APLIKASI SERBUK ARANG TONGKOL JAGUNG DAN SERBUK CANGKANG KERANG MUTIARA SEBAGAI MEDIA CARBURIZER PROSES PACK CARBURIZING BAJA KARBON RENDAH

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Pack Carburizing dengan Media Carburizer Alternatif Serbuk Arang Tongkol Jagung dan Serbuk Cangkang Kerang Mutiara

ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA AISI 1018 AKIBAT PROSES PACK CARBURIZING DENGAN VARIASI KONSENTRASI SERBUK CANGKANG KEONG EMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2, Juli 2016 ISSN :

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES PACK CARBURIZING

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

Meningkatkan Efektifitas Karburisasi Padat pada Baja Karbon Rendah dengan Optimasi Ukuran Serbuk Arang Tempurung Kelapa

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

STUDI PENINGKATAN SIFAT MEKANIS SPROKET IMITASI SUPRA 125 DENGAN SISTIM PACK KARBURISING

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU JATI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP SIFAT KEKERASAN DENGAN REFINING THE CORE PADA PROSES CARBURIZING MATERIAL BAJA KARBON RENDAH. Darmanto * ) Abstrak

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

ANALISA PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA AISI 1050 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

Katalisator Cangkang Keong Mas Terhadap Sifat Mekanik Baja ST42 Melalui Proses Kaburasi

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

PENGARUH TINGKAT KEKERASAN DAN KEDALAMAN DIFUSI KARBON PADA BAJA ST 42 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH DENGAN PERLAKUAN CARBURIZING ARANG TEMPURUNG KELAPA

Analisa Struktur Mikro Dan Kekerasan Baja S45C ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAJA S45C PADA PROSES QUENCH-TEMPER DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

ANALISA PENGARUH VARIASI KATALIS BaCO3, NaCO3 dan CaCO3 PADA PROSES KARBURASI BAJA KARBON SEDANG DENGAN PENDINGINAN TUNGGAL

SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU JATI NASKAH PUBLIKASI

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PERANCANGAN EKSPERIMEN BAJA KARBON RENDAH HASIL PROSES PACK CARBURIZING DENGAN METODE EKSPERIMEN FAKTORIAL

ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

PENGARUH VARIASI MASSSA SERBUK ARANG DAN KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) PADA PROSES KARBURASI TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON SEDANG

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI ARANG KAYU SENGON NASKAH PUBLIKASI

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON RENDAH (ST41) DENGAN METODE PACK CARBIRIZING

PENGARUH TEMPERING PADA BAJA St 37 YANG MENGALAMI KARBURASI DENGAN BAHAN PADAT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI

Campuran Arang Tempurung Kelapa Bekas dan Arang Tempurung Kelapa Baru untuk Media Karburasi Baja Karbon Rendah

PENGARUH TEMPERATUR DAN HOLDING TIME DENGAN PENDINGIN YAMACOOLANT TERHADAP BAJA ASSAB 760

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

Pengaruh Variasi Media Quenching Air, Oli, dan Angin Kompresor Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Pada Baja AISI 1045

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan upaya pengembangan

ANALISA NILAI KEKERASAN BAJA S-35 C DALAM PROSES KARBURASI PADAT MEMANFAATKAN TULANG SAPI SEBAGAI KATALISATOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun : YOGI KUNCORO NIM : D

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education v10.i1 (1-9)

PENINGKATAN KEKERASAN DENGAN METODA KARBURISASI PADA BAJA KARBON RENDAH (MEDAN) DENGAN MEDIA KOKAS

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penambahan karbon yang disebut carburizing atau karburasi, dilakukan dengan

PENGARUH WAKTU PENAHANAN PANAS (TIME HOLDING) PADA PROSES TEMPERING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN BAJA KARBON MENENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

PENGARUH KOMPOSISI ARANG AKTIF DAN KALSIUM KARBONAT PADAPACK CARBURIZINGTERHADAP MICROSTRUCTURE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STUKTUR MIKRO MATERIAL S45C DAN SS400 YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT POTONG KULIT SEPATU

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH DENGAN PERLAKUAN CARBURIZING ARANG BAMBU

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

EFEK PERSENTASE BARIUM KARBONAT DENGAN ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KEKERASAN BAJA KARBON AISI 2015

BAB III METODE PENELITIAN

MENGETAHUI NILAI KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO DARI BAHAN BAJA PEGAS DAUN AKIBAT PERLAKUAN PANAS DENGAN TEMPERATURE DAN PENDINGIN YANG BERVARIASI

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN PROSES PACK CARBURIZING PADA BAJA KARBON RENDAH DI TINJAU DARI STRUKTUR MIKRO

UNIVERSITAS MERCU BUANA

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

PENGARUH KETEBALAN MEDIA KARBURASI PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH

Pack Carburizing Baja Karbon Rendah

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON ST 40 DENGAN METODE NITRIDASI DALAM LARURATAN KALIUM NITRAT

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: ISSN

Analisa Sifat Mekanik Baja St 41 Pada Proses Pack Carburizing Menggunakan Media Arang Tempurung Kelapa Sawit Dengan Variasi Holding Time

PENGARUH TYPE PENGERASAN TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, KEDALAMAN DIFUSI DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH (MILD STEEL) YANG TELAH DIKARBURISASI

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

Analisa Temperatur Nitridisasi Gas Setelah Perlakuan Annealing pada Baja Perkakas

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Material 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern seperti saat ini masyarakat banyak yang menggunakan. transportasi yang marak digunakan untuk mudik lebaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. karbon sebagai salah satu dasar campurannya. Disamping itu baja juga

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HARDENING TERHADAP KEKERASAN BAJA S45C DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PROSES SELF TEMPERING DAN VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA AISI 4140

PENGARUH KARBURISASI RODA GIGI SPROCKET ASPIRA DENGAN AHM TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEKERASAN PERLAKUAN PANAS BAJA PEGAS DENGAN PENDINGINAN SISTEM PANCARAN PADA TEKANAN 20, 40 DAN 60 PSi. Abstract

Transkripsi:

APLIKASI SERBUK ARANG TONGKOL JAGUNG DAN SERBUK CANGKANG KERANG MUTIARA SEBAGAI MEDIA CARBURIZER PROSES PACK CARBURIZING BAJA KARBON RENDAH Sujita Universitas Mataram dan Jalan Majapahit No 62 Mataram 0370-636126 E-mail: sujita@unram.ac.id Abstract Carburizing process on low carbon stell can be done by using carburizer of corncob charcoal, pearl oyster shell powder. Cylindrical low carbon steel of AISI 1018 was used in the present study. The materials put inside the pack carburization with carburizer and pearl oyster shell powder. The pearl oyster shell powder varies of 5, 10, 20, and 25 weight percentage. The temperature of 910 o C, 930 o C, and 950 o C was used to heat the materials with holding time of 90 and 150 minutes. Then, hardness Vickers test and microstructure test using scanning electron microscope (SEM) was used to analyze the hardness number of each materials. The results shown that the hardness number increased up to 262,47 kg/mm 2 (82 %) from 144,08 kg/mm 2 by adding 20 % weight of pearl oyster shell powder with heating and holding time of 950 o C and 150 minutes, respectively. From microstructure and composition test reveal that surface hardening occurred on the low carbon steel surface due to carbon diffusion during pack carburizing process. Keywords: Corncob charcoal, pearl oyster shell powder, pack carburizing, low carbon steel PENDAHULUAN Hasil alam Indonesia sangat melimpah, termasuk beberapa jenis hewan yang terdapat di dalamnya. Salah satunya adalah Kerang mutiara (Pearl) yang merupakan salah satu hewan jenis moluska. Hewan jenis ini paling sering dijumpai di daerah persawahan dan merupakan musuh petani karena dapat merusak tanaman padi. Untuk melindungi tanamannya, para petani berusaha untuk membasmi kerang mutiarasehingga tanaman petani dapat terhindar dari kerusakan. Ternyata kerang mutiarayang semula hanya merugikan para petani kini dapat dimanfaatkan karena cangkang kerang mutiaramengandung kalsium karbonat (CaCO3) yang dapat dijadikan sebagai energizer alternatif di dalam proses karburisasi padat selain barium karbonat (BaCO3). Pada dasarnya bahan-bahan yang digunakan dalam karbonisasi yaitu, arang kayu, arang batok kelapa, dan arang kulit. Untuk mempercepat proses karbonasi maka di tambahkan barium karbonat (CaCO3), natrium karbonat (NaCO3) atau kalsium karbonat (CaCO3). Ketiga bahan tambahan tersebut termasuk jenis bahan-bahan pembangkit tenaga dalam proses karburisasi. Karburisasi dilakukan dengan cara memanaskan bahan sampai 900-950 0 C dalam lingkungan yang menyerahkan karbon, lalu dibiarkan beberapa waktu lamanya pada suhu tersebut dan kemudian didinginkan [1]. Setiyawan (3), mengadakan penelitian mengenai pengaruh proses carburizing terhadap sifat fisis dan mekanis sudu blower dinamo ampere pada mobil diesel didapatkan kesimpulan bahwa lama waktu penahanan (holding time) pada material ini mempengaruhi sifat mekanis material yaitu terhadap nilai kekerasan. Dimana material dasar tanpa perlakuan memiliki kekerasan rata-rata sebesar 664,1 kg/mm 2, material hasil quenching 850 C dengan holding time 1 jam sebesar 723,64 kg/mm 2 dan material hasil quenching 850 C dengan holding time 2 jam sebesar 730,5 kg/mm 2 [2]. Fatai dkk (2010) menyelidiki proses pack carburizing pada mild steel dengan temperatur karburisasi 850 C, 900 C dan 950 C, kemudian ditahan selama 15 menit dan 30 menit, lalu proses quenching dengan minyak dan tempering pada 550 C. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketangguhan impact pada mild steel semakin berkurang dengan naiknya temperatur karburisasi. Sedangkan kekakuan dari mild steel semakin meningkat akibat proses karburisasi, tetapi semakin turun dengan kenaikan temperatur karburisasi. Untuk 145

10 mm 15 0 mm 10 mm 2 Jurnal Rekayasa Mesin Vol.7, No.3 Tahun 2016: 145-149 ISSN 2477-6041 kekerasan permukaan pada mild steel semakin berkurang dengan naiknya temperatur [3]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk cangkang kerang mutiarapada proses pack carburizing terhadap sifat fisis (struktur mikro) dan mekanis (uji kekerasan) baja karbon rendah setelah mengalami perlakuan METODOLOGI PENELITIAN Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Kotak karburisasi, tungku pemanas, Mesin polish, Mikroskop optik, Mesin uji kekerasan, Jangka sorong, Kamera, Tang penjepit, dan Amplas. Sedangkan bahan yang akan digunakan adalah baja AISI 1018, arang tongkol jagung, serbuk cangkang kerang mutiara, kertas gosok (dengan ukuran 80,, 400, 600, 800, dan 0), dan Autosol. Jumlah Spesimen yang digunakan sebanyak 93 buah, yang terdiri dari 3 spesimen awal tanpa karburasi, 90 spesimen dikarburisasi pada suhu 910 0 C, 930 0 C dan 950 0 C dengan waktu holding selama 90 menit dan 150 menit, dengan 5 variasi media karburizer dan 3 kali pengulangan (5 x 3 x 2 x 3). Kotak terbuat dari baja karbon rendah dengan ketebalan 5 mm dengan ukuran panjang 500 mm, lebar mm dan tinggi mm, disekat menjadi 5 bagian (sesuai dengan komposisi media carburizer) benda-benda uji tersebut dimasukkan kedalam kotak karburisasi disusun seperti Gambar dibawah ini dengan jarak tiap-tiap spesimen 55 mm mm 55 mm mm a. Tampak Atas Gambar 1. Skema instalasi penelitian b. Tampak Depan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Kekerasan Pengujian kekerasan permukaan yang dipakai adalah metode Vickers dengan beban (P) sebesar 60 Kg. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram. Adapun pengaruh konsentrasi serbuk cangkang Kerang mutiara dan waktu penahan terhadap nilai kekerasan dapat dilihat pada Gambar 1 sampai 3. Dari Gambar 1 sampai Gambar 3 dapat dilihat bahwa pada spesimen material awal memiliki nilai kekerasan yang sangat rendah ini dikarenakan tidak adanya penambahan karbon pada material. Spesimen dengan waktu pemanasan 150 menit pada suhu 950 0 C memiliki nilai kekerasan paling tinggi (262.27 Kg/mm 2 ) dibandingkan dengan proses lainnya dan matarial awal, dikarenakan adanya karbon aktif dan didukung oleh penambahan 20% serbuk cangkang kerang mutiara sebagai 146

Kekerasan Vickers (Kg/mm2) Kekerasan Vickers (Kg/mm2) Kekerasan Vickers (kg/mm2) Jurnal Rekayasa Mesin Vol.7, No.3 Tahun 2016: 145-149 ISSN 2477-6041 energizer sehingga karbon lebih cepat berdifusi kedalam material. menggunakan pada suhu pemanasan 950 0 C dan waktu holding 150 menit diperoleh harga kekerasan tertinggi sebesar 262.27 Kg/mm 2 disusul dengan suhu pemanasan 930 0 C, sebesar 247.06 kg/mm 2 dengan waktu penahanan 150 menit dan penambahan 20% serbuk serbuk cangkang kerang mutiara, dan pada suhu pemanasan 910 0 C didadapatangka kekerasan 216.51 kg/mm 2, dan penambahan 15% serbuk cangkang kerang mutiara dengan waktu holding yang sama. 260 150 Menit Gambar 1. Pengaruh prosentase SCKM terhadap nilai kekerasan pada suhu 910 0 C 150 Menit Gambar 2. Pengaruh prosentase SCKM terhadap nilai kekerasan pada suhu 930 0 C Dalam proses ini jika serbuk cangkang kerang mutiara semakin banyak di imbangi dengan suhu holding yang lama maka karbon yang berdifusi ke baja akan semakin cepat dan membuat nilai kekerasan permukaan dari baja akan semakin besar, sehingga karbon akan lebih mudah berdifusi di antara celah-celah atom Fe. Pada proses carburizing dengan penambahan 20% serbuk cangkang dengan 280 260 150 Menit Gambar 3. Pengaruh prosentase SCKM terhadap nilai kekerasan pada suhu 950 0 C Hasil Uji Struktur Mikro material awal sebelum mengalami pack caburizing dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan bahwa ferrite (berwarna terang dan putih) dan peralite (yang berwarna gelap dan hitam) lebih besar ukurannya dibandingkan dengan karbida. Karbida akan membesar jika terjadi perlakuan panas terhadap benda kerja (baja karbon rendah). Kemudian struktur ferrite lebih dominan dari pada struktur pearlite yang lebih sedikit jumlahnya, sehingga kekerasan dari material awal menjadi lebih rendah. Hal ini terjadi karena tidak adanya penambahan unsur karbon yang diberikan pada matrial awal dan sesuai dengan kandungan karbon yang terkandung pada material awal sebesar 0.159%C. 147

Gambar 4. Struktur Mikro material awal dengan pembesaran 400 kali material yang telah mengalami pack caburizing dengan perbandingan konsentrasi 85% arang kayu jati dan 15% serbuk cangkang kerang mutiara pada suhu 950 0 C dengan waktu carburizing 6 jam menggunakan media pendingin air tawar dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini. mempercepat proses difusi karbon ke dalam baja sehingga dapat membentuk struktur pearlit lebih banyak. Sehingga menjadikan spesimen ini menjadi lebih keras dari sebelumnya dan juga di pengaruhi oleh terjadinya proses pendinginan yang cepat sehingga dapat merubah sifat fisis dari pada baja. material yang telah mengalami pack caburizing dengan perbandingan konsentrasi 90% arang tongkol jagung dan 10% serbuk cangkang kerang mutiara pada suhu 950 0 C dengan waktu carburizing 150 menit dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini. Gambar 5. Struktur mikro dengan pembesaran 400 kali. Gambar 5 menunjukkan bahwa strukturstruktur perlit jumlahnya semakin banyak dan ukuran butirannya mulai merata di sepanjang penetrasi walaupun pada sisi perlitnya masih terdapat banyak ferit. Peningkatan jumlah pearlite yang lebih banyak dibandingkan dengan struktur mikro material awal dapat terjadi karena adanya pengaruh penambahan unsur karbon ke dalam material selama proses difusi intertisi karbon dengan cara pemanasan pada material pada temperatur 950 0 C dengan lama waktu penahan 6 jam serta adanya penambahan serbuk cangkang kerang mutiara dengan konsentrasi 15 % (%berat) sebagai energizer yang merupakan unsur untuk Gambar 6. Struktur mikro dengan pembesaran 400 kali. Dari Gambar 6 menunjukkan bahwa peningkatan jumah perlit yang paling banyak dibandingkan dengan struktur mikro yang lain, selai itu penetrasi dari karbon juga cukup dalam dan butiran-butiran pada perlit ukurannya lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi sebelumnya. Dengan ukuran butir yang lebih besar maka kekerasan yang dihasilkan juga akan lebih besar. Ini terjadi karena adanya perbandingan bahan tambahan yang berupa 90% arang tongkol jagung dan 10% serbuk cangkang kerang mutiara sebagai energizer yang merupakan bahan pembangkit tenaga dalam proses karburisasi, serta didukung dengan proses quenching menggunakan media pendingin larutan garam. Hal ini dapat meningkatkan jumlah karbon yang cukup banyak, sehinga pada saat pemanasan berlangsung difusi karbon ke dalam baja menjadi lebih cepat sehingga dapat merubah butir struktur mikro dan nilai kekerasan yang lebih keras di bandingkan dengan material uji sebelumnya 148

KESIMPULAN Dari hasil pengujian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Variasi komposisi media karburizer dan penambahan serbuk cangkang kerang mutiara berpengaruh terhadapa nilai kekerasan baja karbon rendah. 2. Keefektifan penambahan serbuk kerang mutiara tergantung pada suhu pemanasan. Penambahan 20% serbuk kerang mutiara (SKM) akan berpengaruh terhadap kenaikkan angka kekerasan pada pemanasan pada suhu 950 0 C. Pada suhu pemanasan 910 0 C dan 930 0 C, penambahan 20% (SKM), kenaikkan nilai kekerasan pemukaan cenderung stagnan. Demikian pula untuk proesentase 15% dan 10% (SKM) Nilai kekerasan rata-rata akan mengalami stagnan pada suhu pemanasan 910 0 C dan 930 0 C 3. holding berpengaruh terhadap kenaikkan angka kekerasan spesiment. 4. Angka kekerasan tertinggi sebesara 262.47 Kg/mm 2 didapatkan pada suhu pemanasan 950 0 C, waktu holding 150 dengan variasi media carburizer 80% arang tongkol jagung dan 20% SKM. 5. Dari pengamatan foto struktur mikro pada material awal terdapat struktur ferrite yang lebih banyak di bandingkan dengan foto struktur mikro setelah perlakuan (carburizing). Sebaliknya jumlah pearlite setelah perlakuan (carburizing) menjadi lebih banyak dibanding material sebelumnya. [2] Setiyawan, A., 3. Penelitian Mengenai Pengaruh Proses Carburizing Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sudu Blower Dinamo Ampere pada Mobil Diesel, Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah Surakarta [3] Fatai O. A., Simeon A. I., Isiaka., Oluwole O., and Joseph O. B., 2010. Pack Carburization of Mild Steel, using Pulverized Bone as Carburizer: Optimizing Process Parameters, Leonardo Electronic Journal of Practices and Technologies, ISSN 1583-1078, issue 16, p. 1-12 DAFTAR PUSTAKA [1] Amanto, H. & Daryanto, 1999. Ilmu Bahan, Bumi Aksara, Jakarta 149