BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Perindustrian Depperindagkop Kota Pekalongan). Begitu dalam pengaruh batik bagi

UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR

Institut Seni Indonesia di Semarang

TOKO BUKU DENGAN RUANG PAMER DI KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gigih Juangdita

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Tabel 1.1. Tabel Hasil Penjualanan Sepeda Motor di Indonesia Tahun2013 Sumber: otonity.com (di unduh pada 1 Januari 2014)

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.7 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR 114 KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT DI PADANG BAB I PENDAHULUAN

Pusat Pengembangan Bahasa Internasional UNISSULA Tugas Akhir 37 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MUSEUM BATIK JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Periode 135

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir Periode 135 BAB I PENDAHULUAN

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

TAMAN BUDAYA SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PAVILIUN GARUDA II RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN. Bagas Laksawicaka Gedung Bioskop di Kota Semarang 1

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Markas Komando Daerah Militer di Pontianak BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jawa Tengah in Figures 2010 (Jawa Tengah dalam Angka 2010)

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Perencanaan dan Perancangan Tujuan. Apartemen di Jakarta

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

I-1 BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, dan merupakan salah satu

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa daerah perbatasan Jawa Tengah- Jawa Barat saat ini belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara administratif, Kota Manokwari merupakan ibukota Provinsi Papua Barat. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam Instruksi Presiden No. 1 tahun 2003 mengenai pelaksaaan Undang- Undang No. 45 tahun 1999 tentang pembentukan Irian Jaya Barat, Tengah, dan Timur, Irian Jaya Barat yang saat ini berubah nama menjadi Provinsi Papua Barat. Adapun pembentukan Papua Barat diresmikan pada tanggal 6 Februari 2003. Sedangkan secara geografis, Kota Manokwari memiliki luas wilayah sebesar ± 14.676 km² yang terdiri dari 29 distrik (Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Manokwari). Kota Manokwari saat ini memiliki berbagai berbagai program pembangunan dan mulai adanya penyusunan rencana umum pembangunan tata Kota Manokwari. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Manokwari tahun 2006-2015 sendiri memiliki program dalam sektor pendidikan yaitu diantaranya: pembangunan fasilitas pendidikan yang masih diperlukan menurut hirarki pelayanan, peningkatan kualitas dan kuantitas (daya tampung) pada fasilitas yang ada, serta peningkatan prasarana akademik Universitas Papua (UNIPA). Untuk pembangunan di distrik Manokwari Barat, pemerintah daerah memasukkannya di dalam sektor Orde I, dimana di dalam RURTK Manokwari tahun 2006-2015 terdapat target pemerintah yang mana salah satunya adalah meningkatkan sarana dan prasarana UNIPA. Universitas Negeri Papua (selanjutnya disebut UNIPA) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Pulau Papua yang didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 153 tahun 2000 tanggal 3 November 2000. UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. Perkembangan UNIPA melalui tiga periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), periode FAPERTA UNCEN (1982-2000), dan periode UNIPA (2000-sekarang). Sejarah perkembangan Universitas Negeri Papua (UNIPA) dimulai pada tanggal 10 November 1962. Pada tanggal tersebut, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 389 tanggal 31 Desember 1962 dan Keputusan Bersama WANPA/Koordinator Urusan Irian Barat, serta Menteri PTIP Nomor 140/PTIP/1962, Pemerintah Indonesia mendirikan Universitas Cenderawasih (UNCEN) di Kota Baru (sekarang dikenal sebagai Kota Jayapura). Pada masa itu Irian Barat secara administratif masih berada di bawah Pemerintahan United Nations for Temporary Authority (UNTEA). Dengan demikian Universitas Cenderawasih merupakan satu-satunya lembaga Pemerintah Republik Indonesia yang pertama berdiri di Irian Barat, di samping Perwakilan Republik Indonesia. Pada saat didirikan, UNCEN terdiri dari empat fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, Ketatanegaraan dan Ketataniagaan, Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan. Dalam perjalanannya berdasarkan Keputusan Menteri PTIP Nomor 77/PTIP/1964, tanggal 17 Juli 1964 Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan digabungkan menjadi Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan (FPPK UNCEN). FPPK UNCEN berkedudukan di Kota Manokwari dengan dasar pertimbangan bahwa Manokwari merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan pertanian di samping karena telah adanya Lembaga Penelitian dan Pendidikan Pertanian di Kota Manokwari (LP3M). Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 1982 tanggal 7 September 1982, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih (FAPERTA UNCEN). FAPERTA UNCEN kemudian berubah menjadi Universitas Negeri Papua (UNIPA) pada tahun 2000. Universitas Negeri Papua saat ini terdiri dari enam fakultas, diantaranya: Fakultas Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian; Fakultas Peternakan, 1

Perikanan dan Ilmu Kelatuan; Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; Fakultas Kehutanan; Fakultas Ekonomi; dan Fakultas Sastra (Rencana Strategis Universitas Negeri Papua, 2007-2012). Berdasarkan latar belakang sejarah UNIPA di atas, diketahui adanya perubahan status yaitu dari status fakultas, kemudian berubah menjadi universitas. Dengan adanya perubahan ini, kebutuhan ruang menjadi meningkat yang ditandai dengan bertambahnya jumlah mahasiswa pada universitas ini. Penambahan jumlah mahasiswa sangat berdampak bagi pertambahan jumlah pengunjung perpustakaan. Padahal, diketahui kapasitas ruang-ruang di perpustakaan masih terbatas pada perencanaan awal yaitu diperuntukkan bagi kapasitas fakultas, yaitu Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. Penambahan jumlah ilmu yang diajarkan pada UNIPA mengakibatkan meningkat pula jumlah dan koleksi buku teks atau buku panduan perkuliahan. Selain buku-buku teks yang bertambah, juga terdapat penambahan koleksi jurnal, karya ilmiah diploma, skripsi, tesis, dan disertasi. Peran perpustakaan bagi universitas sangat penting, dimana buku yang terletak di dalam perpustakaan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi mahasiswa yang menimba ilmu dalam universitas. Adapun perpustakaan menurut Sutarno (2003) memiliki beberapa peran, salah satunya adalah sebagai barometer atau ukuran kemajuan masyarakat atau kelompok tertentu. Dengan demikian, perpustakaan bagi sebuah perguruan tinggi/universitas melambangkan kemajuan dari universitas tersebut. Tidak terkecuali bagi UNIPA, perpustakaan membutuhkan desain yang mampu mencitrakan kemajuan UNIPA sendiri, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang baik di Pulau Papua. Untuk meningkatkan ketertarikan dan kenyamanan pengunjung perpustakaan, akan ditambah fungsi penunjang pada gedung perpustakaan ini sebagai salah satu upaya membuat suasana perpustakaan bagai rumah sendiri. Dengan mengubah nuansa perpustakaan yang kaku, membosankan, bahkan menyeramkan bagi segelintir mahasiswa menjadi perpustakaan yang nyaman, hangat, modern tetapi tidak melupakan citra kedaerahan (daerah Papua), diharapkan pengunjung perpustakaan menjadi betah untuk berlama-lama membaca buku atau sekedar berkunjung pada perpustakaan UNIPA nantinya. Adapun fungsi penunjang yang dimaksudkan sebelumnya, yaitu: kantin, bank, ruang seminar/ceramah, museum Arfakiana, cinema, ruang pameran, koperasi mahasiswa, dan ruang pentas mahasiswa. Adapun kantin ditujukan untuk meningkatkan fasilitas perpustakaan, yang mana pengunjung perpustakaan ketika lelah dan lapar dapat menuju ke kantin yang letaknya berada di sekitar perpustakaan. Fungsi bank, untuk mendukung masalah keuangan dan perbankan mahasiswa serta karyawan ataupun masyarakat lain yang berada di dekat kampus UNIPA. Ruang seminar, sebagai tempat seminar dan berkumpul secara tertutup dan kedap suara. Sedangkan museum Arfakiana merupakan suatu ruangan khusus berupa museum yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi sejarah dan kehidupan masyarakat Manokwari umumnya, dan suku Arfak secara khusus. Diharapkan dengan adanya museum ini, generasi muda menjadi tahu tentang budaya setempat dengan lebih baik. Suku Arfak sendiri merupakan suku asli Papua atau pribumi yang mendiami Kota Manokwari. Ruang cinema merupakan bioskop mini yang tujuannya didirikan adalah untuk menonton bersama film-film dokumenter yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Ruang pameran ditujukan sebagai tempat memamerkan karya mahasiswa baik dalam bidang seni, sastra, maupun ilmu pengetahuan lainnya. Ruang pentas, ruang komunal mahasiswa untuk mengembangkan bakat seni pentas baik musik, puisi, bercerita mob (cerita lucu masyarakat Papua), band, dan sebagainya. 2

Untuk penekanan desain yang akan digunakan yaitu arsitektur neo-vernakular. Arsitektur neo-vernakular merupakan suatu tampilan arsitektur yang tidak secara utuh menerapkan kaidahkaidah vernakular, tetapi mencoba menampilkan ekspresi visual seperti bangunan vernakular (Wiranto, 1999). Mengingat lokasi pembangunan yang terletak di Kota Manokwari, maka ekspresi visual yang muncul diambil dari vernakular Kota Manokwari. Ornamen-ornamen yang akan muncul pada gedung perpustakaan ini akan menampilkan citra khas Papua. Penekanan desain yang menggunakan prinsip arsitektur neo-vernakular tidak dapat terlepas dari unsure kontekstual setempat. Desain yang kontekstual atau tanggap terhadap lingkungan juga memiliki hubungan dengan arsitektur ramah lingkungan atau yang biasa disebut dengan green design. Green desain menerapkan beberapa hal yang salah satunya menggunakan bahan bangunan atau material setempat/lokal. Kelokalan ini memiliki hubungan pula dengan arsitektur neovernakular. Selain karena faktor konstekstual, green design pada masa globalisasi ini sangat penting, terutama untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup dan tentunya kehidupan manusia sendiri. Pada perencanaan gedung UPT Perpustakaan Universitas Negeri Papua, akan mempertimbangkan teknologi bahan bangunan dan struktur yang tanggap dengan baik terhadap bencana gempa bumi karena bencana gempa bumi rentan terjadi di Kota Manokwari. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Manokwari tercatat sudah terjadi empat puluh kali gempa bumi menimpa Kota Manokwari dalam kurun waktu bulan Januari 2009 hingga bulan Oktober 2012, dengan kekuatan terbesar tercatat 7,9 SR dan terlemah tercatat 3,4 SR. 1.2 Tujuan Dan Sasaran 1.2.1. Tujuan Memperoleh landasan perencanaan dan perancangan gedung UPT Perpustakaan UNIPA yang baik, jelas, mampu memenuhi persyaratan teknis dan non teknis, kontekstual, dan cocok dengan penekanan desain yang spesifik sesuai karakter/ keunggulan judul dan citra yang dikehendaki, sebagai landasan pada proses eksplorasi tahap selanjutnya. 1.2.2. Sasaran Memperoleh standart-standart baik aspek teknis maupun non teknis pada perancangan perpustakaan yang bersumber dari literature dan melalui studi banding. Juga memperoleh informasi dan data lokasi tapak dengan baik serta menganalisis unsur lokal maupun bahan bangunan yang akan digunakan nanti dalam proses perancangan gedung perpustakaan UNIPA sesuai penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular. 1.3 Manfaat Bermanfaat untuk memperoleh wawasan dan pemahaman tentang perpustakaan universitas. Selain itu, juga bermanfaat sebagai landasan ketika melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap studio grafis (eksplorasi dan penyajian grafis). 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1. Ruang Lingkup Substansial Perencanaan Gedung UPT Perpustakaan menggunakan prinsip perpustakaan modern dengan jenis hibrida dengan perpaduan berbagai fungsi penunjang. Penekanan desainnya adalah menggunakan konsep arsitektur neo-vernakular Kota Manokwari. 1.4.2. Ruang Lingkup Spasial UPT Perpustakaan UNIPA terletak pada kawasan kampus UNIPA, Kelurahan Amban, Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Terdapat dua alternative tapak, yang kemudian akan dianalisa untuk memperoleh lokasi terbaik. 3

1.5. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif yang dilakukan dengan mengumpulkan data, kemudian dilakukan analisa melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, untuk mendapatkan hasil berupa kesimpulan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. 1.5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: Studi literatur, untuk memperoleh teori-teori serta regulasi yang relevan. Observasi lapangan, untuk memperoleh data mengenai lokasi perencanaan dan perancangan serta data pendukung lainnya yang diperlukan. Studi banding, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap gedung perpustakaan universitas di suatu kota atau negara yang sudah ada. Wawancara pihak terkait, dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dari masyarakat dan pihak-pihak terkait, guna melengkapi data-data yang diperoleh dari studi literatur dan observasi lapangan. 1.5.2 Analisa Data Analisa dilakukan dengan cara diskusi dan bimbingan, dilakukan dengan dosen pembimbing dan dosen penguji. 1.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan ini adalah : BAB I. PENDAHULUAN Penjabaran latar belakang permasalahan, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan dan alur pikir Desain UPT Perpustakaan UNIPA. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan umum perpustakaan, tinjauan tentang muatan lokal, dan tinjauan mengenai Arsitektur Neo-Vernakular yang menjadi penekanan Desain Gedung UPT Perpustakaan UNIPA, studi banding, serta kesimpulan dari studi banding tersebut. BAB III. DATA Berupa data data fisik tapak, seperti letak tapak, luas wilayah, kondisi topografi, serta kebijakan tata ruang wilayah di Kota Manokwari. Selain itu terdapat juga data non fisik mengenai Universitas Negeri Papua, UPT Perpustakaan Universitas Negeri Papua, serta data Muatan Lokal Kota Manokwari. BAB IV. KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi kesimpulan, batasan dan anggapan sebagai hasil penguraian dari bab-bab sebelumnya. BAB V. PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi pendekatan program perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa dan rangkuman dari data-data yang relevan yang mengacu pada aspek fungsional, kinerja, teknis, kontekstual dan arsitektural. BAB VI. KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Merupakan hasil akhir pembahasan LP3A, sekaligus menjadi acuan untuk perancangan arsitektur pada tahap berikutnya. Berisi program ruang dan kebutuhan luas tapak. 4

1.7. Alur Pikir LATAR BELAKANG Aktualita : Terdapat rencana peningkatan prasarana akademik Universitas Papua (UNIPA) yang tertuang dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Manokwari tahun 2006-2015. Terdapat rencana pembangunan UPT Perpustakaan UNIPA yang baru dalam Rencana Strategis Universitas Negeri Papua tahun 2007-2012. Urgensi : Perkembangan status dari awalnya sebuah fakultas menjadi universitas dengan enam fakultas membuat jumlah koleksi buku dan jumlah pengunjung perpustakaan bertambah. Hal ini menimbulkan keterbatasan ruang yang semula hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan sebuah fakultas. Perpustakaan bagi sebuah universitas sebagai lambang kemajuan universitas, sehingga membutuhkan desain yang baik. Struktur gedung UPT Perpustakaan lama yang menurun kekokohannya akibat gempa bumi yang rentan terjadi di Kota Manokwari. Originalitas : Merencanakan UPT Perpustakaan milik Universitas Negeri Papua yang terintegrasi dengan fungsi penunjang lain berupa: cafeteria/ kantin, area pentas musik dan mob, ruang seminar, museum Arfakiana, dan bank. Arsitektur neo-vernakular akan direncanakan pada gedung UPT Perpustakaan UNIPA ini, dengan juga adanya perencanaan gedung yang ramah lingkungan. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan perpustakaan, tinjauan muatan lokal, dan tinjauan mengenai Arsitektur Neo- Vernakular yang menjadi penekanan desain, studi banding, kesimpulan studi banding. DATA Berupa data data fisik tapak, seperti letak tapak, luas wilayah, kondisi topografi, serta kebijakan tata ruang wilayah di Kota Manokwari. Selain itu terdapat juga data non fisik mengenai Universitas Negeri Papua, UPT Perpustakaan Universitas Negeri Papua serta data Muatan Lokal Kota Manokwari. F E E D ANALISA Pelaku dan aktifitas Kebutuhan ruang Penyediaan fasilitas serta sarana dan prasarana Persyaratan-persyaratan teknis bangunan Persyaratan lokasi dan tapak B A C K Aspek Kontekstual Aspek Fungsional Aspek Arsitektural Aspek Teknis PENDEKATAN Pendekatan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Gambar 1.1 Alur Pikir Perencanaan Desain UPT Perpustakaan Universitas Negeri Papua Sumber : Analisa Pribadi (2013) 5