BAB II GAMBARAN UMUM PT. WIJAYA SAKTI

dokumen-dokumen yang mirip
Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

FIELD PROJECT STUDI TEKNIK PENGELASAN PADA ENGINE BAD COVER. Oleh Mujib Ridwan Nrp

TUGAS AKHIR. Pengaruh Tekanan Udara Terhadap Laju Pengikisan Plat Baja ST 37 Pada Proses Sandblasting

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

PEMBILASAN DENGAN MINYAK MENTAH PADA KAPAL. Prasetya Sigit Santosa. Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta (AMY) ABSTRAK

TUGAS AKHIR PENGARUH TEKANAN UDARA TERHADAP NILAI KEKASARAN PADA BENDA KERJA PLAT DENGAN BAHAN ST 37 PADA PROSES SANDBLASTING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IKEA 365+ Peralatan masak

JASA PEMBERSIHAN KAPAL TANKER DITINJAU DARI SEGI TEKNIS DAN LINGKUNGAN

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

PENGARUH TEKANAN UDARA DAN JENIS BLASTING NOZZLE TERHADAP LAJU PENGIKISAN PLAT BAJA SAAT PROSES SANDBLASTING

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-306

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Analisa Pengaruh Material Abrasif Pada Blasting Terhadap Kekuatan Lekat Cat dan Ketahanan Korosi di Lingkungan Air Laut

BAB IV. Sistem Perbaikan dan Perawatan. Motor Hoist Crane

PENANGGULANGAN KONTAMINASI DAN DEGRADASI MINYAK PELUMAS PADA MESIN ABSTRAK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Sambungan pada pengering. Daftar Isi. Catatan saat pemasangan

Kesimpulan dan Saran BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun. 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal.

PERANAN JASA LAUNDRY Laundry Service

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

FAVORIT. peralatan masak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

IKEA 365+ peralatan masak

I. PENDAHULUAN. terjadinya oksidasi lebih lanjut (Amanto & Daryanto, 2006). Selain sifatnya

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

PENGARUH WAKTU DAN UKURAN PARTIKEL DRY SANDBLASTING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA BAJA KARBON SEDANG

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM

BAB IV HASIL PENELITIAN

Optimasi Proses Sand Blasting Terhadap Laju Korosi Hasil Pengecatan Baja Aisi 430

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

Nokia Battery Charging Stand DT-33. Edisi 1.0

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Air Panglima Besar Soedirman. mempunyai tiga unit turbin air tipe Francis poros vertikal, yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV PEMILIHAN MATERIAL DAN INSTALASI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN


BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB XIII PENGECATAN A.

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses pengecatan terdapat sebuah proses yang penting yaitu proses

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Laundry & Colours Laundry maka beberapa informasi yang dapat disampaikan

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

ANGGI FADLY SIREGAR ( ) Dosen Pembimbing Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST,MT Ir. Soejitno. Jurusan Teknik Perkapalan FTK - ITS

Nokia Bluetooth Headset BH-304. Edisi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

1. Bagian Utama Boiler

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

STUDI PERBANDINGAN METODE PENGECATAN RUANG MUAT KAPAL SESUAI ATURAN IMO

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

PRODUCT WATER TREATMENT CHEMICALS COOLING TOWER TREATMENT. Mechatronic Pratama Prima,cv Water Treatment Consultan and Chemical Suppliers

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PT. WIJAYA SAKTI 2.1 Sejarah PT. Wijaya Sakti PT. Wijaya Sakti adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang perbaikan kapal laut dan penyedia suku cadang kapal laut. Dengan ditangani tenaga profesional dan manajemen yang baik, perusahaan ini memiliki kapasitas yang bisa diandalkan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbaikan kapal laut. Jenis kapal laut yang biasa di tangani oleh perusahaan ini adalah jenis Kapal laut jenis perang dan kapal laut jenis niaga. Kantor PT. Wijaya Sakti beralamatkan pada Jl. Pagesangan No.41 Surabaya. Didirikan pada tanggal 17 Maret pada tahun 2006 oleh bapak Andry Djaya selaku Direktur utama pada PT. Wijaya Sakti. Perusahaan ini khusus melayani jasa perawatan, perbaikan dan penggantian suku cadang kapal laut. Jasa perawatan yang dimaksud disini adalah : 1. Sandblasting Suatu proses pembersihan permukaan bagian luar kapal dengan cara menembakan partikel (pasir) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan gesekan atau tumbukan. Permukaan material tersebut akan menjadi bersih dan kasar. Tingkat kekasarannya dapat disesuaikan dengan ukuran pasirnya serta tekanannya. Pembersihan dengan cara Sandblasting dipilih karena proses ini yang paling cepat dan efisien untuk membersihkan permukaan material yang terkontaminasi oleh berbagai kotoran terutama karat. Efek dari sandblasting ini membuat permukannya menjadi kasar dan

permukaan yang kasar ini membuat cat dapat melekat dengan kuat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 2.1 dan 2.2. Gambar 2.1 Penggunaan teknik Sandblasting. Gambar 2.2 Contoh hasil penggunaan Sandblasting. Keuntungan dari Sandblasting : 1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya. 2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar 3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.

2. Tank Cleaning Suatu proses pengangkatan dan pembersihan tangki kapal dari lumpur dan berbagai kotoran yang menempel dan mengendap di dasar dan juga di dinding tangki kapal. Proses tank cleaning terdiri dari beberapa tahap, secara umum sebagai berikut: 1. Gas Freeing Gas Freeing Adalah proses menghilangkan gas-gas yang berbahaya, seperti H2S, di dalam tangki sebelum dimulai proses selanjutnya. Proses ini termasuk dalam tahap persiapan. Sebelum dilaksanakannya pekerjaan tank cleaning secara keseluruhan perlu dilakukan gas freeing dengan maksud agar pada saat pengecekan pertama ( first man entry) diharapkan sudah bebas dari gas-gas yang berbahaya, meski demikian personel yang ditugaskan wajib memakai perlengkapan lengkap, seperti chemical resistance cover all, breathing apparatus, juga safety shoes dan helm. 2. Tank Washing Tank Washing merupakan proses Sebelum dilakukannya demucking, kotoran yang menempel di dinding tangki dicuci dengan air bertekanan tinggi, dengan mesin tank washing ( butterworth) yang didesain bisa berputar 360 secara vertikal dan horisontal, supaya kotoran tersebut terjatuh dan mengendap didasar tangki

bersama endapan lumpur lainnya. Selain itu bertujuan untuk melunakkan lumpur yang sudah mengerak di dinding tangki, sehingga akan mempermudah proses scrapping dinding tangki, dan mempersingkat waktu pekerjaan. 3. De-Slopping Air sisa tank washing, atau air ex-ballasting perlu di buang terlebih dahulu agar proses de-mucking bisa dilakukan. Dengan pertimbangan bahwa air sisa tank washing dan juga bekas ballasting adalah termasuk bahan berbahaya dan beracun ( B3) maka proses pembuangannya pun dilakukan dengan standar dan prosedur pembuangan limbah B3. 4. De-Mucking Adalah proses pembersihan dan pengangkatan lumpur minyak ( oily sludge) dari dasar tangki ke main deck kapal.untuk hasil yang maksimum dari proses tank cleaning, proses de-mucking sebaiknya dilakukan secara satu kesatuan dengan scrapping. 5. Sludge Packaging Pengepakan adalah proses yang menjadi kesatuan dengan demucking, lumpur minyak yang telah diangkat ke permukaan kapal ( main deck) akan di kemas dengan sludge bag, adalah kantong yang terdiri dari dua lapis. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran ( spill) dari kantong tersebut. Kemudian beberapa

sludge bag akan dimasukkan ke dalam jumbo bag, atau kantong yang lebih besar, agar mempermudah proses pemindahan dari kapal tanker tersebut ke kapal cargo limbah. 3. Pengecatan Gambar 2.3Contoh proses Tank Cleaning. Proses pengecatan permukaan kapal umumnya meliputi tahap persiapan, blasting (penghalusan/pembersihan permukaan), pelapisan pelindung korosi, pengecatan, dan pengeringan. Tahap persiapan berupa pemanasan dengan oven untuk mempersiapkan permukaan yang akan melalui tahap selanjutnya. Setelah itu, proses diteruskan ke tahap blasting yang biasanya melibatkan bahan atau putaran yang bersifat abrasif yang akan menghilangkan kerak, karat, dan pengotor lain yang menempel. Setelah permukaan dibersihkan dari debu, tahap selanjutnya adalah pengecatan dan pengeringan dengan pemanasan oven.pengecatan kapal pada umumnya terdiri atas 3-5 lapisan cat yang diantaranya adalah pelapis pelindung suhu ekstrim dan karat. Untuk

menghindari gangguan, biasanya pengecatan dilakukan di ruangan luas berventilasi baik atau di ruangan terbuka oleh 4 hingga 8 orang tenaga pengecat. 4. Pengelasan Pengelasan adalah salah satu cara untuk menyambung pelat menjadi satu dengan cara fusi. Pada pembangunan kapal peran pengelasan sangatlah penting, sebab seluruh kerangka badan kapal dihubungkan dengan konstruksi.upaya pengelasan ini bertujuan untuk perbaikan dari bagian kapal yang sudah kropos atau sudah tidak layak lagi. Gambar 2.4Logo PT Wijaya Sakti Sumber: Kantor PT. PT Wijaya Sakti

2.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. Wijaya Sakti Surabaya dapat terlihat jelas pada gambar 2.4. Untuk deskripsi pekerjaan masing-masing bagian akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. berikut: Gambar 2.5Struktur Organisasi PT. Wijaya Sakti Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai a. Direktur MANAGER PENGADAAN ALAT Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan, menentukan kebijaksanaan perusahaan, bertanggung jawab atas kelancaran aktifitas perusahaan, menetapkan rencana kerja dan pedoman pelaksanaannya, mewakili perusahaan di dalam dan di luar tentang pelaksanaan tugas dan kewajibannya. DIREKTUR MANAGER MAINTENANCE PERKAPALAN STAFF

b. Manager Pengadaan Alat Membantu tugas direktur dalam menjalankan tugasnya dibidang operasional perusahaan,khususnya di bidang pengadaan alat dan suku cadang dari kapal. Manager pengadaan alat juga bertanggung jawab atas stok suku cadang yang tersedia. c. Manager Maintenance Perkapalan Membantu tugas direktur dalam menjalankan tugasnya dibidang operasional perusahaan, khususnya dalam hal monitoring atau pengawasan para staffnya. Manager Maintenance Perkalapalan bertugas untuk memberikan instruksi kepada para staff tentang job description atau tugas yang harus dikerjakan oleh para staff. d. Staff Melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi dari Manager Maintenance Perkapalan. Staff juga bertanggung jawab atas proses pengerjaan kapal saat di dikerjakan oleh para teknisi.