BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia dinilai cukup marak, terbukti

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Cabang Bandar Lampung

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran terhadap adat akan berdampak pada ketidak seimbangan dan

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. manusia bisa mencari dan mengupayakannya. Bahkan ketika kita berbicara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB IV ANALISIS DATA

JUAL BELI DALAM ISLAM

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETERLAMBATAN PENYERAHAN BARANG PADA AKAD ISTISHNA DALAM JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN OBJEK DARI PRAKTIK PARON HEWAN (SAPI) DI DESA GUNUNG SERENG KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB II DAN RIBĀ DALAM FIQIH MUAMALAH. yang berarti dia memutuskannya. Qarḍ. masdar yang berarti memutuskan. Qarḍ

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mencari kemaslahatan pribadi, keluarga maupun umum. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan orang lain dalam kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia sangat beragam, sehingga terkadang secara pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu manusia dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan, harus terdapat aturan yang menjelaskan hak dan kewajiban keduanya berdasarkan kesepakatan. Proses untuk membuat kesepakatan dalam kerangka memenuhi kebutuhan keduanya, lazim disebut dengan proses untuk berakad. Akad merupakan konsekuensi logis dari hubungan sosial dalam kehidupan manusia. Hubungan ini merupakah fitrah yang sudah ditakdirkan oleh Allah, karena itu ia merupakan kebutuhan sosial sejak manusia mulai mengenal arti hak milik. Islam sebagai agama yang komprehensif dan universal memberikan aturan yang cukup jelas dalam akad untuk dapat diimplementasikan dalam setiap masa. Dalam pembahasan fiqih, akad yang dapat digunakan dalam bertransaksi sangat beragam, sesuai dengan karakteristik dan spesifikasi kebutuhan yang ada. 1 Akad berfungsi untuk mengekspresikan maksud dan keinginan kedua belah pihak. Akad merupakan simbol atau tanda atas kerelaan yang letaknya di 1 http://fsqcairo.blogspot.com/2009/03/sumber-sumber-perikatan-dengan.html tanggal 12 Juli 2010 diakses 1

2 hati. Untuk mengetahui bahwa adanya An taradhin minkum yakni kerelaan antara kedua belah pihak, maka akad dinggap perlu untuk diucapkan. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (An-Nisa ayat 29) Kemudian Nabi Muhammad Saw bersabda : إانما البيع تراد )رواه البخارى( Artinya : Sesungguhnya jual beli itu dilakukan secara suka sama suka. (HR. Bukhari) 2 Akad atau perjanjian yakni bertemunya ijab yang diberikan oleh salah satu pihak dengan kabul yang diberikan oleh pihak lainnya secara sah menurut hukum syar i dan menimbulkan akibat hukum pada subyek dan obyeknya. 3 Apabila seseorang telah berakad dengan orang lain, maka keduanya telah sepakat untuk menjalankan akad tersebut yang didasari dengan kesepakatan dan kerelaan 2 Hussein Babreigj, Himpunan Hadits Shahih Muslim (Surabaya : Al Ikhlas, 1987) (online) http://www.scribd.com/doc/23327891/konsep-jual-beli-dalam-hadits diakses tanggal 12 Juli 2010 3 Ahmad Abu Al Fath (1913), Terjemah Kitab al- Mu amalat fi asy-syari ah al- Islamiyyah wa al-qawanin al-misriyyah. (Mesir : Mathba ah al-busfur), lihat juga Terjemah Asy-Syaukani (1964). Fath al-qadir (Mesir : Mustafa al-babi al-halabi), hlm. 4

3 bersama. Kesepakatan antara kedua pihak berkenaan dengan suatu hal antara beberapa pihak atas suatu objek yang dibenarkan oleh syara dan memiliki implikasi hukum tertentu. 4 Maka, akad tersebut telah mengikat kedua belah pihak secara hukum. Maksud kata mengikat di sini adalah bila suatu akad telah selesai dijalin dengan segala persyaratannya, maka konsekuensi akad tersebut sepenuhnya harus dipatuhi. Siapapun tidak berhak untuk membatalkan akad tersebut tanpa kerelaan dari pihak kedua, kecuali bila terjadi cacat pada barang atau yang menjadi obyek akad tersebut. 5 Pasar Patanak yang terletak di Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, merupakan sebuah pasar yang menjadi sentral atau pusat perbelanjaan di kabupaten Pulang Pisau. Masyarakatnya pun sangat beragam dan memiliki corak dan budaya yang berbeda (Multikultural), yakni adanya perpaduan atau akulturasi budaya antara suku Dayak dan suku Banjar. Mayoritas suku Banjar sebagai pendatang yang menjadi pedagang di pasar tersebut. Suku Banjar yang dikenal cukup taat beragama tentu mereka memahami bagaimana Islam mengatur tata cara dan etika dalam jual beli, sedangkan suku Dayak tentu mempunyai cara mereka sendiri. Berdasarkan observasi awal, praktik jual beli yang penulis lihat di pasar tersebut yakni ada seorang penjual yang berasal dari Hulu Sungai Selatan telah menetap di kabupaten Pulang Pisau dan telah berdagang sembako di pasar 4 Dimyauddin Djuwaini. Pengantar Fiqh Muamalah.(Yogyakarta:Pustaka pelajar,2008) (online) http://chezam.wordpress.com/2009/10/14/makalah-tentang-akad/ diakses tanggal 12 Juli 2010 5 http://www.konsultasisyariah.com/fikih/muamalah/hukum-perdagangan/akad-sewamenyewa.html diakses tanggal 12 Juli 2010

4 tersebut kurang lebih sudah dua tahun. Ketika ada seorang pembeli yang bersuku Dayak membeli beberapa kebutuhan dapur, dan ketika barang sudah diterima si pembeli dan penjual juga telah menerima sejumlah uang sebagai pembayaran, si penjual berkata kepada pembeli Jual seadanya, namun si pembeli menjawab iyuh mili? Kemudian pembeli tersebut pergi meninggalkan toko tersebut. Melihat kondisi demikian, penulis mencoba melakukan sedikit wawancara ringan kepada penjual tersebut. Apakah penjual tersebut mengerti dengan jawaban dari pernyataan ijab yang dilontarkan penjual tersebut, penjual menjawab yakni sama sekali tidak mengerti dan penjual juga mengaku bahwa ada rasa ketidaknyamanan dan kekhawatiran dikarenakan adanya ketidakpahaman mengenai kabul yang pembeli ucapkan. Penjual mengaku merasakan adanya ketidaksempurnaan terhadap akad dalam transaksi jual beli yang ia lakukan, karena penjual sudah terbiasa mengucapkan sigat ijab kabul dalam setiap transaksi jual beli, karena menurut penjual, sigat ijab kabul adalah salah satu rukun dari jual beli, ketika salah satu rukun saja yang tertinggal, maka tidak sah jual beli tersebut. Berdasarkan hal demikian, ternyata ada orang-orang tertentu yang merasa masih sangat perlu bahkan menganggap wajib adanya sebuah sigat ijab kabul dalam ketika terjadi penyerahterimaan barang pada suatu transaksi jual beli. Tapi di sisi lain, adanya ketidakpahaman mengenai bahasa masing-masing justru menjadi suatu penghalang akan adanya sigat ijab kabul yang pada dasarnya harus dimengerti oleh kedua belah pihak.

5 Beberapa hal yang ingin penulis ketahui dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk akad yang terjadi di pasar tersebut ketika jual beli itu terjadi antara suku Dayak dan Banjar yang sama-sama tidak mengerti akan bahasa kedua belah pihak, apakah ada kekhasan tersendiri. Kemudian bagaimanakah mereka memposisikan akad itu dalam jual beli serta bagaimana bentuk pengaplikasiannya. Dari sini pula dapat diketahui sejauh mana hukum syara itu dapat terealisasi dengan baik di tengah akulturasi budaya yang berbeda. Untuk melihat secara nyata kondisi yang demikian, penulis tertarik dan berkeinginan untuk mengadakan penelitian dengan judul Kedudukan Akad dan Realisasinya dalam Praktik Jual Beli di Pasar Patanak Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau. B. Rumusan Masalah / Fokus Masalah Masalah pokok yang menjadi dasar dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana para pelaku pasar yang ada di pasar Patanak Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau memposisikan sigat ijab kabul dalam transaksi jual beli? 2. Bagaimana gambaran transaksi jual beli di pasar Patanak Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau? C. Definisi Operasional Agar terhindar dari kesalahpahaman mengenai penelitian pada judul di atas, maka akan diberikan definisi operasional sebagai berikut :

6 1. Kedudukan akad yakni posisi atau peranan sigat ijab kabul dalam transaksi jual beli. Kedudukan yang dimaksud di sini adalah bagaimana penjual dan pembeli memposisikan sigat ijab dan kabul tersebut dalam transaksi jual beli. 2. Realisasi berasal dari kata real yang berarti nyata dan berbentuk, sedangkan kata imbuh sasi berarti tindakan. Secara literlik (menurut istilah dalam literatur) realisasi itu adalah mewujudkan dari sebuah pemikiran atau rencana yang masih belum terbentuk. Realisasi juga dapat berarti tindakan yang nyata, adanya pergerakan atau perubahan yang harus mempunyai alat ukur, baik kualitatif maupun kuantitatif. Realisasi yang dimaksud di sini adalah merupakan pengaplikasian akad dalam sebuah transaksi jual beli. 3. Praktik jual beli adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua orang yang berakad (Aqidain) yakni penjual dan pembeli, di mana yang satu memberikan barang dan yang lain memberikan uang sebagai nilai tukar. Jadi, berdasarkan penegasan judul di atas, dapat disimpulkan dari definisi umum dari judul yang akan diteliti, yakni mengenai peranan ijab kabul bagi pelaku jual beli serta bagaimana sistem, pola, atau corak dalam pelaksanaan sigat ijab kabul dalam ranah atau koridor jual beli yang terjadi di pasar Patanak Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau.

7 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini di antaranya adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya para penjual dan pembeli yang ada di pasar Patanak Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau memposisikan peranan sigat ijab kabul dalam setiap transaksi jual beli, apakah mereka menganggap adanya sigat ijab kabul itu penting atau malah sebaliknya, yakni hanya dianggap sekedar simbol tanpa makna. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian dan bentuk sigat ijab kabul dalam transaksi jual beli yang dilakukan oleh para penjual dan pembeli di pasar Patanak Patanak Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, terlebih jika adanya ketidakpahaman mengenai bahasa masingmasing, yakni antara penjual dan pembeli. E. Kegunaan / Signifikansi Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam beberapa hal, antara lain sebagai berikut : 1. Untuk menambah dan memperkaya pengetahuan dan wawasan dalam segi keilmuan bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. 2. Untuk memperkaya pengetahuan dalam masalah yang berkenaan dengan Akad dengan segala seluk beluknya.

8 3. Sebagai kerangka acuan bagi peneliti selanjutnya. 4. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna dan memperkaya khazanah bagi perpustakaan Fakultas Syari ah pada khususnya dan perpustakaan IAIN Antasari pada umumnya. F. Kajian / Tinjauan Pustaka Penelitian yang berkaitan dengan akad pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa fakultas Syari ah diantaranya adalah : Usnayanti dalam skripsinya yang berjudul Akad Yang Digunakan Masyarakat Dalam Interaksi Muamalah. Pada hasil penelitiannya hanya mencoba mendeskripsikan konsep akad dalam bidang kemuamalatan secara global atau umum, yakni ia meneliti mengenai konsep akad dalam pinjam meminjam, hutang piutang, jual beli dan sanda menyanda. Sedangkan di sini penulis hanya memfokuskan penelitian kepada konsep akad dalam jual beli. Kemudian Novi Khairina dalam skripsinya yang berjudul Sigat Ijab Kabul Dalam Jual Beli Barang Di Pasar Martapura Kabupaten Banjar, dalam penelitiannya hanya meneliti bentuk redaksi dari akad (ijab kabul) yang biasa atau lazim diucapkan oleh para pelaku pasar yakni penjual dan pembeli yang berada di pasar Martapura Kabupaten Banjar. Dalam skripsinya mengungkapkan beberapa redaksi ijab kabul yang kerap kali digunakan serta analisis terhadap ucapan dibalik sigat tersebut, apakah ada unsur kecurangan atau penipuan terhadap pembeli atau tidak. Karena menurutnya bisa jadi ucapan sigat seperti jual seadanya merupakan kedok penjual untuk menutupi kecurangan, misalnya dalam hal mengurangi timbangan atau takaran.

9 Terdapat perbedaan mengenai masalah yang ingin diteliti penulis, yakni selain tempat atau lokasi penelitian yang jelas berbeda, juga ada beberapa hal lain. Penelitian ini lebih fokus atau spesifikasi kepada sejauh mana para pelaku pasar menganggap penting atau tidak penting akan adanya sigat ijab kabul dalam jual beli serta bagaimana bentuk sigat ijab kabul yang lazim digunakan oleh para pelaku pasar dalam praktik jual beli ketika jual beli tersebut dilakukan oleh orang yang berbeda budaya serta bahasa, alternatif apakah yang digunakan untuk merealisasikan sigat ijab kabul dalam jual beli agar terciptanya An Taradhin Minkum, bukan fokus kepada redaksi kalimat dari sigat ijab kabul itu sendiri. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi dalam lima bab, yaitu : Bab pertama pendahuluan, terdiri dari latar lelakang masalah, rumusan masalah atau fokus masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, kegunaan atau signifikansi penelitian, kajian atau tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Bab kedua landasan teori, terdiri dari definisi jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, definisi akad, dasar hukum akad, rukun dan syarat akad/sigat, pembagian akad dan sifatnya, dan kedudukan, fungsi dan ketentuan akad. Bab ketiga metode penelitian, terdiri dari jenis dan pendekatan, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data dan prosedur penelitian.

10 Bab keempat penyajian data dan analisis, terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi kasus perkasus, matriks hasil penelitian, dan analisis data. Bab kelima penutup, terdiri dari simpulan dan saran