PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : PER- 955/K/SU/2011 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan agar berjalan secara efisien dan efektif guna mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan lebih meningkatkan pelayanan kebutuhan bagi para pemangku kepentingan, dipandang perlu membentuk Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Kepala Badan pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor Kep-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4890); 2. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 3. Keputusan presiden Nomor 68/M Tahun 2010; 4. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Negara; 5. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 6. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : KEP-616/K/SU/2011; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam Surat Nomor B/1832/M.PAN-RB/8/2011, tanggal 5 Agustus 2011.
MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah beberapa kali diubah dengan : a. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; b. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : KEP-713/K/SU/2002; c. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor PER-616/K/SU/2011. Diubah sebagai berikut: 1. Mengubah BAB I sehingga berbunyi sebagai berikut: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN KLASIFIKASI Pasal 1 (1) Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang selanjutnya di dalam Peraturan ini disebut, adalah instansi vertical BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP (2) dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rencana dan program rja pengawasan; b. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja Negara dan pengurusan barang milik/kekayaan Negara; c. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan daerah atas permintaan daerah; d. pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerntahan yang bersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah; e. pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah; f. evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah;
g. Pemeriksaan terhadap badan usaha milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama, badanbadan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate govermance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, kontrak kerjasama, badanbadan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan Negara, badan usaha milik Negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaanterhadap ambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya; j. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; k. Pelaksanaan administrasi. 2. Diantara ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 disispkan 1 (satu) asal, yakni Pasal 3A, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 3 A Provinsi diklasifikasikan sebagai berikut : a. ; dan b. Madya. c. 3. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 (1) terdiri atas : a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang pengawasan Instansi Pemerinh Pusat; c. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah; d. Bidang Akuntan Negara; e. Bidang Investigasi; f. Kelompok Jabatan fungsional. (2) Madya terdiri atas: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional. 4. Di antara ketentuan Pasal 9 dan pasal 10 disisipkan 1 9satu) Pasal yakni Pasal 9A, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 9 A Subbagian Tata Usaha pada Madya mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan dan pelaporan berkala hasil pengawasan. 5. Di antara ketentuan Pasal 11 dan asal 12 disispkan 1 (satu) Pasal baru, yakni Pasal 11A, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 11 A Struktur Organisasi sebagaimana Lampiran I A dan Madya sebagaimana Lampiran I B merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 6. Ketentuan Pasal 20 diubah dan Pasal 20 ayat (2) dihapus, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 20 Sejak berlakunya Peraturan ini, terdapat 25 (dua puluh lima) Perwakilan BPKP dan 8 (delapan) Madya yang nama, lokasi dan wilayah kerjanya sebagaimana Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 7. Ketentuan asal 21 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 21 (1) Kepala adalah jabatan structural eselon II.a. (2) Kepala Madya adalah jabatan structural eselon III.a. (3) Kepala Bagian dan kepala Bidang pada adalah jabatan struktural eselon III.a. (4) Kepala Subbagian pada dan Perwakilan Madya adalah jabatan structural eselon IV.a. 8. Dalam BAB VI setelah Pasal 23 ditambah 1 (satu) Pasal yakni Pasal 23 A yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 23 A Pada saat mulai berlakunya Peraturan ini, Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-140/K/SU/2011 tentang Kantor Penghubung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dinyatakan tidak berlaku. Pasal II Peraturan Kepala BPKP ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2011 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN ttd MARDIASMO
LAMPIRAN I A PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR: PER- /K/SU/2011 TANGGAL : AGUSTUS 2011 STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP Bagian Tata Usaha Sbbagian Program dan Peloparan Subbagian Kepegawaian S Subbagian KeuanganS Subbagian UmumS Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah KEPALA Bidang Akuntan Negara Bidang Investigasi KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN ttd MARDIASMO
LAMPIRAN I B PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR: PER- /K/SU/2011 TANGGAL : AGUSTUS 2011 STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP MADYA Subbagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN ttd MARDIASMO
LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR: PER- /K/SU/2011 TANGGAL : AGUSTUS 2011 NAMA, LOKASI DAN WILAYAH KERJA PERWAKILAN BPKP No. Nama Lokasi Wilayah kerja I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Provinsi Aceh Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Barat Provinsi Riau ProvinsiJambi Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Bengkulu Provinsi Lampung Provinsi DKI Jakarta Provinsi Banten Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Tengah Provinsi D.I Yogyakarta Provinsi Jawa Timur Banda Aceh Medan Padang Pekan Baru Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Jakarta Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Prrvinsi Aceh dan Provinsi Sumatera utara dan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau dan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Lampung dan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DIY Yogyakarta dan Provinsi Jawa Timur dan
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Barat Timur Selatan Provinsi Bali Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Sulawsi selatan Tengah Utara 23. Tenggara 24. Provinsi Maluku 25. Provinsi Papua II. 1. Madya Provinsi Kepulauan Riau Pontianak Samarinda Banjarmasin Denpasar Kupang Makassar Palu Manado Kendari Ambon Jayapura Batam Barat dan Timur dan Selatan dan Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Selatan dan Tengah dan Utara dan Tenggara dan Provinsi Maluku dan Provinsi papua dan Provinsi Kepulauan Riau dan 2. 3. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Provinsi Nusa Tenggara Barat Pangkalpinang Mataram Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
4. 5. 6. 7. 8. Tengah Barat Provinsi Gorontalo Provinsi Maluku Utara Provinsi Papua Barat Palangka Raya Mamuju Gorontalo Ternate Manokrawi Tengah dan Barat dan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Maluku dan Provinsi Papua dan KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN ttd MARDIASMO