PENTINGNYA PENYULUHAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TPA AL HIDAYAH KELURAHAN UTAMA KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI.

dokumen-dokumen yang mirip
Sri Teti Setiawati Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

UPAYA KADER PKK DALAM MENINGKATKAN GIZI KELUARGA MELALUI PENYULUHAN PENCAPAIAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

EFEKTIVITAS KEGIATAN STORY TELLING DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK USIA DINI PADA POS PAUD SAKURA RW 02 KELURAHAN CIGUGUR TENGAH KOTA CIMAHI

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Kurnia; 2009). Mereka merupakan titipan dan amanat Allah SWT, yang mesti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi yakni Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

PERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Meta Nurlaela, 2014 Meningkatkan kedisiplinan anak melalui pemberian teknik token

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan. spiritual) dan sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama).

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diharapkan. Sadar pentingnya ketrampilan proses sains pada anak akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini tumbuh dan berkembang lebih pesat dan fundamental pada awalawal

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sikap di mana melalui ucapan syair anak diantaranya dapat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI)

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maya Juariah, 2013

1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

Transkripsi:

PENTINGNYA PENYULUHAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TPA AL HIDAYAH KELURAHAN UTAMA KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI. Marliah 8355 marliaheli@yahoo.com PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang.: masih rendahnya orang tua dalam memotivasi pendidikan anak usia dini di TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi tentang program PAUD. Tujuan penelitian adalah: 1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang keadaan orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak usia dini melalui TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang kesadaran orang tua dalam mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan usia dini TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. 3. Untuk mengetahui motivasi orang tua tentang pendidikan anak usia dini TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Landasan teori dan konsep antara lain: Konsep Pendidikan Anak Usia Dini, Kesadaran Sebagai Perubahan Sikap dan Prilaku, Konsep, Teori Motivasi Taman Pendidikan Al-Qur an sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif hal ini dilakukan dengan masalah yang diteliti merupakan masalah yang ada pada masa sekarang yang sedang dihadapi, teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Objek penelitian 4 orang. Hasil penelitian dan temuan adanya kesadaran orang tua bahwa pendidikan dalam rangka pembentukan kerakter terjadi pada masa kanak-kanak, sehingga pendidikan untuk masa kanak-kanak menjadi pendidikan yang sangat penting untuk menentukan masa depannya. Kesimpulan terdapat variasi orang tua yang menikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak dini usia, yaitu status sosial ekonomi rendah dan status sosial ekonomi tinggi. Pada umumnya orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak dini usia melalui program Taman Pendidikan Al-Qur an (TPA) memiliki tingkat pendidikan yang sedang (SLTA ke bawah). Orang tua memiliki kesadaran tentang pendidikan anak dini usia. Hal ini dapat dilihat dari kemauan untuk mengikutsertakan anaknya pada program Taman Pendidikan Al-Qur an (TPA), dan peran serta dalam mendidik anak di dalam keluarga. Dampak yang diperoleh orang tua mengetahui perkembangan fisik dan psikis anak, merupakan modal penting dalam memberikan stimulasi terhadap anak. Kata kunci : Penyuluhan, orang tua, memotivasi PAUD TPA Al-Hidayah. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dan merupakan kunci dalam menentukan arah perkembangan baik agar berdaya guna dan berhasil guna serta mampu berpikir positif dalam menghadapi kehidupannya. Pendidikan dilaksanakan mulai dari dalam kandungan sampai akhir hayatnya disebut juga pendidikan sepanjang hayat. Penidikan dalam rangka pembentukan karakter terjadi pada masa kanak-kanak, salah satu pendidikan untuk anak dikenal dengan nama Pendidikan Anak Usia Dini. Terdapat berbagai bentuk dan satuan pendidikan anak usia dini yaitu: Taman Kanak-Kanak, Taman Pendidikan Al-Qur an, Tempat Penitipan Anak, Raudathul Athfal, Bina Keluarga Balita,Kelompok Bermain dan sebagainya. Salah satu pendidikan anak usia dini yang ada di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi adalah Taman Pendidikan Al- Qur an (TPA). Keberlangsungan dan keikutsertaan anak, dalam pendidikan anak tidak ditentukan oleh anak itu sendiri melainkan dipengaruhi oleh orang tua(keluarga). Penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang pentingnya penyuluhan orang tua dalam memotivasi pendidikan anak usia dini di TPA Al-

Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang hendak dibahas dalam penelitian ini adalah: masih rendahnya orang tua dalam memotivasi pendidikan anak usia dini di TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi tentang program PAUD. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini 1. Makna dan Fungsi Pendidikan anak Usia Dini Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditujukan untuk anak usia dini (-8 th) yang dilakukan melalui pemberian berbagai rangsangan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Menurut Solehuddin (2 : 56) fungsi dari pendidikan usia dini pada prinsipnya ada lima fungsi, yaitu : a. Pengembangan potensi b. Penanaman dasar-dasar aqidah dan keimana c. Pembentukan dan pembiasaan perilakuperilaku yang diharapkan d. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan e. Pembangunan motivasi dan sikap belajar yang positif 2. Karekter Anak Usia Dini Anak usia dini yaitu anak yang berada pada usia sampai 8 tahun. Tahapan perkembangan dalam usia ini memerlukan bimbingan secara khusus dari orang tua. Pada usia sampai 2 tahun anak mengalami perubahan dalam berbagai kemampuan dan keterampilan dasar. Pada usia 2 sampai 3 tahun anak sangat lazim mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. Pada usia 3 sampai 4 tahun mengalami perkembangan baik secara fisik, perilaku motorik, berpikir fantasi, maupun dalam kemampuan mengatsi frustasi, dapat menguasi semua gerakan-gerakan tangannya. Pada usia 4 sampai 5 tahun mempunyai rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat, banyak membicarakan, memperhatikan atau bertanya tentang berbagai hal yang dilihat dan didengarnya. Pada usia 5 sampai 6 tahun disebut usia berkelompok, perkembangan sosialnya ditandai adanya minat terhadap aktivitas teman-temannya dan berkeinginan untuk diterima sebagai anggota kelompok. Pada usia 7 sampai 8 tahun disebut usia tingat pertama (primer) yang mulai memasuki sekolah dasar. B. Kesadaran Sebagai Perubahan Sikap Perilaku Kesadaran hanya dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh seseorang /individu terhadap berbagai stimulus yang merangsang diri. Kesadaran menurut Ariyono Suyono (1985 : 61), adalah hal-hal yang berhubungan dengan: (1) hal yang dirasakan atau dialami seorang individu, (2) seluruh perasaan dan pengalaman seorang individu beserta proses-proses yang terjadi dalam pikiran dan jiwa seorang individu yang berhubungan dengan hal itu, proses-proses mana terhenti sewaktu tidur pingsan atau koma. C. Konsep Dan Teori Motivasi 1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat Menurut M.C. Donald dalam buku psikologi belajar dan mengajar (2 : 173), motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. 2. Tujuan Motivasi Tujuan motivasi adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh sesuatu perbuatan yang pada gilirannya akan memuaskan kebutuhan individu. Adanya tujuan yang jelas dan mendasar akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi tujuan dapat pula membangkitkan timbulnya motivasi dalam diri seseorang. 3. Fungsi Motivasi Fungsi motivasi adalah : a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. b. Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Sebagai penggerak. D. Taman Pendidikan AL-Qur an sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah 1. Pengertian pendidikan luar sekolah Menurut Djudju Sudjana (1993 : 34) memberikan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan pendidikan yang terorganisir di

luar sistem persekolahan, dilaksanakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari suatu kegiatanyang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar dalam mencapai tujuan belajarnya. 2. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah Berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 23 dikemukakan 3 tujuan pokok pendidikan luar sekolah, antara lain: 1. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupanya. 2. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mentalyang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 3. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikian luar sekolah. 3. Komponen Dalam Pendidikan Luar Sekolah Komponen pendidikan luar sekolah menurut Djudju Sudjana (1991 : 31) terdiri dari: masukan sarana, masukan mentah, masukan lingkungan, proses, keluaran, masukan lain dan pengaruh. Gambar 1 Hubungan Fungsional Antara Komponen Pada Pendidikan Luar Sekolah Masukan Sarana Masukan Mentah Proses Masukan lingkungan Keluaran Masukan Lingkunagnan Masukan Lain Pengaruh 4. Kaitan Taman Pendidikan Al-Qur an Dengan Pendidikan Luar Sekolah Istilah Taman Pendidikan Al-Qur an tidak bisa lepas dari istilah pendidikan luar sekolah. Kedua istilah ini mempunyai pengertian yang saling berkaitan, taman pendidikan Al-Qur an merupakan salah satu kegiatan atau bagian dari pendidikan yang berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga belajar yang berupa anak-anak terutama pengatahuan umum dan pengatahuan tentang agama Islam. KAJIAN TEORI DAN METODE A. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi atau populations menurut bahasa sama dengan penduduk atau orang banyak, bersifat umum. Ditegaskan oleh Engking Soerwarman Hasan (1997 : 54) bahwa populasi dimaksudkan keseluruhan objek penelitian, mungkin berupa manusia, gejala-gejala alam, bendabenda, pola, sikap, tingkah laku dan lain sebagainya yang menjadi objek penelitian. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian yang diambil dari populasi dan segala karakteristik populasi hendaknya tercermin pula dalam sampel yang diambil B. Metode Dan Tehnik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini dipergunakan untuk penelitian yang masalahnya sedang berlangsung dewasa ini dan tertuju pada pemecahan masalah yang sifatnya segera berdasar pada hal-hal atau gejala-gejala yang nampak dan terlihat oleh indera manusia. 2. Teknik Pengumpulan Data Penulis menetapkan teknik-teknik pengumpulan data, sebagai berikut: a. Angket b. Wawancara c. Observasi d. studi dokumentasi C. Langkah-Langkah Pengunmpulan Data Langkah-langkah penyusunan alat pengumpulan data adalah: 1. Penyusun angket 2. Uji coba angket 3. Revisi angket 4. Memperbanyak angket 5. Menyebarkan angket D. Prosedur Pengolahan Data Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Pengecekan data 2. Seleksi data 3. Klasifikasi data 4. tabulasi data 5. Analisis data 6. Melakukan amalisa dan penafsiran data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Dan Daerah Wilayah Kelurahan Utama letaknya disebelah selatan Kota Cimahi dengan jarak dari ibukota, Kota Cimahi 2 km. 2. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4. 1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Umur Jenis Kelamin F Pria Wanita 2 bulan 13 bulan 14 tahun 5 6 tahun 7 12 tahun 13 15 tahun 16 18 tahun 19 2 tahun 26 35 tahun 36 45 tahun 46 5 tahun 51 6 tahun 61 75 tahun Lebih dari 76 tahun 62 119 41 354 186 25 55 717 429 5156 145 43 17 54 131 53 462 169 198 4 528 58 154 156 79 14 116 25 94 816 355 43 885 1245 19 31 31 122 211 Jumlah 215 253 419 B. Pembahasan Penelitian 1. Identitas Responden Penelitian dilakukan terhadap orang tua yang mengikutsertakan anannya pada program Tabel 4.15 Manfaat yang Dirasakan Responden setelah Mengikutsertakan Anaknya dalam Program PAUD No. Alternative jawaban f % 1 2 3 24 1 6 6 25 15 4 5 Anak lebih mandiri dan kreatif Anak lebih banyak teman Anak memiliki keberanian untuk tampil di depan umum Anak menjadi banyak permintaan Anak menjadi suka melawan kepada orang tua Jumlah 4 1 PAUD di Kelurahan Utama. Untuk mengetahui usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Penggolongan Responden Berdasarkan Usia No. Usia f % 1 2 3 4 Dibawah 25 tahun 25 sampai 35 tahun 36 sampai 5 tahun Diatas 5 tahun 4 1 2 6 1 25 5 15 Jumlah 4 1 Tabel 4.5 Penggolongan Responden Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan f % 1 2 3 4 Lulus SLTP Lulus SLTA Lulus Akademi/DI/DII Lulus Sarjana 28 4 6 2 4 1 15 5 Jumlah 4 1 Tabel 4.14 Tujuan Responden Mengikutsertakan Anaknya dalam Program PAUD di Taman Pendidikan Al- Qur an No. Alternative jawaban f % 1 2 3 4 5 Agar anak mendapat pelayanan pendidikan yang baik Agar anak memiliki teman Agar anak dapat berkembang dengan baik Ikut-ikutan dengan anak lain Disuruh oleh suami 22 8 1 55 2 25 Jumlah 4 1 Tabel 4.18 Pendapat Responden Tentang Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini No. Alternative jawaban f % 1 2 3 4 Menerapkan pendidikan secara dini di dalam keluarga berdasarkan ilmu Mendidik secara biasa (sama dengan anak lain) Membiarkan karena sudah ikut di TPA Hanya membei contoh saja 2 12 8 5 3 1 Jumlah 4 1 C. Kesimpulan Penelitian Pada umumnya orang tua memiliki kesadaran tentang PAUD dengan demikian dapat

dikatakan bahwa persoalan yang berkaitan dengan pendidikan sudah merupakan persoalan umum. KESIMPULAN Kesimpulan terdapat variasi orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan usia dini. Pada umumnya orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak dini usia melalui TPA memiliki tingkat pendidikan yang sedang(slta kebawah). Orang tua memiliki kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak dini usia. DAFTAR PUSTAKA 1. Solehuddin (2), Pendidikian Anak Usia Dini, Bandung, Angkasa. 2. Donald, M.C. (1985), Psikologi Belajar Mengajar. 3. Sudjana, Djudju (1981), Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah dan Teori Pendukung Asas. Bandung: Nusantara Press Uninus. 4. Undang-Undang Pendidikan No. 2 Tahun 23. tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : balai Pustaka. 5. Hasan, Soewarman Engking (1997), Metodologi Penelitian. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP IKIP Bandung.