Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

Upaya Pencapaian Zero Accident di PT. Sari Mas Permai

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015

Riandi Fauzan *), Nia Budi Puspitasari. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

PERANCANGAN PENGENDALIAN K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

PT. SAAG Utama PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO No: PK.HSE.01 Berlaku : Revisi : 00 Hal.

Analisis Budaya Kerja UKM Industri Bambu di Cebongan Sleman Yogyakarta

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

Peningkatan Perilaku Aman di PT. XXX dengan Pendekatan Behavior Based Safety

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)


BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

ABSTRAK. Kata Kunci : Keselamatan Keselamatan Kerja, Job safety analysis (JSA), Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)

PERANCANGAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.

EVALUASI TERHADAP PROFIL RESIKO. Tujuan: Untuk memastikan bahwa resiko yang tidak dapat ditolerir dapat dikendalikan dengan sebaik-baiknya

BAB 1. PENDAHULUAN. lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4935

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

ANALISA POTENSI BAHAYA DAN RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT DI PELABUHAN PT SARANA CITRANUSA KABIL DENGAN METODE HIRARC

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL (SOP) IDENTIFIKASI, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA RESIKO. No. Dokumen: CTH-HSE.02-SOP-01

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO DI AREA PRODUKSI AEROSOL PT. UNZA VITALIS SALATIGA

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC

Identifikasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Berdasarkan OHSAS (Studi Kasus di PT. Vopak Terminal Merak)

ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA GUDANG BAHAN JADI DI PT

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PEKERJA PADA BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU DENGAN METODE JSA (JOB SAFETY ANALYSIS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RISK ASSESSMENT K3 PADA PROSES PENGOPERASIAN SCAFFOLDING PADA PROYEK APARTEMEN PT. X DI SURABAYA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

Perancangan Dokumen Hazard Identification Risk Assessment Risk Control (HIRARC) Pada Perusahaan Furniture: Studi Kasus

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS Di PT X (Studi Kasus : Produksi Teh)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PETERNAKAN SAPI DI PT X CABANG KOTA KEDIRI

IMPLEMENTASI METODE JOB SAFETY ANALYSIS DAN RISK ASSESSMENT DI GUDANG BAHAN BAKU PT. XYZ TBK.

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Selviani R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Pengertian (Definisi) Bahaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikeluarkan oleh pohon karet. Lateks terdapat pada bagian kulit, daun dan biji

IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Aji Dwijayanto Widodo R

Keywords: HIRARC, risk control.

Kata Kunci : Rumah Batik Komar, HIRARC, OHSAS 18001:2007, Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012, SOP, Intruksi kerja

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Healthy Tadulako Journal (Lusia, Hasanah, Bunniati : 57-61) 57

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAKSANAAN KONTRUKSI OIL DAN GAS DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION ABSTRAK ABSTRACT

#10 MANAJEMEN RISIKO K3

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

Memenuhi Salah Satu. Syarat. Disusun Oleh : J PROGRAM FAKULTAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

ANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Industri Faktultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PERANCANGAN PROSEDUR UNTUK MEMINIMASI RISIKO K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC

KECELAKAAN TAMBANG. Oleh : Rochsyid Anggara

Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) *

Analisis Probabilitas Human Error Pada Pekerjaan Grinding dengan Metode HEART dan SLIM-ANP di Perusahaan Jasa Fabrikasi dan Konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nurbowo Dwinalto Arindra

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO

MANAJEMEN RESIKO K3I

Pembaharuan Prosedur Departemen Produksi dan Departemen QSHE di PT Charoen Pokphand Indonesia Balaraja

Prosiding Teknik Industri ISSN:

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

Perumusan Masalah : Tujuan Batasan dan Asumsi LANDASAN TEORI Pengertian Risiko Pengendalian Risiko

(STUDIKASUS:PT.PJBUNITPEMBANGKITANGRESIK) Presented by: NOVI MARHAENDRA PUTRANTO ( )

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

Transkripsi:

Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Albert Wijaya 1, Togar W.S. Panjaitan, S.T., MBA 2, Herry Christian Palit, ST., MT 3 Abstract:PT. Charoen Pokphand Indonesia is a fodder company which is located in Surabaya Mojokerto Street 26 Km, Krian City. This company consists of 4 areas which are feed mill area, raw material area, silo area, and finished good area. The company was in the preparatory stage SMK3 certification.companies now want to evaluate the system of K3 with HIRARC that is one of the documents supporting SMK3 certification certification. If the company applies HIRARC, the dangerous activities in the company can be detected and the solution can be made immediately. As a result, the number of the accident in the workplace can be minimized. HIRARC method consists of 3 things which are hazard identification, risk assessment, and risk control. The data which is processed with HIRARC is got from the interview, observation, and company s data. The result of health and safety evaluation with HIRARC method through PT Charoen Pokphand Indonesia is that there are still many dangerous activities; for example, an activity which has extremely high, high, and normal percentage of risk rating. The percentages of the dangerous activities in silo area are 8,82% in extremely high rate, 14,71% in high rate, and 47,06% in normal rate. On the other hand, the percentage of the dangerous activities in raw material warehouse are 14% in extremely high rate, 35% in high rate and 39% in normal rate. Those dangerous activities must be solved immediately by making risk control. The risk control which is suggested are giving sanctions, making checklist, maintaining the tools, replacing the tools if they are broken, changing the method, and giving training. The potential percentage of the dangerous activities which is expected to decrease in silo area is disappearing the extremely high risk, decreasing the percentage of the high and normal risk to 8,82%, and 23,53%. On the other hand, the potential percentage of dangerous activities which is expected to decrease in raw material warehouse is disappearing the extremely high risk, decreasing the percentage of high and normal risk to15,79% and 21,05%. Keywords:Health and Safety Evaluation, HIRARC Pendahuluan PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah perusahaan pakan ternak yang terletak di Jalan Surabaya-Mojokerto Km 26, Krian. Perusahaan sedang dalam tahap persiapan sertifikasi SMK3. Perusahaan ingin mengevaluasi sistem K3 dengan HIRARC yang merupakan salah satu dokumen penunjang sertifikasi SMK3. HIRARC bertujuan agar bahaya yang ada dalam setiap kegiatan dapat terdeteksi dan segera dibuat pengendaliannya sehingga potensi terjadinya kecelakaan kerja dapat diminimalkan. 1,2,3 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Email: Albert_w.51328@yahoo.co.id, togar@petra.ac.id, Herry@petra.ac.id Batasan masalah pada penelitian ini yaitu penelitian terbatas di area silo dan gudang bahan baku dan hanya dilakukan di PT Charoen Pokphand Indonesia yang berlokasi di Krian. Metode Penelitian Metode HIRARC adalah metode yang terdiri dari identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian risiko ( risk assessment), dan pengendalian risiko (risk control). penurunan yang dapat terjadi juga perlu dibuat setelah membuat pengendalian resiko. penurunan dibuat sebagai acuan atau target dari pengendalian yang diterpakan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kecelakaan kerja 29

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan sistem yang melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja ( Suardi, [5]). Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan Kecelakaan Kerja 4 Likely Terdapat 1 kejadian dalam setiap hari 3 Posibble Terdapat 1 kejadian dalam setiap minggu 2 Unlikely Terdapat 1 kejadian dalam setiap bulan 1 Rare Terdapat 1 kejadian dalam setahun atau lebih Kecelakaan kerja adalah sesuatu yang tidak terencana, tidak terkontrol, dan sesuatu hal yang tidak diperkirakan sebelumnya sehingga mengganggu efektivitas kerja seseorang (Anton, [1]). Penyebab kecelakaan kerja dibagi menjadi lima, yaitu faktor man, tool/machine, material, method, dan environment dan bahan, faktor lingkungan. Kecelakaan kerja dapat dicegah dan diminimalkan dengan metode HIRARC. Metode HIRARC adalah yang terdiri dari hazard identification, risk assessment, dan risk control. Identifikasi (Hazard Identification) adalah sesuatu yang dapat menyebabkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat atau lingkungan. Macammacam kategori hazard (Suardi, [5]) adalah bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya mekanik, bahaya elektrik, bahaya ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan, bahaya biologi, dan bahaya psikologi. Penilaian Risiko (Risk Assessment) Risk assessment adalah proses penilaian yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi. Tujuan dari risk assessment adalah memastikan kontrol resiko dari proses, operasi atau aktivitas yang dilakukan berada pada tingkat yang dapat diterima. Penilaian dalam risk assessment yaitu Likelihood dan severity. Likelihood menunjukkan seberapa mungkin kecelakaan itu terjadi, Severity menunjukkan seberapa parah dampak dari kecelakaan tersebut. Nilai dari likelihood dan severity akan digunakan untuk menentukan risk rating. Risk rating adalah nilai yang menunjukkan resiko yang ada berada pada tingkat rendah, menengah, tinggi, atau ekstrim (AS/NZS, [4]). Acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian resiko dapat dilihat pada tabel, tabel 2, dan tabel 3 Tabel 1. Skala Likelihood pada standar AS/NZS 4360 Tingkat Deskripsi Keterangan 5 Almost Certain Terdapat 1 kejadian dalam setiap shift 30 Tabel 2. Skala severity pada standar AS/NZS 4360 Tingkat Deskripsi Keterangan 1 Insignificant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial sedikit 2 Minor Cedera ringan, kerugian finansial sedikit 3 Moderate Cedera sedang, perlu penanganan medis, kerugian finansial besar 4 Major Cedera berat 1 orang, kerugian besar, gangguan produksi 5 Catastrophic Fatal 1 orang, kerugian sangat besar dan dampak sangat luas, terhentinya seluruh kegiatan Tabel 3. Skala risk rating pada standar AS/NZS 4360 Frekuensi Risiko Dampak Risiko 1 2 3 4 5 5 H H E E E 4 M H E E E 3 L M H E E 2 L L M H E 1 L L M H H Pengendalian Risiko Pengendalian resiko adalah cara untuk mengatasi potensi bahaya yang terdapat dalam dalam lingkungan kerja. bahaya tersebut dapat dikendalikan dengan menentukan suatu skala prioritas terlebih dahulu yang kemudian dapat membantu dalam prioritas terlebih dahulu yang kemudian dapat membantu dalam pemilihan pengendalian resiko yang disebut hirarki pengendalian resiko. Hirarki pengendalian resiko menurut OHSAS 18001,[2] terdiri dari lima hirarki peng-endalian yaitu eliminasi, subtitusi, engineering control, Administrative control, dan alat pelindung diri (APD). Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3) SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi

struktur oganisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif. Tujuan diterapkannya SMK3 yaitu untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja, dimana terdapat unsur tenaga kerja, lingkungan kerja, dan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya (PER.05/MEN,[3]). Hasil dan Pembahasan Pengolahan data akan dilakukan dengan metode HIRARC yang terdiri dari hazard identification, risk assessment, dan risk control. penurunan risk rating akan dibuat setelah pembuatan risk control. penurunan dibuat sebagai acuan atau target dari hasil risk control. Hazard Identification Proses identifikasi bahaya adalah proses lanjutan dari identifikasi kegiatan, pada proses identifikasi bahaya akan dilakukan penjabaran resiko darisetiap kegiatan yang sudah diidentifikasi. Resiko dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya mekanik, bahaya elektrik, bahaya ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan, bahaya biologi, dan bahaya psikologi. Contoh hasil dari hazard identifycation dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Contoh Hazard identification area silo Faktor Kebiasaan Mekanik Risk Assessment yang Muncul Pekerja tidak mengecek adanya pekerja lain di dalam silo saat mengoperasikan mesin sweeper Alat fogging menimbulkan suara penilaian resiko adalah likelihood dan severity. Likelihood adalah probabilitas terjadinya kecelakaan kerja. Parameter pengukuran likelihood yang digunakan dalam penelitian ini adalah seberapa sering terjadinya kegiatan yang dapat memicu kecelakaan kerja. Risk rating menggambarkan seberapa besar dampak dari potensi bahaya yang diidentifikasi yang kemudian akan dilihat dengan bantuan tabel risk matrix. Penilian resiko dilakukan dengan cara wawancara dengan pekerja dan supervisor perusahaan. Contoh dari risk assessment area silo beserta analisanya dapat dilihat pada Tabel 5. Risk assessment dilakukan pada seluruh potensi bahaya yang telah ditemukan. Tabel 5. Contoh risk assessment area silo Sumber Alat fogging menimb ulkan suara Analisa Pekerja bekerja dalam keadaan suara yang ditimbul kan alat fogging Risiko Kehila ngan indera penden garan pada pekerja L S Risk Rating 3 4 Ekstrim Pemberian nilai 3 pada likelihood karena berdasarkan hasil wawancara, kegiatan sterilisasi dilakukan setiap minggu dan pekerja pasti akan terkena suara setiap minggu disebabkan ear muff yang disediakan tidak pernah dipakai. Nilai 4 pada nilai severity disebabkan karena potensi resiko yang terjadi adalah kehilangan pendengaran yang merupakan cedera berat. Berdasarkan hasil risk assessment, terdapat 70,59% kegiatan area silo dan 88% pada area gudang bahan baku PT. Charoen Pokphand Indonesia yang berisiko. Pada area silo, kegiatan beresiko terdiri dari 47,06% resiko sedang, 14,71% resiko tinggi, dan 8,82% resiko ekstrim. Pada area gudang bahan baku, kegiatan beresiko terdiri dari 39% resiko sedang, 35% resiko tinggi, dan 14% resiko ekstrim. Persentase hasil risk assessment pada area silo dapat dilihat pada gambar 1 dan persentase hasil risk assessment area gudang bahan baku dapat dilihat pada Gambar 2. Penilaian resiko adalah metode untuk mengetahui tingkat resiko suatu kegiatan. Parameter yang digunakan untuk melakukan 31

Gambar 1. Persentase risk assessment area silo Setelah pengendalian resiko ( risk control) dibuat, langkah berikutnya adalah membuat potensi penurunan risk rating. penurunan risk rating akan dijadikan acuan atau target dari pengendalian resiko yang dibuat. Contoh potensi penurunan risk rating dapat dilihat pada tabel 6. penurunan risk rating yang diharapkan pada area silo adalah hilangnya resiko tingkat ekstrim, Penurunan persentase resiko tingkat tinggi dari 14,71% menjadi 8,82%, dan tingkat sedang dari 47,06% menjadi 23,53%. penurunan risk rating yang diharapkan pada area gudang bahan baku adalah hilangnya resiko tingkat ekstrim, Penurunan persentase resiko tingkat tinggi dari 35% menjadi 15,79%, dan tingkat sedang dari 39% menjadi 21,05%. Tabel 6. Contoh potensi penurunan risk rating area silo Gambar 2. Persentase risk assessment area gudang bahan baku Risk Control Risk control bertujuan untuk meminimalkan tingkat risiko dari potensi bahaya yang ada. Setiap risk control yang dilakukan akan dianalisa secara lengkap. Contoh dari risk control dan analisanya dapat dilihat pada Tabel 6. Pengendalian yang sudah dibuat akan diterapkan oleh P2K3 yang diusulkan.usulan P2K3 dapat dilihat pada gambar 3. Tabel 6. Contoh risk control Risk Rating Risiko Risk Control Ekstrim Analisa Pekerja bekerja dalam keadaan suara yang ditimbul kan alat fogging(t ool/mac hine) Kehilang an indera pendeng aran pada pekerja Pengadaan seminar K3 dan peraturan yang ketat tentang pelanggaran SOP Pengadaan seminar K3 agar pekerja sadar akan pentingnya K3. Hal ini dapat berupa denda atau surat peringatan untuk mengendalikan pekerja yang bekerja tidak sesuai SOP. Gambar 3. Usulan Panitia Pelaksana Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesimpulan Hasil evaluasi kesehatan dan keselamatan kerja dengan metode HIRARC di PT Charoen Pokphand Indonesia menunjukkan bahwa masih banyak kegiatan yang berbahaya. Kegiatan berbahaya yang dimaksud adalah kegiatan yang memiliki nilai risk rating ekstrim, tinggi, dan sedang. Persentase kegiatan berbahaya pada area silo adalah 8,82% ekstrim, 14,71% tinggi, dan 47,06% sedang. Faktor yang memicu terjadinya kecelakaan 32

kerja di area silo adalah 37,5% kebiasaan, 6,25% ergonomi, 12,5% mekanik, 6,25% elektrik, 18,75% kimia, dan 18,75 % lingkungan. Persentase kegiatan berbahaya pada area silo adalah 14% ekstrim, 35% tinggi, dan 39% sedang. Faktor yang memicu terjadinya kecelakaan kerja di area gudang bahan baku adalah 25% kebiasaan, 33,3% mekanik, 4,2% elektrik, 12,5% kimia, dan 25 % lingkungan. Faktor - faktor tersebut harus segera dibuat pengendalian resikonya. Pengendalian resiko yang diusulkan antara lain adalah pemberian saksi, pembuatan checlist, pemeliharaan peralatan, penggantian apabila terjadi kerusakan peralatan, perubahan metode, dan pemberian pelatihan. penurunan persentase risk rating yang diharapkan pada area silo setelah usulan perbaikan adalah resiko ekstrim menjadi 0%, potensi tinggi menjadi 23,53%, dan potensi sedang menjadi 23,53%. Penurunan risk rating menunjukkan penurunan beberapa faktor pemicu kecelakaan kerja di area silo yaitu faktor kebiasaan menjadi 18,75%, ergonomi menjadi 0%, mekanik menjadi 0%, dan elektrik menjadi 0%. penurunan persentase risk rating yang diharapkan pada area gudang bahan baku setelah usulan perbaikan adalah resiko ekstrim menjadi 0%, potensi tinggi menjadi 15,79%, dan potensi sedang menjadi 12%. Penurunan risk rating menunjukkan penurunan beberapa faktor pemicu kecelakaan kerja di area gudang bahan baku yaitu faktor kebiasaan menjadi 4,2%, mekanik menjadi 8,3%, dan elektrik menjadi 0%. Daftar Pustaka 1. Anton, Thomas J. (1989). Occupational safety and health management.singapore: McGraw-Hill Book.Co. 2. OHSAS 18001:2007. Occupational Health and Safety Management System Guideline For The Implementation of OHSAS 18001. 3. Peraturan Menteri No. PER-05/MEN/1996 tentang Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (1996). Departemen Tenaga Kerja. Jakarta: Indonesia. 4. Standard Australia License.(1999).AS/NZS 4360:1999 Risk managementin Security Risk Analysis, Brisbane, Australia, ISMCPI 5. Suardi, Rudi. (2010). Sistem Manajemen dan Ke-selamatan Kerja. Lembaga Manajemen PPM. Jakarta, Indonesia. 33

34