Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Mandi Hari Jum'at

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hukum Memakai Gelang Untuk Pengobatan Rematik

Hukum Menghina Agama

Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Hukum Mencela Ulama. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Syarat-Syarat Wajib Zakat

Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab

Adab Khilaf Di Antara Para Da i

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Hukum Asuransi Dalam Islam

Perhatikanlah Puasamu!

Ramadhan Bulan Kesabaran

Hukum Bergantung Kepada Para Wali

10 Pembatal Keislaman

Apakah Hukumnya Bila Suami Masuk Islam Dan Bagaimana Bila Sebaliknya?

Syarat-Syarat Orang yang Meruqyah dan yang Diruqyah

Lailatul Qadar. Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah. Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

Dokter Mengetahui Jenis Janin, Apakah Kontradiksi Dengan Al-Qur`an?

Hukum Mengubah Nazar

Tidak Boleh Tinggal di Negeri Kufur Kecuali Untuk Berdakwah

Anjuran Untuk Mencintai dan Membenci Karena Allah

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Tata Cara Shalat Malam

Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Hukum-Hukum Terkait

Jalan Keluar Bagi Suami Istri Sebelum Cerai

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Ziarah Kubur: Antara Sunnah Dan Bid'ah

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Hukum Mahar Dan Apakah Ada Batasannya?

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Seorang Muslim Mengambil Kewarganegaraan Negara Kafir

Hakikat Jin, Pengaruh Dan Cara Pengobatan Kesurupan

Puasa Anak Kecil di Bulan Ramadhan

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Hukum Berbangga Dengan Nasab

Hukum Cerai Tanpa Sebab

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Kedudukan Puasa Ramadhan

Fatawa Ar-Radha ah: Menyusu dengan Isteri Pertama Paman, Apakah Mahram dengan Anak Paman dari Isteri Kedua? (Asy- Syaikh Shalih Al-Fauzan)

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Apa Yang wajib Ketika Puasa Ramadhan

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

PUASA DI BULAN RAJAB

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

HUKUM WANITA BEKERJA SEBAGAI GUIDE WISATA ح م عمل ملرأة مرشدة سياحية

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

IBUNYA MARAH KALAU TIDAK MERAYAKAN HARI IBU أمه ستغضب إن لم تفل بعيد الا م

Keutamaan Puasa Ramadhan

Hukum Merokok Dan Menjualnya

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Hukum Memerankan Sosok Para Nabi, Sahabat Dan Tabi'in

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Beberapa Kesalahan Dalam Bersuci

MENGAJAK ANAK PEREMPUAN KECIL KE MASJID اصطحاب بلنات الصغار ىل ملسجد

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Menuntut Ilmu Syari. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Larangan Isbal (Menurunkan Kain dibawah Mata Kaki)

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Hikmah Puasa Ramadhan

Haji dan Tawakkal. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Abu Ziyad Eko Haryanto

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Keutamaan Shalat Subuh

Zakat Perhiasan Wanita

Siksa Kubur dan Kenikmatannya

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Transkripsi:

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah ليس للو جبا بنته بل لز [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431

ليس للو جبا بنته بل لز» باللغة لا ند نيسية «بن با عبد لعزيز لشيخ لشيخ حممد بن صالح لعثيمني ترمجة: حممد قبا محد غز يل مر جعة: بو يا يكو ها يانتو 2010-1431 ٢

بسم الله لرمحن لرحيم Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah Pertanyaan 1: Saya mempunyai saudara perempuan sebapak (satu bapak berbeda ibu). Bapaknya telah menikahkannya dengan seseorang tanpa persetujuannya dan tanpa meminta pendapatnya. Sedangkan ia telah mencapai usia dua puluh satu tahun. Beberapa orang telah bersaksi palsu terhadap aqad nikah bahwa ia telah setuju, dan ibunya telah menandatangani aqad nikah sebagai wakilnya. Seperti inilah terjadi pernikahan, dan ia masih menolak perkawinan ini. Apakah hukumnya aqad pernikahan ini dan persaksian para saksi? Jawaban 1: Jika saudari ini masih perawan dan bapaknya memaksanya menikah dengan seorang laki-laki, sebagian ulama berpendapat bahwa pernikahannya sah. Mereka berpendapat bahwa bapak boleh memaksa putrinya menikah dengan orang yang tidak dia kehendaki, apabila sederajat (sesuai). Akan tetapi pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah: bapak atau yang lainnya tidak boleh memaksa anak perempuannya menikah dengan orang yang tidak diinginkannya, sekalipun masih sederajat, karena Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda: ( س ت ا ت قا سو الله ( لا : k ك ر ح ي ن ك ح چك Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Dan wanita perawan tidak boleh dinikahkan sehingga diminta pendapatnya." 1 Hadits ini bersifat umum tidak ada satu wali pun yang dikecualikan, bahkan disebutkan dalam Shahih Muslim: ا ( ه و ب ا غ قا سو الله ( چك : ك ر ي ست ا 1 HR. Al-Bukhari 5136 dan Muslim 1419 ٣

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Dan wanita perawan, bapaknya meminta persetujuannya." 2 Maka ditegaskan terhadap wanita perawan dan terhadap bapak. Ini adalah nash yang masih diperselisihkan maka harus kembali kepadanya (sebagai bahan rujukan). Atas dasar ini, pemaksaan seseorang terhadap putrinya untuk menikah dengan seseorang yang tidak ia kehendaki adalah haram, dan yang diharamkan, hukumnya tidak sah dan tidak terlaksana, karena mensahkannya adalah bertolak belakang dengan syara, dan sesuatu yang dilarang oleh syara` sesungguhnya adalah agar umat tidak melakukannya. Apabila kita sahkan maka artinya kita boleh melakukannya dan menjadikannya sejajar dengan kedudukan aqad yang dibolehkan oleh syara', dan ini adalah perkara yang tidak mungkin. Atas dasar penjelasan ini maka pendapat yang kuat adalah bapakmu menikahkan putrinya dengan orang yang tidak diinginkannya ini adalah pernikahan yang rusak. Dan aqad yang rusak harus ditinjau ulang oleh pengadilan syari'at (pengadilan agama kalau di Indonesia, pent.) Adapun yang terkait persaksian palsu, maka mereka telah melakukan salah satu dosa besar, seperti disebutkan dalam hadits: ي ر ( با رب ل ك ك قا سو الله : ( لا خ رب ك م ب ا "Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Maukah kamu kuberitahukan tentang dosa-dosa besar?" lalu beliau menyebutkannya. Tadinya beliau bersandar, lalu duduk kemudian bersabda: ( ا لز شه لا ق و لز ا لز شه قا سو الله لا ) : ق و لز Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Ketahuilah, ucapan palsu dan persaksian palsu. Ketahuilah, ucapan palsu dan persaksian palsu." Beliau terus mengulanginya sehingga mereka berkata: Andaikan beliau diam. 3 Orang-orang yang bersaksi palsu tersebut: mereka harus bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta ala dan mengatakan yang benar, dan hendaklah mereka menjelaskan kepada hakim syar'i (hakim agama kalau di Indonesia, 2 HR. Muslim 1421. 3 HR. Al-Bukhari 5976 dan Muslim 87 dengan semisalnya. ٤

pent.) bahwa mereka telah bersaksi palsu, dan sesungguhnya mereka kembali dari persaksian mereka ini. Demikian pula sang ibu, di mana ia telah menandatangani sebagai wakil anaknya secara dusta, sesungguhnya ia berdosa atas hal itu. Ia harus bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta ala dan jangan mengulangi lagi. Syaikh Muhammad al-utsaimin Majmu' Fatawa wa Rasail (2/759 760). Pertanyaan 2: Bolehkah bapak memaksa putrinya menikah dengan seseorang yang tidak diinginkannya? Jawaban 2: Bapak dan selain bapak tidak boleh memaksa seseorang yang berada di bawah perwaliannya untuk menikah dengan orang yang tidak diinginkannya, tetapi ia harus mendapat ijinnya, berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: : و ق ال س ت ا k ت قا سو الله : (لا ت س ت ا ت ك ح چك ك ر ح ن م ر لا ي ف ا ي غ k لا ف م ح نك ح ا. للفظ خكالث: اي ا صم غ ا ب و ه غ چك ك ر ي ست ا ا ا ىف غ ف س ه ف ظ خ ر : ل. ق ا : ت س ك ت ا ( اي ا صم غ Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Wanita yang sudah pernah menikah (janda) tidak boleh dinikahkan sehingga diminta perintahnya, dan wanita perawan tidak boleh dinikahkan sehingga diminta ijin.' Mereka bertanya: 'Bagaimana ijinnya? Beliau menjawab: 'Ia diam.' Dan pada lafazh yang lain: 'Ijinnya adalah diamnya.' Dan pada lafazh yang ketiga: "Dan wanita perawan, bapaknya meminta ijin kepadanya pada dirinya dan ijinnya adalah diamnya." Bapak harus meminta ijin kepadanya apabila ia telah mencapai usia sembilan tahun atau lebih. Dan seperti inilah para wali tidak boleh menikahkannya kecuali dengan ijinnya. Inilah yang wajib kepada semua. Dan siapa yang menikahkan tanpa ijinnya maka pernikahan itu batal, karena di antara syarat nikah adalah ridha kedua belah pihak. Apabila ia menikahkannya tanpa ridhanya dan memaksanya dengan ancaman atau pukulan, maka pernikahan itu tidak sah, kecuali bapak pada putri yang ٥

kurang dari usia sembilan tahun. Jika ia menikahkannya saat usianya masih kecil yaitu kurang dari usia sembilan tahun maka tidak mengapa menurut pendapat yang benar. Karena Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menikahi Aisyah radhiyallahu 'anha tanpa ijinnya, sedangkan usianya kurang dari sembilan tahun, seperti disebutkan dalam hadits yang shahih. 4 Adapun bila ia telah mencapai usia sembilan tahun atau lebih maka tidak ada yang boleh menikahkannya kecuali dengan ijinnya, sekalipun bapaknya. Dan apabila calon suami mengetahui bahwa ia (wanita) tidak menghendakinya, janganlah ia terus maju atas hal itu, sekalipun bapak si wanita memberikan kemudahan kepadanya. Ia harus bertaqwa kepada Allah SWT dan ia tidak melamar wanita yang tidak menghendakinya, sekalipun bapaknya mengaku tidak memaksanya. Ia harus takut terhadap sesuatu yang diharamkan Allah subhanahu wa ta ala atasnya, karena Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyuruh meminta ijin kepadanya. Dan kami berpesan kepada wanita yang dilamar agar bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta ala dan hendaklah ia menyetujui apabila bapaknya ingin menikahkannya, apabila yang melamar adalah orang baik pada agama dan akhlaknya. Karena di dalam menikah terdapat kebaikan yang sangat banyak, dan karena tidak menikah mengandung bahaya besar. Maka yang kami pesankan kepada semua remaja putri agar setuju bila sudah sesuai dan tidak beralasan karena pendidikan atau mengajar atau alasan lainnya. Wallahul muwaffiq. Syaikh Bin Baz Fatawa al-mar`ah hal 101-102. 4 HR. Al-Bukhari 5133, 5134 dan Muslim 1422. ٦