PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

dokumen-dokumen yang mirip
DESIGN ANTENA YAGI UDA UNTUK FREKUENSI 759,25 MHz UNTUK APLIKASI PADA METRO TV MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

Varian Antena Dipole dan Monopole

VARIAN ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB II TEORI DASAR. antena. Selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai pengenalan wireless LAN.

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA PADA FREKUENSI 600 MHz

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

Tugas Akhir SIMULASI PERANCANGAN ANTENA YAGI UNTUK APLIKASI WLAN. Oleh : FIRMANTO NIM :

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP. bahan substrat yang digunakan. Kemudian, menentukan bentuk patch yang

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

Jenis-jenis Antena pada Wireless

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

PERANCANGAN ANTENA DUAL CIRCULAR LOOP SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DIGITAL PADA RENTANG FREKUENSI UHF (ULTRA HIGH FREQUENCY)

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

ANTENA YAGI. Oleh : Sunarto YBØUSJ

Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI-UDA COHEN-MINKOWSKI PADA FREKUENSI 433MHz

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

Antena. Prinsip dan Aplikasi

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

: Widi Pramudito NPM :

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

Desain dan Realisasi Antena Televisi UHF Omnidireksional Berbasis Mikrostrip untuk Diaplikasikan di Daerah Tasikmalaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, dirancang antena mikrostrip patch segi empat (AMPSE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul dan Definisi Antena

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

BAB II TEORI DASAR ANTENA

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

PENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tanpa kabel (wireless) menyebakan para perancang antena agar merancang

BAB IV DATA DAN ANALISA

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

PERANCANGAN ANTENA DUAL CIRCULAR LOOP SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DIGITAL PADA RENTANG FREKUENSI UHF (ULTRA HIGH FREQUENCY)

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP YAGI-ARRAY TIGA ELEMEN DENGAN FREKUENSI 642 MHz UNTUK PENERIMA SIARAN TELEVISI

IMPLEMENTASI AMBIENT ELECTROMAGNETIC HARVESTING PADA FREKUENSI TV BROADCASTING UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK MELALUI TRANSFER DAYA TANPA KABEL

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Optimasi Posisi Antena pada UAV Alap-Alap BPPT menggunakan Computer Simulation Technology

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul dan Definisi Antena 1.2 Latar Belakang Masalah

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dengan teknologi sebagai media yang digunakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Antena Double Cross Dipole, Satelit NOAA,, WXtoImg.

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ANTENA STACKING YAGI UNTUK STASIUN PENERIMA SISTEM KOMUNIKASI MUATAN BALON ATMOSFER FREKUENSI 433 MHZ

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

BAB II DASAR TEORI. Gelombang didefinisikan sebagai getaran atau gangguan yang merambat.

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

Unjuk Kerja Antena UWB Egg Berdasarkan Dimensinya

[Type the document title]

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ

Desain Antena Helix Dan Loop Pada Frekuensi 2.4 GHz Dan 430 MHz Untuk Perangkat Ground Station Satelit Nano

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO

Transkripsi:

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI 727.25 MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V. 1.6.2e Andi Azizah andiazizah_az@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Musamus ABSTRAK Antena merupakan perangkat yang memilki peranan yang sangat penting dalam sistem komunikasi tanpa kabel (wireless). Secara umum antena berfungsi sebagai pengubah gelombang yang dilewatkan pada saluran transmisi menjadi gelombang ruang bebas dan sebaliknya. Antena mempunyai peran yang cukup besar dalam sebuah perangkat. Dipol reflektor adalah kawat yang diletakkan di dekat dipol yang diberi sumber (driven element) yang bertugas mereflesikan balik gelombang yang mendatanginya. Sedangkan Dipol direktor adalah kawat yang di sekitar driven yang bertugas meneruskan gerakan gelombang yang mengenainya. Biasanya antena yang menggunakan sebuah reflektor dan beberapa direktor adalah antena Yagi. Antena yagi digunakan dari frekuensi 100 MHz sampai beberapa GHZ. Simulasi antena Yagi-Uda dengan sebelas elemen memiliki gain 9,22 dbi pada frekuensi 727.25 MHz. Nilai VSWR 1,351 pada frekuensi 727.25 MHz. Nilai front to back ratio 13,56 db. Impedansi karakteristik simulasi antena Yagi-Uda pada frekuensi 727.25 MHz adalah 47.1 + j143 ohm. Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena Yagi yang dirancang sudah memiliki pola radiasi direksional. Kata kunci: Antenal, Yagi Uda, TV PENDAHULUAN Antena yagi mudah dikenal karena antena ini merupakan antena yang umum digunakan untuk menerima siaran televisi. Akan tetapi lahan frekuensi kerjanya tidak tidak terbatas pada kanal-kanal TV. Antena ini diketahui digunakan untuk komunikasi HF, baik amatir maupun professional. 56 Antena ini murah dan mudah dibuat, mempunyai lebar pita frekuensi memadai dan penguatan mencapai 17 dbi atau lebih, terutama bila dipasang dalam suatu larik (array). Pada frekuensi rendah penguatannya terbatas oleh ukuran fisis antena, sedangkan pada pita frekuensi UHF faktor pembatas adalah ketepatan ukuran

yang dapat dicapai, baik pada elemenelemennya, maupun pada pola pancaran pada sistem pencatu (feeder). Pola pancaran arah dan tahanan anginnya rendah. Sejak ditemukan oleh S. Uda dan H., Yagi di universitas Tohoku pada tahun 1926 antena yagi yang lebih tepat disebut antena Yagi-Uda banyak dibahas secara percobaan dan teori. Antena ini banyak sekali digunakan pada komunikasi radio amatir, dan kemudian sebagai antena penrima televisi, karena unjuk kerjanya yang prima dan toleransinya terhadap variasi serta kesalahan konstruksi bila kinerja optimum bukan suatu tuntutan. Hal ini bermuara pada berbagai bentuk elemen antena Yagi-Uda seperti yang dapat dilihat dipasaran. Antena Yagi Uda termasuk dalam jenis antena-antena kanal gelombang berjalan, dalam bentuk bakunya terdiri dari sejumlah antena kawat dipole yang diletakkan sejajar dalam satu bidang. Satu diantarannya merupakan dipole aktif, sedangkan yang lainnya adalah pasif. Satu dari dipol pasif ini berada dibelakang dipole aktif dan berfungsi sebagai pemantul, dipole pasif lainnya di muka dipole aktif berlaku sebagai pengarah. 1. Antena Yagi Dipol Reflektor adalah Dipol reflektor adalah kawat yang diletakkan di dekat dipol yang diberi sumber (driven element) yang bertugas mereflesikan balik gelombang yang mendatanginya. Sedangkan Dipol direktor adalah kawat yang di sekitar driven yang bertugas meneruskan gerakan gelombang yang mengenainya. Biasanya antena yang menggunakan sebuah reflektor dan beberapa direktor adalah antena Yagi. Antena yagi digunakan dari frekuensi 100 MHz sampai beberapa GHZ. Antena Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu: Driven adalah titik catu dari kabel antena, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima. Reflektor adalah bagian belakang antena yang berfungsi sebagai pemantul sinyal, dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. Direktor adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang direktor akan menambah gain antena, 57

Lr 58 namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Gambar 1. Konfigurasi antena Yagi Uda Semakin banyak banyak elemen yang ditambahkan kemungkinan mendapatkan gain yang lebih besar semakin mudah. Driven element mempunyai panjang ½ λ. Jadi panjang Driven Element Yagi mempunyai rumus : λ = C f s s s s λ/2 λ/4 L = 0.5 x λ f = frekwensi kerja yang diinginkan. λ = panjang gelombang diudara L = panjang Driven Element. a Elemen Inti Elemen Reflektor Elemen Director 2. Standar spesifikasi antena yagi Radiasi Sebagai besaran yang mentukan ke arah sudut mana sebuah antena memancarkan energinya. Dihitung pada medan jauh dengan jarak yang konstan ke antena, dan divariasikan terhadap sudut ϑ dan φ. Lalu bisa dibedakan antena yang s Ld mempunyai sifat pancar isotrop, omnidireksional, dan direksional Gain Gain menentukan seberapa besar sebuah antena dapat fokus memancarkan energinya. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis. Gain merupakan suatu bentuk perbandingan, maka dari itu satuan yang digunakan oleh gain adalah desibel. Polarisasi Linear Pada polarisasi linear, arah medan listrik tidak berubah dengan waktu yang berubah hanya orientasinya saja (positif-negatif). Terdapat dua buah polarisasi linear yaitu vertikal dan horizontal. Plarisasi linear vertikal biasanya diaplikasikan pada pemancar radio AM dan telepon seluler. Sedangkan polarisasi horizontal biasanya diaplikasikan pada televisi Bandwidth Bandwidth sebuah antena didefinisikan sebagai interval frekuens, didalamnya antena bekerja sesuai dengan yang ditetapkan oleh spesifikasi 3. Desain antena a. Perhitungan Panjang driven adalah sebagai berikut :

λ = 3.108 f L = 0.5 x λ Jadi driven elemen mempunyai panjang 10.31 cm dan mempunya jarak antar driven yaitu 4.12 mm. Dimana : f = frekwensi kerja yang diinginkan. λ = panjang gelombang diudara L = panjang Driven Element. Jadi panjang driven dalam frekuensi 727.25 MHz adalah : λ = 3.10 8 7.2725.10 8 λ = 0.4125 m λ = 41.25 cm Reflektor Reflektor merupakan pemantul gelombang agar dapat diterima dengan baik oleh driven elemen. Perhitungan panjang elemen reflektor adalah : L=0.58 x λ Lalu di dapat : 0.58 x 41.25 cm=23.93 cm Panjang reflektor yang didapat dari pehitungan adalah 23.93 cm sehingga didapat : L = 0.5 x λ = 0.5 x 41.25 = 20.62 cm Karena driven harus dipisahkan untuk menghubungkan dengan titik catu daya maka driven dipotong menjadi dua bagian yang sama lalu didapatkan 20.62 2 = 10.31 cm b. Perhitungan Jarak antar driven elemen a = 0.01 x λ a merupakan jarak antar driven elemen sehingga bila dihitung akan menjadi : 0.01 x 41.25 cm = 0.4125 cm = 4.12 mm Direktor Direktor merupakan bagian pengarah pada antena yagi untuk mendapatkan fokus pancaran sinyal. Perhitungan panjang elemen direktor adalah : L=0.45 x λ Maka di dapat : 0.45 x 41.25 cm=18.56 cm Panjang elemen direktor yang didapat adalah 18.56 cm berdasarkan hasil perhitungan. 59

Jarak antar elemen Agar mendapatkan gain yang sempurna jarak antar elemen harus diperhatikan agar gain fokus terhadap antena. Perhitungan jarak antar elemen sebagai berikut : s = 1 λ 4 s merupakan jarak antara elemen yang satu dengan yang lainnya dengan demikian didapat jarak antar elemen 1 4 x 41.25 = 10.31 cm 727 MHz dan 750 MHz. Dari gambar grafik berikut dapat diperhatikan bahwa nilai VSWR akan naik, apabila frekuensinya juga ikut naik. Dari grafik ini juga dapat dipelajari bahwa nilai VSWR antena ini sudah cukup baik, karena berada dibawah standar yang ditentukan, yaitu VSWR < 2. Pada frekuensi 727,25 MHz, VSWR yang didapatkan adalah 1,351. Gambar 2. Antena yagi pada Simulator 4. Pengujian a. Pengujian VSWR Gambar grafik dibawah ini menunjukkan perbandingan gelombang berdiri yang dihasilkan antena Yagi, frekuensi yang diberikan adalah 705 MHz, Gambar 3. Grafik VSWR simulasi antena Yagi b. Simulasi Gain & Front to Back ratio Berikut ini adalah gambar hasil simulasi antena Yagi dengan jumlah delapan elemen, dengan parameter pada 60

sumbu y ordinat kiri adalah gain, sedangkan pada sumbu ordinat disebelah kanan adalah Front to back ratio. Nilai gain ditunjukkan dengan garis diatas garis F/B ratio. Dari grafik ini dapat dianalisis bahwa gain untuk antena Yagi ini pada frekuensi 705 MHz, 727 MHz, dan 750 MHz diatas 12 dbi, dan nilai ini sudah sangat baik. Sedangkan untuk front to back ratio nilainya diatas 12 db, pada frekuensi 705 MHz, 727 MHz, dan 750 MHz. Dari grafik dibawah ini dapat dilihat juga bahwa kenaikan frekuensi disertai pula kenaikan gain dan front to back ratio pada daerah frekuensi 640 MHz sampai dengan 820 MHz. Pada frekuensi 727 MHz nilai gain antena Yagi-Uda adalah 12.08 dbi, sedangkan nilai front to back ratio adalah 13.56 db. Gambar 4. Grafik Gain dan Font to back ratio simulasi. c. Pengukuran dan analisis Pola Radiasi Dibawah ini gambar pola radiasi antena Yagi-Uda hasil pengukuran. Berdasarkan gambar grafik pola radiasi dibawah ini, dapat diketahui bahwa antena Yagi yang dibuat sudah memiliki pola radiasi direksional. Hasil pengukuran dan simulasi pola radiasi menunjukkan daya secara maksimal diterima pada arah 0 0. 61

d. Simulasi Impedansi Karakteristik Gambar 5. Hasil Pengukuran Pola Radiasi antena yagi Pada simulasi impedansi karakteristik dihasilkan grafik impedansi karakteristik dari antena Yagi yang telah dirancang. Dari grafik dibawah ini terlihat ada dua sumbu yordinat, yaitu sebelah kiri menunjukkan impedansi riil atau resistansi sedangkan pada sumbu ordinat sebelah kanan adalah impedansi imajiner. Dari sumbu imajiner terlihat bahwa impedansi imajiner antena dari antena naik bersama dengan kenaikan frekuensi pada daerah 640 MHz sampai dengan 820 MHz, pada daerah frekuensi tersebut nilai impedansi imajiner antena semuanya bernilai positif. Sedangkan bila dilihat pada sumbu resistansi sebelah kiri, nilai resistansi antena menurun dari nilai frekuensi yang lebih kecil ke frekuensi yang lebih besar. Apabila resistansi terlalu menurun maka akan mempengaruhi kinerja dari antena, dan terjadi conjugate mismatch. Pada frekuensi 727.25 MHz impedansi antena Yagi-Uda adalah 47.1 + j143 ohm. Gambar 6. Smith Chart 62

727.25 MHz adalah 47.1 + j143 ohm. e. Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena Yagi yang dirancang sudah memiliki pola radiasi direksional. 2. Saran a. Pembuatan antena Yagi sebaiknya menggunakan bahan yang memiliki konduktivitas lebih baik. b. Pengukuran dilakukan sebaiknya di ruangan anechoic chamber. Gambar 7. Impedansi karakteristik antena yagi PENUTUP 1. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil simulasi antena Yagi-Uda dengan sebelas elemen memiliki gain 9,22 dbi pada frekuensi 727.25 MHz. b. Berdasarkan simulasi antena Yagi- Uda memiliki nilai VSWR 1,351 pada frekuensi 727.25 MHz. c. Berdasarkan simulasi antena Yagi- Uda memiliki front to back ratio 13,56 db. d. Impedansi karakteristik simulasi antena Yagi-Uda pada frekuensi DAFTAR PUSTAKA 1. Bagus Y U, Rini H, Moch F R,.2010. Perancangan Antena Yagi Untuk Optimasi Kuat Sinyal Pada Jaringan CDMA 2000 1XEVDO REV.A Untuk aplikasi Wireless Broadband di Kawasan Pendidikan Telkom. Politeknik Telkom 2. Abhishek Singh Chauhan, Monalisha, Mohnish Kumar. 2012. Antena and Wave Propagation. Undergraduate Academic Research Journal (UARJ). Volume 1 3. Alaydrus, M. 2011. Antena: Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta. Graha Ilmu. 4. Yahya S. 1996. Antena Yagi, Jurnal Buletin IPT, No 5-8 Vol. 1 63