PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA. Nomor : 7 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN HIAS MAKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 22 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN PENGABUAN MAYAT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKKAN PENGGUNAAN TANAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

b. bahwa untuk melaksanakan pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu diatur dengan Peraturan Daerah.

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 100 TAHUN : 2009 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 08 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN MEMBUKA DAN MEMANFAATKAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 21 TAHUN 2012

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN RPERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN BIDANG INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BUOL TOLITOLI NOMOR : 8 TAHUN 1999 SERI D NOMOR : 3

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 06 TAHUN 2000 T E N T A N G RETRIBUSI PEMANFAATAN LAHAN PADA HUTAN NEGARA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 62 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 06 TAHUN 2003

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI JASA DIBIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

b. bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Izin Bongkar Muat Barang.

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 62 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 09 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2006 SERI C =============================================================

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR: 17 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

RETRIBUSI WISMA/PESANGGRAHAN/VILLA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 05 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DI KABUPATEN BARITO UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR 7 TAHUN 1999 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DI KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 17 TAHUN 2010 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 1 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 1

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI TEMPAT PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 12TAHUN : 1999SERI: B.12.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 8 TAHUN 2000 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 32 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IJIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 7 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN HIAS MAKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya perkembangan pembangunan pemukiman di Kota Tasikmalaya, maka perlu diimbangi dengan penyediaan lahan yang diperuntukkan untuk pemakaman, hal ini disebabkan karena pada saat ini keadaan lahan tempat pemakaman umum sudah sangat terbatas ; b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan sebagaimana diuraikan pada huruf a diatas adalah dengan menghimpun dana melalui pemungutan Retribusi Pelayanan Pemakaman Umum dan Hias Makam yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Undang-undang Pokok-pokok Agraria ( Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043 ) ; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab undangundang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048) ; 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480 ); 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 90);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk keperluan Tempat Pemakaman; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3107); 9. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70 ) ; 10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987, tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah; 11.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997, tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah; 12.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997, tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah; 13.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2001 tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah ; 14.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-produk Hukum Daerah ; 15.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2001 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ; 16.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah ; 17.Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2003 tentang Tatacara dan Teknik Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Nomor 3 Tahun 2003). Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA Menetapkan MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA TENTANG PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN HIAS MAKAM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Tasikmalaya ; 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah; 3. Walikota adalah Walikota Tasikmalaya; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya; 5. Makam adalah tempat mayat dikuburkan ;

6. Pelayanan Pemakaman meliputi pelayanan penyediaan tanah makam per tahun, pembongkaran atau pemindahan makam, penyediaan tanah makam cadangan, pemeliharaan kebersihan lingkungan makam, dan hias kuburan bagi makam non muslim ; 7. Izin adalah surat bukti yang sah yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan usaha rumah duka dan pengelolaan tanah makam milik perorangan/keluarga; 8. Retribusi Pemakaman adalah biaya yang dipungut oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, atas jasa dan pemakaian tanah makam; 9. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Tasikmalaya; 10.Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang ; 11.Surat Ketetapan Retribusi Daerah Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDT adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi tambahan yang terutang apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru yang menyatakan belum lengkap ; 12.Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDKB adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang, jumlah kredit retribusi, jumlah kekurangan pembayaran pokok retribusi, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar ; 13.Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan ; 14.Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda ; 15.Taman Pemakaman Umum selanjutnya disingkat TPU adalah areal tanah tempat pemakaman milik atau dikuasai Pemerintah Kota Tasikmalaya ; 16.Orang terlantar adalah orang yang tidak mempunyai ahli waris/penanggung jawab atas mayat yang bersangkutan; 17.Orang tidak mampu adalah orang yang tidak mampu membayar retribusi pemakaman yang menjadi kewajibannya dinyatakan dengan Surat Keterangan dari RT/RW diketahui Kades/Lurah dan Camat; 18.Taman Makam Pahlawan adalah Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa Kota Tasikmalaya; 19.Pemakaman Adat adalah makam yang disediakan secara swadaya atau hibah dikelola sendiri oleh masyarakat tertentu; 20.Makam Tanah Wakaf adalah makam yang berada pada tanah wakaf yang dikelola oleh nadhir (kuncen makam); 21.Blok tanah makam adalah bagain-bagian dari tempat pemakaman umum yang membedakan antara golongan-golongan agama; 22.Catatan sipil adalah Dinas Kependudukan, Keluarga Berencana dan Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya; 23. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Tasikmalaya; BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK Pasal 2 (1) Dengan nama retribusi pelayanan pemakaman dan hias makam dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat pemakaman dan hias makam ;

(2) Obyek retribusi adalah jasa pelayanan di bidang pemakaman meliputi jasa penyediaan tanah makam, pembongkaran makam, penyediaan tanah makam cadangan dan pemeliharaan kebersihan lingkungan makam ; (3) Subyek retribusi adalah orang pribadi atau Badan Hukum yang memperoleh jasa pelayanan di bidang pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 3 Retribusi pelayanan pemakaman dan hias makam digolongkan sebagai retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 4 Tingkat penggunaan jasa ditetapkan berdasarkan jenis pelayanan. BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 5 Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ditetapkan sebagai berikut : 1. Pelayanan pengangkutan mayat ; a. Dalam kota sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) ; b. Untuk luar kota sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) ditambah Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah) per kilometer dari batas Kota Tasikmalaya ; 2. Pelayanan pembongkaran makam sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per makam. 3. Pelayanan kebersihan lingkungan makam terdiri dari : a. makam anak-anak Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) per makam per tahun; b. makam dewasa Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) per makam per tahun c. Penembokan makam Rp. 10.000,- per makam ; d. Pemagaran yang menggunakan besi atau tembok dan yang sejenisnya sebesar Rp. 15.000,- per makam ; e. Pemasangan lantai dengan marmer, keramik, batu pualam dan sejenisnya Rp. 15.000,- per makam ; f. Pemasangan tutup atap dengan genteng, plastik, beton dan sejenisnya sebesar Rp. 25.000,- per makam ; g. Hiasan makam lain-lain yang tidak termasuk dalam huruf c sampai f dikenakan retribusi hias makam sebesar Rp. 10.000,-. 4. Pemeliharaan dan perawatan makam : a. makam anak-anak Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) per makam per tahun; b. makam dewasa Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) per makam per tahun.

BAB VI TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 6 Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. Pasal 7 (1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan ; (2) Bentuk dan isi SKRD serta dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini ditetapkan dengan Keputusan Walikota. BAB VII TATA CARA PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 8 (1) Walikota dapat memberikan pengurangan dan pembebasan besarnya retribusi ; (2) Tata cara pemberian pengurangan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini ditetapkan dengan Keputusan Walikota. BAB VIII TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN Pasal 9 (1) Subyek retribusi harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Walikota untuk perhitungan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi ; (2) Atas dasar permohonan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini atas kelebihan pembayaran tersebut dapat diperhitungakan dengan pembayaran retribusi tahun selanjutnya. Pasal 10 (1) Dalam hal kelebihan pembayaran retribusi yang tersisa dilakukan perhitungan sebagaimana dimaksud Pasal 9, diterbitkan SKRDLB yang paling lambat 2 (dua) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi ; (2) Pengembalian pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dikembalikan kepada Subyek retribusi paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB ; (3) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan sesudah lewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya atas keterlambatan pembayaran kelebihan retribusi. Pasal 11 (1) Pengembalian sebagaimana dimaksud Pasal 10 dilakukan dengan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Kelebihan Retribusi (SPMKR) ;

(2) Atas perhitungan sebagaimana dimaksud Pasal 9 diterbitkan bukti pemindahbukuan yang berlaku juga sebagai pambayaran. BAB IX SANKSI ADMINISTRASI Pasal 12 Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 10% (sepuluh persen) setiap bulan dari besarnya retribusi yang terutang dan ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah. BAB X TATA CARA PENAGIHAN Pasal 13 (1) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan selambatlambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak jatuh tempo pembayaran ; (2) Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis, Wajib Retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang ; (3) Surat Teguran sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk. BAB XI KETENTUAN PIDANA Pasal 14 (1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan Daerah dapat diancam pidana kurungan paling lama 3 ( tiga ) bulan dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran. B A B XII P E N Y I D I K A N Pasal 15 (1) Penyidik di lingkungan Pemerintah Kota diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ;

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah ; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah ; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah ; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah ; g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen sebagaimana dimaksud pada hurup e ; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah ; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; j. Menghentikan penyidikan ; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertangung jawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. B A B XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Walikota.

Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya. Ditetapkan di : Tasikmalaya Pada tanggal : 19 Februari 2004 WALIKOTA TASIKMALAYA Ttd. H. BUBUN BUNYAMIN Diundangkan di Tasikmalaya Pada tanggal : 26 Pebruari 2004 Plh. SEKRETARIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA Ttd. Drs. H. WAWAN SAMAUN, MM Pembina NIP. 010 072 725 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2004 NOMOR 38 SERI C