MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAIANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.01/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan P

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

: PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110/PMK.01/2014 TENTANG PEJABAT PENGGANTI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Harian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Neg

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 116, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM UNIVERSITAS JAMBI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.01/2014 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

2017, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tamb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN Draft hasil pembahasan 14 Juni 2016

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK lndones!a SALIN AN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja.

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/PMK.05/2017

Transkripsi:

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 189/PMK.01/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 2/PMK.01/2016 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka menyusun peraturan dasar pengelolaan Politeknik Keuangan Negara STAN yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Politeknik Keuangan Negara STAN, telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.01/2016 tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN; b. bahwa dalam rangka mendukung optimalisasi pengelolaan, penyelenggaraan, serta pelaksanaan tugas dan fungsi Politeknik Keuangan Negara STAN, perlu melakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.01/2016 tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN tersebut pada huruf a; c. bahwa dalam rangka menyusun perubahan tersebut pada huruf b, Senat Politeknik Keuangan Negara STAN telah memberikan persetujuan melalui Surat Senat Politeknik Keuangan Negara STAN Nomor S- 1/S.PKN/2016 tanggal 23 November 2016;

- 2 - d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/ PMK.01/ 2016 tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN; Mengingat 1. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51); 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/ PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1926); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137 /PMK.01/ 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1073); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/ PMK.01/ 2016 tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 51); MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 2/ PMK.01/ 2016 TENTANG STA TUT A POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/ PMK.01/2016 tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 51), diubah sebagai berikut:

- 3-1. Ketentuan Pasal 2 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut: Pasal 2 (1) PKN STAN berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Kepala BPPK. (2) Pembinaan PKN STAN secara teknis akademik dilaksanakan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (3) Pembinaan PKN STAN secara teknis operasional dan administratif dilaksanakan oleh Men teri. 2. Ketentuan Pasal 21 ayat (1), ayat (2) dan ayat (4) diubah, sehingga Pasal 21 berbunyi sebagai berikut: Pasal 21 (1) Sebagai pengakuan dan bukti kelulusan program diploma, PKN STAN memberikan ijazah dengan gelar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditempatkan di belakang nama pemilik hak atas penggunaan gelar yang bersangkutan. (3) Lulusan PKN STAN berhak mendapatkan ijazah setelah menyelesaikan semua kewajiban akademik, administrasi, dan ikatan dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (4) Direktur PKN STAN berwenang untuk mencabut ijazah lulusan PKN STAN, apabila lulusan yang bersangkutan terbukti melakukan: a. pemalsuan terhadap dokumen yang terkait dengan pemenuhan syarat administratif pendaftaran masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/ PKN STAN; b. kecurangan akademik; dan/atau c. plagiarisme.

- 4 - (5) Pencabutan ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan dengan Keputusan Direktur setelah mendapatkan pertimbangan Senat. 3. Ketentuan Pasal 22 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 22 berbunyi sebagai berikut: Pasal 22 ( 1) PKN STAN menyelenggarakan acara: a. Pengukuhan Mahasiswa Baru; b. Wisuda; dan c. Dies Natalis. (2) Wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diselenggarakan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan. (3) Dalam Wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wisudawan mengucapkan janji wisudawan. (4) Pengukuhan Mahasiwa Baru, Wisuda, dan Dies Natalis diselenggarakan dalam Sidang Senat Terbuka. 4. Ketentuan Pasal 28 diubah, sehingga Pasal 28 berbunyi sebagai berikut: Pasal 28 Calon Direktur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: b. berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merupakan dosen aktif dengan jenjang akademik paling rendah Lektor; c. berpendidikan paling rendah Magister (82); d. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Direktur yang sedang menjabat; t-

- 5 - e. memiliki pengalaman manajerial di lingkungan perguruan tinggi paling rendah sebagai Ketua Jurusan/Kepala Pusat/Kepala Satuan sekurangkurangnya 2 (dua) tahun; f. bersedia dicalonkan menjadi p1mpm.an PKN STAN yang dinyatakan secara tertulis; g. memiliki setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; h. sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan tertulis oleh dokter pemerintah yang berwenang; i. tidak sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan atau ijin belajar dalam rangka studi lanjut yang meninggalkan tugas Tridharma Perguruan Tinggi yang dinyatakan secara tertulis; J. tidak pernah melakukan plagiarisme se bagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan; k. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; 1. tidak pernah dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana paling rendah pidana kurungan; dan m. memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan minimal dalam jurnal nasional terakreditasi. 5. Ketentuan Pasal 45 ayat (5), ayat (6), ayat (7), dan ayat (8) diubah, sehingga Pasal 45 berbunyi sebagai berikut: Pasal 45 (1) Dewan Pertimbangan mempunyai tugas memberikan pertimbangan non akademik dan membantu mengembangkan PKN STAN dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dewan Pertimbangan melaksanakan fungsi: t-

- 6 - a. memberikan pertimbangan atas penyusunan rencana induk pengembangan PKN STAN; b. perumusan kebijakan strategis dan pertimbangan bagi pengelola PKN STAN dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat; c. pengawasan dan pemantauan atas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan kinerja PKN STAN; d. pendampingan dalam pemecahan masalah/ isu-isu strategis yang dihadapi oleh PKN STAN; e. pemberian pendapat dan saran kepada Menteri melalui Kepala BPPK mengenai rencana strategis dan anggaran yang diusulkan oleh Direktur; f. pemantauan perkembangan kegiatan PKN STAN; dan g. pemberian pendapat dan saran kepada Menteri mengenai masalah yang dianggap penting bagi PKN STAN. (3) Dewan Pertimbangan dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris yang dipilih dari dan oleh anggota Dewan Pertimbangan melalui rapat Dewan Pertimbangan. (4) Dewan Pertimbangan berjumlah ganjil. (5) Dewan Pertimbangan terdiri atas unsur Kementerian Keuangan dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang diwakili oleh: a. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan; b. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan; c. Kepala BPPK Kementerian Keuangan; d. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; dan e. Pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan t-

- 7 - pendidikan tinggi, serta perumusan kebijakan, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi. (6) Dalam hal diperlukan, jumlah anggota Dewan pertimbangan dapat ditambahkan dari unsur lain selain yang tersebut pada ayat (5) dan kemudian ditetapkan oleh Menteri. (7) Ketua, Sekretaris, dan Anggota Dewan Pertimbangan diangkat dan diberhentikan oleh Menteri. (8) Hal-hal yang menyangkut keanggotaan, fungsi, wewenang, dan masa kerja Dewan Pertimbangan ditetapkan oleh Menteri. 6. Ketentuan Pasal 80 ayat (3) diubah, sehingga Pasal 80 berbunyi sebagai berikut: Pasal 80 (1) Alumni merupakan orang-orang yang telah menyelesaikan pendidikan di STAN/ PKN STAN. (2) Alumni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat membentuk organ1sas1 alumni sebagai wadah kegiatan yang disebut ikatan alumni PKN STAN. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai alumni PKN STAN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direktur. 7. Ketentuan Pasal 88 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 88 berbunyi sebagai berikut: ( 1) Penyelenggaraan Pasal 88 akreditasi di PKN STAN dikoordinasikan oleh Satuan Penjaminan Mutu. (2) Akreditasi di PKN STAN meliputi akreditasi program studi, pengelola dan institusi. (3) Ketentuan mengena1 pelaksanaan akreditasi se bagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diatur dengan t-

- 8 - Peraturan Direktur sesuai peraturan perundangundangan. 8. Di antara BAB VIII dan BAB IX disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB VIIIA sehingga berbunyi sebagai berikut: BAB VIIIA PENUNJUKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN Bagian Kesatu Tata Cara Penunjukan dan Lingkup Wewenang Pasal 96A (1) Dalam rangka menunjang dan menjaga kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi, dan kelangsungan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan PKN STAN sesuai dengan tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai organisasi dan tata kerja di lingkungan Kementerian Keuangan, dilakukan penunjukan: a. Pelaksana Tugas (Plt.) dalam hal pejabat definitif berhalangan tetap; atau b. Pelaksana Harian (Plh.) dalam hal pejabat definitif berhalangan sementara, dengan Surat Perintah. (2) Surat Perintah penunjukan Plt. atau Plh.: a. Direktur/ Pembantu Direktur/ Kepala Bagian ditandatangani oleh Kepala BPPK; b. Kepala Satuan Penjaminan Mutu/Kepala Satuan Pengawasan Internal/Ketua Jurusan/ Kepala PPPM/ Kepala Unit Penunjang ditandatangani oleh Direktur; c. Sekretaris Jurusan/Kepala Laboratorium/ Ketua Program Studi ditandatangani oleh Ketua Jurusan terkait; t-

- 9 - d. Sekretaris PPPM ditandatangani oleh Kepala PPPM; dan e. Kepala Subbagian ditandatangani oleh Sekretaris BPPK. (3) Plt. atau Plh. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas, menetapkan keputusan, dan melakukan tindakan rutin yang menjadi wewenang jabatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Keputusan dan/ atau tindakan rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan kegiatan atau hal yang menjadi tugas dan fungsi pejabat definitif yang berhalangan. (5) Plt. atau Plh. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memiliki kewenangan un tuk: a. mengambil keputusan dan/ atau tindakan yang bersifat strategis yang berdampak pada perubahan status hukum pada aspek kepegawaian; dan b. menetapkan keputusan penjatuhan hukuman disiplin. (6) Aspek kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a meliputi pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai. Bagian Kedua Hak Keuangan Plt. dan Plh. Pasal 96B (1) Pegawai/ Pejabat yang diangkat sebagai Plt. atau Plh. tidak mendapat tunjangan struktural/ jabatan pada jabatannya sebagai Plt. atau Plh. (2) Pegawai/ Pejabat yang diangkat sebagai Plt. atau Plh. dengan jangka waktu menjabat paling sedikit selama 1 (satu) bulan kalender, diberikan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: t

- 10 - a. pejabat atasan langsung atau atasan tidak langsung yang merangkap sebagai Plt. atau Plh., menerima Tunjangan Kinerja yang lebih tinggi ditambah 20% (dua puluh per seratus) dari Tunjangan Kinerja dalam jabatan sebagai Plt. a tau Plh. pada jabatan yang dirangkapnya; b. pejabat setingkat yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. menerima Tunjangan Kinerja yang lebih tinggi ditambah 20% (dua puluh per seratus) dari Tunjangan Kinerja yang lebih rendah pada jabatan definitif atau jabatan yang dirangkapnya; c. pejabat satu tingkat di bawah pejabat definitif yang berhalangan tetap dan/ atau berhalangan sementara yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. menerima Tunjangan Kinerja pada jabatan yang dirangkapnya dan tidak menenma Tunjangan Kinerja dalam jabatan definitifnya; dan d. pelaksana bawahan dari pejabat definitif yang berhalangan tetap dan/ atau berhalangan sementara, yang merangkap sebagai Plt. atau Plh. menerima Tunjangan Kinerja pada jabatan yang dirangkapnya dan tidak menenma Tunjangan Kinerja dan/ atau Tunjangan Tambahan Unsur TKPKN Gika ada) dalam jabatan pelaksana definitifnya. (3) Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan pada bulan pembayaran Tunjangan Kinerja berikutnya. (4) Plt. atau Plh. dengan jangka waktu menjabat kurang dari 1 (satu) bulan kalender, tidak berhak mendapatkan pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2). 9. Di antara Pasal 98 dan Pasal 99 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 98A sehingga berbunyi sebagai berikut: f-

- 11 - Pasal 98A (1) Untuk pertama kali, Direktur ditunjuk oleh Menteri sampai dengan dilaksanakannya pemilihan Direktur sesuai dengan statuta PKN STAN. (2) Direktur yang ditunjuk oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) memegang jabatan selama 4 (empat) tahun. (3) Direktur yang ditunjuk oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 kecuali huruf b, huruf e, dan huruf m apabila berstatus PNS. (4) Direktur yang ditunjuk oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 kecuali huruf b, huruf e, huruf g, huruf i, huruf k, dan huruf m apabila berstatus bukan PNS. (5) Sebelum memangku jabatannya, Direktur yang ditunjuk oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilantik oleh Menteri dan wajib mengucapkan sumpah atau janji. (6) Direktur yang ditunjuk oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperoleh penghasilan dan tunjangan kinerja rutin yang ditetapkan oleh Menteri. Pasal II Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal diundangkan. t-

- 12 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerin tahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 5 Desember 2016 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Desember 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1854 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum u.b. Kepala Bagian T. U. Kernen terian NIP 19710912199703100