MAPPING PRESTASI ATLET SENAM DIY. Oleh: Endang Rini Sukamti, M. S Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FIK UNY

dokumen-dokumen yang mirip
, : IIII. Mapping Prestasi Atlet Senam DIY PENDAHULUAN ABSTRAK. Oleh: Endang Rini Sukamti, M. S FIKUNY

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

SISTEM SENAM INDONESIA KETENTUAN KLASIFIKASI DAN MEKANISMENYA PADA SELURUH TINGKAT KEPENGURUSAN ===================================================

UPAYA PELATIH DALAM MENGATASI KECEMASAN ATLET SENAM SEBELUM PERLOMBAAN PADA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL 2009

I. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

SENAM. Design Yuas and R2 Bramistra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

Metodik Senam. Pengampu: Tim Senam

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

BAB I PENDAHULUAN. Ludwig Jahn yang disebut sebut sebagai bapak senam. keterampilan dan menanamkann nilai-nilai mental spiritual.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk kesehatan termasuk senam. Sedikit demi sedikit senam terus berkembang sampai pada

BAB VII GERAK RITMIK. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 141

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KETERAMPILAN DASAR SENAM

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Rujukan. tubuh tanpa gangguan dari pakaian yang dipakai (Agus Mahendra, 1999: 8).

II.Tinjauan Pustaka. terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap. adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam suatu kurikulum pendidikan terdapat macam-macam model

TUGAS OLAHRAGA SENAM IRAMA

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

SENAM PETI LOMPAT MEMBINA KEBERANIAN DAN KETANGKASAN ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Fredericus Suharjana Universitas Negeri Yogyakarta

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

Perbedaan Pengaruh Pengunaan Alat Bantu Tali Dan Bantuan Teman Terhadap Peningkatan Keterampilan Back Handspring

SKRIPSI. Oleh Taufika Sri Rejeki NIM

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

KONTRIBUSI SENAM PRESTASI DALAM PEMBENTUKAN SPORTIVITAS DAN RASA PERCAYA DIRI PADA ATLET Oleh :Ch. Fajar Sriwahyuniati, FIK UNY

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

TINGKAT HAMBATAN PRESTASI ATLET SENAM RITMIK SPORTIF USIA 6 12 TAHUN DI KLUB MONALISA KABUPATEN CILACAP TAHUN SKRIPSI

STRUKTUR AKREDITASI PERWASITAN SENAM ARTISTIK PUTRA

Sejarah dan Pengertian Senam

Ratih Langenati Program Studi Psikologi, FIP, Unesa.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

beberapa peraturan yang pada intinya penyelenggaraan pertandingan olahraga

PEDOMAN UMUM PEKAN OLAHRAGA PELAJAR DAERAH (POPDA) TAHUN 2018 DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2010

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PELATIHAN CABOR SENAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. DISPORA (2004:3), menjelaskan : dalam olahraga senam ada beberapa

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MK KETRAMPILAN DASAR SENAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

PELATIHAN SENAM AYO BERSATU 2 UNTUK GURU-GURU SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PRESTASI SENAM INDONESIA: PEROLEHAN MEDALI DARI SEA GAMES KE SEA GAMES

O2SN SD TINGKAT PROVINSI DIY TAHUN Oleh. Abdul Alim, S.Pd.Kor

BAB 8 Peraturan dan Penilaian Senam

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN PROVINSI PANAHAN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes.

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

UPAYA PELATIH DALAM MENGATASI KECEMASAN ATLET SENAM SEBELUM PERLOMBAAN PADA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL 2009

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tri Martini, 2013

PEKAN OLAHRAGA PROVINSI (PORPROV) XI DIY TAHUN 2011 DI KABUPATEN SLEMAN

Oleh : C. Fajar Sri W Dkk. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, gerakan-gerakan yang terkandung didalam olehraga atletik adalah gerakan yang biasa

PENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut buku Petunjuk Lengkap GIMNASTICS Newton C Loken & paling mendasar, juga mencakup ketermapilan keterampilan yang telah ada.

Journal of Physical Education, Health and Sport

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu. sehat dan bugar, kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes.

NARASI KEGIATAN JURI CABOR BOLA VOLI PADA O2SN SMP TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

PENGARUH SENAM KESEGARAN JASMANI 2008 TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GLAGAHOMBO 1 TEMPEL SLEMAN SKRIPSI

Materi Pendidikan Wasit Senam Artistik Putra

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia olahraga, senam merupakan cabang olahraga yang paling

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

RANCANGAN GARIS BESAR PROGRAM KERJA PENGURUS BESAR FORKI TAHUN ANGGARAN

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

Dasar Melatih. Indah prasetyawati tri purnama sari Fik uny Materi 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS KETERAMPILAN DASAR SENAM SENAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. back over merupakan bentuk latihan yang salah satu fungsinya untuk

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP PERWASITAN SENAM MATERI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TATAP MUKA KE 1-3

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

MAPPING PRESTASI ATLET SENAM DIY Oleh: Endang Rini Sukamti, M. S Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FIK UNY ABSTRAK Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang dilombakan baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Event-event yang ada di daerah antara lain OOSN, POPDA, KEJURPROP/KEJURDA dan PORPROP/PORDA. Pada event tersebut setiap daerah mengirimkan atletnya untuk berjuang menjadi yang terbaik. Setiap daerah memiliki organisasi olahraga yang bertanggungjawab pada penemuan, pemanduan bakat dan pembinaan olahraga prestasi. Berhasil tidaknya seorang atlet untuk berprestasi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Pemetaan prestasi atlet perlu dilakukan untuk mengetahui wilayah atau daerah yang memiliki atlet berprestasi. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa untuk nomor artistik putri yang menjadi juara Pengkab Kulon Progo, pada nomor artistik putra dan ritmik sportif Pengkab Bantul dan juara pada nomor aerobik gymnastics adalah Pengkab Sleman. Diharapkan dengan adanya pemetaan ini dapat menjadi referensi bagi Pembina organisasi olahraga di tiap Pengkab untuk lebih menggali potensi atlet daerah dan meningkatkan prestasi atlet daerah. Kata Kunci: Mapping, prestasi, atlet senam PENDAHULUAN Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu pilar keberhasilan. Oleh karena itu upaya peningkatan sumber daya manusia dalam setiap aktivitas sangat penting untuk ditingkatkan dan diperhatikan. Peningkatan tersebut berupa kualitas dan kuantitas bagi manusia itu sendiri, sehingga kualitas yang dihasilkan dapat dirasakan oleh semua orang. Salah satu sumber daya manusia yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan adalah sumber daya manusia di bidang olahraga. Upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus dilakukan dengan pembinaan olahraga sedini mungkin melalui penemuan, pemantauan bakat, pembinaan dan pelatihan olahraga prestasi. Hal ini juga berlaku dalam cabang olahraga senam. Sumber daya manusia dalam senam

yang terdiri dari atlet, pelatih, wasit, pengurus, orang tua, sponsor, diharapkan dapat berjalan beriringan dan sinergis, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan seorang atlet, maka salah satu kuncinya adalah perlu diagendakan rutin sebuah kompetisi yang baik dan teratur. Sebab dengan kompetisi yang teratur, maka dapat dilihat tingkat kemampuan dan keberhasilan seorang atlet dalam proses latihan yang dijalaninya. Tanpa adanya sebuah kompetisi yang baik dan teratur, maka atlet akan mengalami kejenuhan. Hal ini disebabkan oleh intensitas latihan yang dilakukan oleh seorang atlet sangat panjang, namun kompetisinya sangat sedikit. Dalam rangka mendukung prestasi atlet maka pemerintah banyak sekali mengadakan event-event sebagai agenda rutin baik event tahunan, dua tahun ataupun 4 tahun sekali. Eventevent tersebut antara lain Pekan Olahraga Daerah (PORDA/PORPROP), Kejuaraan Daerah (KEJURDA), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Pekan Olahraga Nasional (PON), Kejuaraan Nasional (KEJURNAS), Asean Games, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. DIY merupakan salah satu daerah yang aktif dalam mengikutsertakan atletnya pada setiap event dan selalu mengagendakan event tahunan maupun dua tahun untuk menggali potensi atlet yang ada di tiap wilayah di Yogyakarta. Setiap daerah memiliki atlet sebagai perwakilan untuk berkompetisi. Atlet-atlet tersebut mewakili wilayah Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta. Event-event yang ada di DIY antara lain OOSN, POPDA, KEJURPROP dan PORPROP. Dalam rangka mempersiapkan kejuaraan tingkat nasional pada PON ke XIX tahun 2016, sebagai pengurus senam propinsi DIY, penulis merasa ikut bertanggungjawab untuk membantu meningkatkan prestasi atlet senam. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan pemetaan atlet berprestasi dan tingkat pengembangan prestasi daerah,

sehingga dengan adanya pemetaan prestasi atlet daerah akan terlihat wilayah-wilayah yang memiliki kekuatan prestasi atlet pada setiap nomor tanding dalam hal ini senam. SENAM DAN NOMOR YANG DILOMBAKAN Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain yang umumnya mengukur hasil aktivitasnya pada objek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Pengertian senam menurut Imam Hidayat (1995) yaitu s uatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan segaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Sedangkan Peter H. Werner berpendapat bahwa senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh. Pengelompokkan senam yang dilakukan oleh FIG ( Federation Internationale de Gymnastique) atau di-indonesiakan menjadi Federasi Senam Internasional, senam dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu: 1. senam artistik (artistic gymnastics) 2. senam ritmik sportif (rhythmic gymnastics) 3. senam akrobatik (acrobatic gymnasitics)

4. senam aerobic sport (sport aerobics/aerobic gymnastics) 5. senam trampoline (trampolinning) 6. senam umum (general gymnastics) Senam artistik merupakan senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan pada alat-alat: a. Artistik putra: lantai ( floor exercises), kuda pelana ( pommel horse), gelang-gelang (rings), kuda lompat ( vaulting horse), palang sejajar ( parallel bars), palang tunggal (horizontal bars). b. Artistik putri: kuda lompat ( vaulting horse), palang bertingkat ( uneven bars), balok keseimbangan (balance beam), lantai (floor exercises). Senam ritmik sportif adalah senam yang dikembangkan dari senam irama sehingga dapat dipertandingkan. Komposisi gerak yang diantarkan melalui tuntunan irama musik dalam menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat yang artistik. Alat-alat yang digunakan adalah: bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), simpai (hoop) dan gada (clubs). Senam akrobatik adalah senam yang mengandalkan akrobatik dan tumbling, sehingga latihannya banyak mengandung salto dan putaran yang harus mendarat di tempat-tempat yang sulit. Senam trampolin merupakan pengembangan dari satu bentuk latihan yang dilakukan di atas trampolin. Trampolin adalah jenis alat pantul yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi berbentuk segiempat, sehingga memiliki daya pantul yang sangat besar. Senam sports aerobics yang saat ini disebut dengan aerobic gymnastics merupakan pengembangan dari senam aerobik. Aerobic Gymnastics mempertandingkan empat kategori yaitu single putra, single putri, pasangan campuran dan trio. Nomor-nomor dilombakan dalam setiap event/kejuaraan antara lain: 1. artistik putri

2. artistik putra 3. ritmik sportif 4. aerobic gymnastics Penilaian senam dalam kejuaraan resmi didasarkan pada tingkat kesulitan, persyaratan khusus, nilai bonus, penampilan/pelaksanaan dan nilai maksimal. Tingkat kesulitan berhubungan dengan persyaratan gerakan sulit yang harus dipenuhi oleh pesenam dalam satu rangkaian di satu alat. Tergantung dari tingkat kesulitan yang ditentukan oleh disiplin senam yang bersangkutan, penilaian dalam faktor tingkat kesulitan ini disesuaikan dengan beberapa gerakan yang berhasil dikumpulkan pesenam. Persyaratan khusus menunjuk pada gerakan-gerakan yang memenuhi ciri-ciri yang dipersyaratkan oleh alat senam yang bersangkutan. Nilai bonus dalam senam diperoleh jika pesenam menampilkan gerakan melebihi syarat tingkat kesulitan yang bernilai D. Penilaian pelaksanaan, apa yang harus dilihat wasit adalah kesalahan yang dilakukan oleh pesenam. Jika pesenam melakukan kesalahan wasit akan memotong atau mengurangi nilainya dari 5,00. PRESTASI ATLET SENAM DIY Berdasarkan data-data pada setiap event yang ada di DIY, maka dapat dilihat peta kekuatan atlet dari masing-masing daerah pada setiap nomor senam yang dilombakan. Adapun data-data pemenang dan daerah asal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Lomba OOSN SD DAN SMP OOSN SD 2008 OOSN SD 2010 OOSN SMP 2010 Nomor Senam Nama Atlet Asal Nama Atlet Asal Nama Atlet Asal Artsitik Putra Juara I Danur Setiaji Bantul Triyanto Bantul Ivan Defri Komala K. Progo Juara II Yunian Rahmat Kota Egi Putra P Kota Bismantoko Tri P Bantul Juara III R. Yohan Muhammad G. Kidul R. Yohan Muhammad G. Kidul Omando Tri Handaru G. Kidul Juara I Danur Setiaji Bantul Triyanto Bantul Bismantoko Tri P Bantul Juara II Yunian Rahmat Kota R. Yohan Muhammad G. Kidul Ivan Defri Komala K. Progo Juara III R. Yohan Muhammad G. Kidul Egi Putra P Kota Omando Tri Handaru G. Kidul Jamur Kuda Pelana Juara I Danur Setiaji Bantul Egi Putra P Kota Bismantoko Tri P Bantul Juara II Yunian Rahmat Kota Triyanto Bantul Ivan Defri Komala K. Progo Juara III Royan Vidi Sleman R. Yohan Muhammad G. Kidul Omando dan Anggit GK & SLM Artsitik Putri Juara I Murni Larasati Bantul Sri Suwartini Kota Juara II Reza Febri Putri G. Kidul Putri Hapsari S K. Progo Juara III Khalaila K. Progo Puspita S G. Kidul Juara I Murni Larasati Bantul Sri dan Puspita Kota & GK Juara II Rania Alisha Kota Putri Hapsari K. Progo Juara III Balance Beem Juara I Sri Suwartini Kota Juara II Putri Hapsari S K. Progo Juara III Kurniawati Bantul Ritmik Sportif Alat Pita Alat Bola

Juara I Sufi Handayani Bantul Tri Wahyuningsih Bantul Juara II Irani Trisnanda K. Progo Intan Nuzulan Sleman Juara III Dyah Istina Kota Dewi Sulistyani K. Progo Alat Simpai Juara I Irani Trisnanda K. Progo Tri Wahyuningsih Bantul Juara II Sufi handayani Bantul Dewi Sulistyani K. Progo Juara III Aprisna Sheila Sleman Intan Nuzulan Sleman Free Hand Alat Tali Juara I Sufi Handayani Bantul Tri Wahyuningsih Bantul Juara II Irani Trisnanda K. Progo Dewi Sulistyani K. Progo Juara III Dyah Istina Kota Intan Nuzulan Sleman Alat Gada Juara I Tri Wahyuningsih Bantul Juara II Dewi Sulistyani K. Progo Juara III Intan Nuzulan Sleman Sumber: Lapoaran Hasil Lomba OOSN SD dan SMP (2008, 2009, 2010) Tabel 2. Lomba POPDA POPDA 2007 POPDA 2008 POPDA 2009 Nomor Senam Nama Atlet Asal Nama Atlet Asal Nama Atlet Asal Artsitik Putra Juara I Yustinus Tyanmanto K. Progo Yustinus Tyanmanto K. Progo Juara II Ferliko Denhas S Bantul Ferliko Denhas S Bantul Juara III Aden Crisnanda Kota Yosep Nur Prastowo G. Kidul Juara I Ferliko Denhas S Bantul Ferliko Denhas S Bantul Yustinus Tyanmanto K. Progo Juara II Yosep Nur Prastowo G. Kidul Yustinus Tyasmanto K. Progo Ferliko Denhas S Bantul Juara III Dwi Isnanto G. Kidul Aden Chrisnanda Kota Yunian Rahmat Kota Artsitik Putri

Juara I Mirza Rilla K Bantul Rohanna Desy K. Progo Rohanna Desy K. Progo Juara II Kirana Sleman Sri Suwartini Bantul Winda Listyaningsih Bantul Juara III Yuliana Cahyani Bantul Nitasari K. Progo Murni Larasati Bantul Juara I Anantha Ayu Kota Rohanna Desy K. Progo Murni Larasati Bantul Juara II Mirza Rilla K Bantul Winda Listyaningsih Bantul Rohanna Desy K. Progo Juara III Kirana Sleman Anantha Ayu Kota Winda Listyaningsih Bantul Ritmik Sportif Alat Bola Juara I Estri Dwi Pamugar Bantul Celien Mamengki Bantul Juara II Aditia Winaya Bantul Aditia Winaya Bantul Juara III Celien Mamengki Bantul Irani Trisnanda K. Progo Alat Pita Juara I Celien Mamengki Bantul Celien Mamengki Bantul Juara II Aditia Winaya Bantul Aditia Winaya Bantul Juara III Dewi Sulistyani K. Progo Irani Trisnanda K. Progo Alat Tali Juara I Estri Dwi Pamugar Bantul Juara II Aditia Winaya Bantul Juara III Celien Mamengki Bantul Alat Simpai Juara I Estri Dwi Pamugar Bantul Juara II Aditia Winaya Bantul Juara III Celien Mamengki Bantul Alat Gada Juara I Celien Mamengki Bantul Juara II Aditia Winaya Bantul Juara III Irani Trisnanda K. Progo Sumber: Laporan Hasil POPDA (2007, 2008, 2009)

Tabel 3. Lomba KEJURPROP/KEJURDA KEJURDA 2007 KEJURDA 2008 Nomor Senam Nama Atlet Asal Nama Atlet Asal Artsitik Putra Kuda Pelana Juara I Widodo Bantul Juara II Fuji santoso Sleman Juara III Ferliko Denhas S Bantul Palang Sejajar Juara I Fuji Santoso Sleman Juara II Widodo Bantul Juara III Irfan Rizka G. Kidul Juara I Tyas Manto K. Progo Danur S Bantul Juara II Fuji Santoso Sleman Yunian Rahmat Kota Juara III Aden Crisnanda Kota Egi Putra P Kota Juara I Fuji Santoso Sleman Yunian Rahmat Kota Juara II Ferliko Denhas S Bantul Bismatoko Bantul Juara III Widodo Bantul Danur S Bantul Artsitik Putri Juara I Rohanna Desi K K. Progo Rohanna Desi K K. Progo Juara II Annisa Nur Khalifah K. Progo Yuliana Cahyani Bantul Juara III Nita sari K. Progo Winda Listyaningsih Bantul Juara I Ananta Ayu N Kota Rohanna Desi K K. Progo Juara II Annisa Nur Khalifah K. Progo Winda Listyaningsih Bantul Juara III Nita sari K. Progo Ananta Ayu N Kota

Balok keseim. Juara I Rohanna Desi K Juara II Sri Wahyuni Juara III Nita Sari Ritmik Sportif Alat Bola Juara I Cellien Mamengki Bantul Sufi Handayani Bantul Juara II Aditya Winayasari Bantul Aprisna Sheila Sleman Juara III Tri Wahyuningsih Bantul Areta Bantul Alat Tali Juara I Tri Wahyuningsih Bantul Sufi Handayani Bantul Juara II Cellien Mamengki Bantul Areta Bantul Juara III Aditya Winayasari Bantul Aprisna Sheila Sleman Alat Simpai Juara I Tri Wahyuningsih Bantul Cellien Mamengki Bantul Juara II Aditya Winayasari Bantul Tri Wahyuningsih Bantul Juara III Cellien Mamengki Bantul Alat Gada Juara I Tri Wahyuningsih Bantul Aditya Winayasari Bantul Juara II Aditya Winayasari Bantul Juara III Cellien Mamengki Bantul Aerobic Gym Perorangan SD Juara I Astri Rahmadani Juara II Cindy Juara III Kartika Aerobic Gym Perorangan SMP Juara I Asih Utami Juara II Caesar Juara III Lathifa

KEJURDA 2009 KEJURDA 2010 Nomor Senam Nama Atlet Asal Nama Atlet Asal Artsitik Putra Kuda Pelana Juara I Agus Priyanto Bantul Juara II Yogi Amirul G. Kidul Juara III Bayu Nur Seto Bantul Palang Sejajar Juara I Bismantoko Bantul Juara II Cahyo Hari Purnomo G. Kidul Juara III - - Juara I Danur S Bantul Aden C Kota Juara II Bismantoko Kota Triyanto Bantul Juara III Egi Putra P Kota R. Yohan MA. G. Kidul Juara I Yunian Rahmat Kota Danur Setiadi Bantul Juara II Bismantoko Bantul Khoirul Anwarudin Sleman Juara III Danur S Bantul Yosep Nur P G. Kidul Artsitik Putri Juara I Rohana Desi K. Progo Dian P Sleman Juara II Yuliana Cahyani Bantul Murni Larasati Bantul Juara III Winda Listyaningsih Bantul Nur Halimah G. Kidul Juara I Rohana Desi K. Progo Sri Rahayu Bantul Juara II Winda Bantul Putri Bantul Juara III Ananta Ayu Kota Puspita A G. Kidul Balok keseim.

Juara I Sekar Lestari Bantul Juara II Sri Suwartini Sleman Juara III Rani Alisa Kota Ritmik Sportif Alat Bola Juara I Sufi Handayani Bantul Juara II Areta Bantul Juara III Ratu Mas Kota Alat Tali Juara I Sufi Handayani Bantul Tri Wahyuningsih Bantul Juara II Areta Bantul Sufi Handayani Bantul Juara III Ratu Mas Kota Sheilla Sleman Alat Simpai Juara I Areta Apsari Putri Bantul Juara II Gita Pratiwi Bantul Juara III Susan Basaran Kota Alat Gada Juara I Juara II Juara III Aerobic Gym Juara I Astri Rahmadina Kota Onyik Sleman Juara II Cindy Sleman Juara III Kartika Kota Sumber: Lapoaran Hasil KEJURPROP/KEJURDA (2007, 2008, 2009, 2010)

Tabel 4. Lomba PORPROP/PORDA PORPROP/PORDA 2007 PORPROP/PORDA 2009 Nomor Senam Nama Atlet Asal Nama Atlet Asal Artsitik Putra Palang Sejajar Juara I Eko Sulistyono Bantul Widodo Bantul Juara II Kusno Bantul Dwi Isnanto G. Kidul Juara III Alyuda Kristanto Sleman Yunian Rahmad Kota Juara I Kusno Bantul Yustinus Tyasmanto K. Progo Juara II Eko Sulistyono Bantul Triyanto Bantul Juara III Widodo Bantul Aden Crisnanda Kota Juara I Eko Sulistyono Bantul Yosep Nur Prastowo G. Kidul Juara II Kusno Bantul Yustinus Tyasmanto K. Progo Juara III Cahyo Ari Purnomo G. Kidul Danur Setiaji Bantul Kuda Pelana Juara I Kusno Bantul Yosep Nur Prastowo G. Kidul Juara II Eko Sulistyono Bantul Yustinus Tyasmanto K. Progo Juara III Widodo Bantul Danur Setiaji Bantul Artsitik Putri Juara I Luciana Bantul Murni Larasati Bantul Juara II Putri Umbara Bantul Sri Suwarsini Sleman Juara III Kirana Sleman Putri K. Progo Juara I Luciana Bantul Puspita G. Kidul Juara II Putri Umbara Bantul Sri Rahayu Bantul

Juara III Kirana Sleman Prasetya Putri Kota Balok Keseimb. Juara I Luciana Bantul Rohanna Desi K. Progo Juara II Putri Umbara Bantul Diandita Sleman Juara III Kirana Sleman Winda Bantul Ritmik Sportif Alat Bola Juara I Cellien Mamengki Bantul Juara II Ardhana Wikanestri Kota Juara III Alat Tali Juara I Aditya Winayasari Bantul Juara II Agatha Cindy Kota Juara III Alat Simpai Juara I Tri Wahyuningsih Bantul Juara II Ardinda Sari Yusnia Kota Juara III Alat Pita Juara I Estri Dwi Pamugar Bantul Juara II RA Rengganingtyas Kota Juara III Aerobic Gym. Juara I Tri Handayani Sleman Juara II Dian Resnawati Bantul Juara III Isnaini Pertiwi Bantul Sumber: Laporan hasil PORPROP/PORDA (2007,2009)

1. Artistik Putri Pada nomor senam artistik putri kekuatan baik mulai usia dini sampai senior, pengkab Kulon Progo selalu menjadi juara I disusul Pengkab Bantul juara II dan Pengkab Sleman/Kota menjadi juara III. Pengkab Kulon Progo yang selalu mendapatkan medali emas, karena dalam pembinaan, proses pembibitan dan perencanaan latihan sudah cukup baik. Atlet Pengkab Kulon Progo minimal latihan 3 kali per minggu dengan durasi waktu 120 menit. Program latihan pun sudah baik, yaitu berupa penjadwalan latihan fisik, teknik dan taktik dan latihan mental. Selain itu fasilitas dan alat pendukung termasuk dalam kategori lumayan baik termasuk di dalamnya penanganan atlet dan pengurus organisasi bekerjasama dengan baik. 2. Artistik Putra Pada nomor senam artistik putra kekuatan baik mulai usia dini sampai senior, pengkab Bantul selalu menjadi juara I disusul Pengkab Kulon Progo juara II dan Pengkab Gunung Kidul menjadi juara III. Pengkab Bantul yang selalu mendapatkan medali emas, karena dalam pembinaan, proses pembibitan dan perencanaan latihan sudah cukup baik. Atlet Pengkab Bantul minimal latihan 3 kali perminggu dengan durasi waktu 120 menit. Program latihan pun sudah baik, yaitu berupa penjadwalan latihan fisik, teknik dan taktik dan latihan mental. Selain itu fasilitas dan alat pendukung termasuk dalam kategori lumayan baik termasuk di dalamnya penanganan atlet dan pengurus organisasi bekerjasama dengan baik.

3. Ritmik Sportif Pada nomor senam ritmik sportif kekuatan baik mulai usia dini sampai senior, pengkab Bantul selalu menjadi juara I dan II dan Pengkab Kulon Progo menjadi juara III. Pengkab Bantul yang selalu mendapatkan medali emas, karena dalam pembinaan, proses pembibitan dan perencanaan latihan sudah cukup baik. Atlet Pengkab Bantul minimal latihan 3 kali perminggu dengan durasi waktu 120 menit. Program latihan pun sudah baik, yaitu berupa penjadwalan latihan fisik, teknik dan taktik dan latihan mental. Selain itu fasilitas dan alat pendukung termasuk dalam kategori lumayan baik termasuk di dalamnya penanganan atlet dan pengurus organisasi bekerjasama dengan baik. 4. Aerobic Gymnastics Senam yang populernya disebut sport aerobik karena terkendala perkembangan pelatihan maka pemerataan atlet belum ada tertutama pada Pengkab Gunung Kidul belum pernah mengirimkan atletnya untuk mengikuti kejuaraan. Di samping itu karena aerobic gymnastics belum masuk pada nomor tanding OOSN maupun POPDA jadi hanya pada pertandingan KEJURPROP dan PORPROP. Juara I diraih Pengkab Sleman dan disusul Pengkot DIY. Walaupun Pengkab Bantul dan Kulon Progo juga semakin maju prestasinya. Dari 2 kali PORPROP 2007 dan 2009 Sleman mendapat medali emas lebih banyak dari Pengkab/Pengkot lainnya. Oleh karena itu peta kekuatan dari nomor aerobic gymnastics baik single putra, putri, couple dan trio dominan di Sleman dan Kota. Kontinuitas latihan, program latihan sesuai dengan perencanaan program, maka kurun waktu 10 tahun pembinaan, pengkab Sleman selalu menjadi nomor satu.

Dari data-data di atas baik nomor artistik putri, artistik putra, ritmik sportif dan aerobic gymanstics dapat menjadi tolok ukur agar lebih meningkatkan prestasi sampai taraf nasional. Oleh karena itu, dukungan dan kerjasama dari pihak-pihak terkait perlu terus dibina dan dikembangkan, baik SDM, atlet, fasilitas, alat dan managemen organisasi. Hal ini akan sangat mendukung dalam rangka peningkatan prestasi yang akan menguntungkan atlet daerah maupun pembina pengurus organisasi. KESIMPULAN DAN SARAN Adanya OOSN, POPDA, KEJURPROP/KEJURDA dan PORPROP/KEJURPROP akan memacu atlet-atlet daerah untuk atlet untuk lebih meningkatkan kemampuan dan prestasi pada cabang olahraga yang digelutinya. Berdasarkan data hasil kejuaraan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa Pengkab yang dominan menjadi juara baik itu pada nomor artistik putri, artistik putra, ritmik sportif serta aerobic gymnastics. Pada nomor artistik putri yang menjadi juara Pengkab Kulon Progo, pada nomor artistik putra dan ritmik sportif Pengkab Bantul dan juara pada nomor aerobic gymnastics adalah Pengkab Sleman. Hasil pemetaan prestasi atlet senam DIY diharapkan dapat menjadi tolok ukur dan masukan bagi Pengkab/Pengkot, khususnya bagi pembina organisasi olahraga di daerah untuk lebih menggali potensi-potensi yang dimiliki atlet maupun calon atlet daerah. Perencanaan program latihan yang kurang terarah dan terencana direvisi kembali dengan bercermin pada Pengkab yang sudah berhasil mencetak atlet yang berprestasi. Bagi daerah yang belum memiliki atlet berprestasi diharapkan berbenah diri dengan cara meningkatkan frekuensi latihan, perencanaan latihan dan memperbaiki proses latihan. Sedangkan bagi Pengkab yang memiliki

atelt unggul untuk lebih meningkatkan kemampuan atletnya sehingga dapat berkiprah di tingkat nasional. DAFTAR PUSTAKA Agus Mahendra. (2001). Pembelajaran Senam. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga. Agus Purwanto. (1998) Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Sekolah Dasar.. 2009. Code of Points. (terjemahan versi Bahsa Indonesia) Imam Hidayat. (1996). Senam. Bandung Kasiyo Dwijowinoto. (1998). Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan (Pate, Rotella, dan McClenaghan; terjemahan). Semarang: IKIP Semarang Press. Persani DIY (2008). Laporan Hasil Lomba OOSN. Yogyakarta (2010). Laporan Hasil Lomba OOSN. Yogyakarta (2007). Laporan Hasil Lomba POPDA. Yogyakarta (2008). Laporan Hasil Lomba POPDA. Yogyakarta (2009). Laporan Hasil Lomba POPDA. Yogyakarta (2007). Laporan Hasil KEJURDA. Yogyakarta (2008). Laporan Hasil KEJURDA. Yogyakarta (2009). Laporan Hasil KEJURDA. Yogyakarta (2010). Laporan Hasil KEJURDA. Yogyakarta (2007). Laporan Hasil PORPROP. Yogyakarta

(2009). Laporan Hasil PORPROP. Yogyakarta Suharsono (1993). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Suharno HP. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Yunus. (1998). Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Sekolah Dasar.