. Kecepatan perasi Kecepatan perasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relai. Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecnd. 8. Metde Pemrgraman Ladder atau Blean Pemrgraman PLC dapat dinyatakan dengan pemrgraman ladder bagi teknisi, atau aljabar Blean bagi prgrammer yang bekerja di sistem kntrl digital atau Blean. 9. Sifatnya tahan uji Slid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relai dan timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan slid state device sehingga bersifat lebih tahan uji. 0. Menyederhanakan kmpnen-kmpnen sistem kntrl Dalam PLC juga terdapat cunter, relai dan kmpnen-kmpnen lainnya, sehingga tidak membutuhkan kmpnen-kmpnen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relai membutuhkan cunter, timer ataupun kmpnen-kmpnen lainnya sebagai peralatan tambahan.. Dkumentasi Printut dari PLC dapat langsung diperleh dan tidak perlu melihat blueprint circuit-nya. Tidak seperti relai yang printut sirkuitnya tidak dapat diperleh. 2. Keamanan Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan diprgram. Jadi tidak ada rang yang tidak berkepentingan dapat mengubah prgram PLC selama PLC tersebut dikunci. 382

ISSN 0854-556 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 3. Dapat melakukan pengubahan dengan pemrgraman ulang Karena PLC dapat diprgram ulang secara cepat, prses prduksi yang bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih dalam prses, maka prses pad a bagian B dapat diprgram ulang dalam satuan detik. 4. Penambahan rangkaian lebih cepat Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pad a pengendali knvensinal. Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang dimiliki leh PLC, yaitu:. Teknlgi yang masih baru Pengubahan sistem kntrl lama yang menggunakan ladder atau relai ke knsep kmputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian rang 2. Buruk untuk aplikasi prgram yang tetap Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC dapat menc~kup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga penggunaan PLC pad a aplikasi dengan satu fungsi akan membrskan (biaya). 3. Pertimbangan lingkungan Dalam suatu pemrsesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang tinggi, vibrasi yang kntak langsung dengan alat-alat elektrnik di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak berfungsi ptimal. 4. Operasi dengan rangkaian yang tetap Jika rangkaian pad a sebuah perasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih mahal dibanding dengan peralatan kntrl lainnya. PLC akan menjadi lebih efektif bila prgram pada prses tersebut di-upgrade secara peridik. Secara umum Prgrammable Lgic Cntrller terdiri dari lima bagian pkk, yaitu: [4] I. Central prcessing unit (CPU). Bagian ini merupakan tak atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan perasi / pemrsesan prgram yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas semua perasinal kerja PLC, transfer infrmasi melalui internal bus antara PLC, memry dan unitl/o. Bagian CPU ini antara laina adalah :. Pwer Supply, mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh kmputer 2. Alterable Memry, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip isinya di letakkan pada chip RAM (Randm Access Memry), tetapi Isinya dapat diubah dan dihapus leh pengguna / pemrgram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, leh sebab itu bagian ini disebut bersifat vlatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat vlatile. 3. Fixed Memry, berisi prgram yang sudah diset leh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memry), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama perasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memri nn-vlatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik 383

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan mdul EEPROM atau Electrically Erasable Prgrammable Read Only Memry yang ditujukan untuk back up prgram utama RAM prsesr sehingga prsesr dapat diprgram untuk melad prgram EEPROM ke RAM jika prgram di RAM hilang atau rusak. 4. Prcessr, adalah bagian yang mengntrl supaya infrmasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clck, sehingga masingmasing transfer infrmasi ke tempat lain tepat sampai pad a waktunya 5. Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan prgram yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika eatu daya ke PLC tiba-tiba terputus. II. Prgrammer I mnitr (PM). Pemrgraman dilakukan melalui keybard sehingga alat ini dinamakan Prgrammer. Dengan adanya Mnitr maka dapat dilihat apa yang diketik atau prses yang sedang dijalankan leh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran keeil yaitu hand-eld prgrammer dengan jendela tampilan yang keeil, dan ada juga yang berbentuk laptp. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprgram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk perasi prses PLC sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU. III. Mdul input / utput (I/O) Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensr atau kmpnen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diprses. Ada banyak jenis mdul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit switches dan pushbuttn dapat dipilih kartu input DC. Mdul input analg adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analg t Digital Cnversin) dim ana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, keeepatan, tekanan dan, psisi. Pad a umumnya ada 8-32 input pint setiap mdul inputnya. Setiap pint akan ditandai sebagai alamat yang unik leh prsesr.output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrsesan PLC ke peralatan utput. Besaran infrmasi I sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5-5 vlt DC dengan infrmasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24-240 vlt DC mapun AC. Kartu utput biasanya mempunyai 6-32 utput pint dalam sebuah single mdule. Kartu utput analg adalah tipe khusus dari mdul utput yang menggunakan DAC (Digital t Analg Cnversin). Mdul utput analg dapat mengambil nilai dalam 2 bit dan mengubahnya ke dalam signal analg. Biasanya signal ini 0 0 vlts DC atau 4-20 ma. Signal Analg biasanya digunakan pada peralatan seperti mtr yang mengperasikan katup dan pneumatic psitin cntrl devices. Bila dibutuhkan, suatu sistem elektrnik dapat ditambahkan untuk menghubungkan mdul ini ke tempat yang jauh. Prses perasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja Ribuan meter. IV. Printer Alat ini memungkinkan prgram pad a CPU dapat dieetak. infrmasi yang mungkin dieetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kndisi-kndisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kntak, timing diagram dari register, dan lain-lain. V. The Prgram Recrder / Player. Alat ini digunakan untuk menyimpan prgram dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem flpy disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan adanya 384

ISSN 0854-556 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 hard disk yang digunakan untuk pemrgraman dan perekaman. Prgram yang telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila prgram aslinya hilang atau mengalami kesalahan. Untuk perasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan kmputer utama (master cmputer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau prses yang mengkdinasi banyak Sistem PLC. Gambar memperlihatkan struktur internal unit CPU- PLC. [2] dan Gambar 2 memperlihatkan bagian utuh dari sebuah PLC merk OMRON, type CPMA. [2].. memri 0 Piranti rnasukan eksternal Prgram Setup PC Piranti keluaran eksternal Pengaturan Pengaturan i Prt periferal Pemrsesan kmunikasi Prt RS-232C Gambar. Struktur internal unit CPU- PLC Tiga lerrnin~ sekrup untuk memasang 220V AC Masukan PLC dari 00 hingga 05 (enam) Oi b8wah plastik ini knektr RS232 untuk antarmuka deng~n krnputer PC OMRDn SYSIllAC CPliltA _PWR _..ERR*AlH _RuN _COMH Catudaya 24VDC unluk masukan atau sensr re:!ii 0 Q 0 '0 loch ~D D 02. OJ!DCH DOTM Keluaran PLC 00 hingga 03 (empat) Gambar 2 Bagian utuh dari sebuah PLC merk OMRON, type CPMA 385

Hasil-hasil Penelitian ESN Tahun 2009 ISSN 0854-556 Pemgraman PLC biasanya menggunakan cnsule atau persnal kmputer dengan cara mengetikkan baris-baris simbl prgram berbasis lgika relai (mis. AND, OR dan NOT) atau lebih sering disebut dengan diagram ladder. Diagram ini merepresentasikan interkneksi antar perangkat input dan perangkat utput sistem kntrl. Lampiran memperlihatkan cnth gerbang lgika yang sering digunakan. Sebenarnya ada lima metde yang telah distandardisasi penggunaannya leh IEC ( Internatinal Electrical Cmmissin) n. 63-3 yaitu : [3J. List Instruksi (Instructin List), Pemrgraman dengan menggunakan instruksi-instruksi bahasa level rendah (Mnemnic), cnthnya : LD/STR, NOT, AND dan lain-lain. 2. Diagram satu garis (ladder diagram), Pemrgraman berbasis lgika relay, cck digunakan untuk persalan-persalan cntrl diskret yang hanya memiliki dua kndisi On dan Off, cnthnya : sistem kntrl knveyr dan kendali mtr-mtr industri. 3. Diagram Sik Fungsinal (Functin blk diagram), Pemrgraman berbasis aliran data secara gratis. Sanyak digunakan untuk tujuan cntrl prses yang melibatkan perhitunganperhitungan kmpleks dan akuisisi data analg. 4. Diagram Fungsi Sekuensial (Sequensial Functin Charts), Metde gratis untuk pemrgraman terstruktur yang banyak melibatkan langkah-iangkah rumit, cthnya : pad a bidang rbtika, perakitan kendaraan dan lain-lain. 5. Teks Terstruktur (Structured Text), Tidak seperti keempat metde sebelumnya, pemrgraman ini menggunakan statemen-statmen yang umum dijumpai pada bahasa level tinggi (high level prgramming), cnthnya : If/Then, D/While, Casen Fr/Next dan lain-lain. Walaupun semua pemrgraman diatas telah distandardisasi tetapi di dunia industri banyak yang menggunakan diagram ladder, alasan utamanya adalah diagram ini sangat mudah untuk dipahami dan para teknisi industri telah lebih dahulu tamilier dengan jenis pemrgraman diagram ladder ini. Diagram ladder adalah satu cara untuk menggambarkan prses cntrl. Dinamakan diagram ladder (tangga) karena diagram ini mirip dengan tangga. Seperti halnya tangga yang memiliki sejumlah anak tangga, diagram ini juga memiliki anak-anak tangga tempat setiap peralatan dikneksiakan. Garis vertical pada diagram ladder yang ditandai dengan L dan L2, pada dasarnya adalah line tegangan yang dapat berupa sumber tegangan AC atau sumber tegangan DC. Jika line tersebut merupakan sumber tegangan AC maka L diartikan sebagai line tase dan L2 sebagai line netral. Tetapi jika line tersebut merupakan sumber tegangan DC maka L merupakan terminal psitit dan L2 adalah terminal negatit atau grund. Lampiran 2 memperlihatkan gambar symbl standar dari peralatan listrik yang digunakan pada diagram ladder. [J Gambar 2 menunjukkan cnth pemrgraman diagram ladder. LI LP L2 LS2 I Gambar 3. Cnth diagram ladder Perangkat lunak LabView merupakan bahasa pemgraman yang menggunakan lam banglam bang berupa simbl sebagai pengganti baris-baris perintah berupa teks untuk membangun suatu aplikasi. Perangkat lunak LabView mempergunakan pemgraman aliran data (data flw) dim ana alur data tersebut menentukan urutan eksekusi prgram. Prgram aplikasi yang dibuat dengan menggunakan perangkat lunak LabView disebut juga dengan Virtual Instruments (VI), hal ini disebabkan karena tampilan dan pengperasian prgram aplikasi tersebut menirukan instrumentinstrumen yang sebenarnya (mis. silskp, multimeter, dll). 386

ISSN 0854-556 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 LANGKAH KERJA Langkah pertama yaitu melakukan studi literatur, dilakukan untuk mengumpulkan dkumen data spesifikasi maupun gambar diagram garis (wiring diagram) alat yang akan dimnitring guna mempermudah dalam melakukan mdifikasi sistem kntrl yang akan diaplikasikan dalam prgram PLG (diagram ladder). Langkah kedua yaitu melakukan tinjauan langsung ke kelapangan untuk melihat kndisi peralatan yang akan dimnitring dan melakukan pendataan kmpnen-kmpnen yang perlu ditambahkan pada sistem kntrl yang lama agar saat melakukan mdifikasi hal tersebut sudah diatasi dan mdifikasi dapat berjalan dengan baik, selain itu juga mempelajari dan merancang kembali instalasi listrik pengendali sistem perasi. Langkah ketiga adalah membuat gambar sket diagram ladder untuk masing-masing peralatan yang dikelmpkkan berdasarkan sistem perasi awal (starting / pengasutan). Langkah selanjutnya adalah membuat rancangan prgram PLG dan gambar dalam bentuk diagram ladder untuk peralatan sistem tata udara (VAG) yang akan dimnitring HASIL DAN PEMBAHASAN Hal yang perlu dilakukan dalam melakukan mdifikasi ini adalah, pada tahap pertama difkuskan pada peralatan yang mendukung kebutuhan labratrium IRM yaitu sistem prses air pendingin (cling water). Peralatan pendukung labratrium yang terdiri dari mesin pendingin (chiller), pmpa sirkulasi chiller, pmpa sirkulasi air pendingin dan air pendingin kmpresr sangat mendukung kinerja peralatan labratrium IRM sehingga menjadi priritas pertama. Dengan mengacu pada data dan wiring diagram alat maka dapat disimpulkan bahwa peralatan-peralatan tersebut bisa dikelmpkkan atas dua sistem perasi awal (starting/pengasutan) yaitu pengasutan langsung dan pengasutan tak langsung. Yang dimaksud dengan pengasutan adalah prses menjalankan atau mengperasikan mtr dari kecepatan nl (n = 0) sampai dengan kecepatan penuh. Pengasutan langsung digunakan pad a mtr listrik yang memiliki daya dibawah 2,25 kw, sedangkan pengasutan tak langsung (star-delta) digunakan pad a mtr listrik yang memiliki daya diatas 2,25 kw. Dengan dikelmpkkannya peralatan tersebut maka akan lebih mudah untuk diaplikasikan dalam pembuatan diagram ladder. Pada Gambar 4 terlihat diagram ladder dengan sistem pengasutan langsung dan gambar lima diagram ladder dengan sistem pengasutan tak langsung dan pada masing-masing gambar ditambah dengan kelengkapan lain untuk mendukung tampilan pada mnitr RKU. 387

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 pi I pi ~r'"..j pl2 '3 pi '.2 '2 ru atl Gambar 4. Diagram ladder untuk peralatan yang menggunakan pengasutan langsung 388

ISSN 0854-556 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 pbl cr crt..- 'TN I.Jr'"Fcr3 - F~lpb2.Jt=- Ipb ph cr4 Y'TN2 cr4 II.I-----?~.-.J.r- pb3plj II cr3 crs ~ 0- -II ~ I pbl p:b2 pb3 -II -II Fb] cr -II -II cr~ F~~~~ rh2 cr cr rm pi::! 0 pll cr4 p2 32 cr4 pl3 Gambar 5. Diagram ladder untuk peralatan yang menggunakan pengasutan bintang segitiga Peralatan sistem prses air pendingin (cling water) yang menggunakan sistem pengasutan langsung adalah mesin pendingin (chiller), pmpa air pendingin kmpresr sedangkan yang menggunakan pengasutan tidak langsung adalah pmpa sirkulasi air pending in labratrium, pmpa sirkulasi pendingin chiller. Sebenarnya diagram ladder pad a Gambar 4 dapat diterapkan untuk semua alat, baik untuk alat single maupun untuk alat yang duble (Iebih dari dua alat yang dipasang secara parallel) tergantung dari dana yang disediakan, jika menggunakan diagram ladder pada Gambar 4 maka RKU hanya dapat memnitring perasi tanpa mengganggu perasi alat, artinya hanya memnitring alat mana yang sa at itu sedang berperasi tanpa dapat mengperasikan atau mematikan alat dari RKU. Namun, jika menggunakan diagram ladder pada Gambar 5 maka RKU bukan hanya dapat memnitr perasi alat tetapi juga bisa mengperasikan dan mematikan alat, hanya kelemahannya perlu reinstalasi panel yang cukup banyak dan biaya yang mahal. Hasil yang diharapkan dari kegiatan mdifikasi ini adalah berupa suatu prgram mnitring peralatan yang dapat memantau melalui sebuah/lebih mnitr dengan tampilan gambar sistem kntrl dengan indikatr lampu serta tampilan data-data parameter yang akan mendeteksi kinerja alat yang sedang berperasi, dan kegiatan ini diharapkan selesai pad a tahap ketiga yaitu tahun 20. Dengan dilakukannya kegiatan penambahan mnitring sistem perasi sarana dukung 389

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 menggunakan prgrammable lgic cntrller (PLC) berbasis LabView ini diharapkan semua peralatan sarana dukung dapat dikntrl dan diketahui unjuk kerjanya dengan mengacu pad a variabel (Arus listrik atau tegangan) yang akan dijadikan patkan kinerja alat, sehingga peralatan dapat diketahui kndisinya sedini mungkin untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, selain itu mempermudah untuk memnitr dan mempermudah penjadwalan perawatan preventif serta dapat meningkatkan kemampuan sumber daya yang ada. Gambar 6. Cnth tampilan LabView yang akan ditampilkan pad a layar mntr. KESIMPULAN. Perancangan diagram ladder dibuat untuk rencana mdifikasi ruang kendali utama (RKU), yang saat ini dalam keadaan rusak dan masih knvensinal. 2. Perancangan ini terbagi dalam beberapa tahapan, tahapan awal telah dianggap selesai. 3. Perancangan awal mencakup peralatan BOSP yang melayani labratrium IRM yang terbagi atas kelmpk peralatan dengan sistem pengasutan langsung dan sistem pengasutan bintang segitiga dan semua peralatan ini terdiri dari dua atau lebih pmpa sirkulasi. 4. Untuk peralatan lainnya, diharapkan akan selesai pada tahap berikutnya dan dalam bentuk wirring diagram hasil mdifikasi. 5. Diharapkan semua peralatan sarana dukung dapat dikntrl dan diketahui unjuk kerjanya dengan mengacu pad a variabel (Arus listrik atau tegangan) yang akan dijadikan patkan kinerja alat, sehingga peralatan dapat diketahui kndisinya sedini mungkin untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. 6. selain itu mempermudah untuk memnitr dan mempermudah penjadwalan perawatan preventif serta dapat meningkatkan kemampuan sumber daya yang ada. 390

ISSN 0854-556 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 DAFT AR PUST AKA [] FRANK D. PETRUZELLA, Elektrnik Industri, Penerbit Andi, Ygyakarta, 996. [2] AGFIANTO EKO PUTRA, PLC, Knsep, Pemrgraman dan Aplikasi, Penerbit Gava Media, Ygyakarta, 2007. [3] IWAN SETIAWAN, PLC dan Teknik Peraneangan Sistem kntrl, Penerbit Andi, Ygyakarta, 2006. [4] Annim, http://www.ples.net. TANYA JAWAB. Suwardi Apakah Sftware LabView/Autead yang digunakan asli/riginal? Saud Maruli Tua Saat ini kami masih menggunakan Sftware LabView yang ilegal karena belum ada biaya untuk membeli yang asli/riginal. 39

ISSN 0854-556 HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2009.~:_;.:-_:...---... - -~.,. ".'... L.I....."... --u LJ L I: " '~.'.J :. _..~... ;.,.' _~ ~. ~.. :_.~.. ""~';' '~'."".: _. _ ~"H'" ~",.,....... COMPRESSOR... COOJ..lliQ.. "" :"-:,. :,....... _.. -'-........... ". "" -..'... "..,!-.,,. 3eO;iiOiif,'!CH2 \(j\.... --. - ' '.. \, \ I: P'J2SH f\j2s' II: P"J2SHRIm IIi: PlJ2""~ PJ2SS t I \ j! I 392

ISSN 0854-556 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009..~,,', I "\ N -PROCESS COOllN?::\VATE.R ':: --:-.-: A ".' r0'7~ J pc", 2S!,'W N'i'( Z(I.':t.~rr J..0 CO~SULTM.j GJI..u.e _E._'Ca.G PE" O. J. CHILLED-WATER PUMP' II,!.. ; " l2 LJ I, I I. 'ih--- "w,;~::r~\:~ J3 "--' m I II, I q-, FV 255 IJ.$I\W NY't'iU6rnm] "\.~"Dj I \, IJ"'~l; "O~m\~ ':. "JDI:F :I,~ ~.,, g-... MI.OI ~lat; SIf,;tA' CONSV!.TA.l; RMI 0;-05-!DIAJUC">I! 9!~ O:U.h.llVt im~ G.: P.l tg. ISAMS'J lit'. WIRI);(. (~C ';!.' H:, G (;.:. c.\~ U.f AOI}AYA ~~~,.:. (~f\:!:',-3: t.j S _f -. S_ 2) "- I ~=~.Q "~:.J I P.T TR---;-'-AA J :RON': ENGINE.~R"mG,.,..,! r 'J' -, I ; '" -. l J I::;(;"'d;AIt 393

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 LAMPIRAN t09~cdiagram Truth Tabl~ Lai:lder Diagram A 6.AiND --\ ~ '~t... / J A B () r~-- A 8 C -ihh AND OR A i B c A.G :B~}- OlR &dusive"r Gate A () B c A i () A 0 () BC 8 NAND.EquWv~~t LilrO.lft NOR GaOO A () B C () NOO E~tGc:ttlt 394

ISSN 0854-556 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 LAMPIRAN 2 ElECTRJCAL RELAY DIAGRAM SYMBOLS 395

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-556 GRD CH rh CON -H- OL GR Tii I SOL M CON...r\ \",.F I~'~rO 'v SOL 2-H. --'V-O SOL 3-P C".i\ TO SOL 2-L 0--\-) Cl!OL PL '\..-/ -:3J:: 396